OLEH : KELOMPOK 5
PEMICU
KORBAN KEBAKARAN
luka bakar
kesadaran Pertolongan
Wanita korban
gelisah perama
kebakaran
jantung dan paru bermasalah
HIPOTESIS
Tindakan yang harus dilakukan
terhadap korban tersebut adalah
memberikan pertolongan pertama yaitu
dengan melakukan RJP serta
penanganan terhadap luka bakar dan
syok yang dialaminya
LEARNING ISSUES
1. Definisi kegawatdaruratan
2. Penilaian korban
3. Peralatan untuk perlindungan diri
4. Cara menangkat dan memindahkan
penderita
5. Komunikasi (perkenalan diri)
6. Monitoring secara berkala korban selama
mennggu bantuan medis
7. Skala prioritas jika korbannya lebih dari
satu
8. Etika dan hukum dalam upaya P2K2
9. RJP
LEARNING ISSUES
Tensimeter Stetoskop
Infus Norit
KOMUNIKASI
Komuniksi dilakukan sebelum
melakukan penilaian awal korban
(Primary Survey) dan setelah
melakukan pemeriksaan fisik
lanjutan (Secondary Survey) /
wawancara
Komuniksi sebelum melakukan penilaian
awal korban (Primary Survey)
Memperkenalkan diri:
Nama dan organisasi
Perkenalkan diri sebagai penolong
pertama yang telah terlatih
Menanyakan kesediaan korban /
keluarga / orang sekitar untuk
dibantu (ijin)
Komunikasi setelah melakukan pemeriksaan fisik
lanjutan (Secondary Survey) / wawancara
Meliputi:
Pernapasan
Nadi
Keadaan kulit
Pupil
Tekanan darah
Pernapasan
Normal:
Bayi : 25-50 kali/menit
Anak : 15-30 kali/menit
Dewasa : 12-20 kali/menit
Napas tidak normal:
Napas yang pendek
Napas yang sangat lambat
Napas yang sangat cepat
Suara yang tidak normal menunjukkan
adanya sumbatan jalan napas
Nadi
Normal:
Bayi : 120-150 kali/menit
Anak : 80-150 kali/menit
Dewasa : 60-80 kali/menit
Perhatikan:
Frekuensi nadi
Kekuatan denyut
Irama
Hitung jumlah denyut selama 15 detik,
kemudian kalikan 4
Kulit
Warna kulit
Dapat menunjukkan keadaan jantung,
paru-paru dan sirkulasi
Warnanya: pucat, kemerahan,
kebiruan/sianosis, kekuningan, bercak
atau bintik hitam kebiruan atau
kemerahan
Suhu kulit; normal 37,2 C
Kondisi kulit
Capillary refill; normal 2 detik
PUPIL
normal:
Bila mata diberi sinar terang, maka
pupil akan mengecil
Ukuran kedua pupil sama
Kelainan yang dapat terjadi:
Tidak bereaksi terhadap cahaya
Pin point pupil
Ukuran kedua pupil tidak sama
Tekanan darah
Nilai normal tekanan darah
Dewasa:
Sistolik : 130-90 mmHg
Diastolik : 90-70 mmHg
Anak (<12 tahun)
Sistolik : (2 x umur) + 80 mmHg
Diastolik : 50-80 mmHg
Tekanan darah yang rendah
menunjukkan kegagalan sirkulasi
Memindahkan Korban1
Sumber: w w w. i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b bm
Memindahkan Korban2
Sumber: w w w. i d e p f o u n d a t i o n . o r g / p b bm
Memindahkan Korban3
Pemindahan darurat
Tarikan lengan
penolong berdiri pada sisi kepala korban,
lengn kanan diselipkan pada di bawah
ketiak lengan kanan korban dan pegang
legan bawah korban. Lakukan hal yang
sama pada lengan kiri. Silangkan kedua
lengan korban di depan dada, lalu tarik
korban ke belakang
Terikan selimut
bila korban tidur di atas selimut, lipatlah
bagian selimutyang berada di kepala
korban, lalu tarik ke belakang, jangan lupa
untuk menyimpul selimut pada bagian kaki
Memindahkan Korban4
Tarikan bahu
penolong berlutut di kepala korban,
masukkan kedua tangan di bawah kedua
ketiak korban, cengkeram lalu tarik korban
kebelakang
Tarikan baju
sebelum memulai, ikat tangan korban
dengan 2 kain mitela untuk perlindungan .
Lalu cengkeram bahu dari baju korban,
tarik baju ke bawah kepal untuk
membentuk penyokong. Gunakan ujung
baju ini sebagai gagang untuk menarik
korban ke arah penolong
Memindahkan Korban4
Pemindahan non-darurat
Mengangkat langsung dari tanah (paling sedikit 3
penolong)
1. Ketiga penolong berdiri pada salah satu sisi korban
2. Berlutut pada posisis awal
3. Penolong pertama mengunci kepala korban
dengan meletakkan satu lengan di bawah leher
dan bahu, lengan yang lain di bawah punggung
kepala korban
4. Penolong kedua meletakkan tangan di bawah
punggung dan bokong
5. Penolong ketiga meletakkan lengannya di bawah
lutut dan bokong korban
Memindahkan Korban5
6. Korban siap diangkat
7. Dengan isyarat, seluruh penolong
mengangkat korban kelutut mereka
secara bersamaan
8. Dengan gerakan lembut, putar
korban secara bersamaan ke arah
dada penolong sehingga korban
terletak miring di lekukan siku
penolong
9. Berdiri secara bersamaan
Cara mengangkat korban1
1. Setiap penolong bediri di kedua sisi
korban kemudian jongkok
2. Tempatkan masing-masing kaki pada
jarak yang tidak terlalu jauh dan tidak
terlalu dekat dengan yang lain
3. Posisi telapak kaki mendatar dan
senyaman mungkin di lantai
4. Kencangkan otot perut dan otot
punggung anda
5. Tempatan masing-masing tangan anda
pada jarak yang cukup satu sama lain
Cara mengangkat korban2
6. Genggam pegangan tandu dengan baik
7. Lakukan pengangkatan sesuai aba-aba
8. Selama memulai untuk mengangkat, puggung
harus tetap terkunci sebagai poros untuk
kekuatan kontraksi otot seluruh tungkai
9. Setelah berdiri, putar posisi badan sehingga
korban di sebelah kanan atau kiri penolong
10.Ketika berjalan, penolong yang berada pada
bagian kepala berjalan lebih dulu diikuti yang
lain
11.Saat menurunkan tandu lakukan langkah di atas
denga urutan sebaliknya
Cara mengangkat korban3
Memutar korban dengan log roll
Hal ini dilakukan jika ada kecurigaan cedera tulang
belakang
1. Dilakukan dengan 3 penolong
Penolong 1 berlutut di bagian kepala korban,
penolong 2 berlutut di samping korban setinggi
dada, menolong 3 di samping korban setinggi
panggul
2. Penolong 1 :kedua tangan memegangi kepala
penolong 2 :memegang bahu dan panggul korban
penolong 3 :memegang panggul dan lutut korban
Cara mengangkat korban4
(BHD)
Bantuan Hidup Dasar1
Merupakan upaya yang harus
segera dilakukan untuk
mengembalikan fungsi pernapasan
& sirkulasi yang terhenti
mendadak sehinggga ventilasi
(pertukaran gas O2-CO2) & perfusi
(aliran darah paru-paru yang
mengangkut O2 & CO2) yang
adekuat dapat dipulihkan.
Bantuan Hidup Dasar2
Jenis sumbatan:
1. Benda padat
2. Benda cair
3. Bagian dari tubuh
Derajat sumbatan:
1. Total
2. Parsial
Airway control & cervical control3
www.wartamedika.com
Triase
Delayed (Kuning), merupakan prioritas kedua.
Evakuasi untuk korban kelompok ini dapat
ditunda hingga seluruh korban kelompok
Immediate telah dievakuasi.
Minor (Hijau), merupakan prioritas ketiga.
Kelompok ini dievakuasi setelah seluruh korban
Immediate dan Delayed selesai dievakuasi.
Perawatan medis bagi korban Minor
memungkinkan ditunda hingga beberapa jam.
Korban biasanya dapat berjalan sendiri dan
hanya memerlukan perawatan berupa
pemasangan perban atau pemberian antiseptik.
Perlu diingat, status triase korban dapat
berubah setelah beberapa saat. Oleh karena itu
sebaiknya dilakukan triase ulang (re-triase).
Triase
Triase adalah melakukan indentifikasi secara
cepat korban yang membutuhkan stabilisasi
segera. Pemberian tanda / lebel yang digunakan
secara internasional yaitu warna (Merah, Kuning ,
dan Hijau)
o Lebel Merah : sebagai penanda korban yang
butuh stabilisasi segera
o Lebel Kuning : sebagai penanda yang
memerlukan pengawasan ketat, tapi perawatan
dapat ditunda
o Lebel Hijau :Sebagai penanda kelompok korban
yang tidak memerlukan pengobatan atau
pemberian pengobatan dapat ditunda
o Lebel Hitam : Sebagai penanda korban telah
meninggal dunia
www.ppk-depkes.org
Move Walking Wounded
Otherwise
Remember
R 30
P2
LUKA BAKAR1
Cedera yang disebabkan perbedaan
suhu yang besar yang melewati
batas toleransi tubuh manusia
Luka bakar merupakan kondisi
menghancur yang ditemukan dalam
kedokteran.
Bisa disebabkan oleh suhu yang
ekstrim, sengatan listrik, radiasi,
bahan kimia,
Burn injuries result in both local and
systemic responses.
Local response
Zone of coagulationThis occurs at the point of
maximum damage. In this zone there is irreversible tissue
loss due to coagulation of the constituent proteins.
Zone of stasisThe surrounding zone of stasis is
characterised by decreased tissue perfusion (pengaliran
cairan dari organ khusus) . The tissue in this zone is
potentially salvageable. The main aim of burns
resuscitation is to increase tissue perfusion here and
prevent any damage becoming irreversible. Additional
insultssuch as prolonged hypotension, infection, or
oedemacan convert this zone into an area of complete
tissue loss.
Zone of hyperaemiaIn this outermost zone tissue
perfusion is increased. The tissue here will invariably
recover unless there is severe sepsis or prolonged
hypoperfusion.
Systemic response
Cardiovascular changesCapillary permeability is increased,
leading to loss of intravascular proteins and fluids into the
interstitial compartment. Peripheral and splanchnic
vasoconstriction occurs. Myocardial contractility is decreased,
possibly due to release of tumour necrosis factor . These
changes, coupled with fluid loss from the burn wound, result in
systemic hypotension and end organ hypoperfusion.
Respiratory changesInflammatory mediators cause
bronchoconstriction, and in severe burns adult respiratory
distress(payah) syndrome can occur.
Metabolic changesThe basal metabolic rate increases up to
three times its original rate. This, coupled with splanchnic
hypoperfusion, necessitates (mengharuskan) early and
aggressive enteral feeding to decrease catabolism and
maintain gut integrity.
Immunological changesNon-specific down regulation of the
immune response occurs, affecting both cell mediated and
humoral pathways.
ABC of burns
Derajat luka bakar
Derajat I. Kerusakan kulit terbatas hanya pada kulit
ari. Kulit menjadi kemerah-merahan, kering dan tidak
sampai menggelembung. biasanya bisa sembuh
dalam waktu 5 - 10 hari.
derajat II, atau sedang, luka bakarnya sampai ke kulit
jangat. Selain kulit kemerahan, terasa nyeri yang
sangat, dan timbul gelembung cairan kuning. Luka
bakar ini baru sembuh setelah 10 hari sampai 1 bulan
atau lebih, tergantung luas dan dalamnya bagian
yang terkena.
derajat III. Luka bakarnya merasuk dalam sampai ke
arah otot dan tulang. Luka pun berwarna pucat
sampai hitam. Pada kadaan ini, bagian yang terkena
nantinya akan mati rasa karena luka bakar telah
merusak ujung syarafnya. Biasanya luka tidak bisa
sembuh sendiri, tetapi perlu ditutup dengan kulit
yang diambil dari bagian tubuh yang masih sehat.
Yang harus dilakukan pada P2K2
Selamatkan nyawa
Cegah pemburukan
Percepat pemulihan
Lindungi korban tidak sadar
Harus tenang. Hanya orang yang tenang bisa
membantu orang lain.
Selamatkan diri Anda terlebih dulu, kemudian orang
sekitar Anda - Periksa keadaan bahaya lalu lintas,
kebakaran, aliran listrik, atau apa saja yang
mengancam keselamatan Anda, orang lain dan korban.
Dekati korban setelah kondisi benar-benar aman.
Mintalah bantuan. Jangan tinggalkan korban sendirian.
Kirim orang lain untuk segera cari pertolongan. Bila
Anda satu-satunya orang yang berada di tempat
kejadian dan bantuan tidak kunjung tiba, Anda bisa
pergi tinggalkan korban untuk cari pertolongan.
Hubungi Rumah Sakit atau fasilitas medis terdekat.
Pesan yang diberikan kepada layanan gawat darurat
harus singkat: di mana lokasi korban, kondisi korban,
dan berapa banyak korban.
Jangan pindahkan korban patah tulang atau bagian
belakang tanpa tandu.
Jangan berikan makanan atau minuman kepada
korban.
TINDAKAN SEGERA(LIFE-SAVING) PADA
LUKA BAKAR
Airway
Menghentikan proses trauma
bakar
Pemberian cairan infus
AIRWAY
Tanda dari sumbatan napas pada
awalnya mungkin belum terjadi,
tetapi bila timbul hendaknya
waspada akan terjadinya
sumbatan jalan napas
Bila ditemukan trauma inhalasi,
harus dilakukan rujukan ke pusat
luka bakar
MENGHENTIKAN PROSES TRAUMA BAKAR