Anda di halaman 1dari 15

Efek Samping Akibat Aksi

Farmakologi yang Berlebihan


Terjadinya
efek farmakologis yg berlebihan
= efek toksik.

Dptdisebabkan krn dosis yg relatif terlalu


besar bg pasien ybs.

Dpt terjd krn :


1. Dosis yg diberikan mmg besar.
2. Adanya perbedaan respons kinetik atau
dinamik pd kelompok2 tertentu (pasien dg
gangguan fungsi ginjal, gangguan fungsi
jantung, usia, genetik, dsb).

.Dosisyg diberikan dlm takaran lazim dpt


mjd terlalu besar pd pasien2 tertentu.
Obat-obat yg menyebabkan efek
toksik terhadap sumsum tulang
belakang

Suatukelompok senyawa heterogen yg


bertindak melalui berbagai mekanisme.

Etiologi
patologi ini tdk byk dipahami, ttp
sel2 hematopoieis yg sgt proliferatif
diasumsikan dpt membuat sumsum tulang
lbh sensitif terhadap toksisitas.

Obat-obatan jg bisa mempengaruhi aspek2


sel stromal tertentu & matriks eksternal yg
ditetapkan.
Supresisumsum tulang
(mielotoksisitas/mielosupresi) : suatu efek
samping kemoterapi yg serius & obat2
tertentu yg mempengaruhi sistem imun
(azathiopirin).

NSAIDs
kadang jg bisa menimbulkan supresi
sumsum tulang.

Sumsum tulang merupakan pusat


pembentukan sel darah merah supresi
aktivitas sumsum tulang menimbulkan
kekurangan sel2 darah merah.

Kondisi
ini bisa cpt berubah mnjd infeksi yg
membahayakan jiwa krn tubuh tdk bisa
Supresi
aktivitas sumsum tulang jg
menyebabkan kekurangan sel2 darah merah
& pendarahan spontan yg serius akibat
kekurangan platelet.

Supresi sumsum tulang yg disebabkan oleh


azathiopirin bisa diobati dg mengganti obat,
mis. dg mycophenolate mofetil (utk cangkok
organ) atau obat2 lainnya yg digunakan utk
artritis reumatoid.

Supresi smsum tulang akibat kemoterapi


antikanker memerlukan pengendalian
infeksi secara ketat, serta penggunaan
antibiotika intravena secara agresif ketika
gejala mulai terlihat.
Parvovirus
B19 menghambat eritropoiesis
dg menyerang prekursor sel darah merah
di dlm sumsum tulang.

Pdpasien dg gangguan imun, infeksi B19


bisa bertahan hingga beberapa bulan
sehingga bisa menyebabkan anemia kronis
dg viremia B19 krn supresi sumsum tulang
secara kronis.
Obat-obatyg menyebabkan efek
nefrotoksik

Sebagian obat yg ditemukan menyebabkan


nefrotoksisitas menunjukkan efeknya
melalui satu atau sejumlah mekanisme
patogen, diantaranya :
1. Perubahan hemodinamika intraglomerular
2. Toksisitas sel tubulus
3. Inflamasi
4. Nefropati kristal
5. Rabdomiolisis
6. Mikroangiopati trombosis
Obat2 yg menyebabkan nefrotoksik

Kelas Obat Mekanisme kerusakan ginjal


Analgesik Nefritis interstisialis kronik
Aspirin Nefritis interstisialis akut
NSAIDs Perubahan hemodinamik
intraglomerular, Nefritis interstisialis
kronik, Glomerulonefritis
Antidepresan Rabdomiolisis
Amitriptilin
Antihistamin Rabdomiolisis
Antimikroba Nefritis interstisialis akut
Asiklovir Kristal nefropati
Aminoglikosida Toksisitas sel tubulus
Kuinolon Nefritis interstisialis akut
Kristal nefropati (ciprofloxacin)
ACE inhibitor Perubahan hemodinamik
intraglomerular
Obat-obat yg menyebabkan efek
ototoksik

Ototoksisitas
: kerusakan terhadap fungsi
pendengaran & keseimbangan telinga
(bagian dalam telinga) akibat obat atau zat
kimia.

Pd
sejumlah kasus, pemulihan terjd secara
penuh setelah obat dihentikan.

Pdkasus2 berat, pasien dpt mengalami tuli


permanen.
Obat2 yg menyebabkan ototoksisitas

Golongan obat Contoh

Antibiotik Aminoglikosida, vankomisin

Obat kemoterapi Obat yg mengandung platinum

(cisplatin)

Diuretik Asam etakrinat, furosemid

Golongan lain Kuinin, salisilat


Obat-obat
yg menyebabkan
hepatotoksik

Peningkatana kadar enzim di dlm serum


(alanin aminotransferase, aspartat
aminotransferase, & alkalin fosfatase)
digunakan sbg indikator cedera hati.

Peningkatan total kadar bilirubin & kadar


bilirubin konjugasi merupakan ukuran
fungsi hati secara keseluruhan.
Obat2 yg menimbulkan hepatotoksik
Hepatoseluler Peningkatan ALT Kolestatis
(peningkatan + ALP
ALT)
Akarbose Amitriptilin Amoksilin-asam
klavulanat
Asetaminofen Azathiopirin Steroid anabolik
Allopurinol Captopril Klorpromazin
Isoniazid Karbamazepin Klopidogrel
Ketokonazol Clindamicyn Kontrasepsi oral
Lisinopril Siproheptadin Eritromisin
Losartan Enalapril Estrogen
Metotreksat Nitrofurantoin Irbesartan
NSAIDs Fenobarbital Mirtazapin
Omeprazole Fenitoin Fenotiazina
Statin Sulfonamida Terbinafin
Tetrasiklin Trimetoprim Trisiklik
Asam valproat Sulfametoksazole
Efek Toksik Fenitoin

Merupakan obat yg byk digunakan utk penatalaksanaan


kejang.

Toksisitasfenitoin dpt disebabkan krn penggunaan dosis


besar dlm jangka waktu yg lama & jg krn kondisi2 yg dpt
mengubah farmakokinetika obat, seperti :
1. Hipoalbuminemia
2. Gagal ginjal kronis
3. Disfungsi hati
4. Perubahan metabolisme akibat faktor2 genetik.

.Gejala
intoksikasi fenitoin : mual, muntah, perasaan
bingung, nistagmus, ataksia, & kehilangan kesadaran diri.

.Efektoksik fenitoin jg dpt menyebabkan hiperplasia


gingiva
Efek Toksik Digoxin

Digoksin dlm konsentrasi tinggi di dlm


plasma dpt menyebabkan muntah & jg
mempengaruhi penglihatan terhadap warna
serta 25-67 % pasien mengalami masalah
neurologi, terutama sakit kepala atau pusing
(vertigo).

Gejala toksisitas lainnya seperti


vasokonstriksi arteri, patologi muskular &
kutan akibat hipersensitivitas,
trombositopenia, serta gangguan terhadap
estrogen akibat kesamaan struktural yg
dimiliki dg metabolit digoksin.
Manifestasi
toksisitas pd jantung yg
disebabkan oleh digoksin ditandai dg irama
denyut jantung yg tdk normal & terjadi
perubahan konduksi.

Digitalis
atipikal dpt memicu timbulnya
aritmia akibat takikardia sistolik atrial
disertai blokade atrioventrikular.

Anda mungkin juga menyukai