Anda di halaman 1dari 21

G E R A KA N P E M B A H A R UA N

DALAM ISLAM DI
INDONESIA

KELOMPOK 3
1 . J A M I YAT U L K H A I R D A N A L -
I R S YA D

Jamiyatut Khair merupakan organisasi Islam


yang berjuang dalam pembaharuan islam
dalam segala aspek. Masa berdirinya oganisasi
ini hampir berbarengan dengan dengan
gerakan Pan Islamismenya Jamaluddin al-
Afghani.
A . J A M I YAT U L K H A I R D A N A L -
I R S YA D

Permohonan izin berulangkali diajukan kepada


gubernur Jenderal W Rooseboom, tetapi selalu
ditolak dan penyebabnya tidak jelas
Setelah menunggu lama, akhirnya izin pendirian
Jamiyatul Khair dikeluarkan pada tanggal 17 Juni
1905. Setelah permohonan izin dikeluarkan oleh
Gubernur Jendral J.V Van Heutsz, Jamiyatul Khair
tidak boleh mendirikan cabang diluar Jakarta.
PENGURUS -PENGURUS
J A M I YAT U L K H A I R

Angkatan I terdiri dari


Said bin Ahmad Basandid (sebagai ketua),
Muhammad bin Abdullah bin Shihab (Wakil
ketua),
Muhammad Fakhir bin Abdurrahman Mansyur
(Sekretaris),
Idrus bin Ahmad bin Shihab (bendahara). Setahun
kemudian dirubah pengurus.
PENGURUS -PENGURUS
J A M I YAT U L K H A I R

Angatan II terdiri
Idrus bin Abdullah al-Mansyur (ketua),
Salim bin Ahmad Balwel (wakil ketua),
Muhammad al-Fakhir bin Abdurrahman al-
Mansyur (Sekretaris),
Idrus bin Ahmad bin Shihab (bendahara).
PEMIKIRAN DALAM DUNIA
P E N D I D I KA N

Jamiyatul Khair mendirikan sekolah pertama di


Pekojan Jakarta. Beberapaa tahun kemudian dibuka
sekolah pula di Krukut, Tanah Abang, dan Bogor
pada bulan Maret 1911 atau Rabiul Awal 1329 H.
Kemudian, pengajar dari Mekah datang seperti :
Syekh Ahmad Tayyib al-Maghribi ditempatkan di
Krukut. Syekh Muhammad Abdul amid as-Sudani
ditempatkan di Bogor. Muhammad al-Hasyimi
alumnus dari azzaitun ditempatkan di Tanah Abang.
P E M I K I R A N D A N G E R A KA N
ORGANISASI

Perkumpulan ini menitik beratkan pada semangat


pembaharuan melalui lembaga pendidikan modern.
Jamiyatul Khair membangun sekolah bukan semata-
mata bersifat agama, berhitung, sejarah, ilmu bumi,
bahasa pengantar Melayu.
Pelajaran Bahasa Arab sangat ditekankan sebagai alat
untuk memahami sumber-sumber islam. Banya tokoh
yang pernah singgah di Jamiyatul Khair sebagai
anggota seperti Budi Utomo dan sebagian anggota
Serikat Islam.
LANJUTAN...
Organisasi ini meluaskan sayapnya dengan
mendirikan Panti Asuhan Piatu Darul Aitam.
Habib Abu Bakar bersama dengan sejumlah
Alawiyah mendirikan sekolah untuk putra
(aulad) dijalan karet dan untuk putri (banat) di
jalan kebon Melati, Tanah Abang. Mereka juga
mendirikan cabang Jamiyatul Khair di Tanah
Tinggi, senen.
LANJUTAN...
Al-irsyad berdiri setelah berdirinya Jamiyatul
Khair yaitu organisasi ang didirikan warga
keturunan Arab di Jakarta. Didalam akte
pendirian dan anggaran Dasar Al-Irsyad yang
disahkan oleh Gubernur Jenderal belanda
tercatat pengurus pertamanya adalah :
Salim bin Awal Balweel sebagai ketua
Muhammad Ubaid Abud sebagai sekretaris
Said bin Salim Masyabi sebagai bendahara
Saleh bin Ubaid bin Abdat sebagai penasehat
LANJUTAN...
Organisasi ini merupakan perhimpunan yang
berakidah islamiah yang memberikan
pelayanan kepada masyarakat dibidang
pendidikan, pengajaran, serta sosial dan
dakwah bertingkat nasional. Organisasi ini
tidak ada kaitannya dengan politik apapun
serta tidak mengurusi masalah politik praktis.
LANJUTAN...
Gerak al irsyad dari sudut pembaharuan dan
pemikirannya mempunyai kesamaan dengan
gerakan reformis mesir. Sementara itu,
muhammadiyah timbul sebagai reaksi terhadap
politik pemerintah Belanda yang berusaha
untuk menasranikan orang indonesia.
Muhammadiyah lebih banyak peranannya pada
pembangunan lembaga pendidikan, sedangkan
al-irsyad begitu lahir terlibat dengan berbagai
masalah diniyah.
LANJUTAN...
Tercatat ada beberapa tokoh yang pernah
belajar di madrasah al-irsyad ini, anatara lain
:
Yunus Anis (Muhammadiyah),
TM.Hasby as Shiddiqie,
Prof. Kahar Muzakkir,
Muhammad Rasyidi,
Farid Maruf.
2. SERIKAT ISLAM
Serikat Islam (SI) berdiri di Solo pada tanggal 11
November 1912. SI tumbuh dari organisasi yang
mendahuluinya yaitu Sarekat Dagang Islam (SDI).
Organisasi ini didirikan oleh :
KH. Samanhoedi,
M. Asmodimejo,
M. Kertotaruno, M. Sumowerdojo, dan H. Haji
Abdulrajak. SDI terkenal dipimpin oleh Samanhoedi,
sedangkan SI terkenal ditangani oleh H. Oemar Said
Cokroaminoto.
2. SERIKAT ISLAM
Pada awalnya organisasi ini lahir karena adanya kompetisi
yang meningkat dalam perdagangan batik terutama dalam
golongan Cina, dan sikap superprioritas orang Cina
terhadap orang Indonesia sehubungan dengan berhasilnya
revolusi Cina pada tahun 1911.
Organisasi ini juga dimaksudkan untuk menjadi benteng
bagi orang-orang Indonesia yang umumnya terdiri dari
pedagang-pedagang batik Solo tehadap orang Cina dan
para bangsawan.
Dengan perubahan nama menjadi Sarekat Islam,
organisasi ini merubah haluan menjadi organisasi yang
bergerak di bidang politik.
3 . P E R S AT U A N I S L A M ( P E R S I S )

Pendirian Persis ini diawali dengan terbentuknya suatu


kelompok tadarus (penelahaan agama islam) di kota
Bandung yang dipimpin oleh Haji Zamzam dan Haji
Muhammad Yunus (berasal dari keturunan
Palembang).
Kelompok tadarus berjumlah sekitar 20 orang itu
menelaah, mengkaji, dan menguji ajaran-ajaran Islam
yang berkembang ditengah masyarakat.
3 . P E R S AT U A N I S L A M ( P E R S I S )

Ada dua agenda besar yang ingin dicapai Persis dalam


hal ini adalah :
Memurnikan akibad umat (Ishlah al-Aqidah)
Meluruskan ibadah umat (Ishlah al-Ibadah)
Untuk mencapai kedua agenda ini harus kembali
mengkaji Alquran dan Sunnah sebagai rujukan utama.
3 . P E R S AT U A N I S L A M ( P E R S I S )

Pada masa Ahmad Hassan, guru utama Persis,


kegiatan tabkigh yang digelar Persis tidak hanya
bersifat ceramah, tetapi juga diisi dengan
menggelar perdebatan tentang berbagai masalah
keagamaan. Misalnya, persedebatan Persis dengan
al-Ittihadul Islam di Sukabumi tahun 1932,
kelompok Ahmadiiyah (1933), Nahdatul Ulama
(1936), kelompok Kristen, kalangan Nasionalis,
bahkan polemic yang berkepanjangan antara
Ahmad Hassan dengan Ir, Soekarno tentang paham
kebangsaan.
A D A B E B E R A PA M E T O D E I J T I H A D
YA N G S E L A M A I N I D I K E M B A N G KA N
P E R S I S D I A N TA R A N YA I A L A H :

Metode analisis lafal.

Metode analisis Talil

Metode analisis istishlahi


Merujuk pada kaedah-kaedah fiqih, metode ini
digunakan untuk menghuungkan furu (hukum baru)
dan ashal (kaidah fiqih).
T O K O H - T O K O H U T A M A P E R S I S YA N G
P E R N A H M E M I M P I N P E R S I S A N TA R A
LAIN

Ahmad Hasan (guru utama persis),


Mohammada Natsir (melakukan proses kaderisasi
dan menempatkan Persis dalam barisan organisasi
Islam Modern dengan mendengungkan Kembali
kepada Alquran dan Sunnah),
Mohammad Isa Anshary (seorang perancang
Qanun Asasi Persis tahun 1935 dalam Muktamar
ke-Vnya),
T O K O H - T O K O H U T A M A P E R S I S YA N G
P E R N A H M E M I M P I N P E R S I S A N TA R A
LAIN

KH E Abdurrahman (low profile menampilkan


persis bukan keras, tapi teguh dalam prinsip
berdasarkan Alquran dan Sunnah).
KH Abdul Latief Muchtar (merealisasi diri atas
dasar kebutuha umat yang lebih realistis dan
kritis, persis semakin terbuka, inklusif, dan persis
mampu diterima semua kalangan tanpa ada
kelompok yang merasa takut dengan
keberadaannya dan mendirikan persis dikalangan
kampus).
4. MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah didirikan KH. Ahmad Dahlan pada
tanggal 08 Dzulhijjah 1330 H bertepatan dengan
tanggal 18 Nopember 1912 M di Kota Jogjakarta.
Muhammadiyah dikenal sebagai organisasi yang
telah menghembuskan jiwa pembaharuan
pemikiran Islam di Indonesia, memberantas
tkhayul, bidah, dan khurafat, mengusahakan
umat islam kembali pada Alquran dan Sunnah dan
bergerak di berbagai bidang kehidupan umat.

Anda mungkin juga menyukai