Anda di halaman 1dari 57

P3 Siklus Hidup

Nico - 405130112
LO1 Definisi
Adolescence/Remaja (Dorland):
periode di antara pubertas dan
selesainya pertumbuhan fisik, secara
kasar mulai dari usia 11 sampai 19
tahun.
Prapubertas (KBBI): periode
perkembangan anak menjelang
pubertas(masa remaja).
Pubertas (KBBI): masa akil balig;
masa remaja.
Pubertas

Energi ( berdasarkan tinggi badan )

Akselerasi -Wanita 11-18 thn= 10-19 kkal/cm

pertumbuhan -Pria 11-18 thn = 13-23 kkal/cm

somatik dan KH

maturasi -50-60% total Energi

seksual. Serat 5-10 gram/hari

Gizi
Protein = 1gr/kg bb/hari

Berdasarkan umur dan tinggi badan

-Pria 11-14 tahun = 0,29gr/cm

-Wanita 11-14 thn = 0,29gr/cm

Lemak 30%total energi


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
TUMBUH KEMBANG REMAJA

Faktor Faktor lingkungan


keturunan/herediter

Seks Ras/genet Lingkunga Lingkung


ik n eksternal an
kebuday internal
Intelegens
aan
Status sosial ekonomi i Hormon
keluarga Nutrisi
Olah Emosi
raga
Urutan anak dalam
Kondisi
keluarga
persahabatan &
The Tanner scale Female - Breast
Anterior Lateral Stage Breast Development (B)
B1 : Prapubertas, belum tampaknya
jaringan payudara

B2 : Menonjol seperti bukit kecil,


areola
melebar

B3 : Payudara & areola melebar ,


tanpa
dapat dipisahkan bentuknya
masing-
masing

B4 : Areola & papila membentuk


bukit
kedua
The Tanner scale male - Genital
Maturity
The Tanner scale Pubic Hair
Stage female male
P1 : Prapubertas

P2 : Jarang, pigmen sedikit,


lurus/sedikit
ikal, hanya pada labia (female)
/
pangkal penis (male)

P3 : lebih hitam, ikal, menyebar ke


mons
pubis

P4 : tebal, seperti bentuk dewasa


tapi
belum menyebar ke medial
paha
Genetik
Kapasitas pertumbuhan maksimum
seseorang ditentukan secara genetis
Pria [(TB ayah + TB ibu + 13)/2]
8,5 cm
Wanita [(TB ayah + TB ibu - 13)/2]
Anak yang terlahir dari orang tua
yang pernah mengalami gangguan
pubertas pada masa mudanya
mengalami kecenderungan untuk
mengalami gangguan pubertas juga
Etnis: orang-orang Eropa umumnya
mengalami pubertas lebih dulu,
diikuti orang Asia dan Afrika
Gangguan pubertas
Pubertas prekoks :
ciri seks sekunder perempuan <8thn dan laki-
laki <9thn
Telars prematus :
perkembangan payudara tanpa disertai ciri
seks sekunder lain pada anak perempuan
<8thn
Pubarke (adrenarke) prematur :
Rambut pubis tanpa disertai ciri seks sekunder
lain (perempuan < 8 thn, laki-laki < 9 thn)
Ginekomastia
Constitutional delay of growth and
puberty (CDGP)
Telars Prematur
Bisa terjadi pada 1 atau 2 payudara
Prevalensi tinggi pada anak usia < 2
thn
Rogdriguez (1981) , Puer to Rico
konsumsi susu, daging ayam, sapi,
babi yang mengandung preparat
estrogen
Telars prematur tidak selalu menjadi
pubertas prekoks (peningkatan
estrogen bersifat lokal)
Pubarke (adrenarke)
prematur
Perempuan : laki-laki = 3:1
Maturasi dini pada zona retikularis adrenal
korteks peningkatan androgen,
peningkatan dihidroepiandrosteronesulfas
(DHEAS), testosteron pada kisaran
prepubertas
Umur penting saat bayi harus rujuk
DHEAS normal, usia tulang tidak lebih dari 1
tahun usia kronologis idiopatik tidak
perlu obat, hanya monitoring
Ginekomastia
Perbesaran kelenjar mamae pada
pria
lipomastia (lemak subkutan,
teraba lunak pada laki-laki gemuk)
Etiologi : estrogen lebih dominan
daripada androgen
CDGP
Kriteria :
Tidak ditemukan kelainan endorkrin, metabolik,
kongenital atau penyakit kronik
Status nutrisi baik
Tidak ditemukan kelainan fisik, dismorfik maupun
proporsi tubuh
Perawakan pendek
Pubertas terlambat
Usia tulang < 2 thn usia kronologis
Prediksi akhir tinggi normal
Riwayat keluarga ada yang mengalami pubertas
terlambat
LO2 Hormon pada Pubertas
Secara garis besar hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan & perkembangan :
1.Human Growth Hormone (hGH) /
Somatotropin(STH) / Hormon pertumbuhan
Manusia
Fungsi : pengatur utama pada pertumbuhan tubuh secara
keseluruhan dan memegang pembentukan protein , pembelahan
sel, dan diferensiasi sel. Kekurangan : menyebabkan kerdil
(kretinisme) ,Kelebihan : pertumbuhan raksasa (gigantisme)
.Kelebihan sewaktu dewasa : membesarnya bagian tubuh
tertentu(akromegali).
2.Thyroid Stimulating Ex : diHormone
hidung/telinga
(TSH) /
Tirotropin
Fungsi : Hormon ini mutlak diperlukan pada tumbuh kembang
anak karena berfungsi pada metabolisme protein, karbohidrat, dan
lemak. Merangsang sekresi hormon tiroksin (T4) dan
triiodotironin (T3) oleh kelenjar tiroid, mengontrol laju kecepatan
dari sebagian besar reaksi kimia di seluruh tubuh.
UMPAN BALIK HORMON TIROID

