DEFINISI
Peradangan peritoneum parietal atau visceral
Disebabkan Mycobacterium tuberculosis
Jarang berdiri sendiri. Biasanya merupakan kelanjutan
tuberkulosa di tempat lain terutama paru
Sering ditemukan saat proses tuberkulosa di paru
sudah tidak tampak.
Perjalanan penyakit perlahan-lahan dan sering tanpa
keluhan jelas
Diagnosa sering terlambat ditegakkan
Keluhan menyerupai penyakit lain seperti sirosis hati
atau neoplasma dengan asites yang tidak menonjol
EPIDEMOLOGI
sering dijumpai pada wanita dibanding pria
1,5:1
lebih sering decade ke 3 dan 4
2 % dari seluruh Tuberkulosis paru
5-20% dari penderita tuberkulosis
peritoneal yang mempunyai TB paru yang
aktif
Meningkat sesuai dengan insiden AIDS di
negara maju
ETIOLOGI
Peritoneum dapat terkena tuberculosis melalui
1. penyebaran hematogen dari paru-paru
1. Bentuk eksudatif
Basah
gejala menonjol
sehingga
Kadang dicurigakan kemungkinan adanya keganasan.
3. Bentuk campuran
Disebut juga kista
kantong-kantong perlengketan
jaringan granulasi tuberkulosa yang terdiri dari sel-sel epitel
Bervariasi
Timbul perlahan (berbulan-bulan)
Nyeri perut, pembengkakan perut,
tidak nafsu makan, batuk dan demam
Pada tipe plastik nyeri perut lebih
terasa dan muncul manisfestasi seperti
subobstruksi
PEMERIKSAAN FISIK
Asites,
Demam
pembengkakan perut, dan nyeri
Pucat dan kelelahan
Keadaan umum pasien bisa baik sampai kurus dan
kahexia,
Peritonoskopi (Laparoskopi)
Peritonoskopi / laparoskopi merupakan cara yang relatif aman,
95%
histology dan bisa menemukan adanya gambaran granuloma
sebesar 85% hingga 90% dari seluruh kasus dan bila dilakukan
kulturBTA hampir 75%.
dengan pengkejutan
Biopsi diambil dari tuberkel. Dengan
biopsy khusus cairan dapat
dikeluarkan.
Pengobatan sebaiknya diberikan jika
hasil pemeriksaan patologi anatomi
menyokong suatu peritonitis
tuberkulosa.
Peritonoskopi tidak selalu dikerjakan
Laparatomi
Dahulu laparotomi eksplorasi
merupakan tindakan diagnosa yangs
sering dilakukan,
Namun saat ini hanya dilakukan bila
ditemukan obstruksi usus, perforasi,
adanya cairan asites yang bernanah
GAMBARAN TUBERCULOSIS PERITONEAL
1. Tuberkel dengan ukuran yang bervariasi , tersebar
pada dinding peritoneum dan usus dan dapat pula
dijumpai
Dapat berupa nodul dipermukaan hati atau alat
lain
2. Perlengketan
Dapat merubah letak anatomi normal.
dan peritoneum
3. Peritoneum yang permukaan berubah menjadi
sangat kasar kadang gambarannya menyerupai
nodul.
4. Cairan asites
PENGOBATAN
pengobatan sama dengan pengobatan tuberculosis paru,
streptomisin,INH,Etambutol,Ripamficin dan pirazinamid
memberikan hasil yang baik, dan perbaikan akan terlihat setelah 2
bulan pengobatan
lamanya pengobatan biasanya mencapai sembilan bulan sampai
18 bulan atau lebih
Beberapa penulis berpendapat bahwa kortikosteroid dapat
mengurangi perlengketan peradangan dan mengurangi terjadinya
asites.
juga terbukti bahwa kortikosteroid dapat mengurangi mengurangi
insidensi sakit perut, sumbatan pada usus dan kematian,
Namun pemberian kortikosteroid ini harus dicegah pada daerah
endemis dimana terjadi resistensi terhadap Mikobakterium
tuberculosis
Pada kasus-kasus yang dilakukan peritonoskopi sesudah
pengobatan terlihat bahwa partikel menghilang namun di
beberapa tempat masih dilihat adanya perlengketan
Prognosis
Peritonitis tuberkulosa jika dapat segera ditegakkan dan
mendapatpengobatan umumnya akan menyembuh
dengan pengobatan yang adequate
Kesimpulan :
1. Tuberkulosis peritoneal biasanya merupakan proses
kelanjutan tuberkulosa ditempat lain
2. Oleh karena itu gejala klinis yang bervariasi dan
timbulnya perlahan-lahan sering diagnosa terlambat baru
diketahui.
3. Dengan pemeriksaan diagnostik, laboratorium dan
pemeriksaan penunjang lainnya dapat membantu
menegakkan diagnosa
4. Dengan pemberian obat anti tuberkulosa yang adekuat
biasanya pasien akan sembuh.
TERIMA
KASIH