8 Black tiger snake/notechis acther 9 Death adder/achantopis antarcticus
10 Westren brown snake/pseudonaja nuchalis Ular berbisa Ular yang tidak berbisa Dalam kehidupan kita sehari-hari, tidak terlepas dengan lingkungan yang diantaranya dengan hewan, terutama dengan hewan peliharaan. Terdapat segi yang menguntungkan dan segi yang merugikan. Segi yang merugikan inilah yang akan kita bahas. Beberapa Cara Yang Diterima Oleh Penderita : 1. Gigitan : Anjing, Ular, Ikan 2. Sengatan : Semut, Tawon, Kalajengking 3. Kontak Pasif : Ulat Bulu 4. Semprotan : Serangga Paling Banyak Kasus Yang Ditanggulangi : Gigitan Anjing, Kucing, Kera yang dicurigai terkena rabies Sikap Kita : a. Menghadapi Penderita b. Menghadapi Binatangnya A. Pada Binatang Harus mengetahui daerah tempat tinggal kita. Endemik rabies atau tidak Keadaan binatang saat mengigit : a. Sedang beranak b. Dalam keadaan terangsang c. vaksinasi yang masih berlaku B. Pada Manusia Jenis Luka Banyaknya luka & dekat / tidak dengan CNS Vaksinasi Yang Diterima Penanggulangan Penderita : 1. Pemberian Vaksin dengan serum anti rabies 2. Pemberian ATS / Toksoid 3. Analgetik / Antibiotika Pemberian Frofilaksis Terhadap Rabies Spesies Hewan Keadan Hewan Pada Saat Menyerang Pemberian Imunisasi
Anjing & Kucing Sehat, riwayat imunisasi (+) Tidak Perlu
Sehat, provokasi (+) Tidak Perlu
Sehat, tanpa provokasi, hewan Tidak Perlu, kecuali selama
harus diobservasi selama 10 observasi terlihat gejala hari rabies Rabies atau diduga menderita Serum anti rabies rabies Vaksin anti rabies
Liar, tidak tertangkap Konsultasi ke instansi
depkes setempat, bila indikasi berikan SAR + VAR
Kelelawar, Srigala, atau Dianggap menderira rabies, Serum anti rabies
golongan carnivora kecuali terbukti negatif, pada Vaksin anti rabies lainnya pemeriksaan laboratorium.
Hewan ternak, binatang Umumnya tidak pernah Konsultasi ke instansi
pengerat (Kelinci, terjangkit rabies, kecuali pada depkes untuk mengetahu Marmut, Tikus, dll) saat terjadi endemik status rabies pada kawasan tersebut. Pemberian ATS/ Toksoid Luka Bersih Luka Kotor Imunisasi Sebelumnya Toksoid ATS Toksoid ATS
Tidak Ada / Tidak Pasti Ya * Tidak Ya * Ya *
Satu Kali DTP / DT Ya * Tidak Ya * Ya *
Dua Kali DTP / DT Ya * Tidak Ya * Ya *
Tiga Kali /DTP/DT atau Tidak # Tidak Tidak @ Tidak
lebih
Keterangan : * Seri Imunisasi harus sampai lengkap
# Kecuali booster terakhir sudah 10 tahun yang lalu/lebih @ Kecuali booster terakhir sudah 5 tahun yang lalu/lebih Patokan Ular A. Bisa ular mengandung toksin & enzim yang berasal dari air liur ular. B. Sifat Bisa : Neurotoksin : berakibat pada syaraf perifer sentral dan menyebabkan paralyse otot-otot. Haemotoksin : menyebabkan haemolitik Mytoksin : menyebabkan haemotoksin, myoglobulin, uria dengan kerusakan ginjal, hyperkalemia akibat kerusakan sel otot. Kardiotoksin : merusak serat-serat otot jantung yang dapat menyebabkan kerusakan otot jantung. Cytotoksin : dengan melepas histamin dengan zat-zat lainnya yang dapat menyebabkan gangguan kardiovaskuler. Cytolitik : zat ini dapat menyebabkan peradangan dengan nekrose jaringan pada tempat patukan. Enzim-enzim dengan hyaluronidase : sebagai zat aktif dalam penyebaran bisa. Anti Bisa : Jenis : Polyvalent. Untuk beberapa jenis ular tertentu : Cobra Ancistrodon Ular Tanah Bungarus Fasciatus Weling Bungarus Candidus Beberapa Jenis Ular Dan Bisanya Cobra > Neurotoksik yang hebat Ancistrodon > Haemolysis yang hebat Lainnya > merupakan jenis campuran Khusus ular laut > bersifat neurotoksin Manifestasi Klinik Lokal sakit bukan gambaran umum Tanda-tanda bekas taring/laserasi Bengkak dan kemerah. Kadang- kadang bulae/vasikular Sakit kepala, enek, muntah Rasa sakit pada otot-otot, dinding perut Demam, keringat dingin Derajat Keracunan Bisa Ular Menurut Parrish : 0 : - Tidak Terdapat Keracunan - Nyeri Lokal Minimal 1 : - Keracunan Minimal - Nyeri Lokal Hebat - Gejala Sistemik Tidak Ada 2 : - Keracunan Sedang - Gejala Sistemik Ada; Mual, Neurotik, Parestesia - Pembesaran Kelenjar Getah Bening Regional 3 : - Keracunan Berat - Gejala Sistemik; Hypertensi, ptekiae, ekimosis, syok. 4 : - Keracunan sangant berat; gagal ginjal, koma. UNTUK BISA NEUROTOKSIK Kelumpuhan otot pernafasan. Kardiovaskuler terganggu. Kesadaran menurun sampai koma. BISA HAEMOLITIK Luka bekas patukan yg terus berdarah Haematoma pada tiap suntikan I.M. Haematuria. Haemoptysis/haematemesis. Kegagalan ginjal PRINSIP PENGELOLAAN 1. Menghalangi penyarapan dan penyebaran bisa. 2. Menetralkan bisa. 3. Mengobati komplikasi. PERTOLONGAN YANG DIBERIKAN : 1. Tourniquet dengan pita lebar untuk mencegah aliran getah bening. Pita dilepaskan bila anti bisa telah diberikan. 2. Imobilisasi penderita trauma yang terkena patuk. 3. Transportasi secepatnya ke tempat diberikannya anti bisa dan tempat dimana resusitasi bisa dikerjakan. 4. Kecuali jenis ular, usahakan ular mati dibawa bersama penderita.
Tidak dianjurkan memasang tourniquet untuk arterial
dan insisi luka. PERTOLONGAN SELANJUTNYA : 1. Penting menentukan diagnosa patukan ular berbisa. 2. Bila ragu observasi 24 jam. Kalau gejala keracunan bisa nyata perlu memberikan anti bisa. 3. Pasang infus, berikan A.B.U I.V. tetesan cepat (20 cc A.B.U kedalam pelarut NaCl/Dextrose 5%).
Derajat 0 -1 (Parrish) - S.A.B.U tak perlu
Derajat 2 - 5-20 cc Derajat 3 4 - 40 100 cc
4. Bila tanda-tanda laryngopasme, bronchopasme,
urtikaria, hipotensi - - - - - - - - - Adrenalin 0,6 mg I.M - - - - - - - - - Hydrokortisone 100 mg I.V Supportif : a. Awasi kardiovaskuler, pernafasan dan status neurologicus dengan ketat. Apabila terjadi penurunan, anti bisa diberikan lagi atau sesuai dengan simptom. b. Laboratorium : Darah : - Hb, Ht. c. O2 diberikan, bila perlu intubasi d. Cairan untuk koreksi dehydrasi/hypovolemi. Plasma Expander, digitalis kalau perlu. e. Diuretika untuk mempertahankan diurese; kalau perlu dialyse. f. Heparin apabila ada D.I.C g. Antibiotik dan ATS/ Toksoid Serangga Korban oleh serangga biasanya ringan dan tidak banyak bahayanya Dasar timbulnya reaksi dari penderita adalah suatu reaksi alergi Reaksi bermacam-macam, bergantung pada individu Biasanya serangga itu bersifat allergen Kematian bersifat antiflaksis dan timbulnya ini biasanya disebabkan oleh sengatan Manifestasi Klinik Dari bentuk urtikaria eksterna sampai reaksi alergi khronik yang muncul hebat dengan reaksi anafilaksis dan didahului oleh reaksi setempat berupa kemerahan, rasa bengkak, rasa terbakar kemudian enek, muntah dan kesadaran menurun Serangga Yang Menyengat Semut, tawon, laba-laba, kalajengking. Letak sengat di segmen terakhir dari bagian perut Sifat Bisa : Warna jernih seperti air BD : 1.1313 Larut dalam air dan asam Tak dapat larut dalam alkohol Rasa tajam Neurotoksik, hemorrhagik, dan haemolytik. Mengandung unsur-unsur hiphoridae, fostolifase A dan Histamins Sengatan Tawon Pada orang yang sensitif. Hanya mengeluh sakit setempat, bengkak, kemerahan. Berat Reaksi 1. Reaksi Ringan : urtikaria, malaise, gelisah kurang lebih selama 24 jam. 2. Reaksi Sedang : edema anasarca, sesak nafas, nyeri perut, enek dan muntah. 3. Reaksi Berat : reaksi sedang diikuti sesak hebat, dysfagi, suara serak, pelo, tidak sadar. 4. ReaksiSyok : salah satu gejala diatas, diikuti dengan sianosis, tensi menurun, tidak sadar. Gigitan Kutu Busuk, lalat, nyamuk : Reaksi berupa kemerahan, edema, rasa gatal. Pada reaksi-reaksi hebat berupa edema yang menyeluruh. Gesekan Atau Sentuhan Ulat-Ulat Bulunya bersifat allergen sekaligus terdapat bisa Kadang-kadang disebarkan tertiup angin. Manifestasi Klinik Berupa gatal dan kemerahan, yang berat berupa syok sebagai reaksi histamin
Antihistamin lokal dan
Pengobatan parenteral Binatang-Binatang Laut Ubur-ubur dan Jelatang : Dengan tentakel yang ditembakkan biasanya hanya menyebabkan edema lokal, hiperemis, reaksi anafilaksis terjadi bila jumlah serangan banyak : berupa oksilasi, tekanan darah, kegagalan pernafasan dan kardiovaskuler. Pengobatan Resusitasi torniquet arterial Lokal dengan pasir panas dan alkohol Obat-obatan : narkotik, anestesi lokal, kortison kream. GURITA Bisa dari saluran ludah yang mengandung hyaluronidase, dengan neurotoksin yang bersifat blokade dengan neuromoskuler. Zat ini sangat sesuai dengan anticholinterase. Gambaran Klinis Bekas gigitan tidak sakit, hanya bengkak dengan cairan serohemorrhagis. Beberapa menit kemudian, muncul gejala keracunan dengan bengkak, dengan bentuk paralyse otot-otot, termasuk otot pernafasan : kadang-kadang diikuti enek, muntah, hipotensi dan bradikardi. Gejala ini biasanya berakhir setelah beberapa jam. Pertolongan Luka gigitan dicuci, sebelumnya dipasang torniquet arterial. Jalan nafas dipertahankan, kalau perlu resusitasi. simptomatik. Ikan Beracun Tusukan dari salah satu sirip bila ereksi yang memang mengandung bisa. Bisa ini bersifat hyaluronidase yang menyebabkan jaringan nekrosis vasokontriksi dan mytoksin. Gambaran Klinik Rasa sakit yang hebat pada saat tertusuk. Sering menyebabkan pingsan. Penderita meninggal karena pingsan kemudian tenggelam. Reaksi radang tampak pada bekas sengatan dianggota badan yang diserang, lemas, dan didaerah regional terasa sakit. Systemis berupa kegagalan kardiovaskuler akibat depresi myokardial dan hilangnya tonus pembuluh darah. Paralyse umum yang kadang-kadang diikuti koma. Apabila masa akut dilewati, penyembuhan lamban berupa luka yang lama sembuh akibat keadaan umum yang jelek. Pertolongannya Pasang Torniquet arterial Suntik anestesi lokal untuk mengurangi sakit. Daerah luka dihangati dan rendam dengan air hangat kuku / larutan PK (kalium permanganas) Obat-obatan : Narkotik, ATS, Toksoid, Antibiotik. Debridement luka.