Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KASUS

Nama : Ny. N
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 64 tahun
Bangsa : Indonesia
Nomor Rekam Medis : 041349
Alamat : Gowa
Tanggal Pemeriksaan : 5 Juni 2015
TempatPemeriksaan : Poliklinik Mata RSUH
ANAMNESIS

Keluhan utama : Penglihatan kabur pada kedua


mata
Anamnesis terpimpin : Dialami sejak 3 tahun
yang lalu, awalnya hanya pada mata kanan kemudian
pada mata kiri, secara perlahan-lahan dan memberat 5
bulan terakhir. Penglihatan dirasakan seperti
berkabut. Pasien juga merasakan silau terutama saat
siang hari. Nyeri pada mata tidak ada, riwayat mata
merah tidak ada, riwayat trauma mata tidak ada, gatal
tidak ada, air mata berlebih tidak ada, kotoran mata
berlebih tidak ada, rasa berpasir tidak ada.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Terdahulu


Riwayat penyakit serupa tidak ada.
Riwayat menggunakan kacamata sebelumnya tidak ada.
Riwayat trauma tidak ada.
Riwayat merokok tidak ada.
Riwayat diabetes melitus tidak ada.
Riwayat hipertensi tidak ada.
Riwayat Pengobatan
Riwayat pemakaian obat-obatan seperti steroid tidak ada.
Riwayat berobat di dokter spesialis mata sebelumnya tidak ada.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit yang sama dalam keluarga tidak ada
STATUS GENERALIS

KU : Sakit sedang, Gizi cukup, Compos mentis


Tanda vital :
Tekanan Darah : 130/80 mmHg
Nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 C
FOTO KLINIS
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

PemeriksaanVisus :
VOD : 1/60
VOS : 1/60
Inspeksi
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Palpasi

NCT : 14/12
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Penyinaran Oblik
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

Slit Lamp
SLOD : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih,
BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil
bulat, sentral, RC (+),lensa keruh NO4NC4
SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih,
BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil
bulat, sentral, RC (+), lensa keruh NO4NC4
Funduskopi
FODS : Refleks fundus (-) terhalang kekeruhan
lensa.
RESUME

Seorang perempuan usia 64 tahun datang ke


poliklinik mata RSUH dengan keluhan penurunan
visus pada kedua mata dialami sejak 3 tahun yang
lalu, awalnya hanya pada mata kanan kemudian
pada mata kiri, secara perlahan-lahan dan
memberat 5 bulan terakhir. Penglihatan dirasakan
seperti berkabut. Fotofobia (+) terutama saat siang
hari. Riwayat diabetes melitus (-), riwayat
hipertensi (-).
RESUME

Dari pemeriksaan status generalis pasien sakit sedang,


gizi cukup, dan compos mentis. Tekanan darah 130/80
mmHg, nadi 88 x/menit, pernafasan 20x/menit, dan suhu
afebris. Dari pemeriksaan oftalmologi, pemeriksaan inspeksi
ODS didapatkan lensa keruh, pada palpasi ODS dalam batas
normal. Pada pemeriksaan visus, VOD : 1/60, VOS : 1/60.
Pada penyinaran oblik tampak lensa keruh pada kedua
mata. Dari pemeriksaan slit lamp didapatkan SLOD :
Hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa keruh
NO4NC4. SLOS: Hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan
normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+),
lensa keruh NO4NC4.
Diagnosis Kerja
ODS Katarak Senil Matur
Penatalaksanaan
OD ekstraksi katarak + IOL
Prognosis
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Visam : Dubia et Bonam
Quo as Sanationam : Bonam
Quo ad Comesticam : Bonam
KATARAK SENIL

Katarak merupakan suatu keadaan dimana terjadi


kekeruhan pada lensa yang menyebabkan gangguan
penglihatan.
Katarak berasal dari Bahasa Yunani yaitu
katarraktes yang berarti air terjun karena dahulu
diperkirakan katarak terjadi akibat adanya cairan
yang membeku yang berasal dari otak kemudian
mengalir ke depan lensa.
ANATOMI LENSA
ANATOMI LENSA
FISIOLOGI LENSA

Struktur yang avaskuler dan tidak mempunyai


persarafan
Mendapat nutrisi dari humor aqueous
Epitel berperan menjaga keseimbangan ion dan
transportasi nutrisi, mineral dan air
Pentingnya menjaga keseimbangan ini untuk
menjaga kejernihan dari lensa
Struktur lensa yang transparan berperan sebagai
salah satu media refraksi
ETIOPATOGENESIS

Pathogenesis dari katarak terkait usia bersifat


multifactor dan belum sepenuhnya dimengerti
Seiring dengan bertambahnya usia, kandungan
protein insoluble akan semakin meningkat. Hal ini
menyebabkan lensa menjadi lebih keras, kurang
elastis dan mengakibatkan kekeruhan lensa
Nukleus dari lensa juga menjadi sklerosis sehingga
timbul kekeruhan
KLASIFIKASI

Berdasarkan morfologi
Katarak nuklear
Katarak cortical
Katarak subcapsular posterior
Berdasarkan stadiumnya
Katarak insipien
Katarak imatur
Katarak matur
Katarak hipermatur
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS

Gejala
Penglihatan kabur
Monocular diplopia
Glare
Secondary glaukoma = nyeri pada mata
Tanda
Penurunan tajam penglihatan
Oftalmoskopi : Slitlamp microscopy
TERAPI

Operasi
Intracapsular cataract extraction
Extracapsular cataract extraction
Phakoemulsifikasi
Small Incision Cataract Surgery
KOMPLIKASI

Komplikasi dari terbentuknya katarak


Glaucoma
Subluksasi atau dislokasi lensa

Komplikasi akibat operasi katarak


kekeruhan pada kapsul posterior
endoftalmitis
PROGNOSIS

Dengan tehnik bedah yang mutakhir, komplikasi


atau penyulit menjadi sangat jarang.

Anda mungkin juga menyukai