Anda di halaman 1dari 19

JAMINAN PERSEORAN

GAN
Pengertian
Menurut Soebekti, jaminan perseorangan adalah:

Suatu perjanjian antara seorang berpiutang (kredi


tur) dengan seorang ketiga, yang menjamin dipenu
hinya kewajiban si berhutang (debitur). Ia bahkan
dapat diadakan di luar (tanpa) si berhutang terseb
ut
Unsur dan Dasar Hukum JP
Unsur dalam Jaminan Perseorangan:
1. Mempunyai hubungan langsung pada orang tertent
u;
2. Hanya dapat dipertahankan terhadap debitur tertent
u; dan
3. Terhadap harta kekayaan debitur umumnya.

Dasar hukum terdapat pada:


Kitab Undang-Undang Hukum Perdata yakni pada Pasa
l 1820-1863 karena suatu jaminan perorangan adalah ja
minan khusus antara para pihak yakni debitur dan kredit
ur.
Ciri-ciri/Sifat Jaminan Perseorangan (1)

Merupakan jaminan yang bersifat perorangan


Bersifat accesoir
Untuk perjanjian yang dapat dibatalkan, perjanjian acce
soir-nya tidak ikut batal meskipun perjanjian pokoknya
dibatalkan
Bersifat sepihak dimana hanya penanggung yang haru
s melaksanakan kewajiban
Ciri-ciri/Sifat Jaminan Perseorangan (2)

Besarnya penanggungan tidak akan melebihi besarnya pr


estasi/perutangan pokoknya tetapi boleh lebih kecil
Bersifat subsidiair, jika ditinjau dr sudut cara pemenuhan
prestasi
Beban pembuktian yang ditujukan ke si berutang dalam b
atas-batas tertentu juga mengikat si penanggung
Penanggungan diberikan untuk menjamin pemenuhan per
utangan yang timbul dari segala macam hubungan hukum
baik yang bersifat perdata maupun yang bersifat hukum p
ublik
Jenis Jaminan Perseorangan
Jaminan Penanggungan (borgtocht) adalah kesa
nggupan pihak ketiga untuk menjamin debitur
Jaminan Garansi (Pasal 1316 KUH Perdata), yait
u bertanggung jawab guna kepentingan pihak keti
ga
Jaminan Perusahaan
Hak Istimewa Kreditur (1)
Hak meminta agar pemenuhan utang debitur dilakukan de
ngan cara menyita dan selanjutnya menjual harta debitur t
erlebih dahulu
Melakukan perjumpaan utang sebagaimana dimaksud dal
am pasal 1430 KUH Perdata
Atas permintaan penjamin, kreditur tidak diwajibkan menj
ual ataupun menyita harta debitur (pasal 1833 KUH Perda
ta)
Hak Istimewa Kreditur (2)
Dalam hal yang bertindak sebagai penjamin terdiri dari be
berapa orang atau beberapa perusahaan, para penjamin t
ersebut berhak meminta pemecahan terhadap utang yang
ditanggung secara bersama-sama, sesuai dengan propor
sinya masing-masing

Penjamin berhak meminta ganti rugi kepada debitur atau


dibebaskan dari kewajibannya untuk memberikan jaminan
perseorangan/perusahaan kepada kreditur atas utang deb
itur yang bersangkutan

Hak Istimewa Kreditur (3)


Penjamin berhak mengajukan segala bantahandapat di
gunakan oleh debitur kepada kreditur. Bantahan tersebut t
idak boleh hanya berkaitan dengan pribadi debitur
Penjamin berhak menuntut debitur agar memenuhi kewaji
bannya kepada kreditur atau menuntut debitur agar melep
askan penjamin dari kewajiban membayar utang debitur k
epada kreditur
Syarat Menjadi Penjamin
Personal guarantee dari pemegang saham untuk debitur bersa
ngkutan, jika yang bertindak selaku debitur adalah suatu perus
ahaan

Company guarantee dari perusahaan lain yang masih merupak


an afiliasi debitur

Personal guarantee dari para komisaris atau para direksi debit


ur

Personal guarantee dari orangtua debitur, dengan kemampuan


finansial yang dianggap lebih baik daripada debitur bersangkut
an
JAMINAN KEBENDAAN
Jaminan Kebendaan
Jaminan Kebendaan adalah jaminan yang berupa hak m
utlak atas sesuatu benda, yang memiliki ciri-ciri sebagai b
erikut :
1. Mempunyai hubungan langsung atas benda tertentu dar
i debitur
2. Dapat dipertahankan terhadap siapapun
3. Selalu mengikuti bendanya
4. Dapat diperalihkan
. Contoh : hipotik, hak tanggungan, hak gadai, dan lain-lain
Jaminan Kebendaan
Tujuan dari jaminan yang bersifat kebendaan bermaksud
memberikan hak verhaal (hak untuk meminta pemenuhan
piutangnya) kepada si kreditur, terhadap hasil penjualan be
nda-benda tertentu Dario debitur untuk pemenuhan piutang
nya

Jaminan Kebendaan ada 2 yaitu :


1. Benda bergerak, lembaga jaminannya adalah gadai dan
fidusia
2. Benda tidak bergerak, lembaga jaminannya adalah hipo
tik dan hak tanggungan
Dasar Hukum
1. Gadai diatur dalam KUH Perdata Buku II Bab XX Pasal 1150-1161
, yaitu suatu hak yang diperoleh seorang kreditur atas suatu bara
ng bergerak yang diserahkan oleh debitur untuk mengambil pelun
asan dan barang tersebut dengan mendahulukan kreditur dari kre
ditur lain
2. Hak Tanggungan; UU No. 4/1996, yaitu jaminan yang dibebankan
hak atas tanah, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang
merupakan suatu ketentuan dengan tanah untuk pelunasan hutan
g tertentu, yang memberikan kedudukan yang diutamakan pada k
reditur terhadap kreditur lain
3. Fidusia, UU NO. 42/1999, yaitu hak jaminan atas benda bergerak
baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak
bergerak khususnya bangunan yang tidak dibebani hak tanggung
an sebagai agunan bagi pelunasan hutang tertentu yang memberi
kan kedudukan utama terhadap kreditur lain
Perjanjian Kebendaan
1. Perjanjian Pokok adalah perjanjian antara debitur dan k
reditur yang berdiri sendiri tanpa bergantung pada adan
ya perjanjian, contoh : perjanjian kredit bank
2. Perjanjian Tambahan (Accesoir) adalah perjanjian antar
a debitur dan kreditur yang diadakan sebagai perjanjian
tambahan dari pada perjanjian pokok, contoh : perjanjia
n pembebanan jaminan, seperti perjanjian gadai, tangg
ungan, dan fidusia
JAMINAN FIDUSIA
Jaminan Fidusia
Fidusia adalah pengalihan hak kepemilikan suatu benda
atas dasar kepercayaan dengan ketentuan bahwa benda
yang hak kepemilikannya dialihkan tersebut tetap dalam p
enguasaan pemilik benda
Jaminan Fidusia adalah hak jaminan atas benda bergera
k baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan b
enda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dibe
bani hak tanggungan sebagai agunan bagi pelunasan hut
ang tertentu yang memberikan kedudukan utama terhada
p kreditur lain
Jaminan Fidusia
Benda/barang tidak bergerak dapat dijadikan jaminan fidu
siakan, diserahkan hak miliknya, benda yang tidak berger
ak dapat dijadikan jaminan fidusia adlah bangunan yang ti
dak dibebani dengan hak tanggungan (rumah susun)
Penerima jaminan fidusia tidak boleh membeli.memiliki be
nda jaminan fidusia, karena dikhawatirkan apabila peneri
ma jaminan fidusia yang membeli barang jaminan maka si
penerima fidusia akan menaksir harga barang jaminan tid
ak sesuai dengan harga barang tersebut karena posisi de
bitur lemah
Jaminan Fidusia
Benda yang dibebani jaminan fidusia wajib didaftarkan, ka
rena :
1. Untuk memberikan kepastian hukum pada pihak yang b
erkepentingan
2. Memberikan hak yang didahulukan (preferen) kepada p
enerima fidusia terhadap kreditur lain
3. Untuk memenuhi asas publisitas, supaya pihak ketiga d
apat mengetahui bahwa benda jaminan tersebut sedan
g dilakukan pembebanan jaminan

Anda mungkin juga menyukai