Anda di halaman 1dari 44

FASILITASI KELAS

IBU HAMIL
Kasie :Kesga & Gizi
TUJUAN
UMUM:
Pada Pertemuan ini mengenali kesenjangan
dalam pelaksanaan kelas ibu dan Memahami
teknik fasilitasi Kelas Ibu Hamil berdasarkan
kompetensi dan manusiawi melalui pendekatan
belajar orang dewasa
TUJUAN KHUSUS:
Mengidentifikasi Karakteristik Fasilitator
Yang Efektif
Mampu melakukan keterampilan fasilitasi di
Kelas Ibu Hamil
Mampu mengevaluasi hasil pelaksanaan
Pengertian
Coaching,
Counseling, &
Consultation
PENGERTIAN/ISTILAH
COACHING
COUNSELING/KONSELING
CONSULTATION/KONSULTASI

KONSELOR/HELPER
KONSELI/HELPEE

4
1. COACHING

Proses mengarahkan untuk


tujuan pembentukan keahlian
Melalui metode melatih dan
memberikan orientasi kepada
karyawan tentang realita
tugasnya sehingga ia dapat
mencapai keahlian maksimum
untuk menjalankan tugas
dengan prestasi optimal. 5
COACHING

Dalam proses coaching,


pelatih/pembina berperan sebagai :
pembina yang akan mengarahkan dan
memberikan umpan balik tentang
cara menjalankan tugasnya , dengan
meminimalkan/mengeliminasikan
kekeliruan yang dilakukan bawahan
ketika melaksanakan tugas tersebut.
berperan aktif dan menentukan apa
yang harus dilakukan dan diperbaiki
6
2. COUNSELING

Proses memberi bimbingan dengan


tujuan mengatasi masalah karyawan
sehubungan dengan capaian
kinerjanya dan atau karirnya, dan
atau problem pribadinya, dengan
metode komunikasi dan relasi
interpersonal yang khusus.
7
COUNSELING
Tujuan konseling mencakup tiga
hal:
1.Bertujuan memecahkan masalah
yang dihadapi konseli (immediate
goal) dikenal juga sebagai tujuan
jangka pendek.
2.Bertujuan menata tujuan jangka
panjang bagi konseli (long-range
8
goal).
3.Bertujuan menata pelaksanaan
COUNSELING
Fungsi Konseling

Fungsi pencegahan
(preventive).
Fungsi perbaikan (remedial),
termasuk fungsi
penyesuaian.
9
Fungsi Pengembangan
(developmental).
JENIS2 COUNSELING
Dari sasaran/tujuannya, jenis
konseling :
Konseling pribadi/personal, terapi
Konseling karir atau vokasional
Konseling kinerja/kompetensi
karyawan
Konseling perkawinan 10

Konseling pastoral/religius
Kualifikasi Konselor
(Helper)
Memiliki minat membantu
Memberikan kenyamanan
Kemampuan komunikasi verbal
Kemampuan komunikasi non-
verbal
Kemampuan mengelola perasaan
yang muncul dalam diri sendiri
Mampu menjaga kerahasiaan
11
helpee/konseli
Tips Konseling Yang tidak
Yang boleh boleh
dilakukan dilakukan
Menunjukkan Menghakimi atau
kepedulian dan menyalahkan helpee
perhatian
Mengambilkan
Menjaga
keputusan untuk
kerahasiaan helpee
Merujuk pada Memberikan nasehat
lembaga yang
Simpati sehingga
memiliki kapasitas
larut dengan
yang sesuai dengan
masalah helpee
kebutuhan helpee
3. CONSULTATION

Proses menggugah helpee


memahami potensinya
untuk diberdayakan secara
efektif oleh helper ketika
harus memecahkan
masalahnya 13
CONSULTATION

Dalam proses konsultasi, konsultan


berperan sebagai :
seseorang pakar sehingga
kedudukkannya lebih tinggi
dapat menentukan dan
mengarahkan orang yang minta
bantuan melalui keahliannya
ahli yang aktif menentukan atau
pasif mengikuti apa yang diinginkan
orang yang minta bantuan 14
Perbedaan & Persamaan
COACHING, COUNSELING dan CONSULTATION

PERBEDAAN :
Terletak pada tujuan atau sasaran yang dituju untuk
maksud apa, sehingga menggunakan metode atau
teknik yang berbeda

PERSAMAAN :
Mengandalkan interpersonal relationship dan
communication skills sebagai media penyampaiannya

15
TEKNIK FASILITASI
Fasilitator Yang Efektif

Pra-syarat Fasilitator Efektif


Menguasai materi
Mengerti prinsip belajar orang dewasa
Memahami dinamika kelompok
Mempunyai keterampilan fasilitasi
Mau bekerja sama & koordinasi dalam tim
Mampu melakukan evaluasi pencapaian
tujuan para peserta

RUSLIDJAH
Fasilitator Yang Efektif
Kriteria Fasilitator yang Effektif
Membangun dan mempertahankan
kredibilitas sebagai fasilitator
Menanggapi & bekerja sama dgn
peserta
Menciptakan suasana kelas yang
menyenangkan.
Memberi umpan balik positif

Teknik Fasilitasi 18
Fasilitator Yang Efektif
(3)
o Memiliki keterampilan komunikasi dan
presentasi yang sesuai
Menggunakan keterampilan fasilitasi
Memberi kesempatan peserta utk praktek
Memantau proses dan melakukan
penyesuaian bila diperlukan

Teknik Fasilitasi 19
Kredibilitas Fasilitator
1. Membangun & Mempertahankan
.Sediakan waktu utk persiapan (hindari datang
terlambat)
.Sambut peserta secara individu/kelompok
.Jelaskan tujuan, metode, jadwal kegiatan
.Jelaskan peranan, hak & tanggung jawab peserta
.Identifikasi harapan & kekhawatiran psrta
.Sepakati norma selama pelatihan
.Hargai pengetahuan & pengalaman psrta
.Dorong psrta untuk bertanya/aktif

Teknik Fasilitasi 20
2. Menanggapi & Bekerja sama
Sensitif terhadap kebutuhan peserta
Berinteraksi dengan peserta:
Mengajukan pertanyaan yang efektif
Beri kesempatan kepada peserta untuk
berpartisipasi
Hindari batasan pada waktu melatih
Berpakaian sesuai dengan norma yang berlaku
3. Memberi Umpan Balik Positif
Berikan umpan balik segera bila peserta
menunjukkan kinerja baik
Berikan dukungan umpan balik bila kinerja masih
kurang baik hindari melukai perasaan (harga
diri) 21
Keterampilan Fasilitasi
Teknik fasilitasi antara lain adalah:
Membuat kesimpulan (mis.pada akhir
diskusi)
Melakukan klarifikasi
Melakukan paraphrasing
Mengajukan pertanyaan yang sesuai
pada saat yang tepat
Mengakui kontribusi individu peserta
terhadap proses belajar bagi peserta
lainnya
Teknik Fasilitasi 22
Memberi kesempatan untuk
praktek
Memberi kesempatan kepada
peserta untuk mengaplikasikan
pengetahuan/keterampilan yang
didapat pada ruang lingkup peserta
Bantu peserta untuk
mengaplikasikan hasil pelatihan di
lingkungan peserta
Lakukan demonstrasi atau berikan
contoh yang nyata (studi kasus)
Teknik Fasilitasi 23
Pemantauan & Penyesuaian
Identifikasi kebutuhan belajar
Minta umpan-balik atas proses belajar
Pantau kemajuan pencapaian tujuan
Lakukan penyesuaian bila dibutuhkan dgn
tetap memperhatikan tujuan kegiatan
Jelaskan ruang lingkup dan keterbatasan,
jika perlu
Mengelola waktu dengan baik

Teknik Fasilitasi 24
KESIMPULAN
Fasilitator yang efektif tidak cukup
hanya menguasai materi pelatihan
Keterampilan fasilitasi dibutuhkan
agar peserta mendapat hasil yang
optimal
Selain fasilitator, faktor lain
berperan dalam penyelanggaraan
kegiatan Kelas Ibu

Teknik Fasilitasi 25
Teknik
Counseling

26
KETERAMPILAN/KEAHLIAN
KONSELOR (Helper)

Ketrampilan dan Keahlian yang dipersyaratkan:


1. Mendengarkan aktif/listening (sambil
mengobservasi)
2. Komunikasi empati/empathetic
communication : bertanya, memberi
informasi,menyatakan pendapat/perasaanl,
reflecting, interpreting
3. Mencari solusi masalah dan menyusun
aktivitas pemecahannya
27
1. MENDENGARKAN AKTIF

Bukan hanya sekedar mendengar,


tetapi mendengarkan dengan :

Konsentrasi, Atensi, Memahami

Mendengarkan = listening
bukan
Mendengar = hearing 28
Mendengarkan Aktif

Terdapat 4 persyaratan penting


Intensity : memberikan perhatian dan
konsentrasi secara intensif terhadap apa
yang dikatakan oleh helpee.
Empathy : memahami apa yang
dikatakan oleh helpee, untuk hal ini
membutuhkan pengetahuan helper
tentang helpee dan fleksibility.
Acceptance : mendengar tanpa
memberikan penilaian, menerima helpee
apa adanya. 29
Take responsibility for completeness :
ada keinginan untuk melakukan sesuatu
2. Komunikasi empatik

Empati, tidak hanya mengembangkan


kemampuan merasakan apa yang
dirasakan oleh helpee, tetapi juga
merasa dan berpikir bersama-sama
helpee dengan lebih menekankan pada
memberi perhatian kepada kebutuhan-
kebutuhan helpee

30

.
Kemampuan Empati

Apa perbedaan empati dan


simpati ?

Mengapa helper perlu


mengembangkan empati bukan
simpati?

31
Perbedaan empati dan simpati

Simpati : Empati :
Dapat dirasakan Merasakan perasaan
dengan mudah helpee, tapi tetap
sadar bahwa ia orang
Kepedulian untuk
luar
membantu orang
Bisa dilatih
Dapat tampil dalam
Mampu mengelola
bentuk kasihan
perasaan sendiri
Larut dengan
Lebih dari sekedar
perasaan orang lain
peduli, merasakan
apa yang dirasakan
orang lain 32
REFLECTING SKILL
Menyatakan pada helpee bahwa helper memahaminya
dan peduli terhadap kondisi/situasinya.
Memahami pengalaman helpee dan menunjukkan upaya
untuk melihat dunia seperti halnya helpee.
Selalu menanti tanggapan dari helpee sebelum
melanjutkan .

33
INTERPRETING SKILL

Proses aktif dari helper dalam


upaya menjelaskan arti dari
kejadian-kejadian kepada
helpee,sehingga helpee mampu
melihat masalah mereka dari
sudut pandang yang baru/lain.
Helper menawarkan frame of
reference baru.
34
Tahapan Konseling
1. Building Trust :
(Membangun Hubungan)
Perhatikan :
Konseli sudah percaya, tidak merasa
terpaksa untuk mendiskusikan
masalahnya
Konselor siap mendengarkan konseli,
menunda agenda pribadi selama
konseling
Konseli siap menceritakan
35
permasalahannya
2. Klarifikasi Masalah
Konselor :
Menunjukkan sikap siap mendengarkan
dan siap membantu konseli
Membantu konseli siap membicarakan
permasalahannya
Mendengarkan keluhan konseli,
mengklarifikasikan hal yang belum jelas
agar bisa memahami permasalahan
konseli
36
Merumuskan permasalahan konseli,
dan konseli menyepakati permasalahan
3. Struktur Pembicaraan
Konselor :
Membuat bagan/kerangka tentang hal-
hal yang perlu diceritakan konseli
sesuai dengan permasalahannya
Utarakan tujuan dari setiap hal yang
perlu dan akan disampaikan konseli
Konseli :
Mengutarakan semua hal yang
berkaitan dengan masalahnya dengan
37
nyaman
4. Penggalian Masalah
Konselor :
Memandu pembicaraan dengan konseli sesuai
dengan struktur pembicaraan yang sudah dibuat
Merangkum ungkapan konseli agar lebih
sistematis
Menggali lebih lanjut hal-hal yang belum
diutarakan konseli
Merefleksikan perasaan, pikiran konseli agar
konseli lebih memahami diri dengan
permasalahannya
Memandu pembicaraan sampai konseli
menemukan pencerahan (insight) 38
Teknik Penggalian Masalah

1. Berikan dukungan/supporting
kepada konseli yang merasa takut,
cemas atau merasa tidak berdaya
2. Berikan simpati ketika konseli
harus menerima musibah atau
hambatan yang tidak bisa diubah
3. Jangan memotong pembicaraan,
ketika konseli ingin menceritakan
masalah yang selama ini tidak
sanggup ia kemukakan 39
5. Beri kesempatan konseli
mengungkapkan rasa frustrasi, stres
atau konflik yang membuat ia
kesal/marah
6. Beri waktu/jeda waktu bila konseli
sulit mengungkapkan
permasalahannya
7. Rangkum isi pembicaraan konseli
yang tidak sistematis agar ia mampu
melihat permasalahannya sendiri
8. Ungkapkan kesediaan 40
mendengarkan dan berbagi
konselor kepada konseli yang
9. Berikan pesan netral terlebih
dahulu
10.Ikuti dengan kerangka pesan
yang akan kita sampaikan
11.Perhatikan kesiapan konseli
mendengarkan dan menerima
pesan
12.Sampaikan dengan kata-kata
yang sederhana tapi mengena
41
13.Dukung bila konseli takut, cemas
atau depresi
5. Solusi Masalah
Konselor :
Menentukan target/keinginan konseli setelah ia
memahami permasalahannya
Mengeksplorasi kekuatan dan kelemahan konseli
dalam mencapai target perubahan
Menyusun alternatif solusi bersama konseli
Menetapkan solusi yang akan dilaksanakan
(waktu, tempat, cara melaksanakan solusi, penilai
dari kemajuan solusi)
Menentukan kriteria keberhasilan dari solusi

42
6. Terminasi Konseling
Konselor :
Menanyakan kepada konseli
tentang kepuasan dari
konseling hari itu
Merangkum hasil pembicaraan
selama konseling
Membuat kesepakatan
43
bersama konseli untuk tindak
lanjut berikutnya
Togethe
r We
Can!

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai