Anda di halaman 1dari 21

FRAKTUR

dr. Arianda Salalitra


LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
a. Nama : Tn. Yosua Nudiya
b. Umur : 49 tahun
c. Alamat : Tanjung pinang
d. Agama : Kristen
e. Nomor RM : 00.76.81
f. Tanggal masuk : 02 des 2016
PEMERIKSAAN
a. Anamnesis :
Pasien datang ke IGD RSUP karena mengalami
kecelakaan lalu lintas. Pasien terjatuh sendiri saat
berkendaraan menggunakan motor, pasien tidak
sadar dan tidak mengingat bagaimana mekanisme
benturan yg terjadi. Setibanya di IGD pasien hanya
mengeluhkan sakit di bagian lutut dan bahu kanan.
- Nadi : 72 x/menit
- Laju nafas : 32 x/menit
- Suhu : 36,5C
Kepala/leher :
- Rambut : sebahu, warna rambut hitam,
distribusi merata, tidak
mudah dicabut
- Kepala : mesocephale, sefalhematoma (-)
- Mata : conjunctiva anemis (-/-), sklera ikterik
(-/-)
- Hidung : bentuk normal, sekret (-/-), deformitas
(-)
- Telinga : bentuk normal, discharge (-/-),
deformitas (-)
- Mulut : bibir kering (-), bibir sianosis (-)
- Lidah : bentuk dan ukuran normal, lidah
kotor (-), hiperemis (-),
- Leher : simetris, pembesaran kelenjar
limfe (-)
Thorax :
- Jantung : BJ I-II reguler, Murmur (-), Gallop
(-)
- Paru : SD Vesikuler, Wheezing (-/-),
Rhonki (-/-)
Abdomen :
- Inspeksi : datar
- Auskultasi : bising usus (+), metalic sound (-)
- Perkusi : timpani
- Palpasi : nyeri tekan (-), distensi (-),
defans muskular (-)
Genitalia : dalam batas normal
Ekstremias :
a. Superior : akral dingin (-/-), udema (-/-),
sianosis (-/-), capillary refill <
2 detik
b. Inferior : akral dingin (-/-), udema (-/-),
sianosis (-/-), capillary refill <
2 detik
- Status Lokalis :
BAHU KANAN
a. Look : deformitas (+), bengkak (+)
b. Feel : nyeri tekan (+), pulsasi bag distal
trauma (+)
c. Move : passive movement (ROM terbatas)
c. Pemeriksaan Penunjang : foto rontgen
KAKI KANAN
a. Look : deformitas (+), bengkak (+)
b. Feel : nyeri tekan (+), pulsasi bag distal
trauma (+)
c. Move : passive movement (ROM terbatas)
c. Pemeriksaan Penunjang : foto rontgen
d. Diagnosis : Multiple fraktur
OF of R Patella
CF of R Clavicula
CF of R Scapula

