0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
106 tayangan19 halaman
Unsur hara adalah mineral yang dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis dan pertumbuhan. Terdiri dari unsur makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur mikro seperti besi dan seng. Tumbuhan membutuhkan 14 jenis unsur hara esensial dan beberapa unsur non-esensial. Kekurangan suatu unsur hara dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tanaman. Analisis kandungan hara pada tanaman digunakan untuk mendeteksi mas
Unsur hara adalah mineral yang dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis dan pertumbuhan. Terdiri dari unsur makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur mikro seperti besi dan seng. Tumbuhan membutuhkan 14 jenis unsur hara esensial dan beberapa unsur non-esensial. Kekurangan suatu unsur hara dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tanaman. Analisis kandungan hara pada tanaman digunakan untuk mendeteksi mas
Unsur hara adalah mineral yang dibutuhkan tumbuhan untuk fotosintesis dan pertumbuhan. Terdiri dari unsur makro seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur mikro seperti besi dan seng. Tumbuhan membutuhkan 14 jenis unsur hara esensial dan beberapa unsur non-esensial. Kekurangan suatu unsur hara dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan tanaman. Analisis kandungan hara pada tanaman digunakan untuk mendeteksi mas
mineral yang terdapat di dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan untuk melakukanfotosintesis. Unsur hara juga merupakan sari makanan dalam bentuk cair. Mineral tersebut dalam bentuk cair yang dapat diserap oleh akar untuk disalurkan ke zat hijau daun. Mineral yang paling dibutuhkan oleh tumbuhan terdiri atas Nitrogen (N), Belerang (S), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), dan Magnesium (Mg). Selain enam jenis mineral diatas, tumbuhan masih membutuhkan mineral lain untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Jika dihitung, tumbuhan membutuhkan 14 jenis mineral untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Mineral tersebut di olah bersama-sama karbon dioksida(CO2) dan sinar matahari dalam prosesfotosintesis. DAUR UNSUR HARA
Daur unsur hara adalah proses berulang-
ulang antara komponen abiotik dan biotik dalam ekosistem, yang melibatkan satu atau sejumlah elemen pokok unsur hara. Akumulasi unsur hara di sungai, pelabuhan, dan muara sungai adalah proses alam yang amat sering terjadi. Bila hal ini terjadi, daur unsur hara dalam ekosistem tersebut menjadi tidak seimbang, sehingga terjadi eutrofikasi. PEMBAGIAN UNSUR HARA
1. Unsur hara esensial
2. Unsur hara non esensial Unsur Hara Esensial
Pengertian Unsur Hara Esensial
Pertumbuhan tanaman tidak hanya dikontrol oleh faktor dalam (internal), tetapi juga ditentukan oleh faktor luar (eksternal). Salah satu faktor eksternal tersebut adalah unsurhara esensial. Unsur hara esensial adalah unsur-unsur yang diperlukan bagi pertumbuhan tanaman. Apabila unsur tersebut tidak tersedia bagi tanaman maka tanaman akan menunjukkan gejala kekurangan unsur tersebut dan pertumbuhan tanaman akan merana. Unsur hara esensial merupakan unsur utama yang diperlukan tanaman untuk menunjang laju pertumbuhannya. Ketersediaan unsur hara esensial bersifat mutlak karena perannya tidak dapat digantikan oleh unsur hara lain. Oleh sebab itu tanaman akan menunjukkan gejala yang nyata jika kekurangan unsur hara tersebut. Apabila unsur hara esensial tersebut tidak tersedia maka tanaman tidak dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan normal.
Kriteria Unsur Hara Esensial
Unsur hara dikatakan esensial jika memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut : 1.Unsur hara tersebut sangat diperlukan oleh tumbuhan untuk menyelesaikan siklus hidupnya 2.Kebutuhan tanaman terhadap unsur hara tersebut bersifat khas dan tidak dapat digantikan oleh unsur lain 3.Unsur hara tersebut berperan langsung dalam proses metabolisme tumbuhan 4.Unsur tersebut tidak hanya berperan sebagai antagonis terhadap efek keracunan oleh unsur lain atau menyebabkan unsur lain tersedia Jenis-jenis Unsur Hara Esensial Tumbuhan atau tanaman dalam menyelesaikan siklus hidupnya sangat bergantung pada ketersediaannya unsur hara. Dimana unsur hara merupakan sumber nutrisi atau makanan bagi tumbuhan. Unsur hara tersebut disebut sebagai unsur hara esensial, yaitu unsur hara utama yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Secara garis besar, unsur hara esensial dikelompokkan menjadi 2, yakni unsur hara makro dan unsur hara mikro. Unsur Hara Mikro Unsur mikro adalah unsur yang diperlukan tanaman dalam jumlah sedikit. Walaupun hanya diserap dalam jumlah kecil, tetapi amat penting untuk menunjang keberhasilan proses-proses dalam tumbuhan. Tanpa