Anda di halaman 1dari 19

UNSUR HARA

OLEH:
ANISA DHEA SAFERA (08061281621098)
MEKADILA KIRANA (08061381320005)
NADIYAH NISRINA (08061381621084)
REZA KINTAN PRAMESWARI (08061181621002)
ULFAH DWI NISWINA (08061181621026)

PENGERTIAN UNSUR HARA

Unsur haraadalah bermacam-macam


mineral yang terdapat di dalam tanah yang
dibutuhkan oleh tumbuhan untuk
melakukanfotosintesis. Unsur hara juga
merupakan sari makanan dalam bentuk
cair. Mineral tersebut dalam bentuk cair
yang dapat diserap oleh akar untuk
disalurkan ke zat hijau daun.
Mineral yang paling dibutuhkan oleh
tumbuhan terdiri atas Nitrogen (N),
Belerang (S), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium
(Ca), dan Magnesium (Mg).
Selain enam jenis mineral diatas,
tumbuhan masih membutuhkan mineral lain
untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Jika dihitung, tumbuhan
membutuhkan 14 jenis mineral untuk
mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Mineral tersebut di olah bersama-sama
karbon dioksida(CO2) dan sinar matahari
dalam prosesfotosintesis.
DAUR UNSUR HARA

Daur unsur hara adalah proses berulang-


ulang antara komponen abiotik dan biotik
dalam ekosistem, yang melibatkan satu
atau sejumlah elemen pokok unsur hara.
Akumulasi unsur hara di sungai, pelabuhan,
dan muara sungai adalah proses alam yang
amat sering terjadi. Bila hal ini terjadi, daur
unsur hara dalam ekosistem tersebut
menjadi tidak seimbang, sehingga terjadi
eutrofikasi.
PEMBAGIAN UNSUR HARA

1. Unsur hara esensial


2. Unsur hara non esensial
Unsur Hara Esensial

Pengertian Unsur Hara Esensial


Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam
(internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal).
Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsurhara
esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang
diperlukan bagi pertumbuhan tanaman.
Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman maka
tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut
dan pertumbuhan tanaman akan merana. Unsur hara esensial
merupakan unsur utama yang diperlukan tanaman untuk
menunjang laju pertumbuhannya.
Ketersediaan unsur hara esensial bersifat mutlak karena
perannya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Oleh
sebab itu tanaman akan menunjukkan gejala yang nyata jika
kekurangan unsur hara tersebut. Apabila unsur hara esensial
tersebut tidak tersedia maka tanaman tidak dapat
menyelesaikan siklus hidupnya dengan normal.

