Anda di halaman 1dari 36

Asuhan Keperawatan ISK/

Urinary Tract Infection?

Atik Pramesti W

Stikes
Banyuwangi
PENGERTIAN
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi akibat
terbentuknya koloni kuman di saluran kemih.
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah bertumbuh
dan berkembang biaknya kuman atau mikroba
dalam saluran kemih dalam jumlah bermakna.
B. Klasifikasi

1. Kandung kemih (sistitis)


2. Uretra (uretritis)
3. Ginjal (pielonefritis)
ISK sederhana / tak
berkomplikasi :

ISK yang terjadi pada perempuan


yang tidak hamil dan tidak terdapat
disfungsi structural ataupun ginjal.
ISK berkomplikasi:

ISK yang berlokasi selain di vesika


urinaria, ISK pada anak-anak, laki-
laki atau ibu hamil.
Pengelolaan menjadi sulit karena
faktor pemberat (DM, Obstruksi,
batu, imunodefisiensi)
C. Etiologi

Jenis-jenis mikroorganisme yang


menyebabkan ISK, antara lain:
1. Pseudomonas, Proteus, Klebsiella :
penyebab ISK complicated
2. Escherichia Coli: 90 % penyebab ISK
uncomplicated (simple)
3. Enterobacter, staphylococcus
epidemidis, enterococci, dan-lain-lain.
Faktor2 predisposisi terjadinya ISK
1.yaitu : aliran urin : anomaly congenital, batu
Bendungan
saluran kemih, oklusi ureter (sebagian atau total).
2. Refluks Vesikoureter
3. Urin sisa dalam buli-buli karena hipertropi prostate
4. Penyakit metabolic (diabetes, gout, batu)
5. Peralatan kedokteran (terutama kateter tinggal)

6.Kehamilan
7.Jenis kelamin
8.Penyalahgunaan analgesic secara kronik
9.Penyakit ginjal
10.Personal Hygiene
D. Patofisiologi
Ada dua jalur utama terjadinya ISK yaitu asending dan hematogen.
Secara asending Masuknya mikroorganisme dalm kandung kemih,

antara lain:
1. factor anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek
terletak lebih dekat pada anus
2. factor tekanan urine saat miksi

3. kontaminasi fekal

4. pemasangan alat ke dalam traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik,


pemakaian kateter)
5. adanya dekubitus yang terinfeksi.

6. Uretra laki-laki bermuara saluran kelenjar prostate dikenal sebagai anti


bakteri yang sangat kuat
7. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.

Mikroorganisme naik ke kandung kemih pada waktu miksi karena tekanan


urin. Dan selama miksi terjadi refluks ke dalam kandung kemih setelah
pengeluaran urin
c)Faktor lain, misalnya:
Kebersihan alat kelamin bagian luar.
Naiknya bakteri dari kandung kemih ke
ginjal.
Akibat refluks vesikoureter dan menyebarnya
infeksi dari pelvis ke korteks karena refluks
intrareral.
Refluks vesikoureter akibat tidak berfungsinya
valvula vesikoureter sehingga aliran urin naik dari
kandung kemih ke ginjal.
Valvulo vesikoureter yang tidak berfungsi ini
disebabkan karena:
- Edema mukosa ureter akibat infeksi
- Tumor pada kandung kemih dan penebalan
dinding kandung kemih.
a. Kolonisasi uretra dan daerah introitus vagina
(a) Saluran kemih yang normal (-) mikroorgaqnisme
kecuali bagian distal uretra (biasanya dihuni
bakteri normal kulit: basil difteroid, streptokokus.
(b) 1/3bagian distal uretra disertai jaringan
periuteral dan vestibula vaginalis juga banyak
dihuni bakteri yang berasal dari usus karena letak
anus tidak jauh dari tempat tersebut.

Kolonisasi basil koliform pada wanita didaerah


tersebut diduga karena:
- Adanya perubahan flora normal di daerah
perineum
- Berkurangnya antibody local.
Secara hematogen yaitu:
1. Sering terjadi pada pasien yang system imunnya
rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi
secara hematogen, penyakit kronik, atau pasien
yang mendapat pengobatan imunosupresif., infeksi
di salah satu tempat.
2. Bendungan total urine yang mengakibatkan distensi
kandung kemih
3. Bendungan intrarenal akibat jaringan parut, dan
lain-lain.
4. Ginjal yang normal biasanya mempunyai daya tahan
terhadap infeksi E.coli karena itu jarang ada infeksi
hematogen E.coli.
E. Tanda dan Gejala
1. Tanda dan gejala ISK pada bagian bawah adalah :
1. Nyeri yang sering dan rasa panas ketika berkemih
2. Spasame pada area kandung kemih dan suprapubis
3. Hematuria
4. Nyeri punggung dapat terjadi
2. Tanda dan gejala ISK bagian atas adalah :
1. Demam
2. Menggigil
3. Nyeri panggul dan pinggang
4. Nyeri ketika berkemih
5. Malaise
6. Pusing
7. Mual dan muntah
Uretritis biasanya memperlihatkan
1) gejala :
Mukosa memerah dan oedema.
2) Terdapat cairan eksudat yang purulent
3) Ada ulserasi pada urethra
4) Adanya rasa gatal yang menggelitik
5) Good morning sign.
6) Adanya nanah awal miksi.
7) Nyeri pada saat miksi.
8) Kesulitan untuk memulai miksi.
9) Nyeri pada abdomen bagian bawah.
Sistitis biasanya memperlihatkan gejala :
1) Disuria (nyeri waktu berkemih)
2) Peningkatan frekuensi berkemih
3) Perasaan ingin berkemih
4) Adanya sel-sel darah putih dalam urin
5) Nyeri punggung bawah atau suprapubic
6) Demam yang disertai adanya darah dalam urine pada
kasus yang parah.
Pielonefritis memperihatkan gejala :

1) Demam
2) Menggigil
3) Nyeri pinggang
4) Disuria
F. Pemeriksaan Penunjang

1. Urinalisis

1. Leukosuria atau piuria: merupakan salah satu


petunjuk penting adanya ISK. Leukosuria positif bila
terdapat lebih dari 5 leukosit/lapang pandang besar
(LPB) sediment air kemih
2. Hematuria: hematuria positif bila terdapat 5-10
eritrosit/LPB sediment air kemih. Hematuria
disebabkan oleh berbagai keadaan patologis baik
berupa kerusakan glomerulus ataupun urolitiasis.
2. Bakteriologis
1. Mikroskopis
2. Biakan bakteri
3. Kultur urine untuk mengidentifikasi
adanya organisme spesifik
4. Hitung koloni: hitung koloni sekitar
100.000 koloni per milliliter urin dari
urin tampung aliran tengah atau dari
specimen dalam kateter dianggap
sebagai criteria utama adanya infeksi.
Metode tes
Tes dipstick multistrip untuk WBC (tes esterase lekosit) dan
nitrit (tes Griess untuk pengurangan nitrat). Tes esterase
lekosit positif: maka psien mengalami piuria. Tes pengurangan
nitrat, Griess positif jika terdapat bakteri yang mengurangi
nitrat urin normal menjadi nitrit.
Tes Penyakit Menular Seksual (PMS) :
Uretritia akut akibat organisme menular secara seksual (misal,
klamidia trakomatis, neisseria gonorrhoeae, herpes simplek).
Tes- tes tambahan :
Urogram intravena (IVU), Pielografi (IVP), sistografi, dan
ultrasonografi juga dapat dilakukan untuk menentukan apakah
infeksi akibat dari abnormalitas traktus urinarius, adanya batu,
massa renal atau abses, hodronerosis atau hiperplasie prostate.
Urogram IV atau evaluasi ultrasonic, sistoskopi dan prosedur
urodinamik dapat dilakukan untuk mengidentifikasi penyebab
kambuhnya infeksi yang resisten.
KEJADIAN ISK PADA
KEHAMILAN
The National Birth Defect Prevention
Study (Amerika Serikat 4.760 ibu
hamil 3.690 menderita ISK 70%
kelainan jantung)
MEKANISME ISK PADA
KEHAMILAN
Panjang uretra pada wanita pendek 3 cm
Uretra relatif terbuka berdekatan alat kelamin &
anus banyak mengandung kuman potensi ISK
Trauma (kasar) saat-saat bersenggama bakteri
terdorong uretra ISK
Pemasangan catheter ISK
Kehamilan menekan ureter sumbatan (hidro
nefrosis fisiologis) ISK
Progresteron tonus otot, peristaltik gangguan
aliran kencing ISK
PATOGENESIS KERUSAKAN
PLASENTA AKIBAT ISK

