Anda di halaman 1dari 32

SEORANG LAKI-LAKI 50 TAHUN

DENGAN KERATITIS OD ET CAUSA


SUSPEK BAKTERIAL

P EM B IM B IN G :
D R . C H R IS TIN A D EW I R , S P.M

D IS U S U N O LEH :
D R . D EV I S A R A H IN TA N P ER M ATA S A R I
Anatom ikornea

Terdiri dari 5 lapisan :

epitel
Membran bowman
Stroma
Membran descment
endotel
Anatom ikornea
Keratitis
Definisi

Keratitis adalah perdangan kornea yang


ditandai dengan oedema kornea, infiltrasi
seluler dan kongesti siliar
Patofi
siologi

Faktor predisposisi

lesi pada epitel

Invasi patogen

infiltrasi antibodi

infiltrat

Manifestasi klinis
klasifi
kasi

Berdasarkan penyebab :
Keratitis bakterial
Keratitis viral
Keratitis jamur
Keratitis lagoftalmus
Keratitis neuroparalitik ( kerusakan
nervus V )
Keratokonjungtivitis sika
klasifi
kasi

Berdasarkan letaknya :

Keratitis superfisial
- k. epitelial
- k. subepitelial
- k. stromal

Keratitis profunda
- k. interstitial
- k. sklerotikans
- k. disiformis
klasifi
kasi
Klasifikasi lain :
Keratitis punctata superfisial
Keratitis numularis/ dimmer
Keratokonjungtivitis epidemika
Keratitis marginal
Keratokonjungtivitis flikten
Keratokonjungitvitis vernal
Gonore
Ulkus moren
M anifestasiklinis

Sensasi benda asing


Injeksi konjungtiva + injeksi siliar
Lakrimasi
Penurunan visus
Blepharospasme
Rasa nyeri
Fotofobia
D iagnosis
Pemeriksaan :
Anamnesis :
Penurunan visus
Faktor predisposisi
Sensasi benda asing Injeksi
Sering berkedip konjungtiva
(blepharospasme) Injeksi siliar
Mata merah Kornea oedem,
( hiperemi ) keruh
Mata nrocos
Infiltrat pada
( lakrimasi )
Pandangan kabur kornea
Rasa nyeri Fundus reflek
Silau ( fotofobia ) suram
Pem eriksaan penunjang

Tes flouresensi
Scrapping kornea
Kultur mikroorganisme
Penatalaksanaan

1. Medikamentosa
Eradikasi organisme penyebab
( antibiotik, antijamur, antivirus )
Anti peradangan : steroid
pertimbangkan
Artificial tears
Simptomatik : analgetik
Supportif : vit b complex, vit C
2. Nonmedikamentosa
Debridement
Eye protector
Hygiene
Identitas penderita

Nama : Tn. R
Umur : 50 tahun
Agama : Islam
Alamat : Pekalongan
Pekerjaan : wiraswasta
No CM : 135485
Anam nesis

Pasien datang ke poli mata RSUD Bendan


Pekalongan dengan keluhan mata kanan terasa
ngganjel sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan
ngganjel dirasakan setelah mata kanan pasien
kemasukkan benda kecil semacam debu pasir,
pasien kemudian mengucek mata kanannya.
Keesokan harinya pasien mengeluh mata kanan
menjadi ngganjel, merah, terasa nyeri, dan berair.
Pasien tidak mengalami demam, batuk, maupun
pilek. Tidak ada anggota keluarga yang
mengalami keluhan serupa. Untuk meringankan
keluhan pasien membeli obat tetes mata anti
iritasi di apotek.
2 hari yang lalu pasien merasakan
keluhan semakin berat dan muncul
rasa silau ketika melihat cahaya.
Pasien juga merasa mata kanan
menjadi kabur. Pasien kemudian
memeriksakan diri ke Puskesmas. Di
Puskesmas dikatakan pasien
mengalami luka pada lapisan bening
mata kanan dan kemudian dirujuk ke
poli mata RSUD Bendan Pekalongan.
RPD
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat sakit darah tinggi disangkal
Riwayat sakit kencing manis disangkal
Riwayat trauma (+) : mata kanan kemasukkan debu pasir 1 minggu
yang lalu
Riwayat sakit jantung (nyeri dada, sesak nafas) disangkal
Riwayat sakit ginjal disangkal
Riwayat asma (mengi) disangkal
Riwayat kelainan darah disangkal
Riwayat alergi obat disangkal
Riwayat operasi mata disangkal
Riwayat keluhan serupa sebelumnya disangkal
Riwayat memakai kacamata plus/minus sebelumnya disangkal
Riwayat penggunaan lensa kontak disangkal
Riwayat penggunaan tetes mata antibiotik dalam jangka panjang
disangkal
RPK

Tidak ada anggota keluarga yang


menderita sakit seperti ini
Tidak ada anggota keluarga yang
memiliki riwayat kencing manis dan
darah tinggi
Pem eriksaan fi
sik ( 9.12.2016 )

Status Presens:
Keadaan umum : baik, mata kanan
tampak merah
Kesadaran : kompos mentis
Tanda vital :
TD : 130/80 mmHg suhu : afebris
nadi : 88x/menit
RR : 20x/menit
Kepala : mesosephal
Thoraks : cor :tidak ada kelainan
pulmo : tidak ada
kelainan
Abdomen : tidak ada kelainan
Ekstremitas : tidak ada kelainan
Status ophtalm ologi
Oculus Dextra Oculus Sinistra

6/10 VISUS 6/6

Tidak Dilakukan KOREKSI Tidak dilakukan

Tidak dilakukan SENSUS COLORIS Tidak dilakukan

Gerak bola mata ke segala arah PARASE/PARALYSE Gerak bola mata ke segala arah
baik baik

Tidak ada kelainan SUPERCILIA Tidak ada kelainan

Edema (-), spasme (-) PALPEBRA SUPERIOR Edema (-), spasme (-)

Edema (-), spasme (-) PALPEBRA INFERIOR Edema (-), spasme (-)

Hiperemis(-),sekret (-), edema CONJUNGTIVA PALPEBRALIS hiperemis (-), sekret (-), edema
(-) (-)

Hiperemis (-), sekret (-), edema CONJUNGTIVA FORNICES hiperemis (-), sekret (-),
(-), corpus alienum (-) edema(-)

Injeksi silier (+), injeksi CONJUNGTIVA BULBI Injeksi (-), sekret (-)
conjungtiva (+) sekret (-)

Tidak ada kelainan SCLERA Tidak ada kelainan


Edema (+), keruh (+), infiltrate CORNEA Jernih
(+) letak di superior bentuk
punctata, jaringan nekrotik(-),

Kedalaman cukup, CAMERA OCULI ANTERIOR Kedalaman cukup,


Tyndall Effect(-) Tyndall Effect (-)

Kripte (+), sinekia (-) IRIS Kripte (+), sinekia (-)


Bulat, sentral, regular, PUPIL Bulat, sentral, regular,
3mm, Refleks cahaya (+) 3mm, Refleks cahaya (+)

Jernih LENSA Jernih


(+) suram FUNDUS REFLEKS (+) cemerlang
T(digital) normal TENSIO OCULI T(digital) normal
Tidak dilakukan SISTEMCANALIS LACRIMALIS Tidak dilakukan

Tidak dilakukan Tes flouresensi Tidak dilakukan


Tidak dilakukan Kultur mikroorganisme Tidak dilakukan
Injeksikonjungtiva

injeksisilier infi
ltrat
Resum e

Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poli mata


RSUD Bendan Pekalongan dengan keluhan mata
kanan terasa ngganjel sejak 1 minggu yang
lalu. Keluhan ngganjel dirasakan setelah mata
kanan pasien kemasukkan benda kecil semacam
debu pasir, pasien kemudian mengucek mata
kanannya. Keesokan harinya pasien mengeluh
mata kanan menjadi ngganjel, merah, terasa
nyeri, dan berair. Pasien tidak mengalami demam,
batuk, maupun pilek. Tidak ada anggota keluarga
yang mengalami keluhan serupa. Untuk
meringankan keluhan pasien membeli obat tetes
mata anti iritasi di apotek.
2 hari yang lalu pasien merasakan
keluhan semakin berat dan muncul
rasa silau ketika melihat cahaya.
Pasien juga merasa mata kanan
menjadi kabur. Pasien kemudian
memeriksakan diri ke Puskesmas. Di
Puskesmas dikatakan pasien
mengalami luka pada lapisan bening
mata kanan dan kemudian dirujuk ke
poli mata RSUD Bendan Pekalongan.
D arihasilpem eriksaan didapatkan

Oculus Dextra Oculus Sinistra

6/10 VISUS 6/6

Injeksi silier (+), injeksi CONJUNGTIVA BULBI Injeksi (-), sekret (-)
conjungtiva (+) sekret (-)

Edema (+), keruh (+), CORNEA Jernih


infiltrate (+) letak di superior
bentuk punctata, jaringan
nekrotik(-),

(+) suram FUNDUS REFLEKS (+) cemerlang


D iagnosis

Keratitis OD et causa
suspek bakterial
dd/ keratitis viral
keratitis fungal
keratokonjungtivitis
sika
Terapi

Debridement epitel kornea


Vigamox ED 1 tetes/ 4 jam
Tobramycin ED 1 tetes/ 4 jam
Asam mefenamat 500 mg 2x1
Vit B complex 1x1
Vit C 500 mg 1x1
Prognosis

OD OS

Quo ad visam Dubia Ad bonam Dubia Ad bonam

Quo ad sanam Dubia Ad bonam Dubia Ad bonam

Quo ad vitam Ad bonam

Quo ad Ad bonam
cosmeticam
Edukasi

Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya


bahwa pasien menderita infeksi pada kornea
mata yang dicurigai karena bakteri diakibatkan
karena pengusapan terlalu keras pada mata
sehingga terjadi luka pada mata pasien. Selain
itu keadaan tangan belum tentu higienis
sehingga memungkinkan bakteri masuk.
Menjelaskan kepada pasien untuk menghindari
pengusapan pada mata, menjaga mata dari
debu dan hindari pemakaian lensa kontak
Menjelaskan kepada pasien dan keluarganya
mengenai terapi yang diberikan
U sulan pem eriksaan

Tes flouresensi
Scrapping kornea
Kultur mikroorganisme
Terim akasih

Anda mungkin juga menyukai