PENYULIT PADA
KEHAMILAN
HELLP Syndrome
Definisi
Preeklampsia-eklampsia disertai
timbulnya hemolisis, peningkatan
enzim hepar, disfungsi hepar, dan
trombositopenia
H : Hemolysis
EL : Elevated Liver Enzyme
LP : Low platelet count
Diagnosis
Tidak khas : malaise, lemah, nyeri
kepala, mual, muntah
Ada tanda dan gejala preeklampsia
Tanda hemolisis intravaskular
(kenaikan LDH, AST, dan bilirubin
indirek)
Tanda kerusakan/disfungsi sel
hepatosit hepar (kenaikan ALT, AST,
LDH)
Trombositopenia
Klasifikasi
Berdasarkan kadar trombosit
(Klasifikasi Mississippi)
Klas I Klas II Klas III
Kadar trombosit 50000 > 50000 > 100000
(/ml) 100000 150000
Preeklampsia eklampsia
Hipertensi kronik dengn superimposed
preeklampsia
Hipertensi gestasional
Faktor resiko
Primigravida, primipaternitas
Hiperplasentosis (molahidatidosa,
kehamilan multipel, DM, hidrops fetalis,
bayi besar)
Umur yang ekstrim
Riwayat keluarga pernah preeklampsia /
eklampsia
Penyakit ginjal dan hipertensi yg sudah
ada sebelum hamil
Obesitas
Patofisiologi
Teori kelainan vaskular plasenta
Invasi trofoblas ke dalam lapisan otot
dilatasi a.spiralis. penurunan tek darah
peningkatan aliran darah pada
uroplasenta darah cukup banyak
remodeling arteri spiralis
Pada hipertensi, tidak terjadi invasi
trofoblas, sehingga kegagalan remodeling
hipoksia dan iskemi plasenta
Teori iskemia plasenta, radikal bebas,
disfungsi endotel:
Iskemi dan hipoksia menghasilkan oksidan
hidroksil yang sangat toksis.merusak
membran sel yang mengandung banyak
asam lemak tak jenuh menjadi peroksida
lemak.merusak nukleus, protein sel
endotel
Produksi oksidan yang bersifat toksis dapat
diimbangi dengan antioksidan
Peroksida lemak sebagai oksidan pada
hipertensi.
Antioksidan spt vit E pada hipertensi
kehamilan menurun dominasi kadar
oksidan peroksida lemak yang tinggi
merusak sel endotel
Disfungsi endotel
Sel endotel terpapar peroksida lemak
kerusakan sel endotel gangguan fungsi
endotel (disfungsi endotel). Pada kerusakan
ini akan terjadi:
Gangguan metabolisme prostaglandin
prostaglandin menurun
Agregasi sel trombosit pada daerah endotel yang
mengalami kerusakan
Perubahan khas pada glomerular endotheliosis
Peningkatan permeabilitas kapiler
Peningkatan faktor koagulasi
Teori intoleransi imunologik antara ibu
dan janin
Primigravida memiliki resiko lebih besar
terjadi hipertensi dibanding multigravida
Ibu multipara yang kemudian menikah lagi
mempunyai resiko lebih besar dibandingkan
dengan suami sebelumnya
Seks oral mempunyai resiko lebih rendah
terjadinya hipertensi dalam kehamilan
Teori adaptasi kardiovaskular
Teori genetik
Genotip ibu lebih menentukan
terjadinya hipertensi dalam kehamilan
secara familial jika dibandingkan dengan
genotip janin
Teori defisiensi gizi
Diberikan banyak minyak ikan dan
kalsium untuk pencegahan hipertensi
Teori stimulus inflamasi
Lepasnya debris trofoblas dalam
sirkulasi darah merupakan rangsangan
utama terjadinya inflamasi
Adanya debris trofoblas berlebihan
mengakibatkan aktivitas leukosit yang
tinggi pada sirkulasi ibu
Hipertensi Kronik
Definisi
Hipertensi yang didapatkan sebelum
timbulnya kehamilan
Timbul apabila tekanan darah sistolik
140 mmHg, diastolik 90 mmHg
