Anda di halaman 1dari 65

SKRIPSI

KINERJA PELABUHAN
PETI KEMAS NUSANTARA DI KOTA KENDARI

ALFIN
E1A1 14 076


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2015
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Kebutuhan akan jasa angkutan laut semakin lama
semakin meningkat, baik jumlahnya maupun
macamnya. Usaha-usaha dalam pembangunan
sarana angkutan laut yang dilakukan sampai saat ini
adalah merupakan cerminan dalam mengatasi
peningkatan kebutuhan tersebut. Salah satu
komponen dari sistem angkutan laut adalah
Pelabuhandimana Pelabuhan laut merupakan salah
satu sub sistem transportasi laut yang mempunyai
fungsi utama, yaitu sebagai tempat yang aman
untuk berlabuh dan bertambatnya kapal-kapal dan
sebagai terminal transfer barang dan penumpang
melalui angkutan darat dan angkutan laut.
Dengan bertambahnya kebutuhan akan barang di
setiap wilayah yang ada di Provinsi Sulawei
Tenggara, maka di perlukan penambahan
pemasokan barang tiap tahunnya, salah satu jalur
untuk pemasokan barang barang kebutuhan
tersebut adalah jalur laut. Dengan demikian di
perlukan banyak kapal untuk mengangkut barang
barang tersebut ke daerah Sulawesi Tenggara
Khususnya Kota Kendari. karna banyaknya barang
atau peti kemas dan tiap tahun akan meningkat
karna kebutuhan penduduk, maka di perlukan
luasan yang cukup dalam menampung arus peti
kemas sebelum didistribusikan di wilayah
wilayah yang ada di Sulawesi Tenggara.
Dengan melihat peran dan fungsi Pelabuhan Peti
Kemas Nusantara Kota Kendari yang begitu
penting, sehingga perlu di evaluasi kinerja
Pelabuhan Peti Kemas di Kota Kendari, kinerja
pemanfaatan fasilitas Pelabuhan Peti Kemas Kota
Kendari serta meramalkan pengembangan
fasilitas Pelabuhan Peti Kemas Kendari di waktu
yang akan datang. Maka Penulis ingin
mengangkat judul skripsi yaitu:

KINERJA PELABUHAN PETI KEMAS


DI KOTA KENDARI

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
1.Bagaimana kinerja Pelabuhan Peti Kemas Kota
Kendari ?
2.Berapa Kebutuhan Panjang Dermaga, Dan
Lapangan Penumpukan Peti Kemas Pada
Pelabuhan Peti Kemas Kendari Pada Waktu, 5, 10
dan 20 Tahun Akan Datang?
3.Apakah Panjang Dermaga, Dan Luas Lapangan
Penumpukan Peti Kemas Pada Pelabuhan Bungku
Toko telah memenuhi Kebutuhan Arus Kapal dan
Arus Peti Kemas Pada Waktu, 5, 10 Dan 20 Tahun
Akan Datang?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kinerja Pelabuhan Peti
Kemas Kota Kendari ?
2. Untuk Mengetahui Kebutuhan Panjang
Dermaga, dan Lapangan Penumpukan Peti
Kemas Pada Pelabuhan Peti Kemas Kendari Pada
Waktu, 5, 10 Dan 20 Tahun Akan Datang?
3. Untuk mengetahui Apakah Panjang Dermaga,
dan Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas
Pada Pelabuhan Bungku Toko telah memenuhi
Kebutuhan Arus Kapal dan Arus Peti Kemas Pada
Waktu, 5, 10 Dan 20 Tahun Akan Datang?
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini meliputi :
1. Dengan mengetahui Kinerja Dan Kebutuhan
Fasilitas Pelabuhan berupa panjang Dermaga
dan Luas lapangan penumpukan di Pelabuhan
Peti Kemas Kota Kendari, yang di harapkan
dapat bermanfaat untuk Penelitian penelitian
selanjutnya dan dapat di jadikan sebagai acuan
dasar bagi PT. PELINDO IV Kendari dalam
peningkatan Prasarana Pelabuhan Peti Kemas
dalam meningkatkan Produktivitas Barang.
2.Sebagai bahan pertimbangan bagi
perencanaan pengembangan Pelabuhan Peti
Kemas untuk 5,10 dan 20 Tahun Akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1Moda angkutan
Moda Angkutan air merupakan moda angkutan yang berperan
sebagai alat angkut penumpang maupun barang untuk
melintasi sungai, danau, ataupun laut. Moda angkutan air ini
dapat berupa rakit, sampan sederhana yang menggunakan
tenaga manusia sampai dengan kapal besar yang berteknologi
tinggi (Rollin Daryatman,2013).

2.1.1. Kapal
Kapal merupakan suatu moda transportasi angkutan air yang
banyak digunakan untuk penyebrangan penumpang dan barang
ke berbagai wilayah dalam dan luar negeri, adapun beberapa
defenisi atau istilah-istilah yang terkait dengan kapal antara
lain: Panjang, lebar dan sarat (draft) kapal yang akan
menggunakan Pelabuhan berhubungan langsung pada
perencanaan Pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus
tersedia di Pelabuhan (Bambang Triatmojo,2011 dalam Rollin
Daryatman,2013).
2.1.2. Jenis Kapal
Selain dimensi kapal, karekteristik kapal
seperti tipe dan fungsinya juga berpengaruh
terhadap perencanaan Pelabuhan. Tipe kapal
berpengaruh pada tipe Pelabuhan yang akan
direncanakan sesuai dengan fungsinya kapal
dapat dibedakan menjadi beberapa tipe
seperti berikut ini:
1.Kapal Penumpang
2. Kapal Barang
a. Kapal Barang Umum
b. Kapal Barang Curah
c. Kapal Barang Tanker
d. Kapal Barang Tanker
2.2. Pelabuhan dan Klasifikasinya
2.2.1. Defenisi dan Fungsi Pelabuhan
Berdasarkan UU No. 17 Tahun 2008(Dalam Pius
Hongo Wijoyo,2012) tentang Pelayaran, Pelabuhan
diartikan sebagai tempat yang terdiri atas daratan
dan/atau perairan dengan batas-batas tertentu
sebagai tempat berkegiatan pemerintah dan
kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai
tempat kapal berlabuh, naik turun penumpang
dan/atau bongkar muat barang, berupa terminal
dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan
fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan
kegiatan penunjang Pelabuhan serta sebagai
tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi.
2.2.2. Klasifikasi Pelabuhan
Klasifikasi Pelabuhan ditinjau dari beberapa sudut antara
lain (Rollin Daryatman,2013):
a. Dari sudut pemungutan jasa :
Pelabuhan yang diusahakan
Yaitu Pelabuhan dalam pembinaan pemerintah yang sesuai
kondisi, kemampuan dan pengembangan menurut hukum
perusahaan.
b.Pelabuhan yang tidak diusahakan
Yaitu Pelabuhan dalam pembinaan pemerintah yang sesuai
dengan kondisi, kemampuan dan pengembangan
potensinya masih menonjol sifat overheld zorg dan atau
yang belum ditetapkan sebagai Pelabuhan yang diusahakan.
c.Pelabuhan otonom
Yaitu Pelabuhan yang diberi wewenang untuk mengatur diri
sendiri.
Dari sudut teknis :
a. Pelabuhan alam (Natural and Protected
Harbour)
Pelabuhan ini merupakan suatu daerah yang
menjurus kedalam (inlet), terlindungi oleh suatu
pulau, jazirah atau terletak sedemikian rupa
sehingga navigasi dan berlabuhnya kapal dapat
dilakukan.

b. Pelabuhan buatan (Artivical Harbour)


