Anda di halaman 1dari 12

Analisa Retrospektif Pada Lesi Saraf Intraoseus

Anterior Dan Penilaian Konduksi Saraf Motorik

Oleh Novita Suryana, S.Ked


Pembimbing Dr. Freddy H Aritonang, Sp.S
Pendahuluan
lesi saraf interoseus Anterior (AIN) merupakan
sesuatu yang langka
Gambaran klinis pada lesi AIN adalah paralyis flexor
policis longus (FPL), flexor digitorum profundus dan
pronator kuadratus (PQ).
parsonage dan Turner 1948 >> Lesi AIN
dideskripsikan dalam hubungan dengan neuritis
brachialis.
Sampel
Jumlah sampel 23 pasien
14 orang laki laki dan 9 orang perempuan
Pasien dengan keluhan nyeri di sekitar siku, lengan
bawah, lengan atas atau bahu pada sisi ipsilateral >>
20 pasien
Metode
PQ akan direkam menggunakan elektroda diletakkan
dibagian proksimal dari styloideus radialis.
FPL eletroda diletakan dibagian proksimal radius atau
sepertiga lengan bawah
Selanjutnya nilai gelombang dan amplitudo yang
dihasilkan.
Data dianalisis dengan students test dan tes
mannWhitney
Hasil
Pada saat follow up, 18 kasus menunjukkan
abnormalitas PQ dan/atau FPL-CMAP dan 5
menyatakan parameter normal pada PQ dan FPL-
CMAP
Amplitudo PQ-CMAP setelah pengobatan meningkat
dibandingkan dengan amplitudo awal pada 18 kasus
tidak berubah pada 3 kasus dan menurun pada 2
kasus
Amplitudo FPL-CMAP setelah pengobatan meningkat
pada 14, tidak berubah pada 1 dan menurun pada 8.
Diskusi
Neuropati akibat jepitan saraf merupakan salah satu
penyebab dari lesi AIN
Struktur-struktur yang dapat menekan AIN adalah
origo tendon dari caput pronator teres atau flexor
digitorum sublimis, pembesaran bursa bicipital,
trombosis pembuluh darah collateral ulna, bagian
anomali dari arteri radialis, dan prosesus
supraconyloid
Penyebab lain dari lesi AIN adalah neuritis pleksus
brachialis atau amiotropi neuralgia dan adanya
trauma
Diskusi
Poin penting dalam riwayat untuk membedakan
neuritis brachialis dari kompresi lokal adalah
perkembangan nyeri pada lengan atas, siku atau
lengan bawah yang sering mendahului paralisis
mototrik
Elekrodiagnosis sangat penting untuk memastikan
diagnosis dari lesi IN. Akan tetapi jumlah penelitian
konduksi saraf yang terbatas
Tempat yang optimal untuk menempatkan elektrode
aktif adalah lewat dari 2/3 distal lateral permukaan
anterior lengan bawah.
Diskusi
Teknik ini sederhana dan aman untuk ditampilkan dan
informasi yang diperoleh reproduktif
Semua kasus menunjukkan abnormalitas (pada PQ-
dan FPL-CMAP.
Kesimpulan
Perekaman dan analisis PQ- dan FPL-CMAP merupakan
sesuatu yang sederhana dan aman, serta penting
dalam mendiagnosis lesi AIN secara elektrodiagnosis.
Hasil penelitia menunjukkan bahwa degenerasi axon
di proksimal merupakan patologi utama pada lesi AIN.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai