Anda di halaman 1dari 22

TODAY

4/14/17
TODAY: 4/14/17

PENGERTIAN
Dalam konteks Indonesia istilah Behavior sama
dengan istilah tingkah laku yang banyak membicarakan
tentang perilaku perilaku manusia sebagai hasil dari
proses belajar.

Terapi perilaku (behaviour therapy, behavior


modification) adalah pendekatan untuk psikoterapi yang
didasari oleh teori belajar (learning theory) yang bertujuan
untuk menyembuhkan psikopatologi seperti; depression,
anxiety disorders, phobias, dengan memakai tehnik yang
didisain menguatkan kembali perilaku yang diinginkan
dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan.

< BALIK LANJUT >


HALAMAN KE 2
TODAY: 4/14/17

tujuan
Dalam terapi behavior yang memfokuskan pada
persoalan persoalan perilaku spesifik atau perilaku
menyimpang, bertujuan untuk menciptakan kondisi
kondisi baru bagi proses belajar dengan dasar bahwa
segenap tingkah laku adalah dipelajari termasuk
tingkah laku yang maladaptif.

Tujuan umum terapi perilaku adalah menciptakan kondisi-


kondisi baru bagi proses belajar. Dasar alasannya ialah
bahwa segenap tingkah laku adalah dipelajari (learned),
termasuk tingkah laku yang maladaptif. Jika tingkah laku
neurotik learned, maka ia bisa unlearned (dihapus dari
ingatan), dan tingkah laku yang lebih efektif bisa diperoleh.
< BALIK LANJUT >
HALAMAN KE 3
TODAY: 4/14/17

tujuan
Berdasarkan definisi tadi, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa secara umum
tujuan dari terapi perilaku adalah sebagai
berikut:
Menghapus pola tingkah laku
maladaptive atau maladjustment.
Membantu balajar tingkah laku yang
konstruktif.
Merubah tingkah laku
(maladaptif) menjadi
HALAMAN KE 4
< BALIK LANJUT >

adaptif.
TODAY: 4/14/17

PENGkONDISIAN KLASIK

?
?
Pengkondisian klasik adalah jenis
pengkondisian di mana individu merespon
beberapa stimulus yang tidak biasa dan
menghasilkan respons baru. Teori ini tumbuh
berdasarkan eksperimen untuk mengajari
anjing mengeluarkan air liur sebagai respons
terhadap bel yang berdering, dilakukan pada
awal tahun 1900-an oleh seorang ahli
HALAMAN KE 5
fisolog
< BALIK LANJUT >

Rusia bernama Ivan Pavlov.


TODAY: 4/14/17

PENGkONDISIAN KLASIK

< BALIK LANJUT >


HALAMAN KE 6
TODAY: 4/14/17

PENGkONDISIAN KLASIK

Dari percobaan tersebut disimpulkan oleh


Pavlov bahwa makhluk hidup dapat belajar
merespons untuk berperilaku tertentu bila
dihadirkan pada suatu kondisi tertentu.
Dalam teori ini, pengondisian klasik
(classical conditioning) berfokus pada
respons perilaku yang dihadirkan oleh suatu
objek atau kejadian tertentu pada stimulus.

< BALIK LANJUT >


HALAMAN KE 7
TODAY: 4/14/17

Unsur-unsur
PENGkONDISIAN KLASIK

Hergenhahn dan Olson (2008:183-184)


menjelaskan unsur yang dibutuhkan untuk
melahirkan pengkondisian klasik adalah:
1) Unconditional Stimulus (stimulus
yang tidak dikondisikan [US]), yang
menimbulkan respon alamiah atau otomatis
dari organisme
2) Unconditional Respons (respon yang
tidak dikondisikan [UR]), yang merupakan
respon alamiah dan otomatis yang
disebabkan oleh US
3) Neutral Stimulus (stimulus
< BALIKnetral
LANJUT >
HALAMAN KE 8
[NS]), yang merupakan stimulus netral
TODAY: 4/14/17

Unsur-unsur
PENGkONDISIAN KLASIK

4) Conditioned Stimulus (stimulus yang


dikondisikan [CS]), dimana pada fase ini
US dan NS dikondisikan bersamaan
sebagai CS. Fase ini dilakukan secara
berulang-ulang untuk membentuk suatu
pembiasaan dan pengkondisian pada
responden

5) Conditioned Respons (respon yang


dikondisikan [CR]), CR terjadi jika US, UR,
dan CS bercampur dengan cara tertentu.
< BALIK LANJUT >
HALAMAN KE 9
TODAY: 4/14/17

PENGkONDISIAN OPERAN
Pengkondisian operan
dikenalkan oleh ilmuan yang
bernama skinner pada tahun
1938. Skiner menyatakan bahwa
hubungan antara stimulasi dan
respon dapat diperkuat dan
dilemahkan oleh konsekuensi
dari respons tersebut. B. F.
Skinner

Pengondisian operan
merupakan modifikasi perilaku
yang dipertajam atau < BALIK LANJUT >
HALAMAN KE 10
ditingkatkan frekuensi terjadinya
TODAY: 4/14/17

PENGkONDISIAN OPERAN
Secara opererasional dapat digambarkan
sebagai berikut:

1. Stimulus adalah kejadian yang ada di


lingkungan yang dapat mempengaruhi
perilaku individu dalam menghasilkan respon.
2. Stimulus yang dikuti oleh perilaku atau
respons disebut stimulus memperkuat
(reinforcing stimulus).
3. Pada saat reinforcing stimulus ini mendapat
dukungan yang baik dari lingkungan maka
kemungkinan
HALAMAN KE 11 perilaku tersebut
< BALIK untuk
LANJUT >

berulang, yang disebut penguatan positif


TODAY: 4/14/17

PENGkONDISIAN OPERAN

4. Bila reinforcing stimulus ini tidak


mendapatkan tanggapan lingkungan, maka
kemungkinan perilaku tersebut tidak akan
berulang, yang disebut penguatan negative
(negative reinforcement).

5. Bila reinforcing stimulus ini mendapatkan


tanggapan yang tidak menyenangkan dari
lingkungan, maka kemungkinan perilaku
tersebut tidak akan berulang, yang disebut
stimulus permusuhan (aversive stimulus).
< BALIK LANJUT >
HALAMAN KE 12
TODAY: 4/14/17

PENGkONDISIAN OPERAN

4. Bila reinforcing stimulus ini tidak


mendapatkan tanggapan lingkungan, maka
kemungkinan perilaku tersebut tidak akan
berulang, yang disebut penguatan negative
(negative reinforcement).

5. Bila reinforcing stimulus ini mendapatkan


tanggapan yang tidak menyenangkan dari
lingkungan, maka kemungkinan perilaku
tersebut tidak akan berulang, yang disebut
stimulus permusuhan (aversive stimulus).
< BALIK LANJUT >
HALAMAN KE 13
TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU
1. Pembentukan (shaping)
Dalam membentuk perilaku seseorang,
penguatan diberikan untuk meningkatkan
pencapaian respons yang diinginkan.
Contohnya, saat melatih seorang klien yang
tidak mau berbicara, seorang perawat harus
memberikan penguatan kepada klien tersebut
secara bertahap, yaitu saat klien mau melihat
gerakan bibir perawat, lalu saat klien mau
menirukan suara seperti yang disuarakan oleh
perawat, setelah itu saat klien mau berbicara
sesuai yang diucapkan oleh perawat, sampai
pada
HALAMAN KE 14akhirnya perawat hanya memberikan
< BALIK LANJUT >

penguatan hanya bila klien tersebut


TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU
2. Pemodelan (Modelling)
Pemodelan memiliki arti mempelajari suatu
perilaku dengan menirukan perilaku orang lain.
Model akan lebih suka untuk ditiru apabila dirasa
memiliki nilai prestise, berpengaruh, atau
menggunakan gerakan fisik yang atraktif, serta
yang paling utama saat perilaku itu mendapatkan
banyak penguatan.
Peniruan bisa terjadi di mana saja, kapan saja,
dan oleh siapa saja, termasuk dapat dilakukan oleh
seorang pasien kepada terapisnya. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk memodifikasi perilaku pasien.
Caranya pasien diminta untuk melihat sesuatu
< BALIK LANJUT >
melalui televisi, lalu pasien diminta untuk
HALAMAN KE 15

melakukan hal yang sama dengan yang dilihatnya,


TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU
3. Penghilangan (Extinction)

Teknik ini merupakan prosedur yang


biasa digunakan oleh pemberi
penguatan untuk menghilangkan
perilaku. Penghilangan berjalan lebih
lambat daripada penguatan dalam
memodifikasi perilaku.

< BALIK LANJUT >


HALAMAN KE 16
TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU
4. Perjanjian Kontingensi
(Contingency Contracting)

Perubahan perilaku yang diinginkan


dinyatakan secara tertulis. Dalam
kontrak tertulis secara spesifik
perubahan perilaku tertentu dan
penguatan yang akan diberikan saat
terjadi perubahan perilaku. Di samping
itu, konsekuensi negatif yang akan
diberlakukan
HALAMAN KE 17 dicantumkan < BALIK dalam
LANJUT >

kontrak tersebut (Sundel dan Sundel,


TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU
5. Penghambatan Resiprok (Reciprocal
Inhibition)
Disebut juga kebalikan dari
pengondisian. Penghambatan resiprok
menghilangkan perilaku dengan
mengenalkan perilaku lain yang lebih
adaptif. Contohnya, mengenalkan
teknik relaksasi kepada individu dengan
masalah fobia. Relaksasi diperagakan
saat ansietas datang sehingga individu
dapat mengatur ansietas saat< BALIKstimulus
LANJUT >
HALAMAN KE 18
rasa takutnya datang.
TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU
6. Kepekaan Terbuka (Overt
Sensitization)

Merupakan jenis dari terapi aversion yang


menghasilkan konsekuensi yang tidak
menyenangkan untuk perilaku yang tidak
diinginkan. Misalnya disulfiram (antabuse)
adalah obat yang diberikan kepada individu
yang ingin berhenti minum alkohol. Bila
seseorang mengonsumsi alkohol, maka ia
sedang menjalani terapi antabuse maka ia
akan merasa mual, muntah, sesak napas,
dada
HALAMAN berdebar-debar, dan sakit kepala.
KE 19
< BALIK Efek
LANJUT >

dari alkohol yang dianggap menyenangkan


TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU

7. Kepekaan Terselubung (Covert


Sensitization)
Suatu teknik dengan membayangkan
sesuatu yang menghasilkan gejala yang tidak
menyenangkan. Teknik ini berada di bawah
kontrol pasien dan dapat digunakan kapan
saja diinginkan individu membayangkan untuk
memvisualisasikan mual. Hal ini paling efektif
bila dipasangkan dengan relaksasi.
Keuntungan utamanya adalah individu tidak
perlu menunjukkan perilaku yang diinginkan
tetapi cukup dengan membayangkannya
< BALIK LANJUT >
(Sundel dan Sundel, 2005).
HALAMAN KE 20
TODAY: 4/14/17

TEKNIK MODIFIKASI TERAPI


PERILAKU

8. Kepekaan Terselubung (Covert


Sensitization)
Teknik ini disebut juga terapi implosif.
Teknik ini juga digunakan untuk desensitisasi
individu terhadap stimulus fobia. Individu
dibanjiri (flooding) terus-menerus untuk
membayangkan stimulus fobia sampai tidak
lagi merasa cemas (Sundel dan Sundel, 2005).

< BALIK LANJUT >


HALAMAN KE 21

Anda mungkin juga menyukai