Pelabuhan buatan merupakan suatu daerah
yang dibuat manusia sedemikina rupa, sehingga
terlindung terhadap ombak, badai ataupun arus
sehingga memungkinkan kapal dapat merapat.
Ditinjau Dari Segi Penggunaanya
a. Pelabuhan ikan
b. Pelabuhan minyak
c. Pelabuhan barang
d. Pelabuhan penumpang
e. Pelabuhan campuran
f. Pelabuhan militer
2.4. Pelabuhan Peti Kemas
Menurut Keputusan Menteri Perhubungan Republik
Indonesia No. 33 Tahun 2001 tentang
Penyelenggaraan dan Pengusahaan Angkutan Laut,
kegiatan bongkar muat adalah kegiatan bongkar
muat barang dari dan/atau ke kapal meliputi
kegiatan pembongkaran barang dari palka kapal ke
Dermaga di lambung kapal atau sebaliknya
(stevedoring), kegiatan pemindahan barang dari
Dermaga dilambung kapal ke gudang lapangan
penumpukan atau sebaliknya (cargodoring) dan
kegiatan pengambilan barang dari gudang/lapangan
menggunakan truk atau sebaliknya Kegiatan
Pelabuhan Peti Kemas yaitu perpindahan arus
barang angkutan darat ke angkutan laut dengan
sistem angkutan full container dengan kegiatannya.
1) Peti Kemas (PK) diangkut oleh angkutan darat (trailer)
sampai ke Pelabuhan kemudian PK diangkut dengan
rubber tyred gantry (RTG) diletakkan di lapangan
penumpukan.
2) Dengan menggunakan RTG, PK tersebut diangkat dan
ditata untuk menunggu kapal pengangkutnya.
3) Setelah kapal pengangkut datang dan siap di
Dermaga, PK dari lapangan penumpukan tadi diangkat
dengan RTG diletakkan ke atas head truck (HT)
diangkat ke apron Dermaga kapal tersebut bersandar.
4) Dengan menggunakan gantry crane, PK diangkat dari
HT dan dimasukkan ke kapal.
5) Setelah barang tersebut diangkut ke kapal, kapal
meninggalkan Dermaga menuju Negara atau daerah
yang dituju.
1. Berth Occupancy Ratio (BOR)
Berth Occupancy Ratio (BOR), adalah
perbandingan antara jumlah waktu
pemakaian tiap Dermaga yang tersedia
dengan jumlah waktu siap operasi
Dermaga selama satu periode (bulan atau
tahun) yang dinyatakan dalam persentase
(%). Waktu pelayanan kapal di Dermaga
tersebut akan mempengaruhi indikator
pemanfaatan (utilitas) yang dikenal
dengan BOR.
Untuk perhitungan tingkat pemakaian
Dermaga/tambatan dibedakan menurut jenis
Dermaga/tambatan (Bambang Triatmojo, 2011
Dalam Ari Maulana Muhammad Situmorang):
2. Service Time (St)
Service time adalah waktu pelayanan kapal di
tambatan, yang terdiri dari operating time(waktu efektif
untuk bongkar muat barang) dan not operating time.
Operating time tergantung pada produktivitas peralatan
bongkar muat dan keterampilan operator, yang
berbeda antara Pelabuhan yang satu dengan yang lain.

sehingga service time di hitung dengan menggunakan


rumus sebagai berikut (Bambang Triatmojo, 2011):
3. Berth Through Put (2.4)
(BTP)
Berth throughput ( BTP ) adalah jumlah
TEUs(Peti Kemas) yang ditangani pada satu
Dermaga dalam periode per tahun.Nilai
BTP dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut (Bambang Triatmojo,
2011):
4. Dermaga
Dermaga adalah suatu bangunan Pelabuhan
yang digunakan untuk merapat dan
menambatkan kapal yang melakukan bongkar
muat barang dan menaik turunkan penumpang.
Lp = n L1 + 10 % Loa
5. Luas Lapangan Penumpukan
(2.8)
Peti
Kemas
Lapangan penumpukan digunakan
untuk menempatkan Peti Kemas yang
akan di muat ke kapal atau setelah di
bongkar dari kapal, baik yang berisi
muatan ataupun Peti Kemas kosong. Luas
lapangan penumpukan Peti Kemas dapat di
hitung
Prediksi Arus Kapal dan Arus Bongkar/Muat Dengan Metode
Regresi Linear Sederhana

Persamaan umum dari regresi linier adalah


sebagai berikut (Bambang Triatmodjo,1996
dalam Jori George Kherel,2013):
Y = a + bx
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Tahap Pembahasan
Metodologi penelitian adalah langkah langkah yang dilakukan untuk
mencapai tujuan penelitian. Dalam penelitian ini memerlukan data data
berupa data sekunder yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1 Mengumpulkan data data yang diperlukan dari PT. Pelabuhan
Indonesia IV Cabang Kendari Dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kendari Serta Instansi terkait.
2 Menganalisa data data yang diperoleh. Analisa yang dilakukan meliputi
:
a. Dari data karakteristik kapal diperoleh ukuran kapal, jumlah kapal,
frekuensi perjalanan dan daya angkut kapal. Dari data karakteristik kapal
ini ditentukan berapa jumlah kapal yang bersandar .
b. Dari data panjang Dermaga yang di dapat , maka kita dapat mengetahui
apakah panjang Dermaga pada saat ini sudah memenuhi kebutuhan atau
tidak melalui data arus kapal dan jumlah kapal yang sandar.
c. Dari data luas lapangan penumpukan yang digunakan untuk
penumpukan Peti Kemas dapat dihitung kapasitas setiap Peti Kemas dan
dapat di ketahui apakah kapasitas lapangan penumpukan PetiKemas pada
saat ini memenuhi kebutuhan sesuai dengan Arus Peti Kemas yang ada.
3.2.2. Pengumpulan Informasi Data
Pengumpulan data diperoleh dari PT. Pelabuhan
Indonesia IV Cabang Kendari dan Kantor
Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kendari
. Data-data yang diperlukan pada tulisan ini
meliputi data hasil wawancara dengan Pihak
Pelabuhan Peti Kemas Kendari yaitu:
1. Data yang dibutuhkan dalam tulisan ini adalah:
2. Panjang Dermaga
3. Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas
4. Karateristik Kapal
5. Data Arus Kapal
6. Data Arus B/M (Bongkar Muat)
7. Peta Layout Pelabuhan PetiKemas Kendari
3.3. Lokasi Penelitian
Adapun Letak lokasi penelitian ini secara geografis terletak
pada 03 58 25 LS dan 125 11 00 BT berada di jalan
Konggoasa , Kecamatan Kendari, Kota Kendari Adapun
peta lokasi penelitian seperti pada gambar di bawah ini.

Lokasi
Penelitian
Pelabuhan Peti
Kemas Kendari

Gambar 3.1 Sketsa Lokasi


3.4. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Jadwal pelaksanaan penelitian Skripsi ini dimulai
sejak bulan November 2015 sampai dengan
Selesai. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan
dengan mengambil data data baik berupa hasil
tertulis maupun wawancara dengan pihak yang
mengetahui tentang Pelabuhan Peti Kemas
Kendari yaiu PT. Pelabuhan Indonesia IV Kendari
serta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas
Pelabuhan Kendari setiap hari kerja dengan jam
jam kerja yaitu:
1) Hari senin sampai dengan hari minggu
2) Jam Kerja : 08.00 12.00 WITA dan 13.00
17.00 WITA
3.5. Rencana Penelitian
1. Variabel yang diukur :
3.6 Analisis Hasil Penelitian
Setelah diperoleh hasil dari data lapangan
maka data tersebut akan di analisis. Adapun hasil
analisis pada penelitian ini adalah untuk mencari
volume arus kapal yang bersandar, nilai (BOR)
Berth Occupation Ratio atau tingkat kinerja
pelayanan Pelabuhan, BTP (Berth Throughput)
yaitu kemampuan Dermaga untuk melewatkan
jumlah barang yang dibongkar muat di tambatan,
ukuran panjang Dermaga (Lp), Luas Lapangan
penumpukan Peti Kemas (A) pada Pelabuhan Peti
Kemas Kendari, dan juga menganalisis kebutuhan
Pelabuhan Peti Kemas Kendari 20 tahun akan
datang dengan menggunkan metode linear
sederhana.
3.7. Bagan Alir Penelitian
Urutan tahap tahap penelitian ini, secara terperinci dapat
dilihat pada gambar 3.2 di bab ini.
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1Penyajian Data
Adapun pendataan dan survey yang dilaksanakan pada
Pelabuhan Peti Kemas Nusantara Kendari bertujuan untuk
mendapatkan analisa tentang tingkat kelayakan Pelabuhan Peti
Kemas Nusantara Kendari setiap harinya dalam melayani kapal
kapal yang keluar/masuk.
4.2 Sarana Dan Prasarana
Berdasarkan dari informasih yang diperoleh sumber
instansi yang terkait, maka data data yang dapat
dilihat sebagai sarana dan prasarana yang ada pada
Pelabuhan Peti Kemas Nusantara Kendari yaitu :
1. Dermaga
2. Lapangan Penumpukan
3. Produktivitas
4. Fasilitas di darat
4.2.1. Kondisi Pelabuhan Peti Kemas
Nusantara Kendari Saat Ini
Kondisi Pelabuhan Peti Kemas Nusantara Kendari
pada lokasi penelitian ini melalui data data dari
instansi terkait yaitu :

1. Panjang Dermaga 365 Meter


2. Jumlah tambatan 2 buah.
3. Jumlah Gang Kerja 2 Gang
4. waktu operasi Pelabuhan dalan 24jam/hari dan
355hr/Thn
5. Produktivitas peralatan Bongkar Muat 5 Teus / Jam
6. Luas lapangan Penumpukan Adalah 24.252 M 2
Atau 2,43 Ha
Gambar. 4.1 Kondisi Pelabuhan Saat Ini

Gambar. 4.2 Kondisi Lapangan Penumpukan Petikemas saat ini


Tabel 4.2. Tabel Arus Kapal Dan Arus Bongkar Muat Peti Kemas Di Pelabuhan Peti Kemas Kendari

Arus Kapal Arus Pk


Tahun
( unit ) ( teus)

2010 427 33426

2011 485 45550

2012 628 63670

2013 690 69243

2014 824 66037

Sumber : Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kendari 2014


Perhitungan Kinerja Pelabuhan
1. Berth Occupancy Ratio (BOR)
Untuk menghitung Nilai Berth Occupancy Ratio
(BOR), maka digunakan persamaan 2.3 yaitu :

a. Service Time (St)


Service time dihitung dengan anggapan bahwa
not operating time adalah 20% dari waktu efektif
bongkar muat maka digunakan persamaan 2.5
yaitu :
Perhitungan untuk service time tahun 2010 adalah:

Perhitungan untuk service time tahun 2010


adalah:
Perhitungan untuk Berth Occupancy Ratio (BOR),
tahun 2010 adalah:
Tabel 4.3 Perhitungan Service Time (St) dan Berth Occupancy
Ratio (BOR)
Arus PK Teus/ Kapasitas Service Time
Arus Kapal BOR
Tahun
(Unit) (Teus/Jam) (%)
( Teus) Kapal ( Jam )
(6)=(4)/(5)*
(1) (2) (3) (4)=(3)/(2) (5) (7)
(G)*(1+0,2)

2010
427 33426 78 5 9 23,5
2011
485 45550 94 5 11 32,1
2012
628 63670 101 5 12 44,8
2013
690 69243 100 5 12 48,8
2014
824 66037 80 5 10 46,5
2. Berth Through Put (BTP)
Tabel 4.4 Perhitungan Berth Through Put (BTP)

Daya Lalu ( BTP) Kapasitas

BTP Kapasitas
Arus PK BONGKA
Tahun Terpasang Dermaga
( Teus) Teus/Tambatan Teus/m/Thn R/MUAT
/Thn (Teus/m/Thn) (Teus/Tahun)
(Teus/Jam)

(1) (2) (3)=(2)/n (4)=(2)/L (5) (6) (7)xL


2010
33426 16713 92 5 1079 393408
2011
45550 22775 125 5 2004 730566
2012
63670 31835 175 5 3915 1427414
2013
69243 34622 190 5 4630 1688252
2014
66037 33018 181 5 4211 1535504
3. Perhitungan Dimensi Dermaga

Perhitungan Panjang Dermaga Tahun 2010 :


Ambil ukuran kapal terbesar.
Nama kapal : MERATUS AMBON, KM
Kapasitas : 7599
Jumlah kapal ( n ) : 1 buah
Panjang kapal ( Loa ) : 124 meter
Maka panjang Dermaga yang dibutuhkan :
Lp = n L1 + 10 % Loa
L1 = Loa + 10% x Loa
Maka, L1 = 124 + ( 10 % x 124)
= 136 m
Maka, Lp = 1,2(136)+ ( 10 % x 124)
= 160 + 12.4
= 171,90m 172 meter
Tabel 4.5 Perhitungan Panjang Dermaga (Lp)

n Loa L1 L
Arus Kapal
TAHUN (Vs) Panjang Panjang
(Banyaknya Panjang
(Unit/Tahun) Dermaga Untuk Dermaga
Kapal) Kapal (m)
1 Kapal(m) (m)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


2010 427 1,2 124 136 172
2011 485 1,3 124 136 194
2012 628 1,7 124 136 247
2013 690 1,9 124 136 270
2014 824 2,3 124 136 320
4. Perhitungan Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas

2
Tabel 4.6 Perhitungan luas lapangan penumpukan Peti Kemas
(A)

Dt Sf Sth A A

Arus Luas Luas


Tahun Peti Kemas Dwelling
Banyaknya Lapangan Lapangan
( Teus) time (m3/ton)
Tumpukan Penumpukan Penumpukan
(Hari)
(M2) (Ha)

(1) (2) (3) (4) (6) (7) (8)

2010 33426 7 29 4 6197 0,62

2011 45550 7 29 4 8444 0,84

2012 63670 7 29 4 11804 1,18

2013 69243 7 29 4 12837 1,28

2014 66037 7 29 4 12242 1,22


5. Perhitungan Prediksi Arus Muatan Dan Arus Kapal Dengan
Metode Regresi Linear Sederhana.

Tabel 4.7. Arus Kapal dan Arus Peti Kemas

Tahun Arus Kapal Arus Pk


Tahun
Ke ( unit ) ( teus)
2010 1 427 33426
2011 2 485 45550
2012 3 628 63670
2013 4 690 69243
2014 5 824 66037
Tabel 4.8. Tabel Nilai-Nilai Yang Diperlukan Untuk Menghitunga a
dan b Linier 1

Tahun ke Arus Kapal


Tahun XY X2 Y2
(X) (Y)

2010 1 427 427 1 182329


2011 2 485 970 4 235225
2012 3 628 1884 9 394384
2013 4 690 2760 16 476100
2014 5 824 4120 25 678976
Jumlah(
) 15 3054 10161 55 1967014
Perhitungan Regresi linear untuk mendapatkan nilai a dan b
untuk menentukan kebutuhan arus kapal di tahun akan datang
900

800
PROYEKSI ARUS KAPAL
f(x) = 99.9x + 311.1
R = 0.98
700

600

Arus Kapal
500

400

300

200

100

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

Tahun Ke

Gambar. 4.3 Grafik Arus Kapal persamaan Regresi Linier


Tabel 4.9. Tabel Nilai-Nilai Yang Diperlukan Untuk Menghitunga a dan b Linier 2

Tahun Tahun ke (X) Arus PK (Y) XY X2 Y2

2010 1 33426 33426 1 1117277420

2011 2 45550 91100 4 2074807055

2012 3 63670 191010 9 4053856166

2013 4 69243 276973 16 4794634595

2014 5 66037 330183 25 4360832540

Jumlah() 15 277926 922692 55 16401407776


PROYEKSI ARUS PETI KEMAS

80000

70000 f(x) = 8891.51x + 28910.6


R = 0.83

60000

50000

40000
( ARUS PTI KEMAS )

30000

20000

10000

0
0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 5 5.5

(TAHUN KE)

Gambar. 4.4 Grafik Arus Bongkar/Muat Peti Kemas Persamaan regresi Linear
Tabel 4.10. Tabel Proyeksi Arus Kapal dan Arus bongkar/muat Peti Kemas

Tahun Arus Kapal Arus Pk


ke ( unit ) ( teus)
Tahun
Y=(8891X+28911
(X) Y=99,9X+311,1
)
2010 1 427 33426
2011 2 485 45550
2012 3 628 63670
2013 4 690 69243
2014 5 824 66037
2019 10 1310 117821
2024 15 1810 162276
2034 25 2809 251186
1. Berth Occupancy Ratio (BOR)
Perhitungan untuk service time tahun 2010 adalah:

a. Service Time (St)


Tabel 4.11 Perhitungan Proyeksi Service Time (St) dan Berth Occupancy Ratio (BOR)

Service
Arus PK Teus/ Kapasitas
Arus Kapal Time
Tahun BOR (% )
(Unit)
( Teus) Kapal (Teus/Jam) ( Jam )
(6)=(4)/
(5)*
(1) (2) (3) (4)=(3)/(2) (5) (7)
(G)*(1+0,2
)
2019
1310 117821 90 5 11 83
2024
1810 162276 90 5 11 114
2034
2809 251186 89 5 11 177
2. Perhitungan Dimensi Dermaga

Ambil ukuran kapal terbesar.


Nama kapal : MERATUS AMBON, KM
Kapasitas : 7599
Ju mlah kapal ( n ) : 3,6 buah ( rata - rata / tahun)
Panjang kapal ( Loa ) : 124 meter
Maka panjang Dermaga yang dibutuhkan :
Lp = n L1 + 10 % Loa
L1 = Loa + 10% x Loa
Maka, L1 = 124 + ( 10 % x 124)
= 136,4 m
Maka, Lp = 3,6(136,4 )+ ( 10 % x 124)
= 489,58 + 12.4
= 501,98m 502 meter
Tabel 4.13 Perhitungan Proyeksi panjang Dermaga (Lp)

n Loa L1 L

Arus Kapal Panjang


TAHUN (Vs) (Banyakn Panjang
Panjang Kapal Dermaga
(Unit/Tahun) ya Dermaga
(m) Untuk 1
Kapal)/Hr (m)
Kapal(m)

2019
1310 3,6 124 136 502
2024
1810 5,0 124 136 689
2034
2809 7,7 124 136 1062
4. Perhitungan Luas Lapangan Penumpukan
Peti Kemas

2
Tabel 4.14 Perhitungan Proyeksi Luas Lapangan Penumpukan Peti Kemas
(A)

Dt Sf Sth A A

Arus Luas Luas


Tahun PK Dwelling
Banyaknya Lapangan Lapangan
( Teus) time (m3/ton)
tumpukan Penumpuka Penumpu
(Hari)
n (M2) kan (Ha)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