unsur mikro, bunga adenium tidak tampil prima. Bunga akan lunglai, dll. Beberapa unsur hara mikro diantaranya adalah Chlor (Cl), Boron (B), Besi (Fe), Mangan (Mn), Seng (Zn), Tembaga (Cu), Nikel (Ni), dan Molibdenum (Mo). Unsur Hara Makro Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang lebih besar (0,5-3% berat tubuh tanaman). Unsur hara makro sendiri dikelompokkan menjadi 2, unsur hara makro primer dan unsur hara makro sekunder. Beberapa contoh dari unsur hara makro adalah Nitrogen (N), Fodfor (P), Kalium (K), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Belerang (S). Unsur Hara Non-Esensial / Unsur Hara Fungsional Unsur hara non-esensial atau unsur hara fungsional adalah unsur hara yang belum tentu memenuhi kreiteria unsur hara esensial seperti yang disebutkan diatas. Unsur hara non-esensial tidak diperlukan oleh tanaman, atau hanya memiliki peran pada jenis tanaman tertentu. Unsur hara yang termasuk hara non-esensial antara lain Alumunium (Al), Silikat (Si), Natrium (Na), Cobalt (Co). Unsur hara non-esensial meskipun ada yang dibutuhkan oleh tanaman tetapi sifatnya tidak khas (tidak penting), sebab perannya masih dapat digantikan oleh unsur hara esensial. Artinya tanpa unsur hara non-esensial pun tanaman masih dapat menyelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna. PENGKAHATAN HARA Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan nutrisi berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur-unsur dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya pun menurun. Defisiensi gejala pada hara telah dijelaskan dalam tabel tentang pembagian unsur hara diatas. ANALISIS JARINGAN TERHADAP TEMPAT UNSUR HARA Ada dua tipe analisis tanaman yang telah sering digunakan, yaitu uji jaringan dengan menggunakan bahan jaringan segar di lapangan dan analisis total yang dilakukan di laboratorium dengan teknik-teknik analisis yang lebih teliti. Analisis tanaman mempunyai keuntungan pokok yaitu bahwa ia mengintegrasikan pengaruh tanah, tanaman, iklim dan peubah-peubah pengelolaan. Dengan cara ini maka hasil analisis tanaman dipandang sebagai ukuran akhir dari ketersediaan unsur hara. Akan tetapi kelemahan yang pokok dari cara ini adalah berkaitan dengan waktu, seringkali sudah terlambat untuk menyembuhkan kekurangan hara tanpa mengalami kehilangan hasil. Lazimnya analisis tanaman digunakan untuk tiga maksud penting, yaitu (i) identifikasi problematik unsur hara tanaman dan mengkuantifikasikan koreksinya melalui penetapan tingkat kritis unsur hara, (ii) menghitung nilai serapan hara untuk menunjang program pemupukan, dan (iii) memonitor status hara tanaman permanen, atau yang secara praktis disebutcrop logging. Analisis tanaman didasarkan atas anggapan bahwa jumlah unsur hara dalam tanaman merupakan indikasi suplai unsur hara tertentu dan dengan demikian secara langsung berhubungan dengan kuantitas dalam tanah. Karena kekurangan unsur hara akan membatasi pertumbuhan tanaman, maka unsur hara lainnya dapat terakumulasi dalam cairan sel dan menunjukkan nilai uji yang tinggi, tanpa memperhatikan suplainya. Uji cepat untuk menentukan unsur hara dalam cairan sel dari jaringan tanaman segar ternyata mempunyai posisi penting dalam diagnosis kebutuhan tanaman. Dalam uji ini hasilnya disajikan dalam bentuk sangat rendah, rendah, medium, atau tinggi. Tujuannya untuk menduga taraf unsur hara tanaman. ZAT PENGKHELAT Khelat (dari bahasa Yunani yang berarti cakar) adalah produk larut yang terbentuk bila atom tertentu dalam suatu ligand organik menyumbangkan elektron kepada kation logam. Mikro nutrien, yakni kation besi dan seng, mangan, tembaga, dikatakan tak larut dalam larutan hara bila diberikan dalam bentuk garam an-organik biasa. Defisiensi zat besi yang dicirikan dengan kekurangan klorofil (klorosis) merupakan masalah yang meluas dan bahkan mendunia di tanah berkapur, dan ditemui pada tanaman monokotil maupun dikotil. Defisiensi ini sering dapat diatasi dengan menambahkan besi ke tanah atau ke daun dalam bentuk khelat komersial. Fe EDTA (Fe Asam etilen diamin tetra asetat, nama dagang Versenate) mampu mengkhelat Ca dengan kuat. Zat pengkhelat hampir taklarut dalam kebanyakan larutan tanah. Ketaklarutan ini terjadi terutama bila pH di atas lima yang sering terjadi pada tanah yang menerima curah hujan rendah. Pada keadaan ini kation mikronutrien bereaksi dengan ion hidroksil, dan akhirnya terbentuk oksida logam berair yang tak larut. Contoh bentuk feri dari besi, yang menghasilkan oksida berwarna coklat kemerahan (karat), pada reaksi : 2F + 6OH Karena reaksi dapat mengakibatkan ketaklarutan, maka mikrohara perlu dipertahankan dalam larutan oleh zat lain. Jenis zat yang penting ialah ligand (atau zat pengkhelat). reaksi antara logam valensi dua dengan valensi tiga membentuk khelat. TERIMAKASIH