sebelum umur kehamilan 20 minggu
Etiologi
Primer
Idiopatik : 90%
Sekunder
10%, berhubungan dengan penyakit
ginjal, vaskular kolagen, endokrin dan
pembuluh darah
Diagnosis
Bila didapatkan hipertensi yang telah timbul
sebelum kehamilan atau < 20 minggu
Ciri-ciri :
Umur ibu > 35 tahun
TD sangat tinggi
Umumnya multipara
Umumnya ditemukan penyakit DM, kelainan
jantung, ginjal
Obesitas
Penggunaan obat-obat antihipertensi sebelum
kehamilan
Hipertensi yang menetap pasca kehamilan
Dampak Hipertensi Kronik
Bagi ibu
Bila pasien mendapat terapi dan hipertensi terkendali
tidak berpengaruh buruk pada kehamilan
Tapi punya risiko terjadinya solusio plasenta,
superimposed pre-eklamsia
Hipertensi kronik yang diperberat oleh kehamilan
akan memberi tanda :
Kenaikan mendadak TD kemudian proteinuria
Tekanan darah > 200 mmhg/ > 130 mmhg dengan akibat
segera terjadi oliguria dan gangguan ginjal
Penyulit :
Solutio plasenta : risiko terjadinya 2-3x
Superimposed preeklamsia
Dampak Hipertensi
Kronik
Bagi janin :
Pertumbuhan terhambat atau fetal
growth restriction, intrauterine growth
restriction (IUGR)
Insiden fetal growth restriction
berbanding langsung dengan derajat
hipertensi yang disebabkan perfusi
uteroplasenta insufisiensi plasenta
Risiko pe persalinan preterm
Pemeriksaan Penunjang
ECG (ekokardiograf)
Pemeriksaan mata
Usg ginjal
Fungsi ginjal
Fungsi hepar
Hb
Hematokrit
Trombosit
Pemeriksaan Pada Janin
USG
Profil biofisik
Penatalaksanaan
Untuk mencegah hipertensi yang ringan menjadi berat
dapat dilakukan dengan :
Perubahan pola hidup :
Diet, Merokok, alkohol, Substance abuse
Antihipertensi
Pada hipertensi kronik berat umumnya hanya
memperhatikan keselamatan ibu dibanding status
kehamilan guna mencegah :
CVA
Infark miokard
Disfungsi jantung & ginjal
Antihipertensi diberikan :
Sedini mungkin pada batas hipertensi stage 1 yaitu
140 mmhg/ 90 mmhg
Jika terjadi disfungsi end organ
Antihipertensi
-metildopa
Suatu 2 reseptor agonis ]
Dosis awal 500 mg 3x/hari, maks
3gr/hari
Calsium channel blockers
Nifedipin : dosis bervariasi antara 30-90
mg/hari
Diuretik tiazid
Tidak diberikan karena akan menggangu
volume plasma ganggu aliran darah
uteroplasenta
Preeklampsia
Definisi
Hipertensi yang timbul > 20 minggu
kehamilan dan proteinuria
Dibagi menjadi preeklampsia ringan
dan preeklampsia berat
Urutan gejala pada preeklamsia ->
edema, hipertensi dan proteinuria.
Bila gejala-gejala ini timbul tidak
dalam urutan diatas, dianggap bukan
preeklampsia
Preeklampsia Ringan
Definisi
Suatu sindroma spesifik dengan
menurunnya perfusi organ yang
berakibat terjadinya vasospasme
pembuluh darah dan aktivasi endotel
Diagnosis
Ditegakkan berdasar timbulnya
hipertensi disertai proteinuria dan/edema
setelah kehamilan 20 minggu
Hipertensi 140/90 mmHg
Proteinuria 300 mg/24 jam atau 1
+ dipstik
Edema: edema lokal tidak dimasukkan
dalam kriteria preeklampsia, kecuali
edema pada lengan, muka dan perut,
edema generalisata
Preeklampsia Berat
Definisi
Preeklampsia dengan TD sistolik
160 mmHg dan diastolik 110
mmHg disertai proteinuria > 5g/24
jam
Diagnosis
TD sistolik 160 mmHg & diastolik 110 mmHg. TD tdk
turun meskipun ibu sdh dirawat di RS & sdh menjalani
tirah baring.
