Anda di halaman 1dari 16

Askep Neuro Psikiatrik

Halusinasi

oleh

Desi lusiana putri


Jamal huda
I wayan yoga pradnyana
Maelia unayah
HALUSINASI

Halusinasi adalah persepsi atau tanggapan dari


pancaindera tanpa adanya rangsangan (stimulus) eksternal
(Stuart & Laraia, 2001).

Halusinasi adalah ketidakmampuan klien menilai dan


merespon pada realitas tidak dapat membedakan rangsangan
internal dan eksternal tidak dapat membedakan amunan dan
kenyataan klien tidak mampu memberi respon secara akurat
sehingga tampak berlaku yang sukar di mengerti dan
mungkin menakutkan(keliat 2006).
ETIOLOGI

Biologis
Faktor prespitasi
FAKTOR Biologis
PREDISPOSISI Biologis
1. Faktor Perkembangan Stres
2. Faktor Sosiokultural lingkungan
3. Faktor Biokimia
Smber koping
4. Faktor PsikoloGIS
JENIS JENIS HALUSINASI

1. Halusinasi pendengaran atau


auditori
2. Halusinasi gambar geometris
3. Halusinasi penciuman
4. Halusinasi pengecap
5. Halusinasi perabaan atau taktil
FASE FASE
HALUSINASI

1.Comforting
2.Comdemming
3.Controlling
4.Conquering
MANIFESTASI KLINIS
Tahap I : memberikan nyaman tingkat
ansietas sedang ,secara umum halusinasi
merupakan suatu kesenangan.
Tahap 2 :enyalahkan,tingkat kecemasan
berat,secara umum halusinasi
menyebabkan antipasti
Tahap 3 : halusinasi yang bersifat
mengendalikan
Tahap 4 : halusinasi bersifat menaklukan
PENATALAKSANAAN
1.Menciptakan lingkungan yang
terapeutik
2.Melaksanakan program terapi dokter
3.Menggali permasalahan klien dan
membantu mengatasi masalah yang ada
4. Memberi aktivitas pada klien
5. Melibatkan keluarga dan petugas lain
dalam proses perawatan
STRATEGI PERAWATAN PAIEN
HALUSINASI

Membina hubungan interpersonal, bina hubungan saling percaya


Kaji gejala halusinasi termasuk durasi ,intensitas dan frekuensi
Fokus pada gejala dan minta klien menjelaskan apa yang terjadi.
Identifikasi apakah klien sebelumnya telah minum obat dan atau
alkohol.
Jika klien bertanya, nyatakan sederhana bahwa anda tidak
mengalami stimulus yang sama.
Bantu klien mengobservasi dan menjelaskan pikiran, perasaan
dan tindakan yang berhubungan dengan halusinasi (saat ini
maupun yang lalu).
Bantu klien identifikasi hubungan antara halusinasi dan
kebutuhan yang direfleksikannya.
Sarankan dan kuatkan penggunaan hubungan interpersonal
dalam memenuhi kebutuhan.
Identifikasi cara gejala-gejala psikosis lainnya.
Askep pada halusinasi
Pengkajian primer
1. Airway
2. Breathing .
3. Circulation
4. Disability
pengkajian sekunder
1. Identitas
2.faktor predisposisi
3.faktor presitipasi
4.pengkajian fisik
DIAGNOSA
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
KEPERAWATAN
1.Isolasisosial
1.Isolasi sosialberhubungan
berhubungandengan
dengan
sumberpersonal
sumber personalyang
yangtidak
tidakadekuat
adekuat
2.Resiko perilaku kekerasan
2.Resiko perilaku kekerasan
terhadapdiri
terhadap dirisendiri
sendiri
3.Resikoperilaku
3.Resiko perilakukekerasan
kekerasan
terhadaporang
terhadap oranglain
lain

1.Diagnosa 1 : Isolasi sosial berhubungan dengan sumber personal


yang tidak adekuat

NOC
Social interaction skills (kesehahatan psikososial III ) kelas
:interaksi sosial
Stres level
Sosial support
Kriteria hasil :
Bekerjasama dengan orang lain
Menunjukan sikap yang tenang menunjukan kepercayaan
Iklim sosial keluarga : lingkungan yang mendukung yang bercirikan
hubungan dan tujuan anggota keluarga
Partisipasi dalam bermain untuk meningkatkan kesenangan hiburan
Interaksi sosial dengan orang ,kelompok atau organisasi
Mengendalikan keparahan respon emosi sosial atau eksistensi
terhadap isolasi
NIC
Socialization enhancement
Anjurkan kesabaran dalam pengembangan hubungan
Anjurkan kegiatan sosial dan masyarakat
Fasilitasi partisipasi pasien dalam kelompok mendongeng
Bantu meningkatkan kesadaran pasien mengenai kekuatan
dan keterbatasan keterbatasan dalam berkomunikasi
dengan orang lain
Lakukan bermain peran dalam rangka berlatih
meningkatkan ketrampilan dan teknik komunikasi
Anjurkan pasien untuk mengubah lingkungan seperti pegi
keluar untuk jalan jalan ke bioskop.
2.Diagnosa 2 : Resiko perilaku kekerasan terhadap diri sendiri

NOC :
Self mutilation (kesehatan psikososial (III) kelas (kontrol diri )
Impuls self control
Kriteria hasil :
Menahan diri dari mengumpulkan niat untuk melukai diri sendiri
Dapat menahan diri mencederai diri sendiri
Mencegah kemungkinan cedera pasien atau orang lain karena adanya perintah dari
halusinasi
Mengidentifikasi perilaku impulsif yang berbahaya
Menghindari lingkungan beresiko tinggi
NIC
Behavior management : Self harm
Komunikasikan tingkah laku yang di harapkan pasien dan konsekuensinya bagi pasien
Pindahkan barang yang berbahaya dari lingkungan sekitar pasien
Bantu pasien untuk mengidentifikasi situasi dan atau perasaan yang mungkin memicu
perilaku menyakiti diri
Gunakan pendekatan yang tenang dan tidak menghukum pada saat menghadapi perilaku
menyakiti diri
Intrusikan pasien untuk melakukan strategi koping (misalnya latihan asertif ,impuls control
training,dan relaksasi otot )dengan cara yang tepat
Berikan obat obatan antipsikotik sesuai dengan yang dapat menurunkan kecemasan dan
menstabilkan mood dan menurunkan stimulasi kekerasan terhadap diri sendiri

Diagnosa 3 : resiko perilaku kekerasan terhadap orang lain

NOC
Abuse protektion
Impulse self control
Kriteria hasil :
Dapat mengidentifikasi faktor yang menyebabkan perilaku kekerasan
Tidak menganiaya orang lain secara fisik emosi atau seksual
Dapat menahan diri dari menghancurkan barang barang milik orang lain
Dapat mengidentifikasi kapan marah,prustasi atau merasa agresif
NIC
Behavior management
Tahan atau mengontrol pasien bertanggung jawab atas perilakunya
Komunikasikan tentang harapan bahwa pasien akan mempertahankan kontrol terhadap
kondisinya
Tahan diri dari mendebat atau melakukan tawar menawar
Gunakan suara bicara yang lembut dan rendah
Jangan memojokan pasien
Hindari mendebat pasien
Berikan penghargaan apabila pasien dapat mengontrol diri
Manajemen halusinasi
Bangun hubungan interpersonal dan saling percaya dengan klien
Monitor dan atur tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan
Pertahankan lingkungan yang aman

Berikan tingkat pengawasan yang sesuai


/supervisi untuk memantau pasien
Catat perilaku klien yang menujukan
halusinasi
Tingkatkan komunikasi yang jelas dan terbuka
Dorong pasien untuk mengekspresikan
perasaannya.

Anda mungkin juga menyukai