Pondasi 1 130626111334 Phpapp01
Pondasi 1 130626111334 Phpapp01
Fungsi ini dapat berlaku secara baik bila kestabilan pondasi terhadap
efek guling, geser, penurunan, dan daya dukung tanah terpenuhi.
A. Pondasi dangkal
B. Pondasi dalam
PONDASI DANGKAL
Pondasi dangkal adalah pondasi yang memindahkan beban langsung ke lapisan permukaan
tanah. Contoh : Pondasi tapak, pondasi memanjang, pondasi rakit
Pondasi dangkal biasanya dibuat dekat dengan permukaan tanah, umumnya kedalaman
pondasi didirikan kurang 1/3 dari lebar pondasi sampai dengan kedalaman kurang dari 3
meter. Kedalaman pondasi dangkal ini bukan aturan yang baku, tetapi merupakan sebagai
pedoman.
Pondasi dangkal biasanya digunakan ketika tanah permukaan yang cukup kuat dan kaku
untuk mendukung beban yang dikenakan dimana jenis struktur yang didukungnya tidak
terlalu berat dan juga tidak terlalu tinggi.
Pondasi dangkal umumnya tidak cocok dalam tanah kompresif yang lemah atau sangat
buruk, seperti tanah urug dengan kepadatan yang buruk , pondasi dangkal juga tidak cocok
untuk jenis tanah gambut, lapisan tanah muda dan jenis tanah deposito aluvial, dll.
PONDASI DALAM
Pondasi dalam adalah pondasi yang meneruskan beban struktur ke lapisan tanah
keras atau batuan yang terletak relatif jauh dari permukaan.
Contoh pondasi sumuran atau pondasi tiang.
Pondasi dalam biasanya dipasang pada kedalaman lebih dari 3 meter di bawah
elevasi permukaan tanah.
Pondasi memanjang adalah pondasi yang digunakan untuk mendukung dinding memanjang atau
digunakan untuk mendukung sederetan kolom yang berjarak dekat sehingga bila dipakai pondasi
telapak sisi-sisinya akan berimpit satu sama lain.
Pondasi-rakit (raft foundation atau mat foundation), adalah pondasi yang digunakan untuk
mendukung bangunan yang terletak, pada tanah lunak atau digunakan bila susunan kolom-kolom
jaraknya sedemikian dekat di semua arahnya, sehingga bila dipakai pondasi telapak, sisi-sisinya
akan berimpit satu sama lain.
Pondasi sumuran (pier foundation) yang merupakan bentuk peralihan antara pondasi dangkal dan
pondasi tiang, digunakan bila tanah dasar yang kuat terletak pada kedalaman yang relatif dalam.
Peck, dkk. (1953) membedakan pondasi sumuran dengan pondasi dangkal dari nilai kedalaman
(Df) dibagi lebarnya (B). Untuk pondasi sumuran Df/B > 4, sedang untuk pondasi dangkai Df/B < 1
Pondasi tiang (pile foundation), digunakan bila tanah pondasi pada kedalaman yang normal tidak
mampu mendukung bebannya, dan tanah keras terletak pada kedalaman yang sangat dalam.
Demikian pula, bila pondasi, bangunan terletak pada tanah timbunan yang cukup tinggi, sehingga
bila bangunan diletakkan pada timbunan akan dipengaruhi oleh penurunan yang besar. Bedanya
dengan pondasi sumuran adalah pondasi tiang umumnya berdiameter lebih kecil dan lebih panjang.
Pondasi Telapak Pondasi Memanjang
Pondasi Rakit
Pondasi Sumuran
Pondasi Tiang
I 2003
Pondasi1
FASE-FASE KERUNTUHAN PONDASI
Auger Boring Tergantung pada kapasitas alat dan Segala jenis tanah. Agak sulit pada
waktu, dapat sampai pada kedalaman tanah yang berbatu (gravelly)
35 m
Rotary drilling, Wash Tergantung pada kapasitas alat, Untuk lapisan batuan, memerlukan
boring, dan sebagian besar dapat mencapai mata bor khusus
Percussion drilling kedalaman 70 m
Test pits dan open Menurut kebutuhan, pada umumnya SPT dilakukan bersamaan dengan
cuts kurang dari 6 m pengeboran. Semua jenis tanah
Contoh Tanah Tidak Terganggu (Undisturbed)
Auger Boring, Tergantung kapasitas alat, sebagian Pengambilan contoh tanah dipakai
Rotary drilling, Wash besar dapat mencapai kedalaman 70 metode thin-walled tube dan poston
boring, dan m. samplers. Diamter contoh tanah
Percussion drilling biasanya berkisar antara 5 10 cm
Test pits Menurut kebutuhan, pada umumnya Pengambilan contoh tanah sedapat
kurang dari 6 m mingkin tidak mengganggu kondisi asli
tanah (undisturbed)
METODE PENGAMBILAN CONTOH TANAH
Rotary Drilling
Auger Drilling