Anda di halaman 1dari 23

TERAPI PERILAKU

OLEH:
Ns. Alfrida S. Rabung, S.Kep
Pengertian
Terapi perilaku didasarkan pd premis bahwa karena
perilaku itu dipelajari, perilaku sehat dpt dipelajari dan
menggantikan perilaku yg tdk sehat

Terapi tingkah laku adalah penerapan aneka ragam teknik


dan prosedur yang berakar pada berbagai teori tentang
belajar. Terapi ini menyertakan penerapan yang sistematis
prinsip-prinsip belajar pada pengubahan tingkah laku ke arah
cara-cara yang lebih adaptif.
Tujuan Terapi Perilaku
1. Menghapus pola tingkah laku maladaptive
2. Membantu belajar tingkah laku konstruktif
3. Merubah tingkah laku
Ciri2 Terapi Perilaku
1. Berfokus pd tingkah laku yg tampak dan
spesifik
2. Memerlukan kecermatan dlm perumusan tujuan
terapeutik
3. Mengembangkan prosedur perlakuan spesifik
sesuai dgn maslah klien
4. Penafsiran objektif atas tujuan terapeutik
Fungsi dan PeranBehavior
Therapy

Fungsi utama terapis


adalah bertindak Terapis padabehavior
sebagai guru, therapymemperhatika
pengarah, penasihat, n tanda-tanda apapun
konsultan, pemberi yang diberikan klien,
dukungan, fasilitator, dan mereka bersedia
dan mendiagnosis untuk mengikuti
tingkah laku prosedur terapi.
maladaptif klien dan
mengubahnya menjadi
tingkah laku adaptif
Desensitisasi Sistematis
Merupakan teknik relaksasi yg digunakan u/
mnghapus perilaku yg diperkuat secara negatif
biasanya berupa kecemasan, dan mneyrtakan
respon yg berlawanan dgn perilaku yg akn
dihilngkn dgn cara memberikan stimulus yg
berangsur dan santai.
Terapi Implosif dan Flooding
Dikembngkn atas dasar ttg seseorang yg secara berulng2
dihadapkan pd situasi kecemasan dan konsekuensi2 yg menakutkan
ternyata tdk muncul, mka kecemasan akan hilng. Klien diminta u/
membayangkan stimulus2 yg menimbulkan kecemasan.
Flooding adalah prosedur terapi perilaku di mana orang yang
ketakutan memaparkan dirinya sendiri dengan apa yang membuatnya
takut, secara nyata atau khayal, untuk periode waktu yang cukup
panjang tanpa kesempatan meloloskan diri
Latiahn Perilaku Asertif
Dugunakan u/ melatih individu yg mengalami
kesulitan u/ menyatakn dirinya bahwa tindakannya
layak atau benar
Perilaku Aversi
Digunakan u/ meredakan perilaku simtomatik
dgn cara menyajikan stimulus yg tdk
menyenangkan, sehingga perilaku yg tdk
dikehendaki tersebut terhambat kemunculannya.
Pengondisian Peran
Prinsip perkuatan yang menerangkan pembentukan,
pemeliharaan atau penghapusan pola-pola tingkah laku,
merupakan inti dari pengondisian operan. Terdiri dari:
a. Perkuatan positif
b. Pembentukan respon
c. Perkuatan intermiten
d. Penghapusan
e. Percontohan
f. Token economy
Perkuatan positif

Pembentukan suatu pola tingkah laku dengan


memberikan ganjaran atau perkuatan segera
setlah tingkah laku yang diharapkan muncul
adalah suatu cara yang ampuh untuk mengubah
tingkah laku.
Pembentukan Respon
Dalam pembentukan respon, tingkah laku
sekarang secara bertahap diubah dengan
memperkuat unsur-unsur kecil dari tingkah laku
baru yang diinginkan secara berturut-turut sampai
mendekati tingkah laku akhir. Pembentukan
respon berwujud pengembangan suatu respon yang
pada mulanya tidak terdapat dalam
perbendaharaan tingkah laku individu.
Penghapus
Terapis, guru dan orang tua yang menggunakan
penghapusan sebagai teknik utama dalam
mengahpus tingkah laku yang tidak diinginkan
harus mencatat bahwa tingkah laku yang tidak
diinginkan itu pada mulanya bisa menjadi lebih
buruk sebelum akhirnya terhapus atau dikurangi.
Percontohan
Dalam pencontohan, individu mengamati
seorang model dan kemudian diperkuat untuk
mencontoh tingkah laku sang model
Token Economy
Metode token economy dapat digunakan untuk
membentuk tingkah laku apabila persetujuari dan
pemerkuat-pemerkuat yang tidak bias diraba
lainnya tidak memberikan pengaruh. Dalam token
economy, tingkah laku yang layak bias diperkuat
dengan perkuatan-perkuatan yang bias diraba
(tanda-tanda seperti kepingan logam) yang
nantinya bias ditukar dengan objek-obejk atau hak
istimewa yang diingini.
Hubungan Antara Terapis Dan KLien
Pembentukan hubungan pribadi yang baik
adalah salah satu aspek yang esensial dalam
proses terapeutik, peran terapis yang esensial
adalah peran sebagai agen pemberi perkuatan.
Para terapis tingkah laku menghindari bermain
peran yang dingin dan impersonal sehingga
hubungan terapeutik lebih terbangun daripada
hanya memaksakan teknik-teknik kaku kepada
para klien
Langkah-langkah dlm proses konseling
dlm layanan konseling
1. Pembukaan, membangun hub pribadi antara
konselor dan konseling
a. Menyambut kedtgan konseli
b. Mengajak berbasi sebentar
c. Menjelskn kekhususan dri berwawancara
konseling
d. Mempersilahkan konseli u/ mengemukakan
hal yg ingin dibicarakn
2. Penjelsan, menerima ungkapan konseli apa adanay serta
mendengarkan dgn penuh perhatian. Berusaha
menentukan jenis maslah dan pendekatan konseling yg
sebaiknya diambil

3. Penggalian latar belakang masalah, mengadakan analisa


kasus, sesuai dgn pendekatan konseling yg dipilih

4. Penyelesaian maslah, menyalurkan arus pemikiran


konseli, sesuai dgn pendekatan konseling yg dipilih
5. Peutup, mengakhiri hubungan pribadi dgn konseli
a. Memberikan ringkasan jalannya pembeicaraan
b. Menegaskan kembali ketentuan/ keputusan yg ingin
diambil
c. Memberikan semngat
d. Menawarkan bantuannya bila kelak timbul persoalan
baru
e. Berpisah dgn konseli
Thank you
Referensi
Maulany R.F. 1997. Buku Saku Psikiatri. Cetakan 1.
Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Gunarsa S.D. 2007. Konseling dan Psikoterapi. Cetakan
ke-7. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai