Case Presentation Chronic Kidney Disease: Oleh: Syadza Fadillah Pembimbing: Dr. Ariadhi Humardhani, SPPD
Case Presentation Chronic Kidney Disease: Oleh: Syadza Fadillah Pembimbing: Dr. Ariadhi Humardhani, SPPD
Kesadaran : Composmentis
Keadaan Umum : Sedang
Tekanan darah : 160/90 mmHg
Nadi : 70 x/menit
Suhu : 37,7 C
Pernapasan : 20 x/menit
Gizi : BB : 85kg, TB : 170cm (overweight)
ASPEK KEJIWAAN
Tingkah laku : Dalam Batas Normal
Proses pikir : Dalam Batas Normal
Kecerdasan : Dalam Batas Normal
PEMERIKSAAN FISIK
KULIT MATA
Warna : Sawo Exophthalmus : Tidak ada
matang Enoptashalmus : Tidak ada
Jaringan parut : Tidak ada Edema kelopak : Tidak ada
Pertumbuhan rambut : Normal Konjungtiva anemis : Ada, pada
Suhu Raba : Hangat kedua mata
Keringat : Umum Skelera ikterik : Tidak ada
Kelembaban : Lembab
Turgor : Cukup TELINGA
Ikterus : Tidak ada Pendengaran : Baik
Edema : Ada, pada Membran timpani : Tidak
kedua tungkai dan tangan dilakukan
Darah : Tidak ada
KEPALA
Bentuk : LEHER
Normocephal Trakea : Tidak deviasi
Posisi : Simetris Kelenjer tiroid : Tidak membesar
Penonjolan : Tidak ada Kelenjar Limfe : Tidak membesar
PARU-PARU
Inspeksi : Bentuk & ukuran dada normal, pergeraka nafas dalam
keadaan statis & dinamis simetris kanan dan kiri
Palpasi : Fremitus taktil simetris kanan dan kiri, fremitus vokal
simetris kanan dan kiri
Perkusi : Sonor (+) di seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler (+/+); Ronki (-/-), Wheezing (-/-)
JANTUNG
Inspeksi : Iktus cordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus cordis teraba
Perkusi : Batas atas : Sela iga II garis parasternalis sinistra
Batas kanan : Sela iga IV garis sternal dekstra
Batas kiri : Sela iga IV garis midclavicula sinistra
Auskultasi : Bunyi Jantung I & II Normal, Reguler. Gallop (-) Murmur (-)
ABDOMEN
Inspeksi : Agak cembung, gerak peristaltik usus tidak
terlihat, tidak tampak sikatrik.
Auskultasi : Bising usus (+) Normal
Perkusi : Timpani di seluruh kuadran abdomen
Palpasi : Nyeri tekan (-), Hepar dan Lien tidak teraba
Lengan Kanan Kiri
Kekuatan 5 5
ekstremitas
Tonus otot Normal Normal
Massa otot Normal Normal
Sendi Normal Normal
Gerakan Normal Normal
Kekuatan Normal Normal
Edema + +
Luka - -
Varises - -
Pemeriksaan
laboratorium
Pemeriksaan EKG
Diagnosis
Kerja
Hipertensi
Riwayat hipertensi
Riwayat penggunaan obat anti-hipertensi
TD saat datang ke IGD pasar rebo 210/110 mmHg
dan saat di follow-up TD diatas 140/90 mmHg
Pemeriksaan Anjuran
Pemeriksaan LFG, CCT
Penatalaksanaan
Non medikamentosa Terapi injeksi dan cairan
O2 IVFD NaCl 0,9%/8 jam
Diet rendah garam, rendah Injeksi lasix 2x2
protein Injeksi cefoperazon 2x1
Injeksi ondansetron 2x1
Medikamentosa Injeksi vitamin k 3x1
Terapi oral Injeksi dycinon 3x1
Aminoral 3x2
Asam folat 3x1 Haemodialisa
B12 3x1
Osteocal 3x1
Allopurinol 2x1
Amlodipin 1x10mg
Clonidine
1x0,15mg
Valsartan 1x160mg
Prognosis
Ad vitam : dubia
Ad functionam : dubia ad malam
Ad sanactionam : dubia ad malam
Follow up
Tinjauan Pustaka
1 Kerusakan ginjal (renal damage) yang terjadi lebih dari 3 bulan, berupa
kelainan struktural atau fungsional, dengan atau tanpa penurunan laju
filtrasi glomerulus (LFG), dengan manifestasi:
Kelainan patologis
Terdapat tanda kelainan ginjal, atau kelainan dalam tes pencitraan
(imaging tests).
Diabetic Nephropathy
Hipertensi
Glomeluronefritis
Renovascular disease (nefropati iskemik)
Polycistic kidney disease
Reflux nephropathy, penyakit ginjal kongenital
HIV-associated nephropathy
Rejeksi kronik
Faktor resiko
Gejala Klinis
Sesuai dengan penyakit yang mendasari
Sindrom uremia :
lemah, letargi, anoreksia, mual muntah,
nokturia, kelebihan volume cairan (volume
overload), neuropati perifer, pruritus, uremic
frost, perikarditis, kejang-kejang sampai koma
Gejala komplikasinya antara lain :
hipertensi, anemia, osteodistrofi renal, payah
jantung, asidosis metabolik, gangguan
keseimbangan elektrolit (sodium, kalium,
khlorida)
Diagnosa
Pendekatan diagnosis gagal ginjal kronik (GGK)
mempunyai sasaran berikut:
Memastikan adanya penurunan faal ginjal
(LFG)
Mengejar etiologi GGK yang mungkin dapat
dikoreksi
Mengidentifikasi semua faktor pemburuk faal
ginjal (reversible factors)
Menentukan strategi terapi rasional
Meramalkan prognosis
Sesuai dengan penyakit yang mendasarinya
Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan
kadar ureum dan kreatinin serum, dan
penurunan LFG yang dihitung mempergunakan
rumus Kockroft-gault.
Kelainan biokimiawi darah meliputi penurunan
kadar hemoglobin, peningkatan kadar asam
urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia,
hiper atau hipokloremia, hipofosfatemia,
hipokalsemia, asidosis metabolik.
Kelainan urinalisis meliputi, proteinuria,
hematuri, leukosuria, cast, isostenuria.
Pemeriksaan radiologis penyakit ginjal kronik :
Foto polos abdomen
Pielografi intravena Pielografi antegrad atau
retrograd dilakukan dengan indikasi
Ultrasonografi ginjal bisa memperlihatkan
ukuran ginjal yang mengecil, korteks yang
menipis, adanya hidronefrosis, atau batu
ginjal, kista, massa, kalsifikasi
Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi
dikerjakan bila ada indikasi.
Biopsi dan Pemeriksaan Histopatologi Ginjal
Dilakukan pada pasien dengan ukuran ginjal
yang masih mendekati normal, dimana
diagnosis secara noninvasif tidak bisa
ditegakkan.
Bertujuan untuk mengetahui etiologi,
menetapkan terapi, prognosis, dan
mengevaluasi hasil terapi yang telah diberikan.
Kontra indikasi pada ukuran ginjal yang tidak
terkendali, infeksi perinefrik, gangguan
pembekuan darah, gagal nafas, dan obesitas
Penatalaksanaan
Terapi spesifik terhadap penyakit dasarnya
Pencegahan dan terapi terhadap kondisi
komorbid (comorbid condition)
Memperlambat perburukan (progression)
fungsi ginjal
Pencegahan dan terapi terhadap penyakit
kardiovaskular
Terapi pengganti ginjal berupa dialisis atau
transplantasi ginjal
Derajat LFG (ml/menit/1,73m2) Rencana tatalaksana