Anda di halaman 1dari 12

Refrat

GANGGUAN SKIZOAFEKTIF

Gita Titian Tera Indah


6.11.11.040

Pembiming
Dr. Laila Sylvia Sp.KJ
KEPANITRAAN KLINIK ILMU KESEHATAN JIWA
RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM
TAHUN 2016
Definisi

Gangguan Skizoafektif mempunyai gambaran baik


skizofrenia maupun gangguan afektif.Gangguan
skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang
jelas dan pada saat bersamaan juga memiliki gejala
gangguan afektif yang menonjol
Epidemiologi

Prevalensi seumur hidup gangguan skizoafektif


kurang dari 1%, mungkin berkisar antara 0,5%
0,8%. Tetapi gambaran tersebut masih merupakan
perkiraan.
Etiologi
Penyebab gangguan skizoafektif adalah tidak
diketahui, tetapi empat model konseptual telah
diajukan :
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu
tipe skizofrenia atau suatu tipe gangguan mood
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan
ekspresi bersama-sama dari skizofrenia dan
gangguan mood
Gangguan skizoafektif mungkin merupakan suatu
tipe psikosis ketiga yang berbeda, tipe yang tidak
berhubungan dengan skizofrenia maupun suatu
gangguan mood
Kemungkinan terbesar adalah bahwa gangguan
skizoafektif adalah kelompok gangguan yang
MANIFESTASI
KLINIS
Gejala klinis berdasarkan pedoman penggolongan dan
diagnosis
gangguan jiwa (PPDGJ-III):
Harus ada sedikitnya satu gejala berikut ini yang amat
jelas:
- thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang
atau bergema dalam kepalanya (tidak keras), dan isi
pikiran ulangan, walaupun isinya sama, namun
kualitasnya berbeda ; atau
- thought insertion or withdrawal = isi yang asing dan
luar masuk ke dalam pikirannya (insertion) atau isi
pikirannya diambil keluar oleh sesuatu dari luar dirinya
(withdrawal); dan
- thought broadcasting= isi pikirannya tersiar keluar
sehingga orang lain atau umum mengetahuinya;
- delusion of control = waham tentang dirinya
dikendalikan oleh suatu kekuatan tertentu dari luar;
atau
- delusion of passivitiy = waham tentang dirinya tidak
berdaya dan pasrah terhadap suatu kekuatan dari luar;
(tentang dirinya = secara jelas merujuk
kepergerakan tubuh / anggota gerak atau ke pikiran,
tindakan, atau penginderaan khusus)
- delusional perception = pengalaman indrawi yang
tidak wajar, yang bermakna sangat khas bagi dirinya,
biasanya bersifat mistik atau mukjizat;
Halusinasi Auditorik:
-Suara halusinasi yang berkomentar secara terus
menerus terhadap perilaku pasien, atau
-Mendiskusikan perihal pasien pasein di antara mereka
sendiri (diantara berbagai suara yang berbicara), atau
-Jenis suara halusinasi lain yang berasal dari salah satu
bagian tubuh
- Waham-waham menetap jenis lainnya,
yang menurut budaya setempat dianggap
tidak wajar dan sesuatu yang mustahil
- Halusinasi yang menetap
- Arus pikiran yang terputus (break) atau
yang mengalami sisipan (interpolation),
yang berkibat inkoherensi atau
pembicaraan yang tidak relevan
- Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh-
gelisah (excitement), posisi tubuh tertentu
(posturing)
- Gejala-gejala negatif, seperti sikap sangat
apatis, bicara yang jarang, dan respons
emosional yang menumpul atau tidak
DIAGNOSIS
Kriteria Diagnostik Untuk Gangguan Skizoafektif

A. Suatu periode penyakit yang tidak terputus selama mana, pada suatu waktu. Terdapat baik episode depresif berat,

episode manik, atau suatu episode campuran dengan gejala yang memenuhi kriteria A untuk skizofrenia.

Catatan: Episode depresif berat harus termasuk kriteria A1: mood terdepresi.

B. Selama periode penyakit yang sama, terdapat waham atau halusinasi selama sekurangnya 2 minggu tanpa adanya

gejala mood yang menonjol.

C. Gejala yang memenuhi kriteria untuk episode mood ditemukan untuk sebagian bermakna dari lama total periode

aktif dan residual dari penyakit.

D. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu

medikasi) atau suatu kondisi medis umum.

Sebutkan tipe:

Tipe bipolar: jika gangguan termasuk suatu episode manik atau campuran (atau suatu manik suatu episode campuran

dan episode depresif berat)

Tipe depresif: jika gangguan hanya termasuk episode depresif berat.


Menurut PPDGJ-III :
F25.0 Gangguan skizoafektif tipe manic
Pedoman Diagnostik
Kategori ini digunakan baik untuk episode
skizoafektif tipe manic yang tunggal maupun
untuk gangguan berulang dengan sebagian
besar episode skizoafektif tipe manic.
Afek harus meningkat secara menonjol atau ada
peningkatan afek yang tak begitu menonjol
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan
yang memuncak.
Dalam episode yang sama harus jelas ada
sedikitnya satu, atau lebih baik lagi dua, gejala
skizofrenia yang khas (sebagaimana ditetapkan
untuk skizofrenia, F20.-pedoman diagnostic (a)
sampai (d).
F 25.1 Skizoafektif tipe depresif
Pedoman diagnostik
Kategori ini harus dipakai baik untuk episode skizoafektif tipe
depresif yang tunggal, dan untuk gangguan berulang dimana
sebagian besar di dominasi oleh skizoafektif tipe depresif.
Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya 2 gejala
khas, baik depresif maupun kelainan prilaku terkait seperti
tercantum dalam uraian untuk episode depresif (F 32)
Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya satu, atau
lebih baik lagi dua, gejala skizofrenia yang khas (sebagaimana
ditetapkan untuk skizofrenia, F20.-pedoman diagnostic (a) sampai
(d).

F25.2 Gangguan Skizoafektif Tipe Campuran


Gangguan dengan gejala-gejala skizofrenia (F20.-) berada secara
bersama-sama dengan gejala-gejala afektif bipolar campuran
(F31.6)

F25.8 Gangguan Skizoafektif Lainnya


PENATALAKSAN
AAN
Prinsip dasar yang mendasari farmakoterapi
untuk gangguan skizoafektif adalah dengan
pemberian antipsikotik disertai dengan
Pemberian antimanik atau antidepresan.
Pasien dengan gangguan skizoafektif tipe
manik dapat diberikan farmakoterapi berupa
lithium carbonate, carbamazepine (tegretol),
valproate (Depakene), ataupun kombinasi
dari obat anti mania jika satu obat saja tidak
efektif.
gannguan skizoafektif tipe depresif dapat
diberikan antidepresan
PROGNOSIS

Sebagai suatu kelompok, pasien dengan gangguan


skizoafektif mempunyai prognosis di pertengahan
antara prognosis pasien dengan skizofrenia dan
pasien dengan gangguan mood. Sebagai suatu
kelompok, pasien dengan gangguan skizoafektif
mempunyai prognosis yang jauh lebih buruk
dibandingkan pasien dengan gangguan depresif, memiliki
prognosis yang lebih buruk dari pasien dengan gangguan
bipolar, dan memiliki prognosis yang lebih baik daripada
pasien dengan skizofrenia.

Anda mungkin juga menyukai