Kebutuhan Energi
(ex : suhu dingin )

-
Hypothalamus TRH
+
Hipofisis
-
Anterior
TSH
+
Kelenjar Thyroid Hormones
Thyroid (T3 & T4)

Kecepatan
metabolisme

Energi terpenuhi
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan &
perkembangan
3.Hormon Gonadotropin
Fungsi : Menghasilkan FSH & LH
Fungsi FSH (Follicle Stimulating
Hormone)
Perempuan Laki-laki
Merangsang pertumbuhan Memproduksi spermatozoid
dan perkembangan folikel
ovarium, mendorong sekresi
estrogen oleh ovarium

Fungsi LH (Luteinizing
Perempuan Hormone)
Laki-laki
Untuk ovulasi , luteinisasi Merangsang sel interstisium
. (pembentukan corpus leydig di testis untuk
luteum pascaovulasi), & mengeluarkan testosteron
pengaturan sekresi estrogen dan memproduksi androgen
& progesteron
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan &
perkembangan
4.ADRENOCORTICOTROPIC
HORMONE/ACTH
Fungsi : merangsang sekresi kortisol oleh korteks
adrenal. Hormon adrenokortikal mempengaruhi
metabolisme glukosa, protein dan, lemak.
Hipotalamus
ACTH-RH
Hipofisis Anteror
ACTH Stressor
Cortex Adrenal (individual)

Kortikosteroid Anti stress


Hormon yang berperan pada pria
Testosterone Progesteron
Androstenedion Kortisol
Estradiol Relaksin

Hormon-hormon tersebut disintesis dari KOLESTEROL


di sel-sel leydig dari androstenedion yang diseresikan
oleh korteks adrenal.
Sekresi testosterone diatur oleh LH yang bekerja
merangsang sel leydig
Sejumlah kecil testosteron estrogen, sebagian
besar 17-ketosteroid (diesekresikan dalam urin)
FSH mencetuskan spermatogenesis, LH berperan
dalam
pembentukan dan sekresi testosterone
Relaksin berfungsi membantu mempertahankan
motlitas sperma dan membantu penetrasi sperma ke
Kerja hormon
LH merangsang sel leydig di testis untuk
menghasilkan testosterone yang merangsang
sel sertoli dan juga spermatogonia dalam
pembentukan sperma
Hormon yang berperan pada wanita

