Anda di halaman 1dari 20

Sistem

Pelayanan
Kesehatan

Negara
Afghanistan
Imam Ramadhanny 1510714017
Landina Amsayna 1510714036
Dhea Marliana Salsabila
1510714057
Dina Khoiriyah 1510714062
Lianti Mustika Sani 1510714064
Pengantar Sistem Pelayanan
Kesehatan Afghanistan

Keadaan ekonomi Afghanistan telah


hancur lebih dari dua dekade perang dan terjadi
kekeringan nasional parah pada 1999-2001.
Namun, Afghanistan telah bangkit kembali
dalam tiga tahun terakhir. Sejak itu kebijakan
moneter telah berupaya untuk menjaga inflasi
di bawah kendali.
Pada Februari 2002 Departemen
Strategi interim Kesehatan Masyarakat
berfokus pada: mengembangkan kebijakan
keadilan, dapat kesehatan interim komprehensif.
diakses, pelayanan
kesehatan berkualitas Kemudian pada Agustus 2002 untuk
melalui perencanaan membantu menutup kesenjangan
strategis, dan antara kebijakan kesehatan dan
manajemen terbaik implementasi, dikembangkan sebuah
dari sumber daya interim strategi kesehatan untuk
yang terbatas. 2002-2004.

Pada pertengahan 2004 secara


umum disepakati bahwa Kementerian
diperlukan untuk lebih fokus pada
percepatan pelaksanaan
pelayanan kesehatan, terutama di
daerah pedesaan.
Kebijakan kesehatan nasional ini adalah panduan untuk
semua kesehatan dan keselamatan kerja terkait dengan
mempercepat pelaksanaan yang dilaksanakan selama lima
tahun ke depan, 2005-2009.

Kebijakan dan strategi tersebut telah disepakati melalui tiga


faktor penting berikut, yaitu:

1. Pembentukan pemerintahan baru tentang konstitusi baru


Afghanistan tahun 2004

2. Program Investasi Publik 2004

3. Memastikan hubungan erat antara kebijakan baru


pembangunan kesehatan nasional dengan strategi dari
APBN berikutnya.
Sejarah Sistem Pelayanan Kesehatan
Afghanistan
Sebelum rezim komunis di Afghanistan sistem kesehatan berorientasi
secara kuratif dan preventif, namun selama rezim komunis lebih
terfokus pada kuratif.

Akhirnya selama rezim Taliban sistem kesehatan runtuh dan semua


infrastruktur dimusnahkan. Setelah runtuhnya Rezim Taliban sistem
kesehatan melewati masa darurat dan sekarang dalam fase perkembangan.

Selama tiga tahun pertama dari transisi Negara Islam Afghanistan,


sistem kesehatan lebih terfokus pada preventif dan lebih menekan pada
pengiriman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan.

Untungnya setelah pengaturan dari Republik Islam Afghanistan, lebih


memperhatikan pelaksanaan kedua Paket Dasar Pelayanan Kesehatan
dan Paket Layanan Esensial rumah sakit. Ini berarti kembali kepada
pelayanan kesehatan secara kuratif dan preventif.
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN
NEGARA AFGHANISTAN
Ministry of Public Health (MOPH) lebih
memperhatikan pelaksanaan Basic
Package of Health Services (BPHS) dan
Essential Package of Hospital Services
(EPHS), ini membuktikan bahwa
pemerintah kembali fokus pada
pelayanan kesehatan kuratif dan
preventif.
Public Health Care System
Sistem Pelayanan Kesehatan
Masyarakat
Pada pemerintahan Taliban, Sistem pelayanan
Kesehatan di Afghanistan berada pada fase
darurat ditandai dengan kurangnya
prasarana kesehatan terlihat jelas diseluruh
daerah dan juga tidak memadainya tenaga
kerja kesehatan bahkan wanita tidak
diperbolehkan untuk mengambil bagian pada
bidang kesehatan baik untuk bekerja maupun
mengikuti program pelatihan.
Setelah turunnya Taliban dan berdirinya Negara
Islam Afghanistan, pemerintah memutuskan untuk
mengadakan reformasi disemua sektor. Untuk
meningkatkan penyebaran layanan kesehatan,
MOPH tegas untuk membawa perubahan dalam
struktur sistem kesehatan masyarakat dengan
memperkenalkan kebijakan dan strategi baru.
Kebijakan : BPHS pada tahun 2003. MOPH sukses
dalam memperluas cakupan BPHS sebanyak 77%
dari populasi pada Februari 2005.

Pelayanan kesehatan di Afghanistan sudah


mengalami peningkatan dari sebelumnya
yaitu sekitar 50% dari populasi.
BPHS (Basic Package of Health
Services)
BPHS merupakan dasar bagi sistem pelayanan kesehatan primer di
Afghanistan dan untuk menetapkan standar.
Permasalahan :
Kekurangan tenaga kerja khususnya wanita menjadi masalah besar,
pasalnya BPHS sendiri lebih fokus pada masalah kesehatan ibu dan
anak. Sekitar 40% dari fasilitas kesehatan tidak memiliki staf wanita.
Untuk itu mulai diadakannya pelatihan intensif kebidanan.

Untuk melengkapi kekurangan dari BPHS, MOPH juga


mengembangkan EPHS yang dimodelkan pada BPHS
BPHS dan EPHS bersama-sama menentukan seluruh sistem rujukan
dari sistem kesehatan Afghanistan, dari pos kesehatan yang ada di
desa sampai pelayanan tersier di kota-kota besar.
Tujuan dari pengembangan EPHS : meningkatkan kualitas
pelayanan rumah sakit yang diberikan kepada penduduk Afghanistan.
KebijakanSistemPelayanan
KesehatandiAfghanistan
Pendahuluan
Salah satu faktor yang mempengaruhi
sistem pelayanan kesehatan ialah
politik.
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik
yang ada sangat berpengaruh dalam
sistem pemberian pelayanan kesehatan

Kebijakan yang ada dapat


memberikan pola dalam sistem
pelayanan.
Akibat konflik yang berkelanjutan di Afghanistan
sejak tahun 1970-an, infrastruktur sosial ekonomi
domestik yang ada telah hancur, menggusur
banyak orang.

Pertumbuhan kebutuhan kemanusiaan akibat konflik bersenjata


yang sedang berlangsung dan sistem perawatan kesehatan yang
tidak bisa bersaing dengan tantangan, seperti:

Ketidakamanan menghalangi akses ke klinik yang


kerap jauh dari rumah-rumah penduduk

Sistem penarikan biaya yang seharusnya 'gratis'


yang malah tidak terjangkau oleh masyarakat

Situasi untuk perempuan bahkan lebih buruk, karena


kurangnya personil perempuan terampil, terutama di
daerah pedesaan.
SULITNYAAKSESYANKES
DIAFGHANISTAN
MDECINS SANS FRONTIRES www.msf.org

Akses layanan medis Mereka harus


dasar dan darurat di mengambil jalan
Afganistan masih berbahaya, menghadapi
sangat terbatas. pertikaian, ranjau, pos
Mayoritas pasien pemeriksaan
mengatakan mereka berbahaya, pelecehan
tidak bisa datang ke dalam perjalanan, dan
fasilitas kesehatan baku tembak.
terdekat saat sakit, Kondisi tidak aman dan
sehingga mereka terbatasnya akses
terpaksa menempuh dihadapi otoritas
perjalanan jauh untuk kesehatan dan lembaga
mendapatkan bantuan. kemanusiaan,
Sekitar 87% dari menghambat respons
populasi memiliki akses yang memadai.
ke pelayanan kesehatan
dengan 2 jam
perjalanan.
Date today 20/02/17 NEWS
Empty Beds Biasanya, Rumah Sakit
menerima sangat banyak
Are The Face pasien, bahkan sampai harus
menempatkan 4 pasien
Of War dalam 1 ranjang. Namun
akhir-akhir ini semakin
sedikit pasien yang datang
ke UGD.

Banyak pasien yang akhirnya dapat


mencapai Rumah Sakit telah dalam
keadaan yang kritis.

Contoh kasus:
- Anak laki-laki 7th dengan
gangguan pernapasan
- Anak perempuan 15th dengan
meningitis
THE
Most Dangerous Place
to Give Birth in the World
DAILY NEWS WORLD EXCLUSIVES

Masih terdapat terlalu sedikit jumlah bidan dan


dokter dan perawat wanita.
Menurut UNFPA, pada tahun 2012 Afghanistan
memiliki 3.500 bidan dan 6,5 juta wanita usia
reproduksi.
Di banyak bagian Afghanistan, terutama di daerah
pedesaan, perempuan tidak memiliki akses ke
perawatan obstetrik esensial.
Keluarga sering tidak mengizinkan perempuan
mereka untuk dirawat oleh dokter laki-laki,
sementara pekerja kesehatan wanita masih hanya
membuat sekitar 25% dari semua personil
kesehatan.
Hal ini juga berkaitan dengan distribusi petugas
kesehatan yang tidak merata.
PELAYANAN KESEHATAN JIWA
YANG JUGA KURANG MEMADAI
MDECINS SANS FRONTIRES www.msf.org

Banyak warga Afghanistanhanya


Afghanistan memilikisatu
terutama anak- satunyarumahsakit
anak dan remaja jiwa.
yang mengalami Karenakeberadaan
gangguan mental rumahsakitjiwa
seperti skizofrenia, yanghanyasatu
delusi, gangguan satunya,konsep
kepanikan, dan penyakitjiwapun
inkontinensia, hal masihmerupakan
ini disebabkan oleh sesuatuyangasing
perang dan konflik bagibanyakorang
yang tak Afghanistan.
berkesudahan
Referensi
World Health Organization. 2006. Health System Profile Afghanistan.
Diambil dari: http
://apps.who.int/medicinedocs/documents/s17666en/s17666en.pdf
(diakses
pada 16 februari 2017)
Afghanistan Analysts Organization. 2014. Between Rhetoric and Reality :
Access to heath
care and its limitations. Diambil dari :
https://
www.afghanistan-analysts.org/access-to-health-care-and-its-limitations/
(diakses pada 19 februari 2017)
Afghan Voice Agency Press. 2014. Huge gaps in Afghanistan's healthcare
system. Diambil dari: http
://www.avapress.com/vdcayyna.49ni01gtk4.html
(diakses pada 18 Februari 2017)
Khaama Press. 2016. The State of Healthcare in Afghanistan. Diambil
dari: http
://www.khaama.com/the-state-of-healthcare-in-afghanistan-01364
(15 Februari 2017)
Mdecins Sans Frontires. 2016. Afghanistan: Empty beds are the face
of war. Diambil dari:
Mdecins Sans Frontires. 2016. Afghanistan: Patient numbers falling in
Helmand as intensifying conflict restricts access. Diambil dari: http://
www.msf.org/en/article/afghanistan-patient-numbers-falling-helmand-intensifyin
g-conflict-restricts-access
(diakses pada 16 Februari 2017)
www.titikanggraeni.files.wordpress.com . 2014. sistem pelayanan kesehatan.
Diambil dari: https://
titikanggraeni.files.wordpress.com/2014/09/sistem-pelayanan-kesehatan.pdf
(diakses pada 17 februari 2017)
VOA Indonesia. 2012. Konflik Panjang di Afghanistan Timbulkan Gangguan
Jiwa Menahun. Diambil dari: http://
www.voaindonesia.com/a/konflik-panjang-di-afghanistan-timbulkan-ganggua
n-jiwa-menahun/1548659.html
(diakses pada 16 Februari 2017)
World Health Organization. http
://www.who.int/hac/donorinfo/afg/en/index1.html (diakses pada Rabu, 15
Februari 2017)
World Health Organization. 2005. A Basic Package of Health Services for
Afghanistan (BPHS). http://apps.who.int/medicinedocs/en/d/Js21746en/
(diakses pada Minggu, 19 Februari 2017)
World Health Organization. 2006. Healthcare System of Afghanistan. http
://apps.who.int/medicinedocs/documents/s17666en/s17666en.pdf (diakses
pada Rabu, 15 Februari 2017)

Anda mungkin juga menyukai