Kriteria Unsur Hara Esensial


Unsur hara dikatakan esensial jika memenuhi beberapa
kriteria sebagai berikut :
1.Unsur hara tersebut sangat diperlukan oleh tumbuhan
untuk menyelesaikan siklus hidupnya
2.Kebutuhan tanaman terhadap unsur hara tersebut
bersifat khas dan tidak dapat digantikan oleh unsur lain
3.Unsur hara tersebut berperan langsung dalam proses
metabolisme tumbuhan
4.Unsur tersebut tidak hanya berperan sebagai
antagonis terhadap efek keracunan oleh unsur lain
atau menyebabkan unsur lain tersedia
Jenis-jenis Unsur Hara Esensial
Tumbuhan atau tanaman dalam
menyelesaikan siklus hidupnya sangat
bergantung pada ketersediaannya unsur
hara. Dimana unsur hara merupakan
sumber nutrisi atau makanan bagi
tumbuhan.
Unsur hara tersebut disebut sebagai unsur
hara esensial, yaitu unsur hara utama yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman. Secara
garis besar, unsur hara esensial
dikelompokkan menjadi 2, yakni unsur hara
makro dan unsur hara mikro.
Unsur Hara Mikro
Unsur mikro adalah unsur yang
diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit.
Walaupun hanya diserap dalam jumlah
kecil, tetapi amat penting untuk
menunjang keberhasilan proses-proses
dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro,
bunga adenium tidak tampil prima. Bunga
akan lunglai, dll. Beberapa unsur hara
mikro diantaranya adalah Chlor (Cl),
Boron (B), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng
(Zn), Tembaga (Cu), Nikel (Ni), dan
Molibdenum (Mo).
Unsur Hara Makro
Unsur hara makro adalah unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman dalam
jumlah yang lebih besar (0,5-3% berat
tubuh tanaman). Unsur hara makro sendiri
dikelompokkan menjadi 2, unsur hara
makro primer dan unsur hara makro
sekunder. Beberapa contoh dari unsur hara
makro adalah Nitrogen (N), Fodfor (P),
Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca),
dan Belerang (S).
Unsur Hara Non-Esensial / Unsur Hara
Fungsional
Unsur hara non-esensial atau unsur hara fungsional
adalah unsur hara yang belum tentu memenuhi
kreiteria unsur hara esensial seperti yang
disebutkan diatas. Unsur hara non-esensial tidak
diperlukan oleh tanaman, atau hanya memiliki
peran pada jenis tanaman tertentu.
Unsur hara yang termasuk hara non-esensial antara
lain Alumunium (Al), Silikat (Si), Natrium (Na),
Cobalt (Co). Unsur hara non-esensial meskipun ada
yang dibutuhkan oleh tanaman tetapi sifatnya tidak
khas (tidak penting), sebab perannya masih dapat
digantikan oleh unsur hara esensial. Artinya tanpa
unsur hara non-esensial pun tanaman masih dapat
menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna.
PENGKAHATAN HARA
Defisiensi atau kahat unsur hara adalah
kekurangan meterial (bahan) yang berupa
makanan bagi tanaman untuk melangsungkan
hidupnya. Kebutuhan tanaman akan nutrisi
berbeda-beda tergantung dari jenis
tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus
makanan dan adapula yang biasa saja.
Jika unsur-unsur dalam tanah tidak tersedia
maka pertumbuhan tanaman akan terhambat
dan produksinya pun menurun. Defisiensi
gejala pada hara telah dijelaskan dalam tabel
tentang pembagian unsur hara diatas.
ANALISIS JARINGAN TERHADAP TEMPAT UNSUR
HARA
Ada dua tipe analisis tanaman yang telah sering
digunakan, yaitu uji jaringan dengan menggunakan
bahan jaringan segar di lapangan dan analisis total
yang dilakukan di laboratorium dengan teknik-teknik
analisis yang lebih teliti.
Analisis tanaman mempunyai keuntungan pokok yaitu
bahwa ia mengintegrasikan pengaruh tanah,
tanaman, iklim dan peubah-peubah pengelolaan.
Dengan cara ini maka hasil analisis tanaman
dipandang sebagai ukuran akhir dari ketersediaan
unsur hara. Akan tetapi kelemahan yang pokok dari
cara ini adalah berkaitan dengan waktu, seringkali
sudah terlambat untuk menyembuhkan kekurangan
hara tanpa mengalami kehilangan hasil.
Lazimnya analisis tanaman digunakan
untuk tiga maksud penting, yaitu (i)
identifikasi problematik unsur hara tanaman
dan mengkuantifikasikan koreksinya melalui
penetapan tingkat kritis unsur hara, (ii)
menghitung nilai serapan hara untuk
menunjang program pemupukan, dan (iii)
memonitor status hara tanaman permanen,
atau yang secara praktis disebutcrop
logging.
Analisis tanaman didasarkan atas anggapan bahwa
jumlah unsur hara dalam tanaman merupakan
indikasi suplai unsur hara tertentu dan dengan
demikian secara langsung berhubungan dengan
kuantitas dalam tanah. Karena kekurangan unsur
hara akan membatasi pertumbuhan tanaman,
maka unsur hara lainnya dapat terakumulasi dalam
cairan sel dan menunjukkan nilai uji yang tinggi,
tanpa memperhatikan suplainya.
Uji cepat untuk menentukan unsur hara dalam
cairan sel dari jaringan tanaman segar ternyata
mempunyai posisi penting dalam diagnosis
kebutuhan tanaman. Dalam uji ini hasilnya
disajikan dalam bentuk sangat rendah, rendah,
medium, atau tinggi. Tujuannya untuk
menduga taraf unsur hara tanaman.
ZAT PENGKHELAT
Khelat (dari bahasa Yunani yang berarti cakar) adalah
produk larut yang terbentuk bila atom tertentu dalam
suatu ligand organik menyumbangkan elektron
kepada kation logam. Mikro nutrien, yakni kation besi
dan seng, mangan, tembaga, dikatakan tak larut
dalam larutan hara bila diberikan dalam bentuk garam
an-organik biasa.
Defisiensi zat besi yang dicirikan dengan kekurangan
klorofil (klorosis) merupakan masalah yang meluas
dan bahkan mendunia di tanah berkapur, dan ditemui
pada tanaman monokotil maupun dikotil. Defisiensi ini
sering dapat diatasi dengan menambahkan besi ke
tanah atau ke daun dalam bentuk khelat komersial. Fe
EDTA (Fe Asam etilen diamin tetra asetat, nama
dagang Versenate) mampu mengkhelat Ca dengan
kuat.
Zat pengkhelat hampir taklarut dalam kebanyakan
larutan tanah. Ketaklarutan ini terjadi terutama bila
pH di atas lima yang sering terjadi pada tanah yang
menerima curah hujan rendah. Pada keadaan ini
kation mikronutrien bereaksi dengan ion hidroksil,
dan akhirnya terbentuk oksida logam berair yang
tak larut. Contoh bentuk feri dari besi, yang
menghasilkan oksida berwarna coklat kemerahan
(karat), pada reaksi : 2F + 6OH
Karena reaksi dapat mengakibatkan ketaklarutan,
maka mikrohara perlu dipertahankan dalam larutan
oleh zat lain. Jenis zat yang penting ialah ligand
(atau zat pengkhelat). reaksi antara logam valensi
dua dengan valensi tiga membentuk khelat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai