Anda di halaman 1dari 26

Lingkungan Organisasi

Keuangan Pemerintah
Keuangan Negara
Keuangan negara adalah semua hak dan
kewajiban negara yan dapat dinilai
dengan uang, serta segala sesuatu baik
berupa uang maupun berupa barang yang
dapat dijadikan milik negara berhubun
dengan pelaksanaan hak dan kewajiban
tersebut
Pendekatan yang digunakan dalam
merumuskan keuangan negara adalah
dari sisi objek, subjek, proses dan tujuan
Keuangan Negara
Dari sisi objek yang dimaksud dengan
keuangan negara meliputi semua hak dan
kewajiban negara yang dapat dinilai dengan
uang, termasuk kebijakan dan kegiatan
dalam bidang fiskal, moneter dan
pengelolaan kekayaan negara yang
dipisahkan, serta segala sesuatu baik berupa
uang, maupun berupa barang yang dapat
dijadikan milik negara berhubun dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
Keuangan Negara
Dari sisi subyek yang dimaksud
dengan keuangan negara meliputi
seluruh objek sebagaimana tersebut
diatas yang dimiliki negara, dan/atau
dikuasai oleh pemerintah pusat,
pemerintah daerah, perusahaan
neara/daerah, dan badan lain yang
ada kaitannya dengan keuangan
negara.
Keuangan Negara
Dari sisi proses, keuangan negara mencakup
seluruh rangkain kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan objek keuangan negara
mulai dari perumusan kebijakan dan
pengambilan keputusan sampai dengan
pertanggungjawaban.
Dari sisi tujuan, keuangan negara meliputi
seluruh kebijakan, kegiatan dan hubunan
hukum yang berkaitan dengan pemilikan
dan/atau penguasaan objek dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan negara.
Keuangan Negara
Bidan pengelolaan keuangan negara
dapat dikelompokkan dalam sub
bidang pengelolaan fiskal, sub
bidang pengelolaan moneter, dan
sub bidang pengelolaan kekayaan
neara yang dipisahkan.
Pengelolaan Keuangan
Terwujudnya Good Negara diselenggarakan
Governance dalam secara :
Penyelenggaraan Profesional
Negara Terbuka
Bertanggung jawab
Sesuai
Pasal 23C
UUD 1945

Asas-asas Baru (best Asas-Asas Umum


practises) : Pengelolaan Keuangan
Akuntabilitas berorientasi Negara
hasil
Profesionalitas
Proporsionalitas
Keterbukaan dalam Asas-asas yang telah
pengelolaan keuangan lama dikenal :
negara Tahunan
Pemeriksaan keuangan
Universalitas
oleh badan pemeriksa
Kesatuan
yang bebas & mandiri
Spesialitas
Asas Tahunan
Asas tahunan membatasi masa
berlakunya anggaran untuk suatu
tahun tertentu.
Pasal 11 (1) UU 17/2003 :
APBN merupakan wujud pengelolaan
keuangan negara yang ditetapkan tiap
tahun dg UU

Pasal 4 UU 17/2003 :
Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun,
mulai dari tanggal 1 Januari sampai dengan
tanggal 31 Desember.
Asas Universalitas
Asas universalitas mengharuskan agar setiap transaksi keuangan
ditampilkan secara utuh dalam dokumen anggaran.
Pasal 14 UU 1/2004 :
(2) Menteri/pimpinan lembaga menyusun dokumen pelaksanaan
anggaran untuk kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya
berdasarkan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh Presiden.
(3) Di dalam dokumen pelaksanaan anggaran, sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), diuraikan sasaran yang hendak dicapai, fungsi,
program dan rincian kegiatan, anggaran yang disediakan untuk
mencapai sasaran tersebut, dan rencana penarikan dana tiap-tiap
satuan kerja, serta pendapatan yang diperkirakan.
(4) Pada dokumen pelaksanaan anggaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (2) dilampirkan rencana kerja dan anggaran Badan
Layanan Umum dalam lingkungan kementerian negara yang
Asas Kesatuan

Asas kesatuan menghendaki


agar semua Pendapatan dan
Belanja Negara/Daerah
disajikan dalam satu dokumen
anggaran.
Asas Spesialitas

Asas spesialitas mewajibkan


agar kredit anggaran yang
disediakan terinci secara
jelas peruntukannya.
Asas Akuntabilitas

Asas Akuntabilitas adalah asas yang


menentukan bahwa setiap kegiatan dan
hasil akhir dari kegiatan penyelenggara
negara harus dapat
dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat atau rakyat sebagai
pemegang kedaulatan tertinggi negara
sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku
Asas Profesionalitas

adalah asas yang


mengutamakan keahlian
yang berlandaskan kode
etik dan ketentuan
peraturan perundang-
undangan yang berlaku
Asas Proporsionalitas
Adalah asas yang
mengutamakan keseimbangan
antara hak dan kewajiban
penyelenggara negara
Asas Keterbukaan
adalah asas yang membuka diri
terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar,
jujur dan tidak diskriminatif
tentang penyelenggaraan negara
dengan tetap memperhatikan
perlindungan atas hak asasi
pribadi, golongan dan rahasia
negara
Scope Keuangan Negara
Hak negara untuk memungut pajak, mengeluarkan dan
mengedarkan uang, dan melakukan pinjaman
Kewajiban negara untuk menyelenggarakan tugas layanan
umum pemerintahan negara dan membayar tagihan pihak
ketiga
Penerimaan Negara
Pengeluaran Negara
Penerimaan Daerah
Pengeluaran Daerah
Kekayaan negara/daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain
Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah
Kekayaan pihak lain yan diperoleh dengan menggunakan
fasilitas yang diberikan oleh pemerintah
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Presiden selaku kepala pemerintahan
memegang kekuasaan pengelolaan
keuangan negara sebagai bagian
dari kekuasaaan pemerintahan
Kekuasaan tersebut meliputi
kewenangan yang bersifat umum
dan kewenangan yang bersifat
khusus
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Kewenangan yang bersifat umum meliputi penetapan
arah, kebijakan umum, strategi, dan prioritas dalam
pengelolaan APBN, antara lain penetapan pedoman
penyusunan rencana kerja kementerian
negara/lembaga, penetapan gaji dan tunjangan, serta
pedoman pengelolaan penerimaan negara
Kewenangan yang bersifat khusus meliputi
keputusan/kebijakan teknis yang berkaitan dengan
pengelolaan APBN, antara lain keputusan sidang
kabinet di bidang pengelolaan APBN, keputusan
rincian APBN, keputusan dana perimbangan dan
penghapusan aset dan piutang negara
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Kekuasaan sebagaimana tersebut:
a. Dikuasakan kepada Menteri Keuangan, selaku pengelola
fiskal dan wakil pemerintahan dalam kepemilikan kekayaan
negara yang dipisahkan
b. Dikuasakan kepada menteri/pimpinan lembaga selalu
pengguna anggaran atau pengguna barang kementerian
neara/lembaga yang dipimpinnya
c. Diserahkan kepada gubernur/bupati/walikota selaku kepala
pemerintahan daerah untuk mengelola keuangan daerah
dan mewakili pemerintah daerah dalam kepemilikan
kekayaan daerah yang dipisahkan
d. Tidak termasuk kewenangang di bidang moneter yang
meliputi antara lain mengeluarkan dan mengedarkan uang
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Dalam rangka pelaksanaan kekuasaan atas pengelolaan
fiskal, menteri keuangan mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi makro
b. Menyusun RAPBN dan RAPBN-P
c. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
d. Melakukan perjanjian internasionaldi bidang keuangan
e. Melaksanakan pemungutan pendapatan negara yang telah
ditetapkan dengan UU
f. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Negara
g. Menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBN
h. Melaksanakan tugas-tugas lain di bidang pengelolaan fiskal
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Menteri/pimpinan lembaga sebagai pengguna anggaran atau pengguna
barang kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun rancangan anggaran kementerian negara/lembaga yang
dipimpinnya.
b. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
c. Melaksanakan anggaran kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.
d. Melaksanakan pemungutan penerimaan negara bukan pajak dan
menyetorkannya ke kas negara
e. Mengelola piutang dan utang negara yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.
f. Mengelola barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
kementerian negara/lembaga yang dipimpinnya.
g. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya.
h. Melaksanakan tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawabnya.
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Kekuasaan pengelolaan keuangan
daerah:
a. Dilaksanakan oleh Satuan Kerja
Pengelola Keuangan Daerah (SKPD)
selaku pejabat pengelola APBD
b. Dilaksanakan oleh kepala SKPD
selaku pejabat pengguna anggaran/
pengguna barang daerah
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah, Pejabat
Pengelola Keuangan Daerah (PPKD) mempunyai tugas
sebagai berikut:
a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan pengelolaan
APBD
b. Menyusun RAPBD dan RAPBD-P
c. Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
d. Melaksanakan pemungutan pendapatan daerah yang
telah ditetapkan dengan peraturan daerah
e. Melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah
f. Menyusun laporan keuangan yang merupakan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
Kekuasaan atas pengelolaan
keuangan negara
Kepala SKPD selaku pengguna anggaran/pengguna
barang daerah mempunyai tugas sebagai berikut:
a. Menyusun anggaran SKPD yang dipimpinnya
b. Menyusun dokumen pelaksanaan anggaran
c. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya.
d. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak
e. Mengelola utang piutang daerah yang menjadi
tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya
f. Mengelola barang/kekayaan milik daerah yang menjadi
tanggung jawab SKPD yang dipimpinnya
g. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan SKPD
yang dipimpinnya
Ruang Lingkup Keuangan
Daerah
Ruang lingkup keuangan daerah meliputi:
Hak negara untuk memungut pajak daerah dan
retribusi daerah serta melakukan pinjaman
Kewajiban daerah untuk menyelenggarakan urusan
pemerinthan daerah dan membayar tagihan pihak
ketiga
Penerimaan daerah
Pengeluaran daerah
Kekayaan daerah yang dikelola sendiri atau oleh pihak
lain
Kekayaan pihak lain yang dikuasai oleh pemerintah
daerah
Kekuasaan Pengelolaan Keuangan
Daerah
Kepala Daerah

Sekretaris Daerah selaku


koordinator pengelolaan keuangan
daerah

Kepala Satuan Kerja Kepala SKPD sebagai


Pengelolaan Keuangan penguna
Daerah selaku PPKD anggaran/barang

Anda mungkin juga menyukai