Anda di halaman 1dari 28

Dr. dr.

Sitti Nur Asni, SpOG


Induksi/Akselerasi persalinan
Manual plasenta
Kuretase
Vakum Ekstraksi
Forsep
Embriotomi
Persalinan letak sungsang
Seksio sesarea
Laparatomi
Indikasi Tindakan Bedah
Proses kehamilan, persalinan, nifas kdg
berlangsung secara patologik, karena itu perlu
pengawasan teliti & terus-menerus
Pengawasan bertujuan menemukan kelainan
sedini mungkin supaya penanganan dapat
segera dilakukan dgn sebaik-baiknya
Tiap tindakan pembedahan harus atas dasar
indikasi & dibantu dgn penunjang diagnostik
seperti USG, laparoskopi, kolposkopi, fetoskop,
kardiotokografi, MRI
Indikasi Tindakan Bedah
Kondisi : syarat yg harus dipenuhi sebelum
suatu tindakan tertentu boleh dilaksanakan
Perlu pertimbangkan keadaan ibu & janin
Tindakan pembedahan sebaiknya dilakukan
di RS dgn syarat asepsis & antisepsis dgn
pembantu yg cukup & cakap
Prinsip tindakan pembedahan:
Harus didasarkan atas indikasi yg tepat
Pilih tindakan yg paling aman untuk ibu & janin
(ingat kondisi ibu & lingkungannya)
Sedapat-dapatnya tidak menimbulkan komplikasi
pada ibu & janin
Pembedahan dapat dilakukan setelah segala
persiapan selesai & dipilih waktu yg paling
menguntungkan operasi ELEKTIF
Operasi yg dilakukan dalam keadaan darurat
operasi DARURAT/SEGERA
Pembedahan paliatif : mengurangi penderitaan
pasien, tetapi tdk menyembuhkan penyakitnya
krn hal itu tdk mungkin lagi
Pembedahan percobaan : dilakukan untuk
mendapat kepastian ttg jenis penyakit rongga
perut
Persiapan Pra Bedah
Bedah kebidanan u/ menyelesaikan persalinan
dilakukan dgn 2 cara :
Pervaginam
Perabdominal
Persiapan pra bedah obstetri operatif
pervaginam tidak banyak berbeda dgn
persiapan persalinan biasa
Persiapan pra bedah obstetri operatif
perabdominal perlu persiapan khusus dan
dilakukan tanpa direncanakan sebelumnya
Pedoman umum pada obstetri operatif
Diagnosis & indikasi operasi
Jenis operasi yg tepat
Indikasi-kontra bila dilakukan perabdominal /
pervaginam
Kondisi penderita (ibu/janin)
Persetujuan penderita, suami & orang tua/famili
atau yg bertanggung jawab terhdp penderita
Kemampuan dan keterampilan operator /
pembantunya
Perawatan pra bedah
Keadaan umum baik
Evaluasi terakhir status obstetrik penderita & janin
Lakukan pem.penunjang diagnosis (lab : urin&darah,
radiologik,usg)
Konsultasi dgn dokter ahli lain bila perlu
Keadaan umum kurang baik
Perbaiki keadaan umum sesuai penyebab dan lakukan
persiapan seperti diatas
Persiapan pra bedah
Persiapan penderita
Persiapan alat
Persiapan operator & pembantunya
Anestesia dalam Obstetri
Suatu tindakan untuk menghilangkan
kesadaran disertai hilangnya rasa sakit yg
sifatnya sementara
Anestesi yg digunakan sebaiknya tidak banyak
mempengaruhi anak
Tujuan persiapan pra anestesia :
mengetahui masalah saat ini, riwayat penyakit
dahulu/ masalah yg mungkin menyertai
menyusun rencana penatalaksanaan
sebelum,selama, setelah anestesi/operasi
Informed consent
Tindakan anestesi umum
Untuk persalinan perabdominam/seksio sesarea
Indikasi :
gawat janin
kontra indikasi anestesia regional
diperlukan relaksasi uterus
Keuntungan :
Induksi cepat
Pengendalian jalan napas & pernapasan optimal
Risiko hipotensi & instabilitas kardiovaskuler lebih
rendah
Kerugian :
Risiko aspirasi pada ibu lebih besar
Dapat terjadi depresi janin akibat pengaruh obat
Hiperventilasi pd ibu dpt menyebabkan terjadinya
hipoksemia & asidosis pd janin
Kesulitan melakukan intubasi tetap merupakan
penyebab utama mortalitas & morbiditas maternal
Tindakan anestesi regional
Analgesia/blok epidural (lumbal) : sering
digunakan untuk persalinan pervaginam
Anestesia epidural/spinal : sering digunakan
untuk persalinan perabdominam
Keuntungan :
Mengurangi pemakaian narkotik sistemik shg
kejadian depresi janin dpt dicegah/dikurangi
Ibu tetap dlm keadaan sadar & dpt berpartisipasi
aktif dlm persalinan
Risiko aspirasi pulmonal minimal
Kerugian :
Hipotensi akibat vasodilatasi (blok simpatis)
Waktu mula kerja lebih lama
Kemungkinan terjadi sakit kepala pasca punksi
Untuk persalinan pervaginam, stimulus nyeri &
kontraksi dpt menurun shg kemajuan persalinan dpt
menjadi lebih lambat
Kontra indikasi :
Pasien menolak
Insufisiensi utero-plasenta
Syok hipovolemik
Infeksi/inflamasi/tumor pd lokasi injeksi
Sepsis
Ggn pembekuan
Kelainan SSP tertentu
Ekstraksi Vakum
Suatu tindakan bantuan persalinan dimana
janin dilahirkan dgn ekstraksi menggunakan
tek.negatif dgn alat vakum yg dipasang di
kepalanya
Fisiologis terbentuk kaput suksadeneum pdd
kepala janin sbg kompensasi bakibaat
penghisapan/tek.negatif
Setelah kepala menempel pd mangkuk vakum,
tarikan dilakukan dgn bantuan tenaga dr ibu
mengandalkan penempelan kaput tsb
Alat ekstraktor vakum
Pompa/mesin penghisap dgn tek.negatif
Botol/tabung udara dilengkapi dgn manometer
u/ membuat & mengatur tek.udara negatif
Pipa/selang penghubung antara mesin/botol
dgn mangkuk ekstraktor vakum
Rantai/gagang penarik yg teropasang pd
mangkuk ekstraktor vakum
Mangkuk ekstraktor vakum yg terpasang pd
kepala bayi
Indikasi : perlu pertolongan persalinan kala II
yg dipercepat, bila terlambat membahyakan
keadaan ibu/janin
Kontra indikasi:
disproporsi kepala panggul
ruptur uteri membakat
ibu tdk boleh mengedan (peny, jtg, PE berat, Asma berat)
Syarat:
Janin aterm
Janin dpt lahir pervaginam
Pembukaan serviks sudah lengkap
Kepala jani sdh engaged
Selaput ketuban sdh pecah, bila belum pecahkan
Harus ada kontraksi uterus
Risiko komplikasi:
Ibu : perdarahan, robekan/trauma jalan lahir, fistula, infeksi
Janin ekskoriasi kulit kepala, sefal hematom/ subgaleal
hematom, nekrosis kulit kepala
Suatu tindakan bantuan persalinan
dimana janin dilahirkan dgn suatu tarikan
forsep yg dipasang pd kepala
Forsep : alat bantu persalinan, terbuat dr
logam t.d. 2 buah sendok yaitu sendok
forsep kiri dan kanan
Sendok forcep memiliki :
Tangkai pemegang, kunci forsep, tangkai
forsep, daun forsep
Model kunci forcep :
Inggris (Smelie), Prancis, Jerman, Norwegia
Daun forsep:
Lengkung kepala
Lengkung panggul
Pemakaian forsep berdasarkan penurunan
kepala dlm rongga panggul :
Forsep tinggi : kepala berada di atas PAP
Forsep tengah : kepala sdh engaged ttp belum
memenuhi syarat u/forsep rendah
Forsep rendah : kepala sdh mencapai PBP &
sutura sagitalis sdh berada dlm anteroposterior
Indikasi
Ibu: PE/Eklampsia, ruptur uteri membakat,
peny,jtg, asma, dll
Janin : gawat janin
Kontra indikasi
Bayi prematur
Disproporsi kepala panggul
Syarat
Janin aterm
Janin harus dapat lahir pervaginam
Pembukaan serviks sdh lengkap
Kepala janin sdh engaged
Selaput ketuban sdh pecah/dipecahkan
Suatu tindakan bantuan persalinan di mana
janin dilahirkan melalui suatu insisi pd ddg
perut & ddg uterus
Syarat
Uterus dlm keadaan utuh
Berat janin > 500 gram
Indikasi
Janin tdk dpt dilahirkan pervaginam (panggul
sempit absolut, tumor jln lahir, plasenta previa,
ruptur uteri membakat, kelainan letak, prolaps tali
pusat, gawat janin)
Pengakhiran kehamilan yg segera
Jenis seksio sesarea
Seksio sesarea klasik
Seksio sesarea transperitonealis profunda (SSTP)
Seksio sesarea yg dilanjutkan dgn histerektomi
Seksio sesarea transvaginal
Risiko komplikasi
Ibu : perdarahan banyak, infeksi, perlengketan
organ-organ pelvis pasca operasi
Janin : depresi SSP janin akibat penggunaan
obat-obat anestesi
Serangkaian proses pelepasan jar.yg
melekat pd ddg kavum uteri dgn
melakukan invasi & memanipulasi
istrumen ke dalam kavum uteri dengan
teknik secara sistematik
Indikasi :
abortus inkomplit
Abortus septik
Hati-hati pada :
Abortus yg disertai cedera intra abdomen
Abortus mola
Abortus yg terkomplikasi (syok hipovolemik)yg
belum dpt dikoreksi
Induksi persalinan : merangsang uterus
untuk memulai terjadinya persalinan
Akselerasi persalinan : meningkatkan
frekuensi, lama, dan kekuatan kontraksi
uterus dalam persalinan
Keberhasilan induksi persalinan
bergantung pd skor pelvis
Jika skor > 6 biasanya induksi cukup dgn
oksitosin
Jika < , matangkan serviks dgn
prostaglandin / kateter Foley
Faktor Skor
0 1 2 3
Bukaaan (cm) Tertutup 1-2 3-4 >5

Panjang serviks (cm) >4 3-4 1-2 <1


Konsistensi Kenyal Rata-rata Lunak -
Posisi Posterior Tengah Anterior -

Turunnya kepala (cm dr spina -3 -2 -1 +1,+2


iskiadika)
Turunnya kepala (dgn palpasi 4/5 3/5 2/5 1/5
abdominal menurut perlimaan
Perhatian:
Senantiasa lakukan observasi ketat pd pasien
yg mendapat oksitosin
Pertahankan tetesan sampai persalinan
Ibu dgn infus oksitosin jangan ditinggal sendiri
Jangan berikan oksitosin 10 unit dalam 500 ml
cairan pada multi gravida & pada bekas seksio
Pantau denyut jantung janin & his
Jangan lakukan kateter Foley bila ada riwayat
perdarahan, ketuban pecah, pertumbuhan
janin terhambat, infeksi vaginal
Persalinan pd bayi dgn presentasi bokong
/ sungsang dimana bayi letaknya sejajar
sumbu ibu, kepala pada fundus uteri,
bokong pada again terbawah

Frekwensi presentasi bokong/letak


sungsang tinggi pada persalinan preterm
Ibu jangan mengedan sebelum
pembukaan lengkap (pembukaan lengkap
dipastikan dgn pemeriksaan pervaginam)

Persalinan sungsang dibagi menjadi :


Persalinan pervaginam (spontaneus breech,
partial breeech extraction, total breech
extraction
Persalinan perabdominal (seksio sesarea)
Prosedur penyelesaian persalinan dgn jln
melakukan pengurangan volume/merubah
struktur organ tertentu pd bayi dgn tujuan
memberi peluang yg lebih besar untuk
melahirkan keseluruhan tubuh bayi.
Penentuan jenis tindakan embriotomi yg
dipilih tergantung dari letak, presentasi,
kel.patologis/kongenital
Jenis-jenis tindakan : perforasi, pungsi,
dekapitasi, eviserasi/eksenterasi,
spondilotomi, kleidotomi
Prosedur pelepasan plasenta dr tempat
implantasinya pd ddg uterus &
mengeluarkannya dr kavum uteri secara
manual
Indikasi : retensi plasenta/plasenta adhesiva
Kontraindikasi : plasenta inkreta & perkreta

Anda mungkin juga menyukai