E. Penatalaksanaan : - Pro ORIF TBW


-Pro ORIF PS

F. Terapi : - inj Cefazolin 2 x 1gr


- inj Gentamisin 2 x 80mg
- inj Ketorolac 3 x 30mg
- Drip Tramadol 2 amp
DEFENISI
Frakturadalah terputusnya hubungan/kontinuitas
struktur tulang atau tulangrawan bisakomplet
atau inkomplet
Diskontinuitas tulang yang disebabkan oleh
gayayang melebihi elastisitas tulang
Fraktur adalah terputusnya kontinuitas struktur
jaringan tulang atau tulang rawan yangumumnya
disebabkan trauma, baik trauma langsung
maupun tidak langsung. Akibat darisuatu trauma
pada tulang dapat bervariasi tergantung pada
jenis, kekuatan dan arahnyatrauma
Klasifikasi
1. Menurut penyebab terjadinya
FakturTraumatik:directatauindirect
FrakturFatikatauStress:kerusakantulangk
arenakelemahanyangterjadisudahberulang
-ulang ada tekanan berlebihan yang tidak
lazim.
Trauma berulang, kronis,misal: fr.Fibula pd
olahragawan
Frakturpatologis:karenaadanyapenyakitlo
calpadatulang,makakekerasayang ringan
2. Menurut hubungan dengan jaringan ikat sekitarnya
Fraktur Tertutup/ Closed/ Fraktur Simplex: Bilatidak terdapat
hubungan antarafragmentulang dengan dunia
luar,ataupatahantulangtidakmempunyaihubungandengan udara
terbuka.
Fraktur Terbuka/ Open : Bila terdapat hubungan antara fragmen
tulang dengandunia luar karena adanya perlukaan di kulit. Kulit
robek dapat berasal dari dalam karenafragmen tulang yang
menembus kulit atau karena kekerasan yang berlangsung dari luar.
FrakturKomplikasi:kerusakan pembuluh darah, saraf, organ
visera danpersendian juga ikut terkena. Fraktur seperti ini dapat
berbentuk fraktur tertutup atau
frakturterbuka.Contoh:frakturpelvistertutup+rupturevesicauri
naria,frakturcosta+luka pada paru-paru, fraktur corpus
humerus+paralisis nervus radialis
Menurut bentuknya
FrakturKomplet
:Garisfrakturmembagitulangmenjadi2fragm
en atau lebih. Garis fraktur bisa transversal,
oblique, spiral.
Fraktur Inkomplet
Fraktur Kominutif
Fraktur Kompresi / Crush fracture
Kelainan ini menentukan arah trauma,
fraktur stabil atau tidak
Diagnosis
Pemeriksaan Fisik
inspeksi:(look,deformitas),
palpasi(feel,nyeritekan(tenderness),Krepitas
i)
pemeriksaan gerakan ( movement).
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan radiografi
b. CT-Scan, MRI
Penatalaksanaan Fraktur
1. Penatalaksanaan Umum
Frakturbiasanyamenyertaitrauma.Untukitusangatpenting
untukmelakukanpemeriksaanterhadapjalannapas(airway)
, prosespernafasan(breathing)dansirkulasi(circulation),
apakah terjadi syok atau tidak. Bila sudah dinyatakan tidak
ada masalah lagi, barulakukan anamnesis dan pemeriksaan
fisis secara terperinci. Waktu tejadinya kecelakaan
pentingditanyakan untuk mengetahui berapa lama sampai di
RS, mengingat golden period 1-6 jam. Bilalebih dari 6 jam,
komplikasi infeksi semakin besar. Kemudianlakukan
fotoradiologis.Pemasanganbidai dilakukan untuk
mengurangi rasa sakit dan mencegah terjadinya kerusakan
yang lebih berat padajaringan lunak selain memudahkan
proses pembuatan foto rontgen.
Prinsip penanganan fraktur
a. Reduksi
Reduksifraktur(settingtulang)berartimengembalikanfragme
ntulangpadakesejajarannya dan rotasi anatomis.
Sasarannyaadalahuntukmemperbaikifragmen-
fragmenfrakturpadaposisianatomic normalnya.
Metode untuk reduksi adalah dengan reduksi tertutup, traksi,
dan reduksi
terbuka.Metodetertentuyangdipilihbergantungsifatfraktur,na
munprinsipyangmendasarinya tetap sama.
Biasanyadokter melakukan reduksi
fraktursesegeramungkinuntuk mencegahjaringanlunak
kehilangan elastisitasnya akibat infiltrasi karena edema dan
perdarahan. Pada kebanyakankasus, reduksi fraktur menjadi
semakin sulit bila cedera sudah mengalami penyembuhan.
b. Imobilisasi
Setelah fraktur direduksi, fragmen tulang harus
diimobilisasi, atau dipertahankandalam posisi dan
kesejajaran yang benar sampai terjadi penyatuan.1
Sasarannyaadalahmempertahankanreduksidit
empatnyasampaiterjadipenyembuhan.1
Metode untuk mempertahankan imobilisasi
adalah dengan alat-alat eksternalbebat, brace,
case, pen dalam plester, fiksator eksterna, traksi,
balutan) dan alat-alat internal (nail, lempeng,
sekrup, kawat, batang, dll).
c. Rehabilitasi
Sasarannya meningkatkan kembali fungsi dan kekuatan normal
pada bagian yangsakit.
Untuk mempertahankan dan memperbaiki fungsi dengan
mempertahankan reduksi danimobilisasiadalahpeninggian
untukmeminimalkanbengkak,memantau
statusneurovaskuler(misalnya;pengkajianperedaran darah,
nyeri,perabaan,gerakan),mengontrol ansietas dannyeri (mis;
meyakinkan,perubahanposisi,strategi peredaran nyeri, termasuk
analgetika), latihan isometrik dan pengaturan otot, partisipasi
dalam aktifitas hidup sehari-hari, dan melakukan aktifitas kembali
secarabertahapdapatmemperbaiki
kemandirianfungsidanhargadiri. Pengembalianbertahappada
aktivitassemuladiusahakansesuaibatasan terapeutik.

r i m a
Te h
s i
ka

Anda mungkin juga menyukai