Estrogen Progesterone

Estrogen :
Efek pada genitalia wanita:
Mempercepat pertumbuhan folikel ovarium
Meningkatkan motilitas tuba uterine
Meningkatkan aliran darah uterus dan memiliki
efek penting pada otot polos uterus
Dibawah pengaruh estrogen oto menjadi lebih
aktif dan mudah terangsang
Efek pada organ endokrin
Menurunkan sekresi FSH
Estrogen meningkatkan sekresi angiotensin
(angiotensin 1 angiotensin 2 tekanan darah
dan
Estrogen :
Efek perilaku
Meningkatkan libido
Efek pada payudara
Menyebabkan pertumbuhan duktus pada payudara
dan terutama berperan dalam pembesaran payudara
selama pubertas
Pigmentasi areola
Efek lain
Sekresi kel.sebasea lebih cair dan dengan demikian
melawan efek testosteron serta menghambat
pertumbuhan pembentukan komedo dan jerawat
Menutup pertumbuhan lempeng epifsis
Progesterone :
Sasaran utamanya adalah uterus, payudara dan otak
Berperan dalam perubahan progestasional di
endometrium dan siklik di serviks dan vagina.
Efek antiestrogenik pada sel miometrium, menurunkan
kemudahan otot uterus terangsang
Menurunkan sejumlah reseptor di endometrium,
meningkatkan perubahan 17estradiol menjadi
estrogen yang kurang aktif
Merangsang pembentukan lobulus dan alveolus pada
payudara.
Menginduksi diiferensiasi jaringan duktus yang telah
dipersiapkan oleh estrogen dan mendorong fungsi
sekresi payudara selama laktasi.
Androgen
Diproduksi hanya oleh testis pria, namun juga
diproduksi dalam jumlah kecil oleh rahim wanita
dan kelenjar adrenalin yang terdapat pada pria
dan wanita
membantu memulai perkembangan testis dan
penis pada janin laki-laki. Mereka memulai
proses pubertas dan mempengaruhi
pertumbuhan rambut pada wajah, tubuh, dan
alat kelamin, mendalamkan suara,
pertumbuhan otot, karakteristik seks kedua
pria. Setelah pubertas, hormon androgen -
khususnya testosteron - memainkan peran
dalam pengaturan gairah seks.
LO3 Tahap Perkembangan
Psikososial
Teori perkembangan
1. Psikososial (Eric Erikson)
2. Psikoanalisis
3. Moral (Kohlberg)
4. Kognitif (Piaget)
5. Sosiokultural (Vygotskys)
Perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial :
Perkembangan emosi & mental
seseorang untuk berusaha beradaptasi
dgn lingkungannya & pengalaman2nya
Setiap orang memiliki kepribadian yg
unik & khas
Psikososial
Psikososial -> E.Erickson
(mengutamakan perkembangan
sosial)
Menurut Freud, perkembangan
manusia sangat didominasi -> sexual
drive
Menurut Freud, perkembangan
kepribadian berlangsung 5 tahun
pertama
Menurut E.Erickson, perkembangan
Menurut Erickson, terdapat 8
tahap perkembangan dlm
kehidupan
Setiap tahap memiliki masalah
kritis yg sebaiknya bisa diatasi
(akan menimbulkan
kelemahan dikemudian hari).
Krisis tidak parah
Jika mampu mengatasi kritis
-> perkembangan psikososial
sehat
Fase 1 (infancy -> 0-1
tahun)
Tahun pertama kelahiran
Org yg paling bermakna : ayah, ibu / pengganti
Semua yg ada disekelilingnya merupakan miliknya -> trust (penting
untuk perkembangan selanjutnya)
Anak sering mengekspresikan frustasi
Anak berekspresi sesuai keinginannya
Anak belum mampu membuat pertimbangan
Anak sangat tergantung pd ibu
Anak suka bermain sesuka hatinya -> mainan rusak terus
Anak belum mengetahui bahaya sekitar
Anak sering ngompol, bab
Fase 1 perkembangan Erickson :
Trust vs mistrust
Fase 2 (Toodler -> 1-3
tahun)
Anak akan merasa sekitarnya adalah dunia miliknya
(anak mengalami trust)
Anak mulai merasakan bahwa dirinya independen &
mempunyai kekuasaan -> autonomy
Bila anak mendapat larangan & hukuman, anak akan
takut & menimbulkan keraguan untuk bertindak ->
shame & doubt
Org yg paling bermakna : orang tua
Anak mulai belajar berjalan, berlari
Anak dapat mengutarakan keinginannya
Anak belajar menunda keinginan
Fase 2 perkembangan Erickson :
Autonomy vs shame & doubt
Fase 3 (early childhood -> 3-6
tahun)
Fase prasekolah
Anak mulai mengenal dunia sosial
sekitarnya
Mulai bisa bertanggung jawab
terhadap badannya, mainannya,
binatang dirumah (inisiatif)
Inisiatif perlu didukung orang tua
Apabila anak melakukan kesalahan akibat
inisiatif tidak berkembang maka akan
frustasi & timbul rasa bersalah -> guilty
(anak akan cemas berkepanjangan)
Org yg berpengaruh : keluarga
Anak mulai bergaul dgn teman
sebaya/tetangga
Fase perkembangan Erickson :
Anticipation of role vs role inhibition
Role experimentation vs role fixation
Fase 4 (Middle childhood -> 6-12
tahun)
Fase masa sekolah (SD)
Anak mulai kontak sosial dgn teman sekolah
Anak mulai bereksperimen sederhana
Anak mempunyai inisiatif untuk memiliki benda spt
alat sekolah
Anak mampu berimaginasi
Energi ada untuk melatih intelektual & ketrampilan
kompetisi
Aktifitas berat +
Menyelesaikan tugas di sekolah / di rumah beban
sbg murid
Fase 4 (Middle childhood -> 6-12
tahun)
Keinginan-keinginan ini sebaiknya dipupuk
-> industry
Jika anak mengalami hambatan maka akan
merasa tidak berguna, lemah, dll ->
inferiority takut berbuat inisiatif
terhambat
Org yg bermakna pd fase ini : sekolah &
lingkungan
Fase 4 perkembangan Erickson :
Industry vs inferiority
Fase 5 (adolescent -> 12-18

tahun)
Anak lebih menyadari siapa dirinya,
bagaimana dirinya sbg sebuah
keluarga & mengetahui tujuan hidup
Remaja dihadapkan dgn peraturan2
baru dikeluarganya / lingkungan
Jika remaja menyadari & menjalankan
aturan yg positif maka akan tercapai
suatu identify yg baik
Jika ortu memaksakan kehendak anak
maka anak akan bingung -> identify
confusion reign
Anak mulai bebas dr keluarga
Mulai aktif secara seksual
Mulai memikirkan cita2
Pengaruh teman sebaya sgt dominan
Org yg berperan : teman sebaya & org
panutan pemimpin
Jika mengalami kegagalan trs menerus dlm
fase sebelumnya -> kriminal, bisex, dll
Fase 5 perkembangan Erickson :
identity vs identity confusion
Fase 6 (adulthood-> 18-40
tahun)
Remaja -> eksperimen
Mulai tertarik dgn lawan jenis -> serius
Memilih pacar -> pasangan hidup
Bekerja sesuai pekerjaan yg disukai
Membuat perencanaan untuk kehidupannya
Sudah mampu menemukan jati dirinya (intimacy) ->
mampu berteman banyak & mampu membagi kasih
sayang & cinta
Org yg berpengaruh : pasangan hidup
Jika belum mampu menemukan teman banyak dll maka
terjadi kegagalan fase sebelumnya & akan terjadi isolasi :
Tdk ada teman
Tidak ada pasangan hidup
Tidak menikah
LO4 Siklus Menstruasi
SIKLUS MENSTRUASI DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
A.Siklus Endometrium
Siklus endometrium menurut Bobak (2004), terdiri dari
empat fase, yaitu:
a.Fase Menstruasi
Pada fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus
dengan disertai pendarahan, debris endometrium, dan
lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Rata-
rata fase ini berlangsung selama lima hari (rentang 3-6
hari). Pada awal fase menstruasi, kadar estrogen,
progesteron, dan Luteinizing Hormone(LH) menurun atau
berada pada kadar terendahnya selama siklus. Pada fase
ini kadar Follicel-Stimulating Hormone (FSH) baru mulai
meningkat.
b.Fase Proliferasi
Endometrium mulai memperbaiki dirinya dan mengalami
proliferasi di bawah pengaruh estrogen yang berasal dari folikel
ovarium. Estrogen merangsang epitel, kelenjar, dan pembuluh
darah.Permukaan endometrium secara lengkap kembali normal
sekitar 4 hari atau menjelang perdarahan berhenti. Dalam fase
ini endometrium tumbuh menjadi setebal 3,5 mm atau sekitar
8-10 kali lipat dari semula, yang akan berakhir saat ovulasi
c.Fase sekresi/luteal
Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi. Korpus luteum
mengeluarkan sejumlah besar progesteron dan estrogen.
Progesteron bekerja pada endometrium tebal untuk
mengubahnya menjadi jaringan yang kaya pembuluh dan
sekresi kelenjar.
d.Fase iskemi/premenstrual
Implantasi atau nidasi ovum yang dibuahi terjadi
sekitar 7 sampai 10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak
terjadi pembuahan dan implantasikorpus luteum yang
mensekresi estrogen dan progesteron berdegenerasi.
Penurunan kadar hormon-hormon ovarium itu
merangsang pengeluaran prostaglandin uterus yang
menyebabkan vasokontriksi pembuluh-pembuluh
endometrium. Penurunan oksigenasi menyebabkan
kematian endometrium. Perdarahan yang timbul
melalui disintegrasi pembuluh darah itu membilas
jaringan endometrium yang mati ke lumen uterus.
B. Siklus Ovarium
Menurut Sherwood (2007), folikel ovarium mengeluarkan
