Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN AUDIT

LAPORAN AUDIT (AUDIT


REPORT)
Untuk mengkomunikasikan temuan-temuan
aditor.
Pemakai laporan keuangan mengandalkan
laporan auditor untuk memberikan kepastian atas
laporan keuangan perusahaan.
Laporan audit adalah tahap akhir dari
keseluruhan proses audit.
LAPORAN AUDIT (AUDIT
REPORT)
Manfaat Pemeriksaan Akuntansi
Jenis Pemeriksaan Akuntansi
Jenis-jenis Opini Audit
Unsur-unsur Laporan Audit
Manfaat Pemeriksaan
Akuntansi
Pemeriksaan laporan keuangan yang dilakukan oleh
eksternal auditor (KAP) sebagai pihak yang independen
dapat memberikan manfaat praktis sebagai berikut:

1. Pihak perusahaan yang diaudit


2. Pihak-pihak luar perusahaan yang diaudit
3. Pihak pemerintah dan badan hukum
Manfaat Pemeriksaan
Akuntansi
1. Pihak perusahaan yang diaudit
Menambah kredibilitas laporan keuangan badan
usaha/organisasi
Dapat mengurangi kecurangan di kalangan manajemen dan
para karyawan perusahaan
Dapat memberikan dasar yang lebih dapat di percaya untuk
penyiapan surat pemberitahuan pajak dan laporan
keuangan yang harus diserahkan kepada pemerintah,
sehingga mengurangi audit pemerintah
Dapat membuka pintu masuknya sumber-sumber
pembiayaan dari luar (investor)
Seringkali dapat menyingkapkan kesalahan / penyimpangan
moneter dalam catatan keuangan klien, sehingga dapat
menemukan biaya atau pendapatan yang hilang
Manfaat Pemeriksaan
Akuntansi
2. Pihak-pihak luar perusahaan yang diaudit
Dapat memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada para
investor/kreeditor untuk mengambil keputusan yang
menyangkut pemberian kredit
Dapat memberikan dasar yang terpecaya kepada para
investor dan calon investor untuk menilai prestasi investasi
dan kepengurusan manajemen
Dapat memberikan dasar yang objektif kepada serikat buruh
dalam menyelesaikan sengketa mengenai upah dan tunjangan
Dapat memberikan dasar yang independen kepada pembeli
maupun penjual untuk menentukan syarat-syarat pembelian,
penjualan atau penggabungan perusahaan
Dapat memberikan dasar yang lebih meyakinkan kepada para
pelanggan atau klien untuk menilai profitabilitas atau
rentabilitas perusahaan, efisiensi operasionalnya dan keadaan
keuangannya
Manfaat Pemeriksaan
Akuntansi
3. Pihak pemerintah dan badan hukum
Dapat memberikan tambahan kepastian yang
independden tentang kecermatan dan kerandalan
kepada badan pemerintah
Dapat memberikan dasar yang independen
kepada mereka yang bergerak di bidang hukum
untuk mengurus harta/menyelesaikan perjanjian,
persekutuan dengan cara semestinya
Dapat memegang peranan yang menentukan
dalam mencapai tujuan undang-undang
keamanan nasional
Jenis Pemeriksaan Akuntansi
1. Ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit dibedakan menjadi:

General Audit (Pemeriksaan Umum)


Adlah suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan
yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan
untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran
laporan keuangan secara keseluruhan
Spesial Audit (Pemeriksaan Khusus)
Adlah suatu pemeriksaan terbatas yang dilakukan oleh KAP
independen, dan pada akhir pemeriksaan auditor tidak
perlu memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan. Pendapat yang diberika terbatas pada pos atau
masalah tertentu yang diperiksa.
Misal: KAP diminta memeriksa apakah terdapat kecurangan
terhadap penagihan piutang usaha perusahaan
Jenis Pemeriksaan Akuntansi
1. Ditinjau dari jenis pemeriksaannya, audit dibedakan menjadi:

Management Audit (Operasional Audit)


Adalah pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, untuk
mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara
efektif, efisien, dan ekonomis

Compliance Audit (Pemeriksaan Ketaatan)


Adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan
sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan yang berlaku
baik yang ditetapkan oleh pihak intern perusahaan maupun pihak ekstern

Internal Audit (Pemeriksaan Intern)


Adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan,
baik terhadap laporan keuangan dan catatan aktifitas perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan

Computer Audit
Adalah pemeriksaan dengan menggunakan sistem
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Menurut SPAP (PSA 29 SA Seksi 508) ada 5 jenis
pendapat akuntan, yaitu:
Pendapat Wajar tanpa Pengecualian (unqualified opinion)

Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan paragraf


penjelasan (modified unqualified opinion)
Pendapat Wajar dengan Pengecualian (qualified opinion)
Pendapat Tidak Wajar (adverse opinion)
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (disclaimer opinion)
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Pendapat Wajar tanpa Pengecualian (unqualified opinion)
Akan diberikan oleh akuntan publik jika auditor telah
melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan standar auditing
yang ditetapkan oleh SPAP (Standar Profesional Akuntan
Publik), dan telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian
yang cukup untuk mendukung opininya, serta tidak
menemukan adanya kesalahan material atau penyimpangan
dari prinsip akuntansi yang berlaku umum

Masing-masing auditor dapat mengubah sedikit kata-


kata atau penyajian, tetapi artinya harus sama
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Pendapat Wajar tanpa Pengecualian (unqualified opinion)

Laporan audit standar tanpa pengecualian berisi tujuh bagian yang


berbeda (lihat gambar 3-1)
a. Judul Laporan. Laporan harus diberi judul yang mengandung kata
independen.
b. Alamat laporan audit. Umumnya ditujukan kepada perusahaan,
para pemegang saham, atau dewan direksi perusahaan.
c. Paragraf pendahuluan, harus berisi:
.Pernyataan telah melaksanakan audit
.Pernyataan bahwa laporan keuangan telah diaudit, termasuk
tanggal neraca serta periode akuntansi untuk laporan laba rugi
dan laporan arus kas.
. Menyatakan bahwa tanggung jawab manajemen adalah
terhadap laporan keuangan dan tanggung jawab auditor adalah
terhadap pernyataan pendapat atas laporan keuangan yang
diaudit
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
d. Paragraf ruang lingkup
Pernyataan auditor bahwa pelaksanaan pemeriksaan
sesuai dengan standar auditing yang disahkan oleh
IAI
Pernyataan auditor bahwa pemeriksaan dilakukan
dengan perencanaan, pengujian, pengumpulan bukti-
bukti dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan
e. Paragraf pendapat
Auditor menyatakan pendapatnya, terhadap laporan
keuangan secara keseluruhan pada nilai yang material
f. Identitas Kantor Akuntan Publik Nama, No. Register,
Tanda Tangan
g. Tanggal laporan tanggal yang dicantumkan adalah
tanggal ketika auditor menyelesaikan prosedur audit di
lokasi pemeriksaan.
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Laporan audit standar tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi-
kondisi berikut terpenuhi:
1. Semua laporan-neraca, laporan laba rugi, laporan laba ditahan,
dan laporan arus kas-sudah termasuk dalam laporan keuangan.
2. Ketiga standar audit umum telah dipatuhi dalam semua hal yang
berkaitan dengan penugasan.
3. Bukti audit yang memadai telah terkumpul, dan auditor telah
melaksanakan penugasan audit ini dengan cara yang
memungkinkannya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standar
pekerjaan lapangan telah dipenuhi.
4. Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.
5. Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk
menambahkan sebuah paragraf penjelasan atau modifikasi kata-
kata dalam laporan audit
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Laporan Gabungan tentang Laporan Keuangan
dan Pengendalian Internal atas Pelaporan
Keuangan Menurut Section 404 dari Sarbanes-
Oxley Act (Lihat Gambar 3-3)
PCAOB auditing standard 2 mewajibkan audit atas
pengendalian internal dipadukan dengan audit atas
laporan keuangan.
Auditor dapat memilih untuk menerbitkan laporan
terpisah atau laporan gabungan
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Laporan Gabungan tentang Laporan Keuangan
dan Pengendalian Internal atas Pelaporan
Keuangan Menurut Section 404 dari Sarbanes-
Oxley Act (Lihat Gambar 3-3)
Laporan gabungan berisi:
1. Paragraf pendahuluan, ruang lingkup, dan pendapat dimodifikasi untuk
menyertakan referensi pada laporan manajemen tentang pengendalian
internal atas pelaporan keuangan dan ruang lingkup pekerjaan auditor
serta pendapat tentang pengendalian internal atas pelaporan
keuangan.
2. Paragraf pendahuluan dan pendapat juga mengacu pada kerangka
kerja yang digunakan untuk mengevaluasi pengendalian internal.
3. Laporan itu menyertakan paragraf sesudah paragraf ruang lingkup
yang menetapkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
4. Laporan itu juga menyertakan paragraf tambahan sebelum paragraf
pendapat yang menyatakan keterbatasan yang melekat dari
pengendalian internal.
5. Meskipun pendapat audit atas laporan keuangan mencakup banyak
periode pelaporan, asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian
internal adalah untuk akhir tahun fiskal yang paling baru.
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Pendapat Wajar tanpa Pengecualian dengan
paragraf penjelasan (modified unqualified opinion)
Akan diberikan oleh akuntan publik jika terdapat keadaan tertentu
yang mengharuskan auditor menambahkan paragraf penjelasan
dalam laporan audit,meskipun tidak mempengaruhi pendapat
wajar tanpa pengecualian yang dinyatakan oleh auditor.
Keadaan yang menyebabkan auditor memberikan paragraf penjelasan:
Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum (GAAP) (lihat gambar 3-4)
Keraguan yang substansial mengenai going concern) (lihat gambar 3-5)

Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip akuntansi


yang dirumuskan
Penekanan pada suatu hal atau masalah
Laporan yang melibatkan auditor lain (lihat gambar 3-6)
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Laporan yang melibatkan auditor lain (lihat gambar 3-6)
Kantor audit publik utama memiliki tiga alternatif untuk membuat laporan
audit:
1. Tidak memberikan referensi dalam laporan audit. Apabila
tidak ada referensi yang diberikan kepada auditor lainnya, maka
pendapat wajar tanpa pengecualian akan diberikan kecuali ada
situasi lain yang mengharuskan adanya penyimpangan.

2. Memberikan referensi dalam laporan (laporan dengan


modifikasi kata-kata). Atau disebut juga sebagai laporan atau
pendapat bersama. Laporan ini diterbitkan apabila tidak praktis
untuk mereview pekerjaan auditor lain, atau apabila proporsi laporan
keuangan yang diaudit oleh auditor lain material terhadap
keseluruhan laporan.
3. Mengeluarkan pendapat wajar dengan pengecualian.
Pendapat ini dikeluarkan apabila auditor utama tidak ingin
memikul tanggung jawab apapun atas pekerjaan auditor lain.
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Penyimpangan Dari Laporan Audit Wajar Tanpa Pengecualian

Terdapat tiga topik yang berkaitan satu sama lain:


1. Ruang lingkup audit dibatasi (pembatasan ruang
lingkup). Ada dua penyebab utama pembatasan ruang
lingkup audit: (a) Pembatasan oleh klien, dan (b)
pembatasan yang disebabkan oleh situasi yang berada di
2. luar kendalikeuangan
Laporan klien atau auditor.
tidak (lihat gambar
sesuai 3-7 &prinsip-
dengan 3-8)
prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP). Jika
klien tidak mematuhi GAAP, maka diperlukan penyimpangan
dari laporan wajar tanpa pengecualian. (lihat gambar 3-9
3. Auditor
& 3-10) tidak independen. (lihat gambar 3-12)
Apabila salah satu dari ketiga kondisi di atas memerlukan penyimpangan dari
laporan wajar tanpa pengecualian yang ada dan bernilai material, maka
laporan selain laporan wajar tanpa pengecualian harus diterbitkan. Tiga jenis
laporan audit yang diterbitka sesuai dengan ketiga kondisi tersebut adalah:
Pendapat wajar dengan pengecualian, Pendapat tidak wajar, serta Menolak
memberikan pendapat.
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Pendapat Wajar dengan Pengecualian (qualified opinion)
Akan diberikan oleh akuntan publik jika laporan keuangan disajikan
wajar dalam semua hal yang material, akan tetapi terdapat
penyimpangan/kurang lengkap pada pos tertentu, sehingga harus
dikecualikan.
Contoh:
o Bukti kurang cukup
o Adanya pembatasan ruang lingkup
o Adanya penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku
umum (SAK)
Menurut SA 508 Paragraf 20, jenis pendapat ini diberikan apabila:
o Tidak adanya bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan lingkup audit
yang material, tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan

o Auditor yakin bahwa laporan keuangan berisi penyimpangan dari


prinsip akuntansi yang berlaku umum, yang berdampak material, akan
tetapi tidak mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan.
Penyimpangan tersebut dapat berupa pengungkapan yang tidak
memadai maupun perubahan dalam prinsip akuntansi
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Pendapat Wajar dengan Pengecualian (qualified opinion)
Penggunaan kualifikasi atau pengecualian atas
pendapat audit saja terbatas pada situasi di mana
laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan GAAP.
Auditor harus menggunakan istilah kecuali untuk
(except for) dalam paragraf pendapat
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Pendapat Tidak Wajar (adverse opinion)
Akan diberikan oleh akuntan publik jika menurut pertimbangan auditor,
laporan keuangan secara keseluruhan mengandun salah saji yang material
atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi
keuangan atau hasil operasi dan arus kas sesuai dengan PABU (GAAP).

Auditor harus menjelaskan dalam paragraf terpisah sebelum paragraf


pendapat dalam laporannya untuk menjelaskan ketidakwajaran atas
laporan keuangan, disertai dengan dampak atas ketidakwajaran
tersebut pada laporan auditnya.
JENIS-JENIS OPINI AKUNTAN
Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat (disclaimer opinion)
Suatu pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan
bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan
keuangan.
Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat bilamana
auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan
keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar.
Penolakan pemberian pendapat hanya dapat terjadi apabila auditor
kurang memiliki pengetahuan atas penyajian laporan keuangan.

Penolakan pemberian pendapat maupun pendapat tidak wajar


hanya digunakan apabila kondisinya sangat material .
Materialitas
Adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis
laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu.

Jika salah saji tidak material terhadap laporan keuangan


suatu entitas selama periode berjalan, maka tepat untuk
menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian.
Jika jumlahnya material/signifikan sehinga keseluruhan laporan
keuangan akan dipengaruhi, maka auditor perlu untuk menolak
memberikan pendapat atau menerbitkan pendapat tidak wajar,
tergantung pada sifat salah saji tersebut.
Materialitas
Tingkat Materialitas
Jumlahnya tidak material. Apabila ada salah saji yan tidak
mempengaruhi keputusan pemakai laporan.
Jumlahnya material tetapi tidak mempengaruhi laporan
keuangan secara keseluruhan. Apabila salah saji dalam laporan
keuangan akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan,
tetapi laporan keuangan secara keseluruhan tetap disajikan secara
wajar dan karenanya masih berguna. Jika salah saji material tetapi
tidak mempengaruhi laporan keuangan secara keseluruhan, maka
pendapat yang tepat adalah pendapat wajar dengan pengecualian
(dengan menggunakan kalimat kecuali untuk).
Jumlahnya sangat material sehingga kewajaran laporan
keuangan secara keseluruhan diragukan. Pada kondisi ini
auditor harus menolak memberikan pendapat atau memberikan
pendapat tidak wajar.
Keputusan Materialitas
Pengaruh materialitas terhadap jenis pendapatan
yang diterbitkan bersifat langsung.
Tidak ada pedoman dan didefinisikan dengan jelas
yang memungkinkan auditor memutuskan kapan
suatu hal dianggap tidak material, material, atau
sangat material.
(lihat tabel 3-1)
Proses Pengambilan Keputusan
Auditor untuk Laporan Audit
Menentukan apakah ada kondisi yang memerlukan
penyimpangan dari laporan wajar tanpa
pengecualian standar.
Memutuskan materialitas untuk setiap kondisi.
Memutuskan jenis laporan audit yang tepat untuk
kondisi tertendu berdasarkan tingkat materialitas.
(lihat tabel 3-2)
Proses Pengambilan Keputusan
Auditor untuk Laporan Audit
Jika ada lebih dari satu kondisi yang
membutuhkan penyimpangan atau modifikasi
Dalam kondisi ini, auditor harus memodifikasi pendapatnya
pada setiap kondisi tersebut kecualia ada satu kondisi yang
dapat menetralisir pengaruh kondisi lainnya.

Jumlah Paragraf
(Lihat tabel 3-3)

Anda mungkin juga menyukai