Anda di halaman 1dari 22

Rusaknya Hutan Konservasi Indonesia

Sebuah Analisis Tantangan Jurnalisme Lingkungan di Indonesia

Disajikan Oleh
Fitri Mandiri Hatta
Jamiluddin Nur
Dosen Pengampu
Mata Kuliah
WatchThe
Watch TheVideo..
Video..
HUTAN
HUTAN
KONSERVASI
KONSERVASI

Definisi:
Istilah hutan konservasi merujuk pada suatu kawasan
hutan yang diproteksi atau dilindungi. Proteksi atau
perlindungan tersebut bertujuan untuk melestarikan
hutan dan kehidupan yang ada didalamnya agar bisa
menjalankan fungsinya secara maksimal. Hutan
konservasi merupakan hutan milik negara yang dikelola
oleh pemerintah, dalam hal ini Direktorat Jenderal
Perlindungan dan Konservasi Alam, Kementerian
TUJUAN
TUJUAN
KONSERVASI
KONSERVASI

Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi


adalah :
Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi,
transmisi, atau distribusi yang berakibat pada
pengurangan konsumsi energi di lain pihak
menyediakan jasa yang sama tingkatannya.
Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati
terhadap lingkungan dan sumber daya alam
Konservasi adalah (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang
pelestarian atau stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.
perlindungan. Secara Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang
terhadap lingkungan
harfiah, konservasi berasal Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu
dari bahasa Inggris, wilayah dapat dikelola, sementara keaneka-ragaman
(Inggris) Conservation genetik dari spesies dapat berlangsung dengan
mempertahankan lingkungan alaminya.
yang artinya pelestarian
(Hutan konservasi,
atau perlindungan . (https://jurnalbumi.com/hutan-konservasi/, diakses 10 Maret 2017)
LUASHUTAN
LUAS HUTANKONSERVASI
KONSERVASI

JENIS HUTAN UNIT LUAS (HA)

CAGAR ALAM 227 4.110.301,66


SUAKA
75 5.029.726,54
MARGASATWA
TAMAN NASIONAL 50 16,372,064.64

TAMAN HUTAN RAYA 23 351.680,41


TAMAN WISATA
115 748.571,85
ALAM
TAMAN BURU 13 220.951,44
Sumber: Kementerian Kehutanan RI. Statistik Kementrian Kehutanan 2013.
Kawasanhutan
Kawasan hutanSuaka
SuakaAlam
Alam(KSA)
(KSA)

CAGAR ALAM (CA) adalah kawasan suaka


alam yang mempunyai ciri kekhasan
tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau
ekosistem tertentu yang perlu dilindungi untuk
kepentingan ilmu pengetahuan dan
kebudayaan dan perkembangannya
berlangsung secara alami
SUAKA MARGASATWA (SM) adalah kawasan suaka
alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dn atau keunikan jenis satwa bagi
ilmu pengetahuan dan kebudayaan dan kebanggaan
nasional yang untuk kelangsungan hidupnya dapat
dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
(Adia Yuniarti. 2011. Mengenal peran dan fungsi hutan
konservasi. Karya ilmiah tidak dipublikasikan, Institut
Kawasanhutan
Kawasan hutanPelestarian
PelestarianAlam
Alam(KPA)
(KPA)

1. Taman Nasional
adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem
zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan Kawasan
Taman Nasional dilakukan oleh Pemerintah.
2. Taman Hutan Raya
adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan dan atau satwa yang alami
atau bukan alami, jenis asli atau bukan jenis asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan
penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, penunjang budidaya tumbuhan dan atau satwa,
budaya, pariwisata dan rekreasi. Pengelolaan Kawasan Taman Hutan Raya dilakukan oleh
Pemerintah.
3. Taman Wisata
adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk dimanfaatkan bagi kepentingan
pariwisata dan rekreasi alam. Pengelolaan Kawasan Taman Wisaha Alam dilakukan oleh
Pemerintah.
TamanBuru
Taman Buru
adalah kawasan hutan yang di tetapkan sebagai tempat
wisata berburu.
ContohKasus
Contoh Kasus

Berikut salah satu jurnalisme


yang terkait dengan
pemberitaan isu lingkungan,
khususnya dalam konteks
kebakaran hutan dan lahan
yang mengakibatkan
terganggunya habitat Orang
Utan di Gunung Palung,
Kalimantan Barat
JurnalismeLingkungan
Jurnalisme Lingkungan

Jurnalisme lingkungan
oleh Villagerspost.com
yang memberitakan
orangutan adalah
jurnalisme yang sensitif
dan memberi
sumbangan positif dari
informasi dan sudut
pandang yang diberikan,
bagi tumbuhnya
kesadaran berbagai
pihak terkait termasuk
masyarakat umum.
Jurnalisme Lingkungan
Jurnalisme Lingkungan
Definisi tentang Jurnalisme lingkungan
berakar dari komunikasi lingkungan,
komunikasi lingkungan ini sendiri dalam
uraian Robert Cox dalam bukunya
Environmental Communication and the
Public Sphere adalah berbagai studi dan
penerapan tentang bagaimana berbagai
individu, lembaga, masyarakat serta
budaya membentuk, menyampaikan,
menerima, memahami dan menggunakan
pesan tentang lingkungan itu sendiri,
serta hubungan timbal-balik antara
manusia dengan lingkungan.
Yayan Sakti Suryandaru, Jurnalisme Lingkungan,
http://yayan-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70678-Jurnalisme%20-Jurnalisme%
20Lingkungan%20.html
, diakses 10 Maret 2017.
JurnalismeLingkungan
Jurnalisme Lingkungan

Apabila dikaitkan dengan jurnalistik, maka bisa


ditarik kesimpulan Jurnalisme Lingkungan
adalah pengumpulan, verikasi, produksi,
distribusi, dan pertunjukkan informasi
terbaru yang berkaitan dengan berbagai
peristiwa, kecenderungan, permasalahan dan
masyarakat, serta berhubungan dengan dunia
non-manusia dimana manusia berinteraksi
didalamnya. Berita-berita seputar ingkungan
hidup ini memiliki beberapa ciri, antara lain :
menunjukkan interaksi saling memengaruhi
antar- komponen lingkungan, berorientasi
dampak lingkungan. Yayan Sakti Suryandaru, Jurnalisme Lingkungan,
http://yayan-s-fisip.web.unair.ac.id/artikel_detail-70678-Jurnalisme%20-Jurnalisme%20Li
ngkungan%20.html
, diakses 10 Maret 2017.
Pemberitaan Media Terkait Isu yang diangkat
Pemantauan media-media lokal yang dilakukan oleh akumassa dan beberapa komunitas dampingan akumassa dalam program Rekammedia. pemantauan terhitung sejak 13 Februari hingga 11 Maret 2012, telah
mengumpulkan 3700 artikel yang dimuat oleh media-media lokal yang berada di sepuluh kota Indonesia

18%

18% 53%

8%

3%

Good Governance HAM Perempuan, dan atau Anak


Kriminalitas Lingkungan Hidup
Masalah lingkungan hidup memang kalah seksi dengan
isu politik ataupun demokratisasi. Kita lebih asyik untuk
berbicara politik, berteriak membela hak orang kecil.
Tetapi tidakkah kita sadar bahwa kekayaan plasma
nutfah yang kita miliki, berada dalam bahaya karena
dicuri oleh orang-orang asing
(Tajuk Rencana KOMPAS, 25 Januari 2003)
Pada masa Orde Baru, jurnalisme terbungkam oleh pemerintahan yang otoriter dan
jurnalisme lingkungan dipaksa untuk menjadi bagian dari alat mensukseskan
pembangunan pers peduli lingkungan yang sejalan dengan pemerintahan. Sebagai
contoh tidak maksimalnya pers menkritisi program pertanian revolusi hijau yang
sempat berujung pada bencana ekologis berupa ledakan hama tanaman atau
ketidakmampuan pers mengkritisi program pembukaan lahan atau hutan satu juta
hektare di Kalimantan yang kini terbengkalai.
TANTANGANJURNALISME
TANTANGAN JURNALISME
DIERA
DI ERAREFORMASI!
REFORMASI!

1. Mampukah insan pers Indonesia, melalui karyanya


memanfaatkan momentum kekebabasan pers ini untuk
membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya isu
lingkungan hidup?
2. Dari sisi sumber daya manusia, harus diakui kekuatan
untuk mewujudkan itu mulai tampak. Sayangnya
kekuatan individu ini masih harus berbenturan dengan
kebijakan pemilik media massa yang belum
menempatkan isu lingkungan sebagai hal penting yang
harus dipertimbangkan untuk mendapat porsi lebih
Karena mungkin saja isu ini memang belum laku
dijual.
3. Apa sebenarnya yang menyebabkan isu lingkungan
hidup, termasuk konteks perlindungan hutan konservasi
jarang mendapat peliputan kecuali ketika lingkungan
tersebut sudah mengalami kerusakan yang parah dan
bersifat fenomenal?
4. Solusi apa yang bisa kita tawarkan?
1. Wartawan hanya meliput bila ada kerusakan Hipotesa
Hipotesa
lingkungan
2. upaya-upaya kecil yang dilakukan banyak
aktivis dan warga masyarakat untuk menjaga
lingkungan tidak masuk hitungan.
3. Birokrat hanya bersedia memberikan
informasi atau diliput bila mengadakan
jumpa pers atau mengadakan kegiatan yang
sifatnya ekspose.
4. Nyaris tak ada ide-ide segar untuk
mempromosikan perlunya upaya pelestarian
lingkungan.
5. Kebijakan dan program-program lingkungan
kurang disosialisasikan kepada masyarakat
melalui pemberitaan yang menarik di media
massa.
6. Kedua belah pihak, pers dan narasumber,
sama-sama enggan mendekati karena sudah
ada prejudice bahwa berita hanya ada saat
Pendidikan berwawasan lingkungan
SOLU
Perlu disadarkan di kalangan pers agar back to basic,
yaitu jurnalisme kembali berorientasi ke rakyat.n &
SI
pelatihan di bidang lingkungan hidup
media memberi tempat luas bagi Surat Pembaca,
yang merupakan berita original yang tak kalah penting
dan menarik dengan berita ciptaan wartawan atau
tokoh yang haus publikasi.
lingkungan hidup bukan isu yang tidak penting atau
tidak menarik bagi publik. Media memiliki ruang besar
untuk menjadikan isu ini selalu menarik. Hal ini masuk
akal bila disesuaikan dengan kriteria layak berita,
yaitu bahwa lingkungan hidup memiliki unsur
proximity, impact, importance, dekat dengan
readers/audience, berdampak, dan penting bagi hajat
hidup orang banyak. Kadang-kadang memang pers
bisa salah tafsir atas apa yang sesungguhnya dimaui
rakyat, atau sengaja membelokkan perhatian rakyat,
sesuai agenda kepentingan media dan kaum elit
lainnya.

Anda mungkin juga menyukai