29%
61%
Area Broca
Area motorik primer
Fasikulus arkuata
Korteks auditorik primer
Area Wenicke
Girus angularis
Area visual primer
Impuls auditorik akan dibawa ke area
auditorik primer pada lobus temporal. Impuls visual akan dibawa menuju ke
Impuls auditorik kemudian dibawa ke area korteks visual primer di lobus
area Wernicke. Area Wernicke berfungsi occipital. Impuls visual lalu diteruskan
untuk menerjemahkan impuls auditorik menuju ke area Wernicke.
ke dalam pemahaman.
KLASIFIKASI AFASIA (BOSTON)
Kelancara Meniru Pemaha
Jenis Afasia n Ucapan man
Tidak Tergangg
Afasia Global Lancar Terganggu u
Tidak
Afasia Broca Lancar Terganggu Normal
Afasia Transkortikal Tidak
Motorik Lancar Normal Normal
Afasia Transkortikal Tidak Tergangg
Campuran Lancar Normal u
Tergangg
Afsia Wernicke Lancar Terganggu u
AFASIA MOTORIK
Gangguan fluency
Komprehensi baik
Monophasia/verbal
stereotypy
Depresi
AFASIA SENSORIK
Gangguan komprehensi
Sangat ekspresif
AFASIA GLOBAL
Gangguan semua aspek
bahasa
AFASIA KONDUKSI
Komprehensi normal
Repetisi terganggu
AFASIA ANOMIK
Gangguan pada naming
Sulit menyebut nama benda
AFASIA TRANSKORTIKAL MOTORIK
Sulit memulai pembicaraan
Repetisi intak
DD/ Pure word deafness
Bahasa ibu
Kinan/kidal
Gejala lain
PEMERIKSAAN AFASIA
Fluency
Comprehensive
Repetition
Naming
Reading
Writing
FLUENCY
Pasien diminta menyebutkan Komponen Non fluen Fluen
REPETITION
Pasien diminta mengulang kata-kata yang
diucapkan pemeriksa
Orang normal mengulang kalimat yang
mengandung 19 suku kata
NAMING
Pasien diminta menyebutkan nama objek, bagian dari
objek, bagian tubuh, warna, dan bila perlu gambar
geometrik, simbol matematik, atau nama suatu
tindakan
READING
Kemampuan membaca dinilai dari kemampuan menilai
stimulus tulisan berupa simbol, kata, ejaan, kalimat,
dan paragraf
WRITING
Kemampuan menulis dilakukan dengan menilai tulisan,
menulis serial alfabet, dikte huruf, kata, menulis
kalimat, dan tulisan narasi dari sebuah gambar situasi
TOOLS
BDAE : Boston Untuk mendiagnosis jenis afasia
Diagnostic Aphasia Pedoman penilaian perkembangan terapi
Examination
WAB : Western Aphasia Untuk mendiagnosis jenis afasia berdasarkan klasifikasi
Battery Boston
Memberi
Menjadi titik tolak
informasi kepada
untuk
pasien,
penanganan
lingkungannya
wicara
dan orang ketiga
(rehabilitasi)
yang lain.
MANAJEMEN
PENYAKIT
FARMAKOLO SPEECH
YANG
GIS THERAPY
MENDASARI
FARMAKOLOGI
Penelitian ini Devalos et al,
Kelompok yang diberikan
menunjukan 25% pasien
piracetam selama 12 minggu Cho et al menyatakan
stroke menunjukan perbaikan
pasca stroke memiliki pemberian citicholin selama
fungsi kognitif. Citicholin lebih
perbaikan yang lebih cepat 12 minggu lebih superior
superior dibandingkan dengan
dibandingkan dengan dibandingkan pemberian
placebo (20%). Hasil terbaik
kelompok yang mendapatkan selama 6 minggu
didapat dengan pemberian
plasebo (Enderby)
citicholin 2000 mg/24 jam.
PACE :
MIT : Melodic Promoting
Tehnik VAT : Visual
Intonation Aphasics
Stimulasi Action Therapy
Therapy Communicativ
e Effectiveness
Apabila sudah
Terapi
dicapai hasil
diberikan 3-5 Reevaluasi
yang baik, Terapi 1-2 Reevaluasi VI,
kali/minggu pada bulan I,
terapi kali/minggu VII
selama 2-3 II, III
dihentikan
bulan
bertahap
PROGNOSIS
Siriraj Score :
(1x2,5) + (0x2) + (0x2)+ (100x0,1)- (0x3)-12 = -0,5 meragukan
KOORDINASI, GAIT, KESEIMBANGAN
Cara berjalan : tidak dilakukan
Tes Romberg : tidak dilakukan
Ataksia : tidak dilakukan
Disdiadokokinesis : tidak dilakukan
Rebound phenomen : tidak dilakukan
Dismetri : tidak dilakukan
GERAKAN ABNORMAL
Tremor : (-)
Athetose: (-)
Mioklonik : (-)
Khorea : (-)
HASIL
Laboratorium
LABORATORIUM
Nilai Nilai normal
Hb 14.8 12-16
Ht 43 35-47
Eritrosit 4.9 3,9-5,6 juta
MCH 30.1 27-33
MCV 87.1 76-96
MCHC 34.5 29-36
Leukosit 10.500 4000-11000
Trombosit 317.2 150-400ribu
GDS 85 80-160
Ureum 28 15-39
Creatinin 0.49 0,60-1,30
Natrium 141 136-145
Kalium 3.9 3,5-5,1
Chlorida 107 98-107
HASIL MSCT KEPALA NON KONTRAS
Kesan :
Perdarahan pada capsula interna kiri volume 27.8 cc
Tampak subarachnoid hemorrhage pada temporal kiri
Tak tampak tanda-tanda peningkatan TIK
HASIL X FOTO THORAX
Kesan :
Cor tak membesar
Tak tampak adanya infiltrat
HASIL EKG
Kesan :
Normosinus rhytym
RESUME (SUBYEKTIF)
Seorang wanita 52 tahun datang dengan keluhan
penurunan kesadaran mendadak disertai hemiplegia
dextra, afasia, dan paresis N VII dextra sentral. Riwayat
hipertensi (+) tidak rutin kontrol dan tidak minum obat.
Riwayat hipertensi dalam keluarga (+) ayah pasien.
RESUME (OBYEKTIF)
GCS : E3 M5 Vsuspek afasia
Tanda vital : TD : 161/100 mmHg (120), N : 92x/mnt, RR :
17x/mnt, t : 36,5oC
Nn. Craniales : kesan Paresis N. VII Dextra Sentral
Motorik : Sulit dinilai, kesan lateralisasi ke kanan
Sensibilitas : Sulit dinilai
Vegetatif : BAK (+) terpasang DC, urin jernih
Siriraj score : -0.5 meragukan
Hasil CT-Scan : ICH pada capsula interna kiri vol 27.8 cc, PSA
pada lobus temporal kiri
DIAGNOSIS
1. Diagnosis klinik : Penurunan kesadaran
Suspek afasia
Hemiplegia dextra spastik
Paresis N. VII dextra sentral
Diagnosis topis : capsula interna kiri, lobus
temporal kiri
Diagnosis etiologi : Stroke hemoragik (ICH dan PSA)
2. Hipertensi st II
3. Obesitas
RENCANA AWAL
1. Stroke hemoragik
IP Dx :
Laboratorium : GD I/II, kolesterol total, trigliserid, HDL, LDL, asam urat, PPT/PPTK,
Konsul mata (Funduskopi)
IP Tx :
Head up 30
O2 Nasal kanul 3 Lpm
Pasang NGT
Infus RL 20 tts/mnt
Inj. Cithicoline 500 gram/ 8 jam (intravena)
Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam (intravena)
Inj. Asam tranexamat 1 gr/ 6 jam (intravena)
Nimodipin 2 mg/jam syringe pump
Konsul SpKFR (Rehabilitasi Medik)
IP Mx : GCS, Tanda vital, Defisit neurologis
IP Ex: Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit, komplikasi yang mungkin
terjadi, rencana tatalaksana selanjutnya, dan prognosis penyakit
RENCANA AWAL
2. Hipertensi st II
IP Px : konsul mata untuk funduskopi
IP Tx :
Amlodipin 10 mg/24 jam
Konsul gizi klinik
IP Mx : tanda vital
IP Ex : Menjelaskan kepada keluarga mengenai penyakit,
komplikasi yang mungkin terjadi, rencana tatalaksana
selanjutnya, dan prognosis penyakit
RENCANA AWAL
3. Obesitas
IP Px :-
IP Tx : Konsul gizi
IP Mx : BMI
IP Ex : Menjelaskan kepada keluarga untuk
mengkonsumsi makanan sesuai diet yang disediakan
Rumah sakit
Tanggal 02-06-2015 (hari perawatan ke 1)
S Kontak (+), bicara (-) hanya dapat bicara aaa, tidak dapat membentuk kata-kata,
pasien dapat memahami pembicaraan, lemah anggota gerak kanan (+)
O KU tampak sakit sedang GCS E4M6Vsusp.Afasia motorik
P Terapi tetap Terapi tetap Diet sesuai gizi klinik Simvastatin 20 mg/24
Fisiotherapy jam
Speech therapy Diet sesuai gizi kliunik
Mx: GCS, TTV
HASIL LABORATORIUM (02/06/2015)
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL
KOAGULASI
PLASMA PROTHROMBIN TIME
Waktu prothrombin 9.8 detik 9.4 11.3
PPT kontrol 10.9 detik
PARTIAL THROMBOPLASTIN TIME
Waktu thromboplastin 29.1 detik 23.4 36.8
APTT kontrol 10.9 detik
KIMIA KLINIK
Glukosa puasa 89 mg/dL 80 109 : Baik
110 125 : Sedang
126 : Buruk
Glukosa PP 2 jam 96 mg/dL 80 140 : Baik
145 179 : Sedang
180 : Buruk
Cholesterol total 259 mg/dL < 200
Trigliserid 86 mg/dL < 150
HDL cholesterol 52 mg/dL 40 - 60
LDL direk 178 mg/dL 0 - 100
Asam urat 2.3 mg/dL 2.6 6.0
HASIL KONSUL MATA
ODS Retinopati hipertensi grade II, aterosklerosis grade
II
ODS tidak didapatkan retinopati diabetik
ODS tidak ditemukan papil edem sbagai salah satu
peningkatan TIK
Saran : Pengendalian faktor resiko tekanan darah
Konsul ulang untuk evaluasi visus bila KU baik
HASIL KONSUL REHABILITASI MEDIK
FT : Proper positioning
Alih baring tiap 2 jam
Passive ROM Excercise
Stretching
Mobilisasi bertahap sesuai toleransi
Breathing excercise (jika compos mentis)
ST : Evaluasi lebih lanjut mengenai afasia
Latihan peningkatan kemampuan berbahasa ekspresif
Latihan oromotor dan menelan
SW : Evaluasi sosial ekonomi
OT : Rencana wheel chair (untuk ambulasi) & evaluasi ulang
HASIL KONSUL GIZI KLINIK
Status gizi : obesitas
Status metabolik : meningkat
Status gastrointestinal : disfagia terkontrol
Kebutuhan : Kalori 33 kkal/kgBBI = 1500 kkal
Protein 1.2 gr/kgBB = 55 gr (15%)
Karbohidrat 60%, lemak 25%
Diet diberikan dalam bentuk cair II rendah lemak jenuh 1500
kkal/55 gr protein
Monitoring asupan dan daya terima
Usul pemberian B complex 1 tab/8 jam
Tanggal 03-06-2015 (hari perawatan ke 2)
S Kontak (+), bicara (-) hanya dapat bicara satu suku kata seperti ya, pasien dapat
memahami pembicaraan, lemah anggota gerak kanan (+)
O KU tampak sakit sedang GCS E4M6Vsusp.Afasia motorik
P Terapi tetap Terapi tetap Diet sesuai gizi klinik Simvastatin 20 mg/24
Fisiotherapy jam
Speech therapy Diet sesuai gizi kliunik
Mx: GCS, TTV
Tanggal 06-06-2015 (hari perawatan ke 5)
S Kontak (+), bicara (+) kata-kata terbata-bata, sulit untuk memulai bicara, sulit untuk
mengulangi kata-kata yang diucapkan pemeriksa, pemahaman baik, pelo (+), lemah
anggota gerak kanan
O KU tampak sakit sedang GCS E4M6Vsusp.Afasia motorik
P Terapi tetap Terapi tetap Diet sesuai gizi klinik Simvastatin 20 mg/24
NGT aff, ganti diet lunak
Ganti diet lunak jam
Inj. Asam tranexamat 1 gr/6 jam STOP
Nimodipin SP STOP ganti Nimodipin 60 Diet sesuai gizi klinik
mg/6 jam
Bladder training
Fisiotherapy
Speech therapy
Mx: GCS, TTV
Tanggal 10-06-2015 (hari perawatan ke 9)
S Kontak (+), bicara (+) kata-kata masih belum lancar, belum dapat mengucapkan
kalimat yang panjang, kesulitan untuk menirukan kata-kata yang diucapkan
pemeriksa, pemahaman baik, pelo (+), lemah anggota gerak kanan (+)
O KU tampak sakit sedang GCS E4M6Vsusp.Afasia motorik
P Terapi tetap Terapi tetap Diet sesuai gizi klinik Simvastatin 20 mg/24
Ganti diet biasa
Ganti diet biasa jam
DC aff
Fisiotherapy Diet sesuai gizi klinik
Speech therapy
Mx: GCS, TTV
Tanggal 15-06-2015 (hari perawatan ke 14)
S Kontak (+), bicara (+) kata-kata belum lancar, belum dapat mengucapkan kalimat yang
panjang, pemahaman baik, pelo (+), lemah anggota gerak kanan (+)
O KU tampak sakit sedang GCS E4M6Vafasia motorik
P Infus RL 20 tts/mnt STOP Terapi tetap Diet sesuai gizi klinik Simvastatin 20 mg/24
Inj. Cithicoline 500 gram/ 8 jam
(intravena) STOP jam
Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam Diet sesuai gizi kliunik
(intravena) STOP
Citicholine 500 mg/8 jam po
Nimodipin 60 mg/6 jam po
Vitamin B complex 1 tab/8 jam
Boleh pulang
TES KLASIFIKASI AFASIA
Bicara spontan : terganggu
Kelancaran bicara: tidak lancar
Pemahaman : intak
Repetisi : terganggu
Menamai : terganggu
Kesan : Afasia Motorik
No Masalah aktif Tgl No Masalah Pasif Tgl
1. Penurunan kesadaran 6 01/06/201
2. Paresis N.VII dextra sentral 5
3. 6 01/06/201
4. Paresis N. XII dextra sentral 5
5. 6 01/06/201
6. Hemiplegi Dextra Spastik 6 5
7. Afasia Motorik 6 01/06/201
8. Stroke hemoragik 5
9. Hipertensi st II 01/06/201
Obesitas 5
Dislipidemia 01/06/201
5
01/06/201
5
02/06/201
BAGAN ALUR
DECISION MAKING
TERIMA KASIH
BICARA SPONTAN
BICARA
SPONTA
N
Area
motorik
Area primer
Broca
Impuls
visual &
auditori
k
ANATOMI
FAKTOR RESIKO (AHA/ASA)