Anda di halaman 1dari 27

Argentometri

(Mohr, Fajans, Volhard)

SMK-SMAK Bogor
By DuoS
ARGENTOMETRI
Masuk dalam metoda apa?
Prinsip dasar dan analisa?
Parameter apa saja yang dapat
ditetapkan kadarnya secara
argentometri?
Cara menghitung Bst?
Reaksi dan TA?
ARGENTOMETRI
Pereaksi apa saja yang
digunakan?
Sifat dan pembuatan pereaksi?
Peralatan yang digunakan?
Jelaskan!
BBP apa saja yang dapat dipakai
untuk menentukan kenormalan
penitar?
ARGENTOMETRI

Metoda Volumetri dengan


menggunakan lar. AgNO3 sbg
pereaksi utama, dengan dasar
reaksi pembentukan endapan
(presipitimetri)
Syarat-syarat
Argentometri:
Ksp endapan harus kecil shg
mudah terbentuk dan mantap
Reaksi pembentukan endapan
harus cepat
Hasil titrasi tidak menyimpang
akibat adsorbsi/kopresipitimetri
TA harus teramati dan tajam
Hubungan Ksp dgn
Pembentukan Endapan
Reaksi argentometri:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3

AgCl(s) Ag+(aq) + Cl-(aq)


Ksp s s
S = solubility/kelarutan endapan dlm
pelarut murni
Ksp = Konstanta Solubility Product/ hasil
kali kelarutan
Soal!
Hitung kelarutan endapan
AgCl dalam pelarut murni!
Ksp AgCl = 1 x 10-10
Hubungan Ksp dgn
Pembentukan Endapan
Jadi endapan AgCl: mengion
sebanyak s = 1 x 10-5 dlm air murni,

dan mulai mengendap pada:

[ Ag+ ] = s = 1 x 10-5

[ Cl- ] = s = 1 x 10-5
Note:
[Ag+][Cl-] < Ksp AgCl belum

[Ag+][Cl-] = Ksp AgCl mulai

[Ag+][Cl-] > Ksp AgCl sudah


1. Hitung kelarutan AgCl(s) dalam:

Larutan AgNO3 0,1 N


Larutan NaCl 0,1 N
Ksp AgCl = 1 x 10-10

2. Hitung pada pH berapa ion Ag+ mulai


terhidrolisis.
[Ag+] = 0,001M
Ksp AgOH = 2 x 10-8
Contoh parameter:
Larutan AgNO3
Mudah larut dalam air
Oksidator kuat, reaksi:
Ag+ + e- Ag(s) Eo = + 0,80 V
Mudah rusak oleh zat2 organik,
tereduksi menjadi cermin perak
Mudah terurai oleh cahaya
Umumnya dipakai pada pH netral
Argentometri berdasarkan
indikator (TA)
Cara Mohr : indikator K2CrO4
(endapan berwarna merah bata)
Cara Fajans: indikator adsorpsi
(endapan merah jambu)
Cara Volhard : indikator Fe3+
(pembentukan senyawa kompleks
berwarna)
4

Cara Mohr
Menggunakan larutan K2CrO4 sebagai
indikator yang akan membentuk endapan
berwarna merah coklat dengan kelebihan
AgNO3.
Reaksi:
NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3
putih,Ksp=1 x 10-10
K2CrO4(aq) + 2AgNO3(aq) Ag2CrO4(s) + 2KNO3
merah bata,Ksp=2 x 10-12
Hitung kelarutan Ag2CrO4
dalam air murni.
Bandingkan dengan
kelarutan endapan AgCl.
Maka dapat disimpulkan
endapan . Lebih dahulu
terbentuk daripada
Note (modul halaman
24):
Cara Mohr hanya boleh dilakukan untuk
larutan netral atau dapat dinetralkan
Bila larutan bereaksi dengan asam,
dapat dinetralkan dengan boraks, MgO,
atau NaHCO3
Saat penitaran hindarkan perak nitrat
dari cahaya langsung
NaCl p.a. dapat digunakan sebagai BBP
Cara Fajans
Menggunakan indikator adsorpsi,
yang berupa asam/basa organik
lemah, yang muatannya
berlawanan dengan ion titran, dan
menghasilkan warna yang tajam
pada TA.
Co: fluoresin, diklorofluoresin,
eosin.
Contoh dengan indikator
fluoresin:
Reaksi:
NaCl + AgNO3 AgCl(s) + NaNO3
Putih
Fl- + AgNO3 AgFl(s) + NO3-
Merah jambu
TA: dari larutan kuning kehijauan,
terbentuk endapan pink yang
menggumpal.
Fl-
Awal titrasi Ion fluoresin

Cl
- Cl-
Cl-
AgCl(s) Cl - Cl- AgCl(s)
Cl- Cl - Cl-

Jumlah ion Cl- masih berlimpah,


teradsorbsi pada permukaan inti2
AgCl(s) membentuk lapisan primer
bermuatan negatif.
Endapan terdispersi berupa koloid
TA AgFl(s)
Ag +
+
Fl-
Ag+ Ion fluoresin AgCl
AgFl (s)
AgCl(s)
Ag+
Ag+
Ion Cl- habis, inti2 AgCl(s) mulai menyatu
dan menggumpal.
Kelebihan ion Ag+ teradsorb ke
permukaan endapan, lalu menarik ion Fl -
yg lemah, menghasilkan AgFl(s) merah
jambu di permukaan AgCl .
Note (modul halaman
22):
pH larutan harus dikontrol jangan sampai terlalu
rendah karena akan mengurangi jumlah Fl - .
HFl denga Ka= 10-7 dilakukan dalam keadaan
netral (pH 7).
Diklorofluoresein dititar pada pH 4.
Eosin dapat dipakai sebagai indikator pada
peitaran Br-, I-, dan CNS- dengan pH 2
Saat penitaran jangan sampai endapan terkena
sinar matahari langsung karena sebagian AgCl
ada yang pecah sehingga sebelum TA berubah
warna jadi violet sampai abu abu.
Cara Volhard
Memakai indikator Fe3+ untuk mendeteksi
kelebihan ion tiosianat
Reaksi :
I. NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3 + AgNO3
berlebih terukur putih,Ksp=1 x 10-10 sisa
II. AgNO3(aq) + KCNS AgCNS(s) + KNO3
sisa putih,Ksp= 1 x 10-12
II. 2Fe3+ + 6KCNS Fe [ Fe(CNS)6 ] + 6K+
Kuning larutan merah
Cara Volhard
NITROBENZENE

AgCl
AgFl (s)
AgCl(s)
Ag + Cl-
+

AgCl + CNS- AgCNS(s)


Ksp dan s AgCl(s) > Ksp dan s AgCNS(S)
Endapan AgCl yg sudah terbentuk dpt
dipengaruhi oleh ion penitar KCNS
Ditambahkan nitrobenzene untuk
menyelimuti/melindungi AgCl(s)
Note (modul halaman
27)
Harus dilakukan pengocokan untuk
menghindari diabsorbsinya ion Ag+ oleh
endapan.
Reaksi : AgCl + CNS- AgCNS
(s)
Untuk menghindari pembentukan AgSCN,
endapan harus dipisahkan dulu dengan
cara mengentuskan AgCl atau
melindunginya dengan nitrobenze (1ml).
Pengaruh pH dalam
Argentometri
Jika pH terlalu basa
Akan terjadi hidrolisis pada pereaksi, terutama
ion Ag+
Jika pH terlalu asam:
Indikator2 yag berupa asam lemah akan
terhidrolisis, menjadi spesies yg berbeda dan
kehilangan fungsinya sebagai indikator.
Co: fluoresin
pada fajans:

HFl H+ + Fl-
PR untuk minggu depan:
BBP apa selain NaCl yang dapat
digunakan untuk menentukan normalitas
AgNO3 ?
Sebutkan sifat fisika dan kimia dari AgNO3
dan cara pembuatan AgNO3 ?
Sebutkan rumus molekul, sifat sifat dari
nitrobenzene? Adakah zat lain yang dapat
menggantikan fungsi nitrobenzene?

Anda mungkin juga menyukai