Proteinuria > 5g/24 jam atau 4 + dlm pemeriksaan
kualitatif.
Oligouria, produksi urin < 500 cc/24 jam.
Kenaikan kadar kreatinin plasma
Ggg visus & serebral: penurunan kesadaran, nyeri kepala,
skomata & pandangan kabur.
Nyeri epigastrium atau nyeri pd kuadran kanan atas
abdomen.
Edema paru2 & sianosis
Hemolisis mikrangiopati
Trombositopenia berat < 100.000 sel/mm3 atau penurunan
trombosit dg cepat.
Ggg fx hepar (kerusakan hepatoseluler): peningkatan
kadar alanin & aspartate aminotransferase
Pertumbuhan janin intrauterine yg terhambat.
Pembagian Preeklampsia
Berat
Preeklampsia berat tanpa impending
eclampsia
Preeklampsia berat dengan impending
eclampsia (preeklampsia berat disertai
gejala2 subjektif berupa nyeri kepala hebat,
ggg visus, muntah2 neri epigastrium &
kenaikan progresif TD)
Pencegahan Preeklampsia
Pencegahan nonmedical
Tirah baring
Diet suplemen yg mengandung:
Minyak ikan yg kaya dg asam lemak tdk
jenuh (omega-3 PUFA)
Antioksidan (vit C, E, -karoten, CoQ10 N-
Asetilsistein, as.lipoik)
Elemen logam berat (zinc, magnesium,
kalsium)
Pencegahan Preeklampsia
Pencegahan medikal
Kalsium 1500-2000 mg/hari -> sbg
suplemen pd resiko tinggi
preeklampsia
Zinc 200 mg/hari, magnesium 365
mg/hari.
Obat antitrombik (aspirin dosis
rendah dibawah 100 mg/ hari atau
dipiridamole)
Obat antioksidan
Eklampsia
Definisi
Adalah preeklampsia yang disertai
dengan kejang-kejang atau koma
Gambaran Klinik
Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau
belakang kepala dan peningkatan tekanan
darah yang abnormal
Gangguan penglihatan : melihat kilatan-
kilatan cahaya, pandangan kabur, dan
terkadang bisa terjadi kebutaan sementara
Iritabel : merasa gelisah dan tidak bisa
bertoleransi dengan suara berisik atau
gangguan lainnya
Nyeri perut : bagian ulu hati yang kadang
disertai dengan muntah
Tanda-tanda umum pre eklampsia
(hipertensi, edema, dan proteinuria)
Diagnosis Banding
Pendarahan otak
Hipertensi
Lesi otak
Kelainan metabolik
Meningitis
Epilepsis iatrogenik
Penatalaksanaan
Airway Breathing Circulation
Mengatasi dan mengobati kejang
Magnesium sulfat, triopental, diazepam
Perawatan pada waktu kejang :
Dirawat yang cukup terang, dibaringkan
di tempat tidur yang lebar dan rail
tempat tidur dipasang kuat, masukkan
sudap lidah, kepala dirandahkan dan
daerah orofaring dihisap, bila penderita
selesai kejang segera beri oksigen
Penatalaksanaan
Perawatan koma :
Diusahakan jalan napas agar tetap terbuka
Semua benda yang ada di dalam rongga mulut
dan tenggorakan, baik berupa lendir maupun
sisa makanan harus diisap secara intermiten
Melakukan pencegahan dekubitus
Pemberian makanan dapat melalui NGT
Perawatan edema paru :
Dirawat di ICU karena membutuhkan animasi
dengan respirator
Penatalaksanaan
Pengobatan obstetrik
Semua kehamilan dengan
eklampsia harus diakhiri
Persalinan diakhiri bila sudah
mencapai stabilisasi hemodinamika
dan metabolisme ibu
Prognosis
Bila tidak telambat dalam pengobatan, maka
gejala perbaikan akan tampak jelas setelah
kehamilan diakhiri
Diuresis akan terjadi 12 jam setelah persalinan
Tekanan darah kembali normal dalam beberapa
jam kemudian
Eklampsia tidak mempengaruhi kehamilan
berikutnya, kecuali pada ibu yang sudah
mempunyai hipertensi kronik
Prognosis janin buruk
Hipertensi Gestational
Hipertensi Gestasional
Hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa
disertai proteinuria
Menghilang setelah 3 bulan pasca persalinan atau
kehamilan dengan tanda-tanda preeklampsia tetapi
tanpa proteinuria
Tekanan darah 140/90 mmHg untuk pertama kali
dalam kehamilan di atas 20 minggu
Terjadi karena peningkatan tekan darah selama
kehamilan atau hilangnya hipertensi kronik yang
pernah ada sebelumnya dan tanda preeklampsia
lainnya pada 24 pertama setelah melahirkan.
(Harrison, 2007 : 33)
Penatalaksanaan
Jika kehamilan < 37 minggu, tangani secara rawat
jalan:
Pantau tekanan darah, proteinuria dan kondisi janin
setiap minggu.
Jika tekanan darah meningkat, tangani sebagai
preeklampsia.
Jika kondisi janin memburuk atau pertumbuhan janin
terhambat, rawat dan pertimbangkan terminasi
kehamilan.
Beritahu klien dan keluarga tanda bahaya dan gejala
preeklampsia atau eklampsia.
Jika tekanan darah stabil janin dapat dilahirkan secara
normal.
Diabetes
Gestational
Klasifikasi
Kebanyakan ibu mengetahui mereka diabetes
gestational setelah di test antara minggu ke 24
28 masa kehamilan
Klas I : Diabetes gestasional timbul pada
waktu hamil dan menghilang setelah melahirkan
Klas II : PreGestasional diabetes diabetes
mulai sejak sebelum hamil dan berlanjut setelah
hamil
Klas III : Pregestasional diabetes dengan
komplikasi penyakit pembuluh darah seperti
retinopati, nefropati, penyakit pemburuh darah
panggul dan pembuluh darah perifer
Faktor Risiko
1. Hamil Umur > 30 8.Riwayat bayi lahir mati
tahun 9. Riwayat keguguran
2. Obesitas dengan 10. Riwayat infertilitas
indeks massa tubuh
30 kg/m2 11. Hipertensi
3. Riwayat DM pada 12. Mengidap Syndrome
keluarga (ibu atau Polycystic ovarium
ayah) 13. Memakai
4. Pernah menderita DM Kortikostreoid
gestasional
sebelumnya
5. Pernah melahirkan
anak besar > 4.000
Patofisiologi
Ibu Perubahan /Fungsi insulin
hamil hormonal (HPL, tidak optimal
progesteron, perubahan
kortisol, prolaktin kinetika insulin
puncak T III) dan resistensi
insulin
Komposisi sumber energi dalam plasma ibu (kadar
gula darah tinggi, kadar insulin tetap tinggi)
Glukosa 50 gr
<140mg% >140mg%
N DMG
Penatalaksanaan
Mempertahankan kadar glukosa darah puasa <
105 mg/dl
Mempertahankan kadar glukosa darah 2 jam pp <
120 mg/dl
Mempertahankan kadar Hb glikosilat (Hb Alc) < 6%
Mencegah episode hipoglikemia
Mencegah ketonuria/ketoasidosis deiabetik
Mengusahakan tumbuh kembang janin yang
optimal dan normal
Perencanaan makan
Insulin
Obat hipoglikemik oral tidak dipakai saat hamil &
menyusui efek teratogenik & dikeluarkan
Penanganan Obstetrik
Penyakit tidak berat dan pengobatan/ diet dapat
mengontrol baik persalinan normal
Diabetes agal berat dan memerlukan insulin
induksi persalinan dini minggu ke 36-38
Diabetes agak berat, riwayat kematian janin
dalam kandungan Seksio sesarea minggu
ke 37
Diabetes berat dengan komplikasi, riwayat
persalinan buruk induksi persalinan dini /
seksio sesarea
Pengawasan persalinan : monitor janin dengan
baik (DJJ, elektro toko kardio gram, USG)
Tubektomi ibu yang sudah mempunyai anak
dan pada setiap kehamilan dan persalinan
Prognosis
Bila penyakit ditangani oleh ahli penyakit dalam
serta kehamilan & persalinan diawasi & ditolong
oleh ahli kebidanan prognosis baik
Diabetes berat, lama, komplikasi prognosis
buruk
Prognosis bayi jelek; Faktor resiko morbiditas
& mortilitas bayi
Berat & lamanya sakit, adanya asetonuri
Insufisiensi plasenta
Komplikasi & disatosia persalinan
Respiratory stress syndrome
Prematuritas & cacat bawaan
Angka kematian perinatal 10 15 %
Pencegahan
Kontrol berat badan normal atau mendekati
level normal dengan makan yang sehat,
rendah lemak, tinggi serat
Olahraga teratur
Tidak mengkonsumsi alkohol
Tidak merokok
Modifikasi gaya hidup dan / atau obat-
obatan tertentu dapat digunakan pada
orang dengan pradiabetes untuk mencegah
perkembangan diabetes
Tiroid
Hipertiroid
Insiden : 1/2000 kehamilan
Susah terdeteksi jika stadium ringan
Gejala :
Takikardi, nadi rata-rata waktu tidur
meningkat, tiromegali, eksoftalmus, BB
tidak bertambah meskipun cukup makan
Gambaran lab
Kadar serum T4 bebas meningkat,
tiroptropin menurun
Etiologi
Penyakit graves (tersering)
Proses autoimun
Terapi
Tirotoksisitas selama kehamilan
dapat di kontrol dengan obat jenis
thiomide
PTU
Tiroidektomi
Hasil Akhir Kehamilan
Bergantung pada tercapai atau
tidaknya penontrolan metabolik
Tiroksin yg berlebihan
mengakibatkan keguguran spontan
Meningkatkan resiko untuk
preeklampsia, gagal jantung,
keadaan perinatal yang buruk
Efek pada Janin dan
Neonatus
Janin bisa dalam keadaan eutiroid, hiper atau
hipotiriod
Terlihatnya gambaran goiter tirotoksikosis
pada janin atau bayi baru lahir, biasa dalam
keadaan nonimmune hydrops atau meninggal
Dapat terjadi goiter hipotiroid pada janin
dengan ibu pengkonsumsi obat thiomide
Bisa terjadi hipotiroidism tanpa adanya goiter
karena masuknya tirotropin-receptor blocking
antibodies ibu melalui plasenta
Hipotiroid
Diagnosis ditegakkan bila kadar
tiroksin bebas rendah dan kadar
tirotropin tinggi
Keadaan hipotiroid dihubungkan
dengan infertilitas
Defisiensi kelenjar tiroid klinik
Ditemukan pada 1,3/1000 orang,
sedangkan subklinis 23/1000 orang
Hipotiroid Subklinis
Pada wanita 18-45 tahun sekitar 5%
dan sekitar 2-3% menjadi kegagalan
tiroid secara klinis
Keturunan merupakan faktor resiko
DM tipe 1 dan antibodi anti
mikosomal merupakan faktor resiko
lainnya
Efek Hipotiroid Subklinis pada Hasil
Kehamilan
Tergantung asupan iodin
Hipotiroid dengan gambaran klinis yang jelas
berhubungan dengan keadaan perinatal yang
buruk
Anak2 yang dilahirkan oleh ibu yang kadar T4
< 10 persentil beresiko mengalami ketidak
seimbangan perkembangan psikomotor
Hipotiroid subklinis meningkatkan persalinan
prematur, solutio plasenta, perawatan bayi di
NICU
Defisiensi Iodin
Iodin dibutuhkan pada saat konsepsi untuk
perkembangan neurologik janin (220 g/ hari)
Defisiensi iodin mempengaruhi gagguan
neurologik janin
Berefek sedang pada fungsi intelektual dan
psikomotor
Kretinisme endemik bila kasus berat
Pemberian tambahan iodin sebelum
kehamilan bisa mencegah kerusakan
neurologik yang berat
Hipotiroid Kongenital
1/ 4000-7000 bayi
75% bayi hipotiroid memiliki kondisi
agenesis kelenjar tiroid atau
dishormogenesis, 10% lainnya
hipotiroid transiedn
Pemberian terapi pengganti tiroksin
secara dini dan agresif sangat
penting untuk bayi-bayi ini, kecuali
pada yang menderita hipotiroid
kongenital yang bera
LO2.
KEHAMILAN DENGAN
FAKTOR RISIKO
Effects of Smoking
During Pregnancy
Ibu hamil yang merokok lebih dari 10
batang/hari insidensi abortus,
kematian perinatal dan retardasi
pertumbuhan intra uterine yang lebih
tinggi.
Nikotin yang terkandung dalam rokok
efek vasokontriksi kuat dan
meningkatkan tekanan darah,
frekuensi jantung, peningkatan
epinefrin dan CO2 (meningkatkan
resiko kasus terjadinya abortus
spontan, plasenta abnormal, pre
eklampsia, eklampsia, BBLR)
Kafein
peningkatan frekuensi dan ritme
jantung, sulit tidur, iritabilitas, gugup
dan ansietas (kecemasan).
Pada janin dapat menyebabkan
takikardi (denyut jantung janin
melebihi batas normal/terlalu cepat)
Dangers of Smoking During
Pregnancy
Cigarette smoke contains
more than 2,500 chemicals
Nicotine, tar, and carbon
monoxide are thought to be
the most dangerous to the
baby.
Maternal Cigarette Smoking
Risky Behaviors:
Other drugs/alcohol
Perinatal Morbidity/Mortality Prenatal Care
Growth Retardation Socioeconomic
Behavioral Anomalies
Nicotine is a Neuroteratogen
MALPOSISI DAN
MALPRESENTASI SERTA
MANAJEMEN
Malpresentasi dan Malposisi
Malpresentasi adalah semua
presentasi janin selain presentasi
belakang kepala
Malposisi adalah posisi abnormal
ubun-ubun kecil relatif terhadap
panggul ibu
Presentasi Dahi
Terjadi manakala kepala janin dalam
sikap ekstensi sedang
Bila menetap, bayi tidak dapat
dilahirkan karena besarnya diameter
oksipitomental
Diagnosis :
Pada pemeriksaan vagina teraba
pangkal hidung, tepi atas orbita, sutura
frontalis, dan ubun-ubun besar, tetapi
tidak dapat meraba dagu atau mulut
janin
Pada palpasi abdomen teraba oksiput
dan dagu janin di atas simfisis dengan
mudah
Presentasi Dahi
Presentasi Muka
Terjadi apabila sikap janin ekstensi
maksimal sehingga oksiput
mendekat ke arah punggung janin
dan dagu menjadi bagian
presentasinya
Janin masih dapat dilahirkan vaginal
apabila posisi dagunya di anterior
Diagnosis :
Pada pemeriksaan vagina dapat diraba
mulut, hidung, tepi orbita, dan dagu
Presentasi Muka
Presentasi Majemuk
Adalah terjadinya prolaps satu atau
lebih ekstremitas pada presentasi
kepala ataupun bokong
Diagnosis :
Pada pemeriksaan vagina teraba kepala,
tangan/lengan dan/atau kaki
Pada presentasi bokong teraba juga
lengan/tangan
Presentasi Majemuk
Presentasi Bokong
Adalah janin letak memanjang
dengan bagian terendahnya bokong,
kaki, atau kombinasi keduanya
Diagnosis :
Pemeriksaan palpasi abdomen
Pemeriksaan dalam vagina
Pemeriksaan USG
Presentasi Bokong
Persalinan Buatan
Vakum
C-sectio
Ekstrasi Vakum
Definisi : suatu persalinan dimana
janin dilahirkan dengan ekstrasi
tenaga negatif (vakum) pada
kepalanya.
IBU IBU
Ruptura uteri
Untuk memperpendek
Penyakit dimana ibu tdk
kala II pada : boleh mengejan ( payah
Penyakit jantung jantung, preeklampsia berat)
kompensata
Penyakit paru fibrotik
Waktu : kala II yg
memanjang JANIN
Letak muka
After coming head
JANIN Janin preterm
Gawat janin
(masih kontroversi)
Syarat Vakum
Pembukaan > 7cm (pada
multigravida)
Penurunan kepala janin boleh pada
hodge II
Harus ada kontraksi uterus
Harus ada tenaga mengejan
Prosedur Vakum
Ibu dalam posisi litotomi
Beri anestesi bila ibu nyeri saat dipasang
mangkuk, pada dasarnya tidak dibutuhkan
narkosis umum
Pilih mangkuk yg sesuai dg pembukaan (pada
pembukaan lengkap => no 5)
Pasang mangkuk ke dalam vagina dengan posisi
miring di bagian terendah kepala menjauhi ubun2
besar
Pasang denominator sesuai tonjolan mangkuk
Dilakukan penghisapan dengan pompa dengan
tenaga 0,2kg/cm2 dengan interval 2 menit
( tekanan yg diperlukan 0,7-0,8 kg/cm2 dg waktu
6-8menit)
Dengan adanya tekanan -, terbentuk kaput
suksedanum artifisialis pada mangkuk
Bersamaan dg his, suruh ibu mengejan dan
manguk ditarik searah sumbu panggul
Ibu jari dan telunjuk tangan kiri menahan
mangkuk dan tangan kanan melakukan tarikan
dengan memegang pada pemegang
Lakukan traksi selama ad his dan mengikuti
putaran paksi dalam. Bila his berhenti, hentikan
traksi
Kepala janin dilahirkan dg menarik mangkuk ke
arah atas sehingga kepala janin lahir
sebagaimana lazimnya
Saat kepala mengadakan defleksi, tangan
penolong menahan perineum
Setelah kepala lahir pentil dilepas => udara
masuk ke botol => tekanan hilang =>
mangkok dilepas
Bila perlu melakukan episiotomi maka dilakukan
sebelum pemasangan mangkuk / pd waktu
kepala membuka vulva
Kriteria Ekstrasi Vakum
Gagal
Waktu dilakukan traksi, mangkuk terlepas
sebanyak 3 x
Tenaga vakum terlalu rendah
Tekanan dibuat terlalu cepat => kaput
suksedanum sempurna yg mengisi seluruh
mangkuk
Selaput ketuban melekat antara kulit kepala dg
mangkuk
Bagian jalan lahir ada yg terjepit
Tangan kiri & kanan penolong tidak bekeja
sama dengan baik
Defect pada alat , ex: kebocoran karet
selubung
Adanya disporposi sefalo-pelvik
Komplikasi Vakum
IBU
Pendarahan
Trauma jalan lahir
Infeksi
JANIN
Ekskoriasi kulit kepala
Sefalohematoma
Subgaleal hematoma => dpt cepat
diabsorbsi, bisa menimbulkan ikterus
neonatorum
Nekrosis kulit kepala => alopesia
Keunggulan & Kerugian Vakum
dibanding Cunam
Keunggulan
Pemasangan mudah : Kerugian
mengurangi bahaya Persalinan
trauma & infeksi memerlukan waktu yg
Tidak diperlukan narkosis lebih lama
umum Tenaga traksi tidak
Mangkuk tidk menambah sekuat cunam
besar ukuran kepala yg Pemeliharaannya lebih
harus melalui jalan lahir sukar, karena
Dapat digunakan pada bagiannya banyak
kepala yg masih tinggi terbuat dari karet dan
dan pembukaan serviks harus selalu kedap
yg belu lengkap udara
Trauma kepala janin
Sectio Sesarea
Definisi :
persalinan buatan dimana janin dilahirkan
melalui suatu insisi pada dinding perut dan
dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh dan BB janin > 500gr
Jenis :
Seksio secara klasik : pembedahan secara
sanger
Seksio secara transperitoneal profunda
(lower segmen caesarean section)
Caesarean hysteroctomy
Seksio sesaria ektraperitoneal
Seksio sesarea vaginal
Cesarean Sectio