Sifilis
Preceptor : Lina Damayanti, dr. Sp.KK
Kelompok XL-C
Presentan :
1.Ramos Sohumuntal (4151121442)
2.Lyka Mustika Delima (4151121457)
3.Vani Meliani (4151121489)
4.Renisa Azimaulina (4151121491)
Partisipan :
1.Maesyaroh (4151121413)
2.Mutia Rahayu (4151121451)
3.Melisa Yusendarani (4151121495)
Definisi
Sifilis merupakan penyakit infeksi
kronik dan salah satu IMS bersifat
sistemik disebabkan oleh bakteri
Treponema pallidum.
Epidemiologi
WHO 12 juta kasus baru (2007)
Negara berkembang 90% oleh
karena hubungan seksual
Transmisi transplasental 80%
2 juta kehamilan terinfeksi sifilis per tahun
25 % abortus spontan, kelahiran mati
25 % berat badan lahir
rendah,mengalami infeksi yang serius
risiko kematian perinatal
Etiologi
Penyebab Treponema pallidum
Termasuk spirochaeta
Bentuk spiral, panjang 6-20 um,
lebar 0,15 um
Gejala Klinis
Inokulasi pada mikrolesi atau membran
mukosa
Awal
Papula-papula berukuran sebesar lentikuler yang
mudah menjadi erosi dan ulkus
Ulkus biasanya tersebar secara soliter, dengan
dasar berwarna merah dan bersih.
Ulkus pada penyakit sifilis memiliki ciri khas yaitu
akan teraba indurasi pada sekeliling ulkus (ulkus
durum)
Lanjut
Anoreksia, malaise, sefalgia, subfebris dan artalgia
Manifestasi klinis pada kulit : the great imittator
Klasifikasi
Lanjutan...
Sifilis akuisita (klasifikasi epidemiologi)
Sifilis primer (S I) : 2-3 minggu setelah infeksi
Sifilis sekunder (S II) : 2 sampai 10 minggu
SI
Sifilis laten dini : < 1 tahun setelah
infeksi
Sifilis lanjut : > 1 tahun setelah infeksi
Sifilis laten lanjut : > 1 tahun bahkan
bertahun-tahun
Sifilis tersier (S III) : setelah adanya gumma
Patogenesis
Traponema invasi ke membran mukosa
multiplikasi ditempat masuknya KGB
masuk aliran darah diedarkan keseluruh
tubuh
Lesi primer membentuk papula ulkus
dengan dasar yang bersih dan keras (2-10
minggu setelah infeksi)
dapat sembuh spontan
Lesi sekunder makulopapular merah
Dapat disertai dengan anoreksia, malaise,
nyeri kepala, demam dan nyeri pada bagian
persendian
Pemeriksaan Penunjang
Dark field examination
Uji ini memiliki sensitivitas 80% untuk diagnosis
Uji serologi
Uji antigen nontreponema
VDRL (Veneral disease Research Laboratory)
RPR (Rapid Plasma Reagin)
(+) 2-3 minggu infeksi sifilis yang tidak diobati
positif dengan titer yang tinggi pada sifilis
sekunder
Uji flouresensi antibodi treponema (FTA-ABS)
Uji ini memiliki spesifitas dan sensitivitas yang baik
Uji aglutinasi partikel Treponema pallidum (TP-PA)
Diagnosis
Diagnosis banding
Sifilis
Herpes Simpleks