KEHAMILAN
PENGERTIAN
ANEMIA
Suatu keadaan yang ditandai dengan
menurunnya kadar zat warna merah dalam
sel darah merah atau eritrosit yang disebut
sebagai hemoglobin. (Manuaba, 2010)
Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
pada trimester I dan III atau kadar Hb<10,5
gr% pada trimester II (Saifudin, 2002)
Prevalensi
Tetap tinggi: Riskesdas 2013
Prevalensi sangat tinggi: SKRT
1995 Kelompok Umur Persen
Balita Laki-laki 29.7
Kelompok Umur (%) Jumlah Balita Perempuan 26.5
Remaja putri 57.1 6.3 juta Anak Laki-laki 6-12 28.0
thn 27.4
Bumil 50.9 2.5 juta Anak Perempuan 6-
Balita 40.5 8.1 juta 12 thn
Anak usia 47.2 17 juta Perempuan >= 15
sekolah thn, tidak hamil 22.7
Laki-laki >= 15 thn 16.6
WUS 39.5 13 juta
Ibu Hamil 37.1
Usia produktif 48.9 51.8 jt
Laki-laki 18.4
Usia lanjut 57.9 5 juta Perempuan 23.9
Masalah Gizi menurut siklus
kehidupan: salah satu ANEMIA
Risiko
Pendek
Ibu Bayi lahir
Hamil
Anemia,
kurang gizi BBLR
mikro lainnya
KEK
Kurus
Pendek
Pendek Anemia BALITA
Remaja dan Anemia KVA
WUS
Pertumbuhan lambat,
Pendek
Anemia,
Anak Usia
sekolah
Penyebab anemia dalam
kehamilan
1.Meningkatnya kebutuhan zat besi untuk pertumbuhan
janin
dikonsumsi
ibu hamil
menstruasi.
Hubungan anemia dengan
Kehamilan
Hb 11 gr % tidak anemia
9 10 gr % anemia ringan
7 8 gr % anemia sedang
< 7 gr % anemia berat
(Wiknjosastro, 2006)
Klasifikasi Anemia dalam
Kehamilan
Ibu Hamil
Tidak Anemi, Def Besi Bayi Lahir
Anak Remaja
Tdk Def. Besi Dg
Def. Besi
Defisiensi
Besi &
BBLR
Ibu Hamil
Remaja Anemi
Anemi
Anemi
Haid
Sumber:: Presentasi Prof.Dr. Endang L. Achadi,
2015
Tahap Perkembangan
Anemia Defisiensi Besi
1- Tahap I Risiko tinggi defisiensi besi
1.1- Penurunan cadangan besi; Penurunan pada hemosiderin
di hati (liver) dan sumsum tulang
1.2- Penurunan kadar ferritin < 10 mg/ml.
Trimester I Trimester II
1. abortus 1.persalinan prematur
2. missed abortus 2.perdarahan antepartum
3. kelainan 3.gangguan pertumbuhan janin
kongenital. dalam rahim
4.asfiksia aintrauterin sampai
kematian
5.BBLR
6. mudah terkena infeksi
7. IQ rendah dan bahkan bisa
mengakibatkan kematian.
Saat inpartu,
1. Menimbulkan gangguan his baik primer maupun
sekunder
2. Janin akan lahir dengan anemia
3. Persalinan dengan tindakan yang disebabkan karena
ibu cepat lelah
. Saat post partum
1. Atonia uteri
2. Retensio plasenta
3. Luka sukar sembuh
4.Mudah terjadi febris puerpuralis dan
gangguan involusio uteri (Manuaba, 2000)
Efek negatif terhadap
Ibu
Kematian terkait sistem Reproduksi:
Lebih tinggi
Hasil Kehamilan dan Persalinan:
Usia gestasi lebih pendek prematur
BBLR IUGR
Semakin parah Anemia, semakin tinggi risiko
BBLR
Kandungan besi dalam ASI tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan bayi setelah usia bayi 4-
6 bulan (padahal simpanan bayi minimal,
hanya cukup untuk 4-6 bulan pertama
kehidupan), agar tak terjadi Anemia di usia dini
Produktivitas/kapasitas kerja
Walaupun penelitian pada laki-laki
dan perempuan tidak hamil,
seharusnya efeknya sama bahkan
lebih pd ibu hamil
Status imunitas
Anemia akan menurunkan imunitas
sehingga mudah terjadi infeksi.
Bila anemianya dikoreksi, biasanya
reversibel.
Dampak kekurangan zat besi
terhadap proses perkembangan otak
bayi (Beard, J Nutr 2008)
Neurogenesis
- Hippocampus
- Striatum: menurunkan dendrit
- Lokasi dan fungsi oligodendrit: myelinisasi
Neurochemistry
- Monoaminergic pathway: dopamin,
Kekurangan zat besi di setiap
norephinephrine
tahap perkembangan
mengakibatkan kehilangan zat
besi dalam sel otak di berbagai
Efek Negatif thd Bayi
Kesehatan dan Perkembangan Bayi
Hubungan yg bermakna terlihat antara
keparahan anemia dengan kematian dini dan
BBLR.
- Kemampuan Belajar
- Perilaku
- Produktivitas
Dampak kekurangan zat
Diet tidak besi?
adekuat- Kualitas
lingkungan interaksi anak-
buruk orangtua
Tingkat
keterlibatan
anak dengan
lingkungan
Penatalaksanaan Medis
Terapi Oksigen
Kompensasi berkurangnya pengangkut oksigen
dan membantu mengurangi kerja jantung
Transfusi Darah
Terutama pada kehilangan darah akut (Hb <
6gr/dl) atau yang tidak respon terhadap
pengobatan lain.
Pemberian jangka panjang berisiko tinggi
kelebihan zat besi (kardiomiopati, perikarditis,
aritmia, GJK, insufisiensi tiroid, malfungsi
pankreas dan endokrin, fibrosis hepar,
perubahan warna kulit)
Penatalaksanaan
Medis
Agen penghancur zat besi
Defroksamin dapat mencegah kelebihan zat
besi
Eritropoetin
Injeksi subkutan untuk mengobat penyakit
kronik anemia. Sumsum tulang harus
mampu memproduksi SDM dan harus
tersedia nutrien
Zat besi dan vit B 12
Diet tinggi zat besi
Pada penyakit defisiensi nutrisi atau
kehilangan darah, nutrisi dapat
meningkatkan produksi SDM
Hemoglobin
Pada Gm/100
ml
Kg/ha
ri
Pemetik
Teh,
Sebelum
dan
Sesudah
Pemberian
Besi Oral:
Hb naik dan
kg teh yg
dipetik
meningkat Sebelum Sesudah
Cantik
tanpaberseri
anemia