Antonius Tedy S. 1511011100 Chintya Mutiara Azi 1511011103 Annisa Novita 1511011106
ETIKA BISNIS
STUDI KASUS : KONFLIK THE COFFEE DENGAN PELANGGAN
Konflik The Coffee dengan Pelanggan
Pelanggan yang bernama
Dewi Ratna Sari(23) mengunjungi The Coffee dan melakukan pemesanan seperti pelanggan lainnya. Setelah menikmati menu pesanan, Dewi berniat melakukan pembayaran pesanan dengan Credit Card miliknya. Mengira sudah membayar, Dewi kembali ke meja kasir dan mengambil Credit Card miliknya dan kembali ke meja temannya yang kebetulan berkunjung juga di The Coffee. Namun, ternyata transaksi pembayaran Dewi gagal dan Dewi sudah terlanjur pulang. Konflik The Coffee dengan Pelanggan
Pihak Manajemen The Coffee
merespon kejadian ini dengan menyebarkan konten gambar foto Dewi-diambil dari rekaman CCTV-bertuliskanTersangka Kabur dan Tidak Membayar yang cukup viral di Social Media tanpa mengklarifikasi kepada Dewi dan memproses kepada pihak yang berwenang terlebih dahulu. Pihak Dewi beritikad baik dan langsung menyelesaikan tanggung jawabnya kepada The Coffee. Di sisi lain, sikap The Coffee yang enggan mengakui kesalahannya serta melakukan klarifikasi ala kadarnya menuai respon negatif dari para netizen. Analisis Berdasarkan Teori Etika Teologi Deontologi Teori Hak
Kuat indikasi, motif dari Dewi terbukti beretikad
tindakan yang dilakukan baik dan telah oleh The Coffee untuk menyelesaikan Berdasarkan memberikan efek jera tanggung jawabnya kepada Dewi yang Undang-undang no.39 tahun 1999 sehingga Dewi berhak tertuduh sebagai tentang Hak Asasi atas usaha pemulihan pelanggan nakal,menimbulkan Manusia pasal 33 nama baik yang rasa ingin bertanggung Ayat 1 menjadi sebanding dengan jawab dan early warning imperatif kategoris. dampak yang bagi para pelanggan ditimbulkan dari nakal lain. (Egoisme Etis) tindakan pencemaran Merupakan perilaku nama baik yang yang tidak etis dilakukan The Coffee Merupakan perilaku yang etis. sebelumnya. PENYELESAIAN MASALAH Pihak manajemen The Coffee seharusnya dapat berjiwa besar untuk mengakui kesalahan mereka dalam mengambil tindakan. Menurut kami, keputusan bisnis yang etis dapat diambil pengelola The Coffee dengan menyampaikan permohonan maaf kepada Dewi dan mempublikasikannya seluas-luasnya-se-masif publikasi praduga tak bersalah kepada Dewi sebelumnya- dalam rangka memperbaiki dan