Anda di halaman 1dari 65

A N ATO M I FIS IO LO G I

S IS TEM R EP R O D U K S I

By. Yuyun S, S.Kep., Ners., M.Kep


Organ seks pria
Organ seks eksternal pria adalah penis dan
skrotum.
Organ seks internal pria yaitu testis,
epididimis dan duktus deferen, kelenjar
prostat, vesikula seminalis dan kelenjar
Cowper.
G A M B A R A LAT R EPR O D U K SI
PA D A LA K I-LA K I
Genitalia Masculina

1. Eksterna : - Penis
- Scrotum

2. Interna : - Testis dan Epididimis


- Saluran keluar testis
- Kelenjar aksesoris
GENITALIA
EKSTERNA
SKROTUM
Kantung yang berisi testis
Terdiri dari lapisan luar kulit yang tebal dengan
sejumlah kelenjar lemak dan keringat
Fungsi :
sebagai penyangga bagi testis
Regulasi temperatur
PENIS
Organ untuk kopulasi
Terdiri dari 2 corpus cavernosum dan corpus
spongiosum
Corpus cavernosum penis : disebelah
dorsal,dibungkus t.albugenia tebal 0,5 mm,
ketika ereksi tersusun o/ serabut kolagen
sirkuler (sblh dlm) dan longitudinale (luar)

Corpus spongiosum penis : disebelah


ventral,dilapisi t.albugenia,cavernae lebih
padat & kecil2,bgn tengah ditembus o/
urethra
Insisitransversal
GENITALIA INTERNA

A. TESTIS dan EPIDIDYMIS


TESTIS
Organ primer untuk reproduksi pria
Mengalami penurunan dari daerah asalnya,
melalui kanalis inguinalis ke dalam skrotum
Fungsi & struktur diatur o/ hormon gonadotropin
Fungsi :
Kelenjar endokrin : hormon testosteron
Kelenjar eksokrin : penghasil sel sperma
Tidak terdapat dalam tubuh
Struktur : alat ini tersusun atas kerangka
bungkus & Struktur dalam
Alat-alat Reproduksipada Laki-
laki
Testis:
kelenjar
kelamin
penghasil
sperma dan
hormon
testosteron
Bungkus luar :
A. Tunika vaginalis : 2 lapis sbg kantong
mesothelium,melapisi permukaan testis bgn
anterior
B. Tunika albugenia : jar. Ikat padat fibrosa mrpk
kapsula yg lbh tebal sepanjang permukaan
posterior mediastinum testis
C. Tunika vasculosa : sangat tipis

Struktur Dalam:
A. Septa : mrpk perluasan T. albugenia,membagi
testis mjd 250 lobulus
B. Lobulus : t.d 1-4 tubulus seminiferus
eksokrin dan jaringan ikat longgar diantara
tubulus tdpt endocrynocytus interstitialis
Epididymis

Saluran transport sperma pertama


caput, corpus dan cauda
Mempunyai 4 fungsi :
1) Transpor sperma Transport
2) konsentrasi sperma
3) Penyimpanan sperma
4) Maturasi/pematangan sperma
(khususnya di daerah cauda)
-Epididimis:
Mengabsorpsi sperma hingga kental dan menyimpan sperma
sementara (3 minggu)
B.Saluran Keluar Testis
Komponen :
a. Tubulus semineferus convolutus
spermatogenesis
b. Tubulus semiferus rectus
c. Rete Testis
d. Duktuli Efferentes
e. Duktus Epididymidis pematangan
sperma
f. Duktus Deferen (Vas deferen)
g. Duktus Ejaculatorius
Vasdeferens:
Saluran
penghubung
epididimis dengan
uretra pada penis.
Dibagian ujungnya
terdapat saluran
Vasa eferentia:
ejakulasi
menampung
sperma
C.Kelenjar Aksesoris Pria

1. Vesikula Seminalis
2. Glandula Prostata
3. Kelenjar Bulbo uretral
4. Kelenjar Littre
Vesika sem inalis:

Merupakan kantong
semen (mani) yang
dindingnya menghasilkan
cairan lendir yang
mengandung fruktosa,
asam askorbat dan asam
amino sebagai makanan
dan pelindung sperma
sebelum membuahi ovum
Semen (mani) adalah
cairan yang terdiri dari
sperma dan cairan yang
dihasilkan oleh beberapa
kelenjar
K elenjar prostat:

Menghasilkan cairan
basa berwarna
putih susu.
Cairan ini berfungsi
untuk menetralkan
sifat asam pada
saluran vasa
eferentia dan
cairan pada vagina
sehingga sperma
dapat bergerak
dengan aktif
Kelenjar cow peri
(bulbouretralis)
Penghasil cairan
pelicin
Fungsi-Fungsi K elenjar
A ksesoris
1. Sekret Vesikula Seminalis
fruktosa (sumber energi spermatozoa) untuk
motilitas dan Flavin (forensik) mendeteksi
adanya semen
2. Sekret Glandula Prostata
asam sitrat (proses likuifikasi ejakulat dan
memelihara keseimbangan osmotik plasma
semen), spermin,spermidin, IgA dan IgG
(menstimulasi kehidupan spermatozoa)
3. Kelenjar Bulbouretra ( Kelenjar Cowperi) dan
4. Kelenjar Littre ( kelenjar uretra) : membasahi
bagian pangkal uretra.
SPERM ATO G EN ESIS

1. Fase proliferasi : saat pubertas sel


primordial mitosis menghasilkan
spermatogonia
2. Fase Pertumbuhan : spermatogonia
menjadi spermatocytus primarius
3. Fase Pematangan : spermatocytus
primarius bermeiosis I menjadi
secundaris, bermeiosis ke II menjadi
spermatidium kromosom (haploid)
23, XY atau XX
4. Fase Transformasi : spermatid menjadi
spermatozoon Spermiogenesis
TESTOSTERON:
1.diperlukan dalam proses pembentukan sperma
(spermatogenesis)
2. Turut menentukan pematangan organ
reproduksi dan sifat seks sekunder : kumis,
jenggot, rambut dada, suara dan libido
Air mani sperma dan plasma semen.
sperma : kecebong, panjang 50 mikron, 20
juta/ml, bergerak aktif 8-24 jam
semen : 2-6 ml, bau bunga akasia, warna putih
keruh
Ereksi,kenapa bisa terjadi?

Adanya enzim cGMP otot polos menjadi rilex aliran


darah semakin cepat tabung-tabung mengembang
PDE5 sebagai penghancur pesta ereksi, yang memecah
cGMP

Fase ereksi :
Fase lemas (flasid)
Fase pengisian darah
Fase Tumesensi (pembesaran)
Fase ereksi
Fase Rigid
Fase detumesensi
Perbedaan oogenesis dan sperm atogenesis

1.Spermatogenesis berlangsung setelah


akil balig sampai seumur hidup
sedangkan oogenesis dimulai semenjak
embrio, terhenti sebagian waktu lahir
dan dilanjutkan sampai akil balig
sampai menopause
2. Spermatogenesis tidak memiliki siklus
sedangkan oogenesis memiliki siklus
(menstruasi)
Sistem H orm on R eproduksi
pria
Hormon:
Substansi kimia yang disekresi oleh ke-
lenjar endokrin, berfungsi mengatur
pro
ses tubuh, hormon dibawa ke organ
tar-
get spesifik & kejaringan oleh aliran
da-
darah.
H orm on ReproduksiPria
(1)

Susunan kimia hormon:


Peptida: follicle stimulating hormone
(FSH) dan luteinizing hor-
mone (LH)
Steroid: Testosteron, Estrogen dan
Progesteron.
H orm on ReproduksiPria
(2)

Hipotalamus:
Bagian integral otak berhubungan
de-
ngan kelenjar hipofisis
Menghasilkan bermacam-macam
hor-
mon
Mengatur fungsi kelenjar hipofisis
H orm on ReproduksiPria
(3)

Hormon hipotalamus yang mengatur hi-


pofisis anterior ada 7 yaitu:
1.Growth-releasing hormone (GRH),go-
longan peptida,
fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk
mensekresi growth hormon (hormon per-
tumbuhan
2.Growth-inhibiting hormone (GIH), mengham
bat growth hormone apabila sekresinya telah
berlebihan.
H orm on ReproduksiPria
(4)

3.Thyrotropin-releasing hormone (TRH)


golongan tripeptida, fungsi: merang-
sang hipofisis anterior untuk mempro-
duksi hormon tiroid (TSH=tiroid stimulating
hormone)
4.Cortico-releasing hormone (CRH) polipeptida,
fungsi: merangsang hipofisis anterior untuk
menghasilkan adenocortico tropic hormone
(ACTH)
5.Prolactin-releasing hormone (PRH),
merangsang hi
pofisis anterior mensekresi hormon prolaktin
H orm on ReproduksiPria
(5)

6.Prolactin-inhibiting hormone (PIH)


kerjanya produksi prolaktin apabila sek
resinya sudah berlebihan
7.Gonadotropin-releasing hormone
(GnRH), strukturnya decapeptida,
Fungsi: merangsang hipofisis anterior
mensekresi follicle stimulating
hormone (FSH) dan luteinizing
hormone (LH).
R eview A natom i& f s
iiologisistem
reproduksiw anita
Organ seks wanita
Organ seks internal : vagina, uterus, tubulus falopii dan
ovarium.
Organ seks eksternal secara kolektif disebut vulva yang
terdiri dari mons pubis (mons veneris), labia mayora, labia
minora, klitoris dan vestibulu, hymen, perineum.
Alat genetalia luar
add
Alat-alat ReproduksiM anusia
Alat-alat Reproduksi
Perem puan
- Ovarium (indung
telur):
Merupakan
kelenjar kelamin
yang
memproduksi
ovum (sel telur)
dan menyekresi
hormon estrogen
dan progesteron
Alat-alat Reproduksi
Perem puan
- Oviduk/tuba Fallopii
(saluran telur):
Berfungsi
menyalurkan sel
telur ke uterus
(rahim) dengan
gerakan peristaltik
dan dibantu oleh
gerakan silia pada
dindingnya.
Alat-alat Reproduksi
Perem puan
- Uterus (rahim):
Tempat
berkembangnya
embrio. Selama
kehamilan volume
uterus mampu
mengembang
hingga 500 kali
Alat-alat Reproduksi
Perem puan
- Vagina:
Tempat penis
pada saat kopulasi
dan sebagai jalan
keluar bayi pada
proses kelahiran
Alat-alat Reproduksi
Perem puan
Organ kelamin luar:
klitoris/klentit: struktur
yang sama dengan
penis
Vulva: terdiri atas
labium mayor (bibir
besar) dan labium
minor (bibir kecil)
Lubang saluran
kencing
Lubang vagina: bagian
terluar vagina
Fundus: bagian lipat
O RG AN G EN ITALIA EKSTERN A

1. VULVA
Struktur vulva terletak diatas
os.pubis dan meluas ke kaudal
dibawah arkus pubis. Vulva
terdiri dari mons pubis, labia
mayora, labia minora, klitoris
dan struktur kelenjar yang
bermuara pada vestibulum
vagina
Mons pubis
Mons pubis atau mons veneris
mengandung jaringan lemak
yang menutupi simpisis pubis,
diliputi oleh rambut
Labia Mayora
Pada bagian posterior dari mons
pubis terdapat labia mayora yang
juga terdiri dari jaringan lemak
yang diliputi oleh rambut.
Labia mayora membentuk tepi
lateral dari vulva dan berukuran
panjang 7-9 cm dan lebar 2-4
cm. Permukaan superfisial dari
labia mayora juga dipenuhi oleh
rambut.
Labia Minora
Labia minora merupakan struktur yang tidak
berambut dan berukuran panjang 5 cm
dengan ketebalan 0,5 1 cm.
Struktur kutaneus dari labia minora tidak
terdiri dari jaringan lemak namun terdiri dari
jaringan penyambung yang memungkinkan
mobilisasi dari kulit selama proses
sanggama.
Labia minora akan bersatu pada bagian
anterior menajadi klitoris, sedangkan pada
bagian posterior bersatu pada sisi bawah
dari glandula vestibularis menjadi frenulum.
Klitoris
Klitoris merupakan bagian erektil,
disanggah oleh dua krura yang
melekat pada os pubis, disertai
bagian dorsal yang terletak diatas
rami pubis.
Muskulus ischiocavernosus ber-
origo pada ischial tuberosities dan
permukaan bebas dari krura
Vestibulum
Vestibulum merupakan struktur
yang menyerupai biji almond dan
ditutupi disebelah lateral oleh labia
minora.
Pada vestibulum terdapat muara
dari uretra, vagina, 2 duktus
kelenjar Bartholini dan 2 duktus
kelenjar parauretral yang disebut
sebagai Skene ducts and glands.
VAGINA
Merupakan saluran kopulasi yang
menghubungkan vulva dan uterus.
Jika dilakukan inspeksi vagina
melalui introitus vagina, maka dapat
dilihat dinding anterior dan posterior
yang memiliki midline ridge yang
disebut sebagai kolum anterior dan
posterior
PERINEUM
Terdapat banyak struktur yang
menyokong perineum, diantaranya
dapat dibedakan atas diafragma
pelvis dan diafragman urogenital
O RG AN G EN ITALIA IN TERN A

UTERUS
Uterus adalah sebuah organ
muskuler dengan bentuk, berat,
dan dimensi yang sangat
bervariasi, tergantung pada
stimulasi estrogen dan riwayat
persalinan.
Uterus mempunyai ukuran
panjang 7 - 8 cm, lebar 4 - 5 cm
serta tebal 3-4 cm dan
Uterus dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:1

Fundus uteri: letaknya di bagian


kranial dan mempunyai permukaan
yang bundar.
Korpus uteri: merupakan bagian
yang utama, terletak menghadap
ke arah kaudal dan dorsal. Fasies
vesikalis uteri dipisahkan dari
vesika urinaria oleh spasium
uterovesikalis. Fasies intestinalis
uteri dipisahkan dari kolon sigmoid
di bagian kranial dan dorsal oleh
excavatio rektouterina. Pada
margo lateralis melekat lig.latum
uteri.
add

Isthmus uteri: bagian ini


mengecil, panjang kira-kira 1
cm. Pada masa gravid bagian ini
menjadi bagian dari korpus uteri
dan dalam klinis disebut
segmen bawah rahim
Serviks uteri: letak mengarah ke
kaudal dan dorsal. Merupakan
bagian yang terletak antara
isthmus uteri dan vagina.
TUBA UTERINA / TUBA FALLOPII

Tuba uterina berfungsi


menghubungkan ovarium dan
uterus.
Fertilisasi terjadi pada tuba
uterina
tuba berukuran 7 14 cm panjang
dan dapat dibagi menjadi isthmus,
ampula dan infundibulum
OVARIUM
Ovarium merupakan sepasang organ
yang terletak dekat pada pelvis minor
dan berukuran panjang 2,5 5 cm,
lebar 0,7 1,5 cm dengan berat 4 8
g.
Ovarium berfungsi memproduksi oosit
sesudah usia pubertas dan juga
menghasilkan 2 jenis hormon, yaitu
estrogen dan progesteron

Anda mungkin juga menyukai