estrogen di bawah pengaruh FSH, LH dan estrogen itu
sendiri. Kadar estrogen yang rendah tetapi terus
meningkat tersebut akan menghambat sekresi FSH dan
menekan sekresi LH secara inkomplit. Pada saat estrogen
mencapai puncaknya memicu terjadinya lonjakan LH ini
menyebabkan ovulasi folikel yang matang. Sekresi
estrogen menurun. Sel folikel ini kemudian mengalami
transformasi struktural membentuk korpus luteum, yang
mengeluarkan progesteron dalam jumlah besar dan
estrogen dalam jumlah yang lebih sedikit. Progesteron
menghambat FSH dan LH.
Apabila ovum yang dikeluarkan tidak dibuahi dan tidak
tertanam di uterus. Korpus luteum dalam waktu 2
minggu akan berdegenerasi. Kadar progesteron dan
estrogen akan menurun, sehingga tidak ada lagi
pengaruh inhibitorik pada sekresi FSH dan LH. Kadar
kedua hormon hipofisis anterior ini kembali meningkat
dan merangsang berkembangnya folikel-folikel baru.
C. Aksis hipofisis hipotalamus
Menurut Bobak (2004), Menjelang akhir siklus menstruasi
yang normal, kadar estrogen dan progesteron darah
menurun. Kadar hormon ovarium yang rendah dalam darah
ini menstimulasi hipotalamus untuk mensekresi
Gonadotropin Realising Hormone(Gn-RH). Sebaliknya, Gn-RH
menstimulasi sekresi FSH. FSH menstimulasi perkembangan
folikel de graaf ovarium dan produksi estrogennya. Kadar
estrogen yang semakin meningkat memicu hipofisis anterior
untuk mengeluarkan LH. LH mencapai puncak pada sekitar
hari ke-13 atau ke-14 dari siklus 28 hari. Apabila tidak
terjadi fertilisasi dan implantasi ovum pada masa ini,
korpus luteum berdegenerasi, sehingga kadar estrogen
dan progesteron menurun, maka terjadi menstruasi.
Menarche
Menarche adalah siklus menstruasi pertama sekali
yang dialami wanita. Menarche terjadi akibat
peningkatan FSH dan LH yang merangsang sel target
ovarium. FSH dan LH berkombinasi dengan reseptor
FSH dan LH yang selanjutnya akan meningkatkan laju
kecepatan sekresi, pertumbuhan dan proliferasi sel.
Hampir semua perangsangan ini dihasilkan dari
pengaktifan sistem second messenger adenosine-
monophosphate cyclic dalam sitoplasma sel ovarium
Faktor faktor yang mempengaruhi menarche :
Menurut Adair (2001), ada tiga faktor yang mempengaruhi
menarche yaitu:
1.Faktor keturunan
Menarche juga ditentukan oleh pola genetik dalam keluarga,
sebagaimana menurut Silva (2005) bahwa usia menarche dari
ibu turut memberikan kontribusi terhadap usia menarche anak.
2.Keadaan gizi
Semakin baik keadaan nutrisi maka semakin cepat usia
menarche. Beberapa ahli mengatakan anak perempuan dengan
jaringan lemak yang lebih banyak, lebih cepat mengalami
menarche dari pada anak yang kurus.
3.Kesehatan umum
Badan yang lemah atau penyakit yang diderita seorang anak
gadis seperti penyakit kronis, terutama yang mempengaruhi
asupan makanan dan oksigenasi jaringan dapat memperlambat
menarche.
DAFTAR PUSTAKA
http://idai.or.id/public-articles/se
putar-kesehatan-anak/masalah-puberta
s-pada-anak-dan-remaja.html
http://www.med.umich.edu/yourchild/
topics/puberty.htm
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/
puberty.html
http://www.aboutkidshealth.ca/En/H
owTheBodyWorks/SexDevelopmentAnOv
rview/SexualDifferentiation/Pages/

Anda mungkin juga menyukai