TINGKAT KETERANGAN
KESADARAN
Compos mentis Sadar sepenuhnya baik thd dirinya maupun
lingkungan
Pasien dapat menjawab pertanyaan pemeriksa
dengan baik
Apatis Pasien tampak segan, acuh tak acuh terhadap
lingkungannya
Delirium Penurunan kesadaran disertai kekacauan motorik
dan siklus tidur-bangun yang terganggu
Pasien tampak gaduh gelisah, kacau, disorientasi,
dan meronta-ronta
Somnolen Keadaan mengantuk, masih dapat pulih penuh bila
(letargia, dirangsang
obtundasi, Bila rangsang berhenti, pasien tertidur kembali
hipersomnia)
Sopor (stupor) Keadaan mengantuk yang dalam
Pasien masih dapat dibangunkan dengan rangsang
yang kuat (mis: nyeri) tetapi pasien tidak terbangun
sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban
verbal yang baik
Semi-koma (koma Penurunan kesadaran yang tidak berespons thd
Bagan Pendekatan Diagnosa Banding Pada
Keadaan AMS
Condition associated with acute confusion or
delirium that may cause rapid cerebral
damage
Hypoglycemia
Wernicke encephalopathy
Hyperthermia or hypothermia
Meningitis or encephalitis
Stroke
I 15
IV 12 7
V 63
4 14 Vasospasme serebri
Perdarahan ulangan
Hipovolemia
Hiponatremia
Hidrosefalus sub akut
Pneumonia
Talamus
Hemisfer serebri
Pons
Manifestasi Klinis
Pasien datang dengan tanda-tanda
neurologis fokal yang tergantung dari
lokasi perdarahan, kejang, dan
gambaran peningkatan TIK.
Gejala prodromal : nyeri kepala dan
pusing tidak begitu lazim dijumpai
Kebanyakan serangan terjadi sewaktu
dalam keadaan aktif (mis: saat
berolahraga)
Diagnosis
CT Scan
Pemeriksaan likuor:
Merah perdarahan masif
Normal atau xantokrom perdarahan
kecil
Komplikasi
Hidrosefalus
Herniasi
Prognosis
Hematoma yang besar dan perdarahan
pada batang otak prognosis buruk
Penatalaksanaan
Obat antihipertensi
Antikonvulsan
Koreksi koagulopati
Manitol untuk peningkatan TIK
Intervensi bedah:
Evakuasi hematoma untuk perdarahan
serebelar atau serebral dengan perburukan
yang progresif
Drainase ventrikel untuk hidrosefalus
akut
CVD Non-Hemoragik (Infark
SSP)
Etiologi dan patogenesis:
Trombosis arteri (atau vena) pada SSP
trias Virchow:
Abnormalitas dinding pembuluh darah
penyakit degeneratif, inflamasi (vaskulitis),
atau trauma (diseksi)
Abnormalitas darah mis: polisitemia
Gangguan aliran darah
Embolisme komplikasi dari penyakit degeneratif
Fibrilasi atrium
Trombolitik
PENGOBATAN
Hiponatremia berat merupakan keadaan darurat yang
memerlukan pengobatan segera.
Cairan intravena diberikan untuk meningkatkan
konsentrasi natrium darah secara perlahan.
Kenaikan konsentrasi yang terlalu cepat bisa
mengakibatkan kerusakan otak yang menetap.
Asupan cairan diawasi dibatasi dan penyebab
hiponatremia diatasi.
Jika keadaannya memburuk atau tidak menunjukkan
perbaikan setelah dilakukannya pembatasan asupan
cairan, maka pada SIADH diberikan demeclocycline
atau diuretik thiazide untuk mengurangi efek hormon
antidiuretik terhadap ginjal
Hyperventilation
Patients who overbreathe, wash out
carbon dioxide from their blood.
Arterial hypocapnia is a very strong
cerebral vasoconstrictive stimulus.
The patient starts to feel lightheaded,
unreal and increasingly dissociated from
her surroundings.
Hypoxia
Hypoxia is a very uncommon cause of
attacks of unconsciousness.
Even in patients with severe respiratory
embarassment, e.g. major asthmatic
attack, consciousness is usually retained.
Kesimpulan & Saran
Penurunan kesadaran mungkin
disebabkan oleh CVD
Saran :
Memberikan terapi definitif yang sesuai
Menghindari faktor resiko
Daftar Pustaka
Humphries, et al ; 2008 ; LANGE Current Diagnosis &
Treatment Emergency Medicine. 6th ed. International
Edition; New York : Mc Graw Hill
Florian Lang and Stefan Silbernagl. Teks dan atlas bewar
na Patofisiologi. Jakarta : EGC, 2007.
Guyton, Arthur C dan John E Hall. 2007. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran, E/11. Jakarta: EGC.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Kedokteran: Dari
Sel Ke Sistem, E/2. Jakarta : EGC.
Kumar V, Abbas A, Fausto N. Robbins and Cotrans
Pathologic Basis of Disease. 7th ed. Philadelphia:
Saunders, 2004
Lombardo,M.C., 1995, Penyakit Degeneratif dan
Gangguan Lain Pada Sistem Saraf, dalam S.A. Price,
L.M. Wilson, (eds), Patofisiologi Konsep Klinis Proses-
Proses Penyakit 4th ed., EGC, Jakarta
TERIMA KASIH