Unspecified
Klasifikasi Retardasi Mental
Klasifikasi retardasi mental yang lain adalah menurut
sistem pendidikan. Pada klasifikasi ini, retardasi
mental dikelompokkan menjadi 3, yaitu:
1. Educable mentally retarded
Adalah individu dengan IQ antara 75 atau 70 dan 50.
Individu ini dapat berpikir tentang beberapa
pelajaran/subjek akademik.
2. Trainable mentally retarded
Adalah individu dengan IQ antara 50 dan 25. Kurikulum
yang diberikan lebih berkonsentrasi pada subjek akademik
fungsional, dengan penekanan pada self-help dan
keterampilan khusus
3. The severely and profoundly handicapped
Adalah individu dengan IQ dibawah 25 (Hallahan dan
Kaufman, 1988)
KARAKTERISTIK ANAK DENGAN
RETARDASI MENTAL
Karakteristik kognitif
Karakter yang paling tampak dari retardasi mental
adalah berkurangnya kemampuan untuk belajar.
Penelitian menunjukan bahwa paling tidak, terdapat
empat bidang ketidak mampuan yang berkaitan
dengan kognisi:
1. Kemampuan perhatian
Anak harus mampu memiliki perhatian pada tugas
sebelum ia diharapkan dapat belajar. Masalah kognitif
pada retardasi mental sering kali berkaitan dengan
kesulitan perhatian.
2. Memori
Masalah memori, kerap kali menekankan pada
kemampuan individu dalam memproses informasi
secara mendalam, untuk mengingat materi
tertentu.
Penelitian menunjukkan, bahwa semakin dalam
tingkat prosesing yang dibutuhkan, semakin besar
kesulitan anak dengan retardasi mental dalam
masalah memori dibanding kan anak sebayanya.
Semakin rumit suatu tugas yang berkaitan dengan
memori, semakin besar kesulitan anak dengan
retardasi mental.
3. Masalah bahasa
Kesulitan bahasa, sering terjadi pada anak dengan
retardasi mental dan kemampuan bahasa mereka
biasanya ada dibawah, tingkat usia mental secara
umum.
Masalah yg berhub dgn kemampuan bicara lebih
sering terjadi pada anak retardasi mental dari
pada anak tidak retardasi mental
4. Kemampuan akademik
Karena ada keterkaitan erat antara inteligensi
dan prestasi, anak dengan retardasi mental
memiliki prestasi yang lebih rendah
dibandingkan anak sebayanya. Mereka juga
cenderung menjadi underachiever dibandingkan
dengan mental age nya (Hallahan dan Kaufman,
1988)
Karakteristik kepribadian
Anak dengan retardasi mental sering kali
memiliki masalah sosial dan emosi.
Penelitian menunjukkan, bahwa anak retardasi
mental memiliki konsep diri yang lebih rendah.
Retardasi mental tidak hanya berpengaruh pada
inteligensi yang rendah, tetapi juga pada faktor
kepribadian dan motivasi.
Banyak anak dengan retardasi mental, karena pengalaman
masa lalunya sering kali merasa bahwa dirinya akan gagal,
dan perasaan ini mempengaruhi pendekatan mereka pada
situasi yang membuntuhkan kemampuan kognitif.
Untuk menggambarkan kepercayaan diri mereka, sering di
pakai istilah, outer-directed dan external locus of control.
Mereka tidak percaya, bahwa mereka akan dapat
mengontrol kehidupannya, mereka merasa bahwa mereka
dikontrol oleh faktor diluar dirinya.
Anak dengan retardasi mental juga kurang memiliki
keinginan untuk menyelesaikan tugas yang menantang,
dan cenderung pasif. Hal ini disebabkan kerena sering kali
mereka mendapatkan feedback yang cenderung negatif
(Hallahan dan Kaufman, 1988)
Karakteristik
RM Ringan
Dapat mengembangkan keterampilan social dan
komunikasi; retardasi ringan pd bidang sensori
mororik; sering tidak dapat dibedakan dari anak
normal sampai anak tersebut mencapai usia
yang lebih tua
RM Sedang
Dapat berbicara dan belajar berkomunikasi;
tetapi kurang memperlihatkan kesadaran social;
perkembangan motorik cukup (sedang);
mendapat manfaat dari latihan self-help; dapat
ditangani dengan pengawasan sedang
RM Berat
Perkembangan motorik yang buruk; berbicara
sedikit, biasanya tidak mampu belajar dalam
latihan self-help; sedikit atau tidak mempunyai
kemampuan komunikasi
RM Berat Sekali
Retardasi yang berat; kapasitas berfungsi yang
minimal dalam bidang sensori motorik;
memerlukan perawatan dan pengawasan terus-
menerus
KAPAN HARUS CURIGA TERJADINYA
RETARDASI MENTAL?