Bab 5
Perjanjian Baku/Standar
Perjanjian Standar dikenal dengan istilah dalam bahasa inggris yakni standar
contract.Dalam bahasa belanda perjanjian standar yaitu standard voorwarden.
Peranjian ini dikenal juga dengna istiah take it or leave it contract. Dalam baasa
Indonesia perjanjian standar dikenal juga dengan istilah perjanjian baku.
Perjanjian Standar merupakan bagian dari pada perjanjian dibahwa tangan dan
merupkan perjanjian tertulis.Hal tersebut didasarkan pada penggolongan
berdasarkan bentuknya. Adapun secara umum bentuk perjanjian menjadi dua
jenis yaitu bentuk tertulis dan lisan.Perjanjian tertulis digolongkan menjadi
perjanjian dibawah tangan dan perjanian dengan akta otentik (amtelijke acta dan
partij acta).Sementara itu perjanjian dibawah tangan digolongkan menjadi
perjanjian biasa dan perjanjian standar.
Pengertian perjanjian dibawah tangan yang berbentuk biasa adalah untuk
menentukan isi perjanjian para pihak bernegosiasi karena memiliki posisi
bargaining yang sama. Kesepakatan yang timbul didasari oleh kekuatan tawar
menawar yang sama. Perjanjian ini memiliki keunggulan yaitu lebih
mencerminkan keseimbangan hak dan kewajiban para pihak.Isi perjanjian adalah
hasil musyarawarah para pihak. Di sisi lain erjanjian biasa ini memiliki kelemahan
yaitu dalam lapangan hukum tertent seperti perdagangan dan niaga dipandang
tidak efekif. Sehingga orang berbondong-bondong membuat perjanjian standar.
Pengertian perjanjian standar
menurut padangan para ahli
1. Munir Fuadi adalah : Suatu kontrak tertulis yang dibuat oleh hanya salah
satu pihak dalam kontrak tersebut, bahkan seringkali tersebut sudah
tercetak (boilerplate) dalam bentuk-bentuk formulir tertentu oleh salah
satu pihak, yang dalam hal ini ketika kontrak tersebut ditandatangani
umumnya para pihak hanya mengisikan data-data informatif tertentu
saja dengan sedikit atau tanpa perubahan dalam klausul-klausulnya
dimana para pihak lain dalam kontrak tersebut tidak mempunyai
kesempatan atau hanya sedikit kesempatan untuk menegosiasi atau
mengubah klausul-kalusul yang sudah dibuat oleh salah satu pihak
tersebut, sehingga biasanya kontrak baku sangat berat sebelah.
2. Pareto : Suatu transaksi atau aturan adalah sah jika membuat keadaan
seseorang menjadi lebih baik dengan tidak seorangpun dibuat menjadi
lebih buruk, sedangkan menurut ukuran Kaldor-Hicks, suatu transaksi
atau aturan sah itu adalah efisien jika memberikan akibat bagi suatu
keuntungan sosial. Maksudnya adalah membuat keadan seseorang
menjadi lebih baik atau mengganti kerugian dalam keadaan yang
memeprburuk.
MACAM-MACAM PERJANJIAN
http://
sendyego.blogspot.co.id/2011/05/hukum-perjanjian-standar
kontrak.html
https://nadyasm.wordpress.com/2014/05/25/tugas-softskill-huk
um-perjanjian-standar-kontrak-macam-macam-perjanjian-syarat-
syarat-perjanjian-saat-lahirnya-perjanjian-pembatalan-dan-pe
laksanaan-perjanjian/