KEHAMILAN NORMAL
Toll
Toll Like
Like Reseptor
Reseptor
JENIS INFEKSI SALURAN KEMIH
PADA KEHAMILAN
1. Asymptomatic bacteriauria tanpa gejala
oleh bakteri komensal bila tidak diobati
pielonefritis
2. Uretritis akut, sisitis gejala-gejala (nyeri, rasa
panas, sering kencing
3. Pielonefritis gejala (panas, menggigil, malese,
nyeri pinggang / nyeri ketok-kostovertebral)
PENGARUH ISK
TERHADAP KEHAMILAN
ISK pada kehamilan termasuk ISK komplikata
ISK yang tidak diobati (termasuk yang tanpa
gejala) merusak plasenta keguguran,
kematian janin dalam kandungan, lahir prematur.
ISK berat pielonefritis merusak fungsi ginjal
(penyakit ginjal akut dapat berkembang menjadi
kronis) hipertensi preeklamsi, eklamsi
ISK asimtomatis berbahaya (tak terdeteksi
ginjalnya rusak) 5 besar infeksi yang
mengganggu kehamilan
PENCEGAHAN ISK PADA
KEHAMILAN :
Banyak minum bila fungsi ginjal masih baik 1,5 3 lt
Menjaga hygiene genitalia eksterna termasuk sebelum
bersenggama
Gerakan cebok dari depan ke belakang (jangan
terbalik)
Menghindari menahan kencing tidak boleh lebih 2 jam
Pemeriksaan urin rutin sejak awal kehamilan
secara berkala / bila ada keluhan bila ISK
segera diobati
Gunakan pakaian dalam (jenis katun) menyerap
keringat tidak lembab mencegah pertumbuhan
bakteri & jamur
TERAPI
Farmakologis :
Antimikrobia berdasarkan pola kuman yang ada;
Bila hasil tes resistensi kuman sudah ada,
pemberian antimikrobia disesuaikan.
Ampicillin / Cphalosporin 7 hari
Fosfomycin single dose
Kultur ulang 2 minggu (bila perlu) iradikasi infeksi
Trimethoprin sulfate, Tetracyclines kontraindikasi
cacat janin
Penatalaksanaan
1. Secara umum tujuan terapi ISK menghilangkan gejala dengan
cepat, mengeradikasi kuman patogen, meminimalisasi rekurensi
dan mengurangi morbiditas serta mortilitas. Tujuan itu dapat
tercapai dengan pemberian antibiotik sambil mencari penyebab.
2. Penatalaksanaan ISK pada lansia harus dilakukan sedini mungkin
agar progresifitasnya tidak berlanjut. Dalam memilih antibiotik
harus diperhatikan bebrapa hal yaitu efek samping (terutama
pada ginjal), harga, resistensi, kepatuhan (complience), dan
interaksi obat.
3. Antibiotik yang umum digunakan untuk menobati ISK tidak
berkomplikasi pada lansia adalah trimethroprim/sulfamethoxazol
(TMP/SMX),
4. Kaum lansia lebih rentan terhadap[ efek samping dan toksisitas
antibiotik. Hal itu dikarenakan menurunnya fungsi metabolisme
dan ekskresi. Akibatnya,kadar obat dalam serum tinggi dan
berpotensi menyebabkan kerusakan ginjal.
Asuhan Keperawatan Infeksi Saluran
Kemih(ISK)
A. Pengkajian
1. Pemerikasaan fisik: dilakukan secara head to toe

2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:

1. Adakah riwayat infeksi sebelumnya?


2. Adakah riwayat obstruksi pada saluran kemih?
3. Adanya faktor predisposisi pasien terhadap
infeksi nosokomial
1. Bagaimana dengan pemasangan folley kateter
?
2. Imobilisasi dalam waktu yang lama ?
3. Apakah terjadi inkontinensia urine?
Pengkajian dari manifestasi klinik infeksi saluran kemih
Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi
terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah)
Adakah disuria?
Adakah urgensi?
Adakah hesitancy?
Adakah bau urine yang menyengat?
Bagaimana haluaran volume orine, warna (keabu-abuan) dan
konsentrasi urine?
Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian
bawah ?
Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran
kemih bagian atas ?
Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian
atas.
Pengkajian psikologi pasien:
Bagaimana perasaan pasien terhadap hasil tindakan dan pengobatan
yang telah dilakukan?
Adakakan perasaan malu atau takut kekambuhan terhadap penyakitnya.
Diagnosa Keperawatan

1. nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan


infeksi uretra, kandung kemih dan sruktur traktus
urinarius lain.
2. Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan
obstruksi mekanik pada kandung kemih ataupun
struktur traktus urinarius lain.
3. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis,
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya sumber informasi.
Intervensi
Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi dan infeksi uretra, kandung
kemih dan struktur traktus urinarius lain.
Kriteria Hasil : Nyeri berkurang / hilang saat dan sesudah berkemih
Intervensi:
1. Pantau perubahan warna urin, pantau pola berkemih, masukan dan
keluaran setiap 8 jam dan pantau hasil urinalisis ulang
Rasional: untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan
2. Catat lokasi, lamanya intensitas skala (1-10) nyeri.
Rasional: membantu mengevaluasi tempat obstruksi dan penyebab
nyeri
3. Berikan tindakan nyaman, seperti pijatan.
Rasional: meningkatkan relaksasi, menurunkan tegangan otot.
4. Berikan perawatan perineal
Rasional: untuk mencegah kontaminasi uretra
5. Jika dipaang kateter, perawatan kateter 2 kali per hari.
Rasional: Kateter memberikan jalan bakteri untuk memasuki kandung
kemih dan naik ke saluran perkemihan.
6. Alihkan perhatian pada hal yang menyenangkan
Rasional : relaksasi, menghindari terlalu merasakan nyeri.
Perubahan pola eliminasi b.d obstruksi mekanik
pada kandung kemih ataupun struktur traktus
urinarius lain.
Kriteria Hasil : Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan
berkemih (urgensi, oliguri, disuria)
Intervensi:
1. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristi urin
Rasional: memberikan informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikas
2. Dorong meningkatkan pemasukan cairan
Rasional: peningkatan hidrasi membilas bakteri
3. Kaji keluhan pada kandung kemih
Rasional: retensi urin dapat terjadi menyebabkan distensi jaringan (kandung
kemih/ginjal
4. Observasi perubahan tingkat kesadaran
Rasional: akumulasi sisa uremik dan ketidakseimbangan elektrolit dapat
menjadi toksik pada susunan saraf pusat
5. Kolaborasi:

1. Awasi pemeriksaan laboratorium; elektrolit, BUN, kreatinin


Rasional: pengawasan terhadap disfungsi ginjal
2. Lakukan tindakan untuk memelihara asam urin: tingkatkan masukan sari
buah berri dan berikan obat-obat untuk meningkatkan aam urin.
Rasional: aam urin menghalangi tumbuhnya kuman. Peningkatan masukan
sari buah dapt berpengaruh dalm pengobatan infeksi saluran kemih.
Kurangnya pengetahuan tentang kondisi, prognosis,
dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
kurangnya sumber informasi.

KriteriaHasil :
menyatakan mengerti tentang kondisi, pemeriksaan
diagnostik, rencana pengobatan, dan tindakan
perawatan diri preventif.
Intervensi:
1. Berikan waktu kepada pasien untuk menanyakan apa yang tidak di ketahui
tentang penyakitnya.
Rasional : Mengetahui sejauh mana ketidak tahuan pasien tentang
penyakitnya.
2. Kaji ulang proses penyakit dan harapan yang akan datang
Rasional: memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat membuat
pilihan beradasarkan informasi.
3. Berikan informasi tentang: sumber infeksi, tindakan untuk mencegah
penyebaran, jelaskan pemberian antibiotik, pemeriksaan diagnostik: tujuan,
gambaran singkat, persiapan ynag dibutuhkan sebelum pemeriksaan,
perawatan sesudah pemeriksaan.
Rasional: pengetahuan apa yang diharapkan dapat mengurangi ansietas dan
membantu mengembankan kepatuhan klien terhadap rencan terapetik.
4. Anjurkan pasien untuk menggunakan obat yang diberikan, minum sebanyak
kurang lebih delapan gelas per hari.
Rasional: Pasien sering menghentikan obat mereka, jika tanda-tanda penyakit
mereda. Cairan menolong membilas ginjal.
5. Berikan kesempatan kepada pasien untuk mengekspresikan perasaan dan
masalah tentang rencana pengobatan.
Rasional: Untuk mendeteksi isyarat indikatif kemungkinan ketidakpatuhan
dan membantu mengembangkan penerimaan rencana terapeutik.

Anda mungkin juga menyukai