Silviana Isyanto Nimade Malinka Petitsa Simon NPZ PRINCIPLE 1 Organisasi Berkomitmen Terhadap Integritas dan Nilai Etika Example : Zanzibar Co.
Mendefinisikan, mengkomunikasikan, dan Memimpin Perusahaan dengan
secara teratur memperbaharui kode etik dan memperhatikan integritas dan Etika standar bisnis Ditunjukan : karyawan dan pihak CEO dan seluruh pihak manajemen disemua eksternal (supplier) level berperan sebagai role model bagi Cara Mengkomunikasikannya : seluruh karyawan dan pihak eksternal dalam Web-Based menjunjung tinggi integritas dan nilai etika dalam berbisnis. Berikut tindakan yang Diperbaharuhi oleh : Senior dilakukan : Management dan BOD (annually review 1. Senior manajemen secara konsisten and discuss any changes needed to the berperilaku sesuai standar etika yang code) diharapkan. Faktor perubahan : 2. Setiap tindakan dan keputusan yang dibuat 1. mempertimbangkan faktor di semua level berdasarkan standar etika. eksternal dan internal 3. Berinteraksi dengan jujur dan adil dengan 2. mencakup area yang berisiko bagi pihak ketiga, supplier dan customer. perusahaan, 4. Menilai kinerja dan memberikan insentif bagi seluruh level organisasi Investigasi 3. permasalahan kepatuhan yang jika ada pelanggaran sedang dihadapi, 5. Melakukan investigasi jika ada kesalahan 4. hasil dari pemantuan aktivitas di 6. Melakukan koreksi jika ada penyimpangan perusahaan terhadap standar etika yang diharapkan. Penerapan Prinsip 6 Prinsip 6: Organisasi menetapkan tujuan dengan cukup jelas sehingga memungkinkan identifikasi dan penilaian risiko terkait. Penilaian risiko memungkinkan suatu perusahaan untuk mempertimbangkan apa dampak suatu peristiwa yang berhubungan dengan risiko potensial mungkin akan mempengaruhi pencapaian suatu perusahaan dari tujuannya. Implementasi Prinsip 6 manajemen harus merancang sistem informasi dan pengendalian yang mengurangi masalah- masalah yang berhubungan dengan dampak teknologi informasi dalam mengurangi pemisahan tugas tradisional. Jika manajemen merancang dan mengimplementasikan suatu sistem pengendalian umum komputer yang baik, maka banyak resiko menyeluruh tersebut yang akan dikurangi hingga tingkat yang dapat dikelola. PT Transavia Otomasi Pratama melakukan sistem informasi perusahaan dengan mengimplementasikan program berbasis ERP yang bernama Navision. ERP diimplementasikan dan diselaraskan dengan tujuan organisasi, visi, misi dan strategi. Mengoptimalkan pengendalian pada subsistem pengendalian aplikasi, yaitu boundary control, input control, processing control dan output control. Hal ini merupakan salah satu tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menilai resiko. PENERAPAN PRINSIP 11 Smythe & Smythe Internasional bergerak dalam bidang transportasi. Prinsip 11 merupakan komponen dari aktivitas pengendalian, prinsip ini adalah prinsip organisasi dalam memilih dan mengembangkan aktifitas pengendalian umum atas teknologi untuk mendukung tercapainya tujuan organisasi. IMPLEMENTASI PRINSIP 11 Menurut pendapat kami, Smythe & Smythe Internasional telah menerapkan pengendalian aktifitas yaitu pada prinsip 11 mengenai organisasi memilih dan mengembangkan aktifitas pengendalian umum atas teknologi untuk mendukung tercapainya tujuan. Hal ini ditunjukkan dengan penggunaan spreadsheet yang baik, dimana pengendalian, input, akses, versi, perhitungan pengujian dan keseluruhan analitis dikelola dan diperhatikan dengan baik. PENERAPAN PRINSIP 16 Fungsi Monitoring Organisasi memilih, mengembangkan, dan melakukan evaluasi yang terus-menerus (ongoing) dan/atau terpisahuntuk memastikan apakah komponen-komponen pengendalian internal adadan berfungsi. Pemantauan ERM diperlukan untuk menentukan bahwa semua komponen ERM yang terpasang bekerja secara efektif. Orang-orang di perusahaan selalu berubah, begitu juga dengan proses dan kondisi internal dan eksternal yang mendukung, tetapi komponen monitoring membantu memastikan ERM yang bekerja efektif secara terus menerus. IMPLEMENTASI PRINSIP 16 Sistem pengendalian internal perlu dipantau, proses ini bertujuan untuk menilai mutu kinerja sistem sepanjang waktu. Ini dijalankan melalui aktivitas pemantauan yang terus-menerus, evaluasi yang terpisah atau kombinasi dari keduanya.contoh prosedur monitoring sistem internal kontrol yang dapat dilakukan misalnya: Evaluasi dan pengujian kontrol(testing of controls)oleh bagian internal audit secara berkala Membuat programcontinuous monitoringdalam sistem informasi Melakukan pengawasan dan review atas kontrol yang ada (misalnyareconciliation review) Evaluasi atas efektivitas the tone at the top Diskusi antara komite audit dengan auditor internal dan eksternal Reviewquality assuranceatas departemen internal audit