Anda di halaman 1dari 11

Aspek Hukum dalam Ekonomi

Bab 5
Perjanjian Baku/Standar

Bernadus Sairatu Kuway


21215343
2EB10
PENGERTIAN PERJANJIAN BAKU/ STANDAR

Perjanjian Standar dikenal dengan istilah dalam bahasa inggris yakni standar
contract.Dalam bahasa belanda perjanjian standar yaitu standard voorwarden.
Peranjian ini dikenal juga dengna istiah take it or leave it contract. Dalam baasa
Indonesia perjanjian standar dikenal juga dengan istilah perjanjian baku.
Perjanjian Standar merupakan bagian dari pada perjanjian dibahwa tangan dan
merupkan perjanjian tertulis.Hal tersebut didasarkan pada penggolongan
berdasarkan bentuknya. Adapun secara umum bentuk perjanjian menjadi dua
jenis yaitu bentuk tertulis dan lisan.Perjanjian tertulis digolongkan menjadi
perjanjian dibawah tangan dan perjanian dengan akta otentik (amtelijke acta dan
partij acta).Sementara itu perjanjian dibawah tangan digolongkan menjadi
perjanjian biasa dan perjanjian standar.
Pengertian perjanjian dibawah tangan yang berbentuk biasa adalah untuk
menentukan isi perjanjian para pihak bernegosiasi karena memiliki posisi
bargaining yang sama. Kesepakatan yang timbul didasari oleh kekuatan tawar
menawar yang sama. Perjanjian ini memiliki keunggulan yaitu lebih
mencerminkan keseimbangan hak dan kewajiban para pihak.Isi perjanjian adalah
hasil musyarawarah para pihak. Di sisi lain erjanjian biasa ini memiliki kelemahan
yaitu dalam lapangan hukum tertent seperti perdagangan dan niaga dipandang
tidak efekif. Sehingga orang berbondong-bondong membuat perjanjian standar.
Pengertian perjanjian standar
menurut padangan para ahli

1. Hondius : perjanjian tertulis yang disusun tanpa


pembicaraan isinya dan lazimnya di tuangkan ke
dalam sejumah perjanjian tidak terbatas yang
sifatnya tertentu.
2. Mariam Darius Badruzaman : Perjanjian baku
adalah perjanjian yang isinya dibakukan dan
dituankan dalam bentuk formulir.
STANDAR KONTRAK

Standar kontrak merupakan perjanjian yang telah


ditentukan dan dituangkan dalam bentuk
formulir.Kontrak ini telah ditentukan secara sepihak
oleh salah satu pihak, terutama pihak ekonomi kuat
terhadap ekonomi lemah.
Standar Kontrak Menurut para Ahli

1. Munir Fuadi adalah : Suatu kontrak tertulis yang dibuat oleh hanya salah
satu pihak dalam kontrak tersebut, bahkan seringkali tersebut sudah
tercetak (boilerplate) dalam bentuk-bentuk formulir tertentu oleh salah
satu pihak, yang dalam hal ini ketika kontrak tersebut ditandatangani
umumnya para pihak hanya mengisikan data-data informatif tertentu
saja dengan sedikit atau tanpa perubahan dalam klausul-klausulnya
dimana para pihak lain dalam kontrak tersebut tidak mempunyai
kesempatan atau hanya sedikit kesempatan untuk menegosiasi atau
mengubah klausul-kalusul yang sudah dibuat oleh salah satu pihak
tersebut, sehingga biasanya kontrak baku sangat berat sebelah.
2. Pareto : Suatu transaksi atau aturan adalah sah jika membuat keadaan
seseorang menjadi lebih baik dengan tidak seorangpun dibuat menjadi
lebih buruk, sedangkan menurut ukuran Kaldor-Hicks, suatu transaksi
atau aturan sah itu adalah efisien jika memberikan akibat bagi suatu
keuntungan sosial. Maksudnya adalah membuat keadan seseorang
menjadi lebih baik atau mengganti kerugian dalam keadaan yang
memeprburuk.
MACAM-MACAM PERJANJIAN

1. Perjanjian dengan Cuma-Cuma dan


perjanjian dengan beban
2. Perjanjian sepihak dan perjanjian timbal
balik
3. Perjanjian konsensuil, formal dan, riil
4. Perjanjian bernama, tidak bernama dan,
campuran
SYARAT SAHNYA PERJANJIAN

Suatu kontrak dianggap sah (legal) dan mengikat,


maka perjanjian tersebut harus memenuhi syarat-
syarat tertentu. Menurut ketentuan pasal 1320 KUHP
Perdata, ada empat syarat yang harus dipenuhi
untuk sahnya suatu perjanjian, yaitu :
1. Sepakat mereka yang mengikatkan dirinya
2. Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
3. Mengenai suatu hal tertentu
4. Suatu sebab yang halal
SAAT LAHIRNYA PERJANJIAN

Berdasarkan Pasal 1320 jo 1338 ayat (1) BW/KUHPerdata


dikenal adanya asas konsensual, yang dimaksud adalah
bahwa perjanjian/kontrak lahir pada saat terjadinya
konsensus/sepakat dari para pihak pembuat kontrak
terhadap obyek yang diperjanjikan.
Pada umumnya perjanjian yang diatur dalam BW bersifat
konsensual.Sedang yang dimaksud konsensus/sepakat
adalah pertemuan kehendak atau persesuaian kehendak
antara para pihak di dalam kontrak. Seorang dikatakan
memberikan persetujuannya/kesepakatannya
(toestemming), jika ia memang menghendaki apa yang
disepakati.
Teori Menentukan Lahirnya Kontrak

1. Teori Pernyataan (Uitings Theorie)


Menurut teori ini, kontrak telah ada/lahir pada saat atas suatu penawaran
telah ditulis surat jawaban penerimaan. Dengan kata lain kontrak itu ada pada
saat pihak lain menyatakan penerimaan/akseptasinya.
2. Teori Pengiriman (Verzending Theori)
Menurut teori ini saat pengiriman jawaban akseptasi adalah saat lahirnya
kontrak. Tanggal cap pos dapat dipakai sebagai patokan tanggal lahirnya
kontrak.
3. Teori Pengetahuan (Vernemingstheorie)
Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada saat jawaban akseptasi
diketahui isinya oleh pihak yang menawarkan.
4. Teori penerimaan (Ontvangtheorie)
Menurut teori ini saat lahirnya kontrak adalah pada saat diterimanya jawaban,
tak peduli apakah surat tersebut dibuka atau dibiarkan tidak dibuka. Yang
pokok adalah saat surat tersebut sampai pada alamat si penerima surat itulah
yang dipakai sebagai patokan saat lahirnya kontrak.
PEMBATALAN PERJANJIAN

Suatu perjanjian dapat dibatalkan oleh salah satu pihak yang


membuat perjanjian atau pun batal demi hukum. Perjanjian
yang dibatalkan oleh salah satu pihak biasanya terjadi karena:
1. Adanya suatu pelanggaran dan pelanggaran tersebut tidak
diperbaiki dalam jangka waktu yang ditentukan atau tidak
dapat diperbaiki.
2. Pihak pertama melihat adanya kemungkinan pihak kedua
mengalami kebangkrutan atau secara financial tidak dapat
memenuhi kewajibannya.
3. Terkait resolusi atau perintah pengadilan
4. Terlibat hukum
5. Tidak lagi memiliki lisensi, kecakapan atau wewenang
dalam melaksankan perjanjian
DAFTAR PUSTAKA

http://
sendyego.blogspot.co.id/2011/05/hukum-perjanjian-standar
kontrak.html

https://nadyasm.wordpress.com/2014/05/25/tugas-softskill-huk
um-perjanjian-standar-kontrak-macam-macam-perjanjian-syarat-
syarat-perjanjian-saat-lahirnya-perjanjian-pembatalan-dan-pe
laksanaan-perjanjian/

Anda mungkin juga menyukai