poin poin aja, soalnya kan kita focus ke OCs kan. Nah, kalo terlalu di jelasin, takutnya terlalu nabrak sama yg topiknya anak kelompok sebelumnya.. Macam Kontrasepsi : Metode sederhana a. Tanpa Alat 1.KB alamiah : metode kalender (ogino-knaus), metode suhu basal (termal, metode lendir serviks (billings), metode simpto termal. 2. Coitus interuptus b. Dengan alat 1. Mekanis : kondom (pria), barrier intra vaginal (diafragma, kap serviks, spon, kondom wanita) 2. Kimiawi : Spermisid (vaginal cream, vagina busa, vagina jelly, vaginal suppositoria, vaginal foam, vaginal soluble film) Metode modern a. Kontrasepsi Hormonal 1. Per oral (Ocs) Pil oral kombinasi (POK), mini pil, morning after pil. 2. Injeksi/Suntikan (DMPA, NET-ET) 3. Sub kutan (Implan) a) Intra uterine devices (IUD, AKDR) b) Kontrasepsi mantap (MOP, MOW) Metode Sederhana Tanpa alat a. KB alamiah : 1. Metode Kalender (ogino-knaus) Metode kontrasepsi sederhana, dimana pasangan suami istri tidak melakukan hubungan seksual ketika masa subur/ovulasi. Perhitungan masa subur ini akan lebih efektif jika wanita memiliki siklus menstruasi normal, yaitu 21-35 hari. 2. Metode suhu basal Metode ini dilakukan dengan pengukuran suhu basal. Suhu basal ini diukur dilakukan di pagi hari setelah bangun tidur sebeum melakukan aktivitas. Pencatatan suhu basal ini digunakan untuk mengetahui kapan terjadinya masa subur. Saat terjadi ovulasi, suhu tubuh akan turun, kemudian naik menjadi 37-38 derajat celcius dan tidak akan turun kembali. 3. Metode Lendir Serviks Metode dilakukan dengan memantau perubahan lender pada dinding Rahim, untuk mengetahui kapan masa subur terjadi. Jika ada lender, maka terjadi ovulasi. 4. Metode Simpto termal Metode ini mengamati tiga indicator, yaitu : perhitungan masa subur dengan kalender, perubahan suhu basal tubuh, perubahan lender mukosa. Metode ini dianggap paling akurat, karena menggabungkan ketiga indicator. b. Coitus interuptus Withdrawal methods : ekspulsi b. Dengan alat Mekanis : Kondom pria : selubung/sarung karet sebagai salah satu metode kontrasepsi atau alat untuk mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit kelamin pada saat bersenggama.
Barrier intra vaginal : Menghalangi masuknya spermatozoa ke
dalam traktus genitalia interna wanita dan immobilisasi/mematikan spermatozoa oleh spermisidnya Kimiawi : Spermasid : alat kontrasepsi yang mengandung zat kimia yang dapat membunuhsperma, yag dimasukkan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual untuk mencegah kehamilan. Lebih efektif jika dikombinas dengan alat kontrasepsi lain, seperti kondom, diafragma dan lain-lain. Metode Modern Kontrasepsi Hormonal Peroral (Ocs) Injeksi/Suntikan Metode yang dilakukan dengan cara suntikan hormonal. a.) suntikan kombinasi (sangat efektif untuk tahun pertama penggunaan) 25 mg depo medroxyprogesteron acetat dan 5 mg estradiol sipionat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali (Cyclofem), dan 50 mg noretindron enantat dan 5 mg estradiol valerat yang diberikan injeksi I.M. sebulan sekali b) Suntikan progestin (Efektivitas tinggi) Depo medrokxyprogesteron acetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA, yang diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuskular (di daerah bokong). Depo noretisteron enantat (Depo Noristerat), yang mengandung 200 mg noretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik intramuskular Subkutan (Implan) AKBK (Alat Kontrasepsi di Bawah Kulit), yang disusupkan ke bawah kulit pada bagian dalam lengan atas atau dibawah siku melalui insisi tunggal dalam bentuk kipas. Intra Uterine Devices/ Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) Alat kecil lentur yang dimasukkan kedalam rongga Rahim, yang harus diganti jika sudah digunakan selama periode tertentu. (Spiral) Merupakan kontrasepsi jangka panjang. Kontrasepsi Mantap Vasiktomi/MOP (dengan cara mengoklusi vans deferens sehingga jalur sperma terhambat dan fertilisasi tidak terjadi) dan Tubektomi/MOW(dengan cara mengikat/memotong/ memasang cincin pada tuba falopi) Efektivitas sangat tinggi. Pertimbangan pemilihan kontrasepsi yang aman Ketika dalam masa menyusui, sudah menggunakan alat KB memiliki efek samping pada kontrasepsi hingga 98% samapi dengan 6 bulan/ saat datangnyya menstruasi, perencanaan KB sudah harus dimulai. AKDR tidak hanya dapat digunakan oleh para wanita usia muda, namun bisa juga wanita yang lebih tua. Pda wanita yang tidak menyusui dapat memilih pil kombinasi yang diberikansekitar 2-3 mg postpartum dengan angka kegagalan 100 orang pertahun. Untuk itu mnyusui dapat diberikan pil yang hanya mengandung progestin. Pil ini tidak memberi efek negative pada penurunan produk asi. KB suntik dapat diberikan setiao 3 bulan pada ibu menyusui denga efikasi lebih dari 99 %, pada yang tidak memiliki kelainan darah (tromboembolism) Implan dapat diberikan 6 minggu pertama pasca melahirkan ibu menyusui. Sterilisasi tuba bisa dilakukan 24-48 jam pasca melahirkan pada persalinan tanpa komplikasi dan bayi sehat. Sterilisasi berencana bisa dilakuka pada 6-8 minggu postpartum pada pasangan yang benar- benar yakin dan bayi dalam keadaan