2019 117821 7 29 4 21843 2,18

2024 162276 7 29 4 30084 3,01

2034 251186 7 29 4 46567 4,66


Rekapitulasi panjang Dermaga dan luas lapagan penumpukan
Berdasarkan Regresi Linier di Pelabuhan Peti Kemas Nusantara Kendari
Rekapitulasi panjang Dermaga dan luas lapagan penumpukan Berdasarkan
Regresi Linier di Pelabuhan Peti Kemas Bungku Toko Kendari
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Setelah melakukan pengolahan dan analisis data dari
Pelabuhan Peti Kemas Kendari, maka diambil beberapa
kesimpulan:
1. Pada tahun 2014 nila BOR pada Pelabuhan Nusantara
Kendari Masih memenuhi Nilai yang disarankan oleh
UNCTAD yaitu 46,5 % sedangkan Setelah melakukan
Proyeksi 5,10 dan 20 tahun akan datang maka nilai Berth
Occupancy Ratio (BOR), lebih besar dari nilai yang
disarankan oleh UNCTAD yaitu di bawah 50%.Hal ini
menandatakan Pelabuhan Peti Kemas Kendari tidak lagi
bisa melayani arus kapal dan arus bongkar muat Peti
Kemas dengan baik , sehingga dibutuhkan penambahan
tambatan dan penambahan produktivitas alat berat agar
kinerja Pelabuhan Peti Kemas dapat berjalan dengan baik.
2.Berdasarkan perhitungan panjang maka di ketahui
kebutuhan panjang Dermaga pada tahun 2019 adalah
502m, tahun 2024 adalah dan 2034 adalah 1062m,
Sedangkan panjang Dermaga pada Pelabuhan Nusantara
Kendari saat ini adalah 365m, Sehingga di butuhkan
penambahan panjang Dermaga pada tahun tersebut sesuai
perhitungan pada Skripsi ini. Luas lapangan penumpukan
Peti Kemas Kendari pada tahun 2019 masih bisa
menampung arus peti kemas yaitu 2,43 Ha karna
kebutuhan Lapangan peti kemas sesuai hitungan pada
tahun 2019 adalah 21843m 2 atau 2,18 Ha.Pada tahun 2024
adalah 30084m2, atau 30,1 Ha dan pada tahun 2034
adalah 46567m2 atau 4,66Ha. Sehingga hal ini menunjukan
Lapangan Penumpukan Peti Kemas kendari tidak bisa lagi
memenuhi kebutuhan Luas lapangan penumpukan yang
dibutuhkan pada tahun 2019,2024 dan 2034. Sehingga di
butuhkan penambahan luasan Pelabuhan Peti kemas sesuai
hitungan pada Skripsi ini.
3. Berdasarkan perhitungan panjang maka di ketahui
kebutuhan panjang Dermaga pada tahun 2019 adalah
502m, tahun 2024 adalah dan 2034 adalah 1062m,
Sedangkan panjang Dermaga pada Pelabuhan Bungku Toko
Kendari saat ini adalah200m, sehingga di butuhkan
penambahan panjang Dermaga pada tahun tersebut
sesuai perhitungan pada Skripsi ini. Berdasarkan hasil
perhitungan pada tahun 2019 adalah 21843m2 atau
2,18Ha, pada tahun 2024 adalah 30084m2, atau 3,01 Ha
dan pada tahun 2034 adalah 46567m2 atau 4,66Ha.
Sedangkan luas lapangan penumpukan Peti Kemas
Pelabuhan Bungku toko pada saat ini adalah 18236m2 atau
1,82Ha. Sehingga hal ini menunjukan Lapangan
Penumpukan Peti Kemas Bungku Toko Kendari tidak bisa
lagi memenuhi kebutuhan Luas lapangan penumpukan
yang dibituhkan pada tahun 2019,2024 dan 2034.
Sehingga di butuhkan penambahan luasan Pelabuhan Peti
kemas sesuai hitungan Pada Skripsi ini.
5.2 Saran

Adapun saran-saran dalam Skripsi ini adalah:


1. Panjang dermaga Pelabuhan Bungku Toko saat ini adalah 200m
dan luas lapangan penumpukan adalah 1,82 Ha, nilai tersebut
belum mencukupi kebutuhan Pelabuhan Conteiner 5,10 dan 20
tahun akan datangsesuai dengan hitungan penulis. Untuk
mengoptimalkan Pelabuhan Peti Kemas Bungku Toko sebagai
pelabuhan Conteiner, maka di perlukan Peran dari Pemerintah dan
Pihak Dari Pelabuhan Indonesia IV Kendari untuk melakukan
penambahan panjang dermaga dan luas lapangan penumpukan
peti kemas sesuai dengan hitungan pada Skripsi ini, agar
memenuhi kebutuhan Pelabuhan Conteiner di Tahun yang akan
datang.
2. Pihak Pelindo IV kendari Perlu menambahkan peralatan untuk
penangan peti kemas di pelabuhan untuk meningkatkan
produktivitas bongkar muat agar waktu bongkar / muat kapal
dapat selesai dengan waktu yang relatif cepat.
3. Diperlukan suatu study penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan
analisa Pelabuhan yang lebih lengkap berupa ukuran panjang
Dermaga, produktivitas alat yang digunakan, banyaknya
tambatan, luas gudang, luas lapangan parkir,dan luas lapangan
penumpukan Peti Kemas. Mengingat studi ini hanya meneliti

Anda mungkin juga menyukai