Anda di halaman 1dari 36

VALUE FOR MONEY AUDIT

KARAKTERISTIK VALUE FOR MONEY AUDIT


Lingkup pemeriksaan value for money audit lebih luas
dibanding conventional audit.
Audit kinerja yang meliputi audit ekonomi, efisiensi, dan
efektivitas (3Es), pada dasarnya merupakan perluasan
dari audit keuangan.
Audit kinerja memfokuskan pemeriksaan pada tindakan-
tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi yang
menggambarkan kinerja entitas atau fungsi yang diaudit.
Kinerja suatu organisasi dinilai baik jika organisasi yang
bersangkutan mampu melaksanakan tugas-tugas dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan pada
standar yang tinggi dengan biaya rendah.
Salah satu hal yang membedakan VFM audit
denganconventional auditadalah dalam hal laporan audit.
KARAKTERISTIK VALUE FOR
MONEY AUDIT (Cont)
Audit kinerja adalah suatu proses sistematis
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
obyektif, agar dapat melakukan penilaian secara
independen atas ekonomi dan efisiensi operasi,
efektivitas dalam pencapaian hasil yang
diinginkan, dan kepatuhan terhadap kebijakan,
peraturan dan hukum yang berlaku, menentukan
kesesuaian antara kinerja yang telah dicapai
dengan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya,
serta mengkomunikasikan hasilnya kepada pihak-
pihak pengguna laporan tersebut (Malan,1984).
CONTOH HASIL LAPORAN AUDIT KINERJA
CONTOH HASIL LAPORAN AUDIT KEUANGAN
AUDIT EKONOMI DAN EFISIENSI
Ekonomi mempunyai arti biaya
terendah, sedangkan efisien
mengacu pada rasio terbaik antara
output dengan biaya (input). Audit
ekonomi dan efisiensi bertujuan
untuk menentukan:
AUDIT EKONOMI DAN EFISIENSI (Cont)
Hal yang perlu dipertimbangkan
dalam audit ekonomi dan efisiensi
menurut The General Accounting
Office Standards (1994) :
Mengikuti ketentuan pelaksanaan
pengadaan yang sehat
Melakukan pengadaan sumber
daya sesuai kebutuhan dengan
biaya terendah
Melindungi dan memelihara semua
sumber daya yang ada
AUDIT EKONOMI DAN EFISIENSI (Cont)

Menghindari duplikasi pekerjaan


Menghindari adanya pengangguran
sumber daya
Menggunakan prosedur kerja yang
efisien
Menggunakan sumber daya yang
minimum
Mematuhi persyaratan peraturan
perundang-undangan
Melaporkan ukuran yang sah & dapat
dipertanggungjawabkan mengenai
kehematan dan efisiensi
AUDIT EKONOMI DAN EFISIENSI
(Cont)
Auditor mengukur efisiensi berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan.
Untuk dapat mengetahui apakah
organisasi telah menghasilkan output yang
optimal dengan sumber daya yang
dimilikinya, auditor dapat membandingkan
output yang telah dicapai pada periode
yangStandar
bersangkutan dengan:
yang telah ditetapkan
sebelumnya

Kinerja tahun-tahun sebelumnya

Unit lain pada organisasi yang sama


atau pada organisasi yang berbeda
AUDIT EKONOMI DAN EFISIENSI (Cont)
Prosedur untuk melakukan audit ekonomi
dan efisiensi sama dengan jenis audit yang
lainnya. Secara umum, tahapan-tahapan
audit yang dilakukan meliputi:
1) Perencanaan
Perencanaan audit
audit
Me-reviewsistem
akuntansi danakuntansi dan
2) Me-reviewsistem
pengendalian
pengendalian interen
interen
Menguji sistem akuntansi
3) Menguji system akuntansi dan
dan pengendalian interen
pengendaliinteren
Melaksanakan
4) Melaksanakan auditaudit

Menyampaikan laporan.
5) Menyampaikan laporan.
AUDIT EFEKTIVITAS

Efektivitas berkaitan dengan pencapaian


tujuan. Audit efektivitas (audit program)
bertujuan untuk menentukan:
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)

Secara lebih rinci, tujuan pelaksanaan audit


efektivitas atau audit program adalah untuk:
Menilai tujuan program
Menentukan tingkat pencapaian hasil suatu program
yang diinginkan
Menilai efektivitas program
Mengidentifikasikan faktor yang menghambat
pelaksanaan kinerja
Menentukan apakah manajemen telah
mempertimbangkan alternatif
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)
Menentukan apakah program tersebut
saling melengkapi, tumpang tindih atau
bertentangan dengan program lain yang
terkait
Mengidentifikasi cara untuk dapat
melaksanakan program tersebut dengan
lebih baik
Menilai ketaatan terhadap peraturan
perundangan
Menilai apakah system pengendalian
manajemen sudah cukup memadai
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)

Meskipun efektivitas suatu program tidak


dapat diukur secara langsung, ada beberapa
alternatif yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi pelaksanaan suatu program
yaitu:
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)

Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada


evaluasi pelaksanaan program :
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)

Karakteristik audit kinerja :

Ekonom
i Audit
Manajeme
3 Efisiensi Audit
n
E Kinerja/Value
Efektivit Audit For Money
as Program
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)

Value for money secara umum


mempunyai tiga kategori kegiatan yaitu:

Anarrangem
ent Review
By-
Performance
production
review
VFM work
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)

Prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi


dalam audit kinerja yaitu:
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)
Hubungan pihak yang terlibat dalam audit
kinerja: Pihak Pertama:
Orang yang menguji akuntabilitas
Auditor
pihak kedua untuk pihak ketiga dan
Audit Relationship melaporkan kepada pihak ketiga

Fungsi Atestasi Fungsi Audit

Pihak ketiga: Pihak kedua:


pihak yang Fungsi Akuntabilitas entitas yang
menuntut adanya diaudit
akuntabilitas Entitas bertanggungjawab pada pihak
Entitas menuntut akuntabilitas pihak
kedua dan menerima laporan hasil pengujian ketiga dan akuntabilitas tersebut diuji
oleh pihak pertama
akuntabilitas dari pihak pertama
AUDIT EFEKTIVITAS (Cont)

Sebagaimana profesi dibidang lainnya,


untuk menjadi seorang auditor sektor publik
diperlukan beberapa syarat, yaitu:
Seorang
auditor Seorang
Seorang harus auditor
auditor mematuhi harus dapat
harus telah kode etik melakukan
diakui dapat yang audit
melakukan berlaku dengan
pemeriksaa
bertanggun
n (audit)
gjawab
STANDAR AUDIT PEMERINTAHAN (SAP)
TAHUN 1995

SAP merupakan buku standar untuk melakukan


audit atas semua kegiatan pemerintah.
Standar-standar yang menjadi pedoman dalam
audit kinerja terhadap lembaga pemerintah
menurut Standar Audit Pemerintahan adalah :
Standar Umum :
a.Staf audit harus memiliki kecakapan
profesional
b.Organisasi/lembaga audit dan auditor harus
independen
c.Auditor wajib menggunakan kemahiran
profesionalnya secara cermat dan seksama
d.Harus memiliki sistem pengendalian intern
yang memadai
STANDAR AUDIT PEMERINTAHAN (SAP)
TAHUN 1995 (Cont)

Standar Pekerjaan Lapangan Audit :


a.Perencanaan
b.Supervisi
c.Kepatuhan terhadap peraturan perundan-
undangan
d.Pengendalian manajemen
. Standar Pelaporan Audit Kinerja
a.Bentuk
b.Ketepatan waktu
c.Penyajian laporan
d.Distribusi laporan
e.Isi laporan
STANDAR AUDIT PEMERINTAHAN
(SAP) TAHUN 1995 (Cont)
Isi laporan:
Tujuan, Lingkup, dan Metodologi Audit
Auditor harus melaporkan tujuan, lingkup, dan metodologi audit
Hasil Audit
Rekomendasi
Pernyataan Standar Audit
Kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
Ketidakpatuhan terhadap peraturan perundang-undangan dan
penyalahgunaan wewenang
Pelaporan secara langsung tentang unsur perbuatan
melanggar/melawan hukum
Pengendalian manajemen
Tanggapan pejabat yang bertanggungjawab
Hasil/prestasi kerja yang patut dihargai
Hal yang memerlukan penelaahan lebih lanjut
Informasi istimewa dan rahasia
STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA (SPKN)
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN
NEGARA (SPKN) Cont

Seiring dengan perkembangan teori


pemeriksaan, dinamika masyarakat yang
menuntut adanya transparansi dan
akuntabilitas, serta kebutuhan akan hasil
pemeriksaan yang bernilai tambah menuntut
BPK menyempurnakan standar audit
pemerintahan (SAP) 1995. Sehingga di awal
tahun 2007, BPK telah berhasil
menyelesaikan penyusunan standar
pemeriksaan yang diberi nama Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara atau
disingkat dengan SPKN.
STANDAR PEMERIKSAAN
KEUANGAN NEGARA (SPKN) Cont
Sejak ditetapkannya Peraturan BPK ini dan
dimuatnya dalam Lembaran Negara, SPKN ini akan
mengikat BPK maupun pihak lain yang melaksanakan
pemeriksaan keuangan negara untuk dan atas nama
BPK.
Standart Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)
adalah Standar Profesional yang diterbitkan Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia yang
digunakan oleh Akuntan dalam melakukan
pemeriksaan atas Entitas Pemerintah yang mengelola
keuangan negara, Standar ini merupakan standart
profesional yang digunakan untuk memperoleh mutu
tertinggi dalam pemeriksaan sesuai standart
profesional yang telah ditetapkan.
STANDAR PEMERIKSAAN KEUANGAN
NEGARA (SPKN) Cont
AUDIT KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM
KONTEKS OTONOMI DAERAH

Terdapat tiga aspek utama yang


mendukung terciptanya kepemerintahan
yang baik, yaitu :
1. Pengawasan
2. Pengendalian, dan
3. Pemeriksaan.
AUDIT KINERJA PEMERINTAH DAERAH DALAM
KONTEKS OTONOMI DAERAH (Cont)
Pengawasan
Pemberian dilakukan sejak
wewenang harus tahap
diikuti dengan perencanaan.
pengawasan dan Fungsi
pengendalian yang pemeriksaan
kuat. Penguatan hendaknya
fungsi digariskan kepada
pengendalian lembaga
dilakukan melalui pemeriksa yang
pembuatan sistem memeiliki otoritas
pengendalian dan keahlian
intern. profesional, atau
PERMASALAHAN AUDIT KINERJA LEMBAGA PEMERINTAH DI INDONESIA

Sebagai upaya untuk meningkatkan


pengawasan dan pemeriksaan dalam rangka
membrantas praktik KKN, pemerintah
mengesahkan :
PERMASALAHAN AUDIT KINERJA LEMBAGA PEMERINTAH DI INDONESIA (Cont)

Reposisi Lembaga Pemeriksa


Otonomi dan desentralisasi fiskal
memberikan keleluasaan bagi pemerintah
daerah dalam melakukan pengelolaan
keuangan. Kasus di beberapa Negara
berkembang menunjukkan bahwa pemberian
otonomi daerah dan desentralisasi yang
terlalu cepat tanpa pengawasan yang cukup
justru meningkatkan korupsi di daerah.
PERMASALAHAN AUDIT KINERJA LEMBAGA PEMERINTAH DI INDONESIA (Cont)

Hal tersebut dikarenakan oleh :


Pertama adalah tidak tersedianya indikator
kinerja yang memadai
Kedua, terkait dengan masalah struktur
lembaga pemeriksa pemerintah pusat dan
daerah di Indonesia
STUDI KASUS
Contoh Kasus Audit Efisiensi
Metrotvnews.com, Jakarta:
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan potensi
kerugian negara sebesar Rp 9,72 triliun dari 12.947
kasus. Kerugian tersebut ialah hasil ketidakpatuhan
hingga inefisiensi. Kepala BPK Hadi Poernomo
mengungkapkan hal itu di Jakarta, Selasa (2/4/2013).
Hadi mengatakan, kasus di antaranya merupakan
ketidakpatuhan, kelemahan Sistem Pengendalian Internal
(SPI), dan kasus penyimpangan administrasi.
Rekomendasi BPK terhadap kasus tersebut ialah
penyerahan aset atas penyetoran uang ke kas negara
serta perbaikan SPI atau tindakan administratif yang
diperlukan.
STUDI KASUS (Cont)
Temuan tersebut terus terjadi secara
berulang setiap tahun. Selama proses
pemeriksaan, entitas yang diperiksa telah
menindaklanjuti temuan ketidakpatuhan yang
mengakibatkan kerugian, potensi kerugian, dan
kekurangan penerimaan dengan penyerahan
aset dan/atau penyetoran uang ke kas negara
senilai Rp124,13 miliar, tