Anda di halaman 1dari 17

GOOD GOVERNANCE

Peran dari Audit Internal


Kasus Kasus Yang Terjadi

A.Kecurangan di Sektor Publik :


1.Merampok uang negara u/ kepentingan pribadi & golongan
2.Pelakunya : Eksekutif, Judikatif dan Legistatif, baik tingkat pusat s/d tingkat daerah.
3.Kasus :
3.1.Makelar Anggaran
3.2.Makelar Pasal
3.3.Pengadaan Barang Barang / Jasa.
3.4.Makelar Peradilan baik di Kepolisian, Kejaksaan, Pengadilan, s/d MA.
3.5.Kasus Perpajakan dan Pungutan - Pungutan Negara Lainnya.
3.6.Lain2
B.Kecurangan Sektor Korporasi
1.Mengarong uang/dana korporasi u/ kepentingan pribadi & golongan
2.Pelakunya : Manajemen dan Para Pemilik Korporasi
3.Kasus :
3.1.Bank Century ; 3.2.Citi Bank ; 3.3.Merpati ; 3.4.Pertaminan ; 3.5.Lain2.
Bagaimana Cara Mencegah ?

Salah satu alat Pencegahan nya adalah dengan melaksanakan


TATAKELOLA ORGANISASI YANG BAIK
atau
GOOD GOVERNANCE .

Peristiwa Peristiwa Yg Memicu :


1.Kasus Moneter di Asia, thn 1997 & 1998
2.Kasus Enron & Wordcom di USA, thn 2001 & 2002.
Definisi

1.Forum For Corporate Governance in Indonesia (FCGI):


Seperangkat peraturan yg mengatur hubungan antara pemegang
saham, pengelola (pengurus), fihak kreditur, pemerintah, karyawan,
serta pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yg
berkaitan dengan hak-hak dan kewajiban mereka atau dengan kata
lain suatu sistem yang mengendalikan organisasi.
2.Prof Wahyudi, Universitas Indonesia :
Mekanisme administrasi yg mengatur hubungan hubungan antara
manajemen perusahaan, komisaris, direksi, pemegang saham dan
kelompok kelompok kepentingan yang lain (stakeholders).
Hubungan hubungan ini dimanifestasikan dalam bentuk pelbagai
aturan main dan sistem insentif sebagai kerangka yg diperlukan untuk
menentukan tujuan tujuan perusahaan dan cara cara pencapaian
tujuan tujuan yg telah ditetapkan serta pemantauan kinerja yg telah
dihasilkan.
Dengan Good Covernance, tujuan organisasi dpt dicapai dengan baik.
4 Bidang Utama dr Good Corporate Governance

1.Hak hak para pemegang saham ( minoritas ) dan perlindungannya.


2.Peran para karyawan dan fihak fihak yg berkepentingan lainnya
(stakeholders).
3.Pengungkapan ( discolure ) yg akurat, tepat waktu serta transparansi.
4.Tanggungjawab Dewan Direksi & Dewan Komisaris terhdp
perusahaan, pemegang saham, dan para stakeholders lainnya.
Prinsip - Prinsip Good Governance

1.Fairness ( Kewajaran )
2.Transparency ( Transparansi )
3.Accountibility ( Akuntabilitas )
4.Responsibility ( Responsibilitas ).
Fairness
( Kewajaran )
Perlakuan yang sama terhadap para pemegang saham, terutama
kepada pemegang saham minoritas dan pemegang saham asing,
dengan keterbukaan informasi yg penting serta melarang pembagian
untuk fihak sendiri dan perdagangan saham olh orang dalam
(insider trading).
Prinsip ini diwujudkan dgn al :
1.membuat aturan2 korporasi yg melindungi minoritas
2.membuat perilaku perusahaan ( code of conduct )
3.menetapkan peran dan tanggungjawab Dewan Direksi, Dewan
Komisaris, Komite Audit dan Komite lainnya.
4.keterbukaan system renumerasi, sistem informasi dan lain-lain.
Transparency
( Transparansi )
Pemberian informasi yang benar , akurat dan tepat waktu kepada para
pemegang saham tentang jalannya operasi perusahaan, shg mereka
dapat berperan dalam pengambilan keputusan atas perubahan -
perubahan yang mendasar atas korporasi, dan turut memperoleh
bagian dari keuntungan perusahaan.
Hal ini diwujudkan dalam :
1.Mengembangkan Sistem Akuntansi, shg dpt menghasilkan Laporan
Keuangan Yg BerKualitas
2.Mengembangkan IT dan Sistem Manajemen Informasi untuk
menjamin adanya pengukuran kinerja yg memadai dan proses
decision-making yg efektif olh Dewan Direksi n Dewan Komisaris
3.Mengembangkan Enterprise Risk Management yg memastikan bhw semua
risiko telah diidentifikasi, diukur dan dpt dikelola pd tingkat toleransi yg jelas.
4.Mengumumkan jabatan-jabatan yg kosong.
Accountability
( Akuntabilitas )
Merupakan bentuk pertanggungjawaban Dewan Direksi kepada korporasi dan para
pemegang saham dan sebagai keseimbangan kekuasaan ( Balance of power )
antara Direksi, Para Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Auditor Publik.
Prinsip ini diwujudkan dalam:
1.Menyiapkan Laporan Keuangan pada waktu yg tepat dan cara yg tepat.
2.Mengembangkan Komite Audit dan Komite-Komite lainnya untuk mendukung
pengawasan olh Dewan Komisaris.
3.Mengembangkan dan merumuskan peran Audit Internal sbg mitra strategis,
dengan mengimplementasikan Risk Based Audit.
4.Membuat Kontrak Manajemen
5.Penegakan hukum dgn Punish and Reward System
6.Mempergunakan Auditor Eksternal yg memenuhi persyaratan.
Responsibility
( Responsibiltas )
Merupakan tanggungjawab korporasi sebagai anggota masyarakat yg tunduk pada
hukum dan bertindak dengan memperhatikan kebutuhan kebutuhan
masyarakat sekelilingnya.
Dgn demikian adalah tanggungjawab dari seluruh jajaran korporasi dalam
menciptakan kekayaan, lapangan kerja serta korporasi yg sehat dari aspek
keuangan.
Prinsip ini diwujudkan dalam :
1.Kesadaran bhw tanggungjawab merupakan konsekuensi yg logis dr adanya
wewenang
2.Menyadari akan adanya tanggungjawab sosial
3.Menghindari penyalahgunaan kekuasaan
4.Menjadi profesional dan menjunjung etika
5.Memelihara lingkungan bisnis yg sehat.
Manfaat Good Corporate Governance

1.Meningkatkan kinerja korporasi melalui proses pengambilan keputusan yg lbh baik,


meningkatkan efisiensi opersional korporasi serta lbh meningkatkan pelayanan kpd
stakeholders
2.Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yg lbh murah dan tidak rigid ( karena
faktor kepercayaan ) yg pada akhirnya akan meningkatkan Corporate Value.
3.Pemegang saham akan merasa puas dengan kinerja korporasi karena sekaligus
meningkatkan Shareholderss Value dan Deviden .
4.Meningkatkan kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya di korporasi, baik
secara lsg ( direct placement ) maupun secara tidak lsg ( melalui pasar modal ).
5.Mencegah tindak kecurangan korporasi.
Struktur Governance

Secara disain, struktur governance harus mewujudkan :


dukungan berjalannya aktifitas korporasi secara bertanggung jawab
dan terkendali.
Struktur Governance :
1.RUPS
2.Dewan Komisaris
2.1.Komite Audit
2.2.Komite Renumerasi dan Komite lainnya
2.3.Whistleblower Program.
3.Dewan Direksi
3.1.Sekretaris Perusahaan
3.2.Audit Internal
3.3.Risk Manajemen
3.4.Whistleblower Program
4.Auditor Eksternal.
Mekanisme Governance

Pelaksanaan Good Governace menghendaki adanya hubungan dan


relasi yg kontinyu sebagai suatu mekanisme untuk mengatur
berfungsinya masing masing para pelaku korporasi sesuai dengan
kewenangan dan kewajibannya masing masing.
1.Mekanisme RUPS
2.Mekanisme Rapat Dewan Komisaris
3.Mekanisme Rapat Dewan Komisaris dengan Dewan Direksi
4.Mekanisme Pembahasan Hasil Hasil Audit Eksternal dan Audit
Internal.
Tolok Ukur Keberhasilan Good Governance

1.Secara Struktur:
Secara tegas adanya pembagian yg tegas wewenang &
tanggungjawab para pelaku Good Governance dengan dilandasi 4
prinsip prinsip Good Governance.
2.Secara Mekanisme
Menghendaki struktur Good Governance dalam korporasi dapat
bekerja sebagai suatu sistem yang terintegrasi sehingga
menciptakan mekanisme pelaksanaan dan pengendalian secara
otomatis dalam setiap gerak dan langkah korporasi.
Peranan Audit Internal

Audit Internal harus menjaga agar Mekanisme ( Proses ) Good


Governance dapat dilaksanaan secara baik dan sehat.
Audit Internal wajib melakukan Penilaian Secara Berkala atas
Pelaksanaan Good Governamce dengan menyusun dan
melaksanakan Program Program Audit yang relevan serta
dituangkan dalam Program Audit Tahunan secara
berkesinambungan.

Standar Kinerja 2130 :


Fungsi audit internal harus menilai dan memberikan rekomendasi
yang sesuai untuk meningkatkan proses Governance.
HARTONO : +628123274846
E Mail : hartono_bey@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai