Anda di halaman 1dari 33

CbD

Laporan Kasus

Pembimbing : dr. Rosalia Septiana, Sp.


M

Dipresentasikan Oleh : Arum Diannitasari (01 210


6093)
Nama : Ny. U
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 41 tahun
Alamat : Karanganyar 07/05 Demak
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status perkawinan: Sudah Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Jawa
Autoanamnesis dan alloanamnesis pada tanggal 6
Agustus 2014 di bangsal Melati I kamar A3 pukul 13.00
WIB.
Keluhan Utama :
Pandangan kabur dan terdapat masa putih di bola mata
sebelah kiri
Riwayat Penyakit Sekarang :
Lokasi: mata kiri

Onset: penglihatan kabur perlahan sejak 1 tahun yang

lalu
Kualitas: Pasien mengaku penglihatan kabur ini menjadi
hambatan dalam melakukan aktifitas sehari-harinya.
Kuantitas: pasien merasakan penglihatan mata kirinya
semakin lama semakin menurun. Pasien mengatakan
terdapat selaput putih pada mata sebelah kiri semakin
lama semakin meluas ke tengah bagian hitam mata.
Riwayat Penyakit Sekarang :
Gejala Penyerta : Keluhan mata merah pada mata

sebelah kiri disertai dengan mata berair. Dan


terasa sakit. Pasien merasakan silau ketika
terkena cahaya. Pasien menyangkal rasa gata.
Faktor yang memperingan: -

Faktor yang memperberat: -


Kronologi:
Satu tahun yang lalu pasien mengeluh mata merah
dan terdapat masa putih kecil dibagian hitam mata
sebelah kiri. Pasien sudah kontrol ke dokter mata dan
diberikan obat tetes mata, keluhan mata merah
berkurang. Tetapi,keluhan mata merah kembali
muncul dan pasien kembali kontrol kedokter, pada
saat itu pasien menolak untuk di rawat di RS karena
keterbatasan biaya. Pada bulan november 2013
pasien menyetujui untuk dilakukan tindakan operasi
karena merasakan keluhan semakin memberat dan
pasien merasakan cekot-cekot pada mata sebelah kiri.
Setelah Operasi dilakukan pasien merasakan tidak
terdapat perubahan pada keluhannya hingga saat ini.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Operasi debridement couter (7 November 2014)

Riwayat Hipertensi (-)

Riwayat DM tidak terkontrol (+)

Riwayat alergi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada keluarga yang menderita penyakit serupa

Riwayat hipertensi (-)

Riwayat diabetes melitus (-)

Riwayat alergi (-)

Riwayat Sosial Ekonomi


Biaya pengobatan ditanggung BPJS kesehatan. Kesa

ekonomi kurang.
. VITAL SIGN
Tekanan darah : 140/90 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,5OC
Pernafasan : 19 x/menit
Keadaan Umum : Tampak Sakit
Kesadaran : compos mentis
Status Gizi : cukup
OS
Oculus Dexter Oculus Sinister
2/60 Visus 1/300
- Koreksi -
Gerak bola mata normal, Gerak bola mata
enoftalmus (-) normal, enoftalmus (-),
eksoftalmus (-) Bulbus okuli eksoftalmus (-)
strabismus (-) strabismus (-)
Edema (-) Edema (-)
hiperemis(-) hiperemis(-)
nyeri tekan (-) nyeri tekan (-)
blefarospasme (-) blefarospasme (-)
Palpebra
lagoftalmus (-) lagoftalmus (-)
ektropion (-) ektropion (-)
entropion (-) entropion (-)
Oculus Dexter Oculus Sinister
Edema (-) Edema (-)
injeksi konjungtiva (-) injeksi konjungtiva (+)
Pseudo Pterigium (-) Pseudo Pterigium (+)
Konjungtiva
Folikel (-) Folikel (-)
Sekret (-) Sekret (-)
Jernih Jernih
Sikatrik (-) Sikatrik (-)
Ulkus (-) Kornea Ulkus (+)
Neovaskular (-) Neovaskular (+)
Benda asing Benda asing (-)
Dalam Dalam
Hifema (-) COA Hifema (-)
Flare (-) Flare (-)
Oculus Dexter Oculus Sinister
Coklat Coklat
Kripte (-) Iris Kripte (-)
Sinekia (-) Sinekia (+)
Tepi regular Tepi regular
Bulat Bulat
Pupil
3 mm 3 mm
RCL/RCTL (+/+) RCL/RCTL (+/+)
Jernih Lensa Jernih
Oculus Dexter Oculus Sinister
Jernih Vitreus Jernih
Papil bentuk bulat,
Papil bentuk bulat, merah, merah, berbatas
berbatas tegas tegas
CD Ratio (N) CD Ratio (N)
Funduskopi
A:V = 2:3 A:V = 2:3
refleks macula (+) refleks macula (+)
kontur pembuluh darah kontur pembuluh
retina baik darah retina baik
Tes Fluoresin (+)
OS Ulkus Kornea
OS Konjungtivitis Akut
OS Iritis Akut
OS Glaukoma Akut
OS ULKUS KORNEA
Anamnesa : Penglihatan semakin kabur, selaput
putih semakin meluas ke bagian hitam mata, mata
terasa sakit, berair, silau. Pasien sehabis menjalani
operasi debridement couter pada tanggal 7
November 2013. Riwayat DM tidak terkontrol.
Pemeriksaan:
Ulkus pada kornea
Visus: 1/300
Tes fluoresin (+)
Injeksi konjungtiva (+)
Neovaskuler (+)
Pseudo pterigium (+)
Synekia anterior (+)
Cravit ED 0,5% x 5 ml OS
Cendo Tropin ED OS
Ervision Kaps
Okuli dekstra Okuli sinistra

Ad vitam Ad bonam Ad bonam

Ad sanam Ad bonam Ad bonam

Ad kosmetikam Ad bonam Dubia ad malam

Ad functionam ad bonam Ad malam


Menjaga mata tetap steri
Menganjurkan memakai pelindung mata
jika terasa kering gunakan tetes mata
pelumas untuk menjag mata tetap lembab
Untuk menghindari dari terkontaminasi
infeksi sekunder, Lebih banyak istirahat
dan makan yang bergizi
Untuk memperbaiki keadaan umum,
Kontrol setelah 1-2 minggu pengobatan
ANATOMI-HISTOLOGI
KORNEA
Kornea adalah jaringan transparan dan
avaskuler
Tebal kornea 0,8 1 mm di bagian tepi
dan makin ke tengah makin tipis, sampai
mencapai 0,6 mm di bagian sentral.
Kornea berfungsi sebagai membrana
yang proktektif dan sebagai media
refraksi dengan kekuatan +43 D.
Lapisan-lapisan kornea
Epitel : terdiri dari 5-6 lapis, mempunyai daya
regenerasi yg besar
Membrana Bowman
Stroma : bagian yg paling tebal (90 % tebal
kornea)
Membrana Descemet : lapisan terkuat, tak mudah
ditembus oleh mikroorganisme atau trauma
Endotel : tidak punya daya regenerasi spt epitel,
jadi kalau ada kerusakan bersifat permanen
Sumber nutrisi kornea adalah pembuluh-pembuluh
darah limbus, humour aquous, dan air mata.
Kornea mendapat inervasi dr cabang-cabang N.
Trigeminus (N. V) yg memasuki kornea melalui
plexus perikorneal tanpa bungkus myelin (myelin
sheat) tjd erosi kecil rangsangan nyeri yg
dirasakan px.
Kejernihan kornea dipertahankan karena adanya:
- Struktur yg uniform
- Avaskularitas
- Deturgescence :
DEFINISI
Ulkus kornea adalah hilangnya sebagian
permukaan kornea akibat kematian
jaringan kornea, yang ditandai dengan
adanya infiltrat supuratif disertai defek
kornea bergaung, dan diskontinuitas
jaringan kornea yang dapat terjadi dari
epitel sampai stroma.
ETIOLOGI

Radang
Infeksi
Devisiensi vitamin A
Lagoftalmos akibat parese saraf ke VII
Lesi saraf ke III
Ulkus Mooren
Penyebab ulkus kornea adalah bakteri, virus,
achantamoeba dan jamur
- bakteri : streptokokus, P. aeroginosa,
stafilokokus aureus ( paling sering )
- Virus
yg sering menyebabkan ulkus kornea adalah :
Herpes simplex, Herpes zoster, Varicella, Variola
- Acanthamoeba
adalah protozoa hidup bebas yang terdapat
didalam air yang tercemar yang mengandung
bakteri dan materi organik. Infeksi kornea oleh
acanthamoeba adalah komplikasi yang semakin
dikenal pada pengguna lensa kontak lunak,
khususnya bila memakai larutan garam buatan
sendiri.
- Jamur
Penyebab yg tersering : Candida, Fusarium,
Aspergillus, Penicillium, Cephalosporium
PATOFISIOLOGI

Kornea merupakan bagian anterior mata yang harus


dilalui cahaya dalam perjalanan pembentukan bayangan
di retina tjd perubahan dalam bentuk dan kejernihan
kornea mengganggu pembentukan bayangan di
retina oleh karena itu kelainan sekecil apapun di
kornea, dapat menimbulkan gangguan penglihatan yang
hebat terutama bila letaknya di daerah pupil.

kornea avaskuler pertahanan pada waktu peradangan


tidak segera datang badan kornea, wandering cell dan
sel-sel lain yang terdapat dalam stroma kornea, segera
bekerja sebagai makrofag dilatasi pembuluh darah di
limbus dan tampak sebagai injeksi perikornea (PCVI)
tjd infiltrasi dari sel-sel mononuclear, sel plasma & PMN
timbul infiltrat, yang tampak sebagai bercak berwarna
kelabu, keruh dengan batas-batas tak jelas dan
permukaan tidak licin, kemudian dapat terjadi kerusakan
Kornea punya banyak serabut saraf lesi
pada kornea menimbulkan rasa sakit dan
fotofobia.
Ulkus kornea menyebar kedua arah yaitu
melebar dan mendalam. Jika ulkus yang
timbul kecil dan superficial maka akan lebih
cepat sembuh dan daerah infiltrasi ini menjadi
bersih kembali, tetapi jika lesi sampai ke
membran Bowman dan sebagian stroma
terbentuk jaringan ikat baru yang akan
menyebabkan terjadinya sikatrik.
KLASIFIKASI

Berdasarkan lokasi , dikenal ada 2 bentuk ulkus


kornea, yaitu:
1. Ulkus kornea sentral
a. Ulkus kornea bakterialis
b. Ulkus kornea fungi
c. Ulkus kornea virus
d. Ulkus kornea acanthamoeba
2. Ulkus kornea perifer
a. Ulkus marginal
b. Ulkus mooren (ulkus roden)
c. Ulkus cincin (ring ulcer)
ULKUS KORNEA KARENA
BAKTERI
Tanda dan gejala klinis :
- mata merah
- nyeri
- kabur
- terasa seperti ada benda asing
- epifora
- fotofobi
- PCVI (+)
- tampak gambaran infiltrat berupa bercak putih dr perifer menuju
ke tengah kornea
- sering disertai hypopion
- kornea di sekeliling lesi tetap tampak jernih
- pd ulkus kornea akibat pseudomonas, infiltrat menyebar ke
permukaan kornea akibat enzym proteolitik yg dihasilkannya.
- tes fluoresin : hasil positif di tepi ulkus
Pengobatan :
- antibiotik, cara pemberian : topikal, sub
konjungtiva,
sistemik
- midriatikum
- simptomatik

Anda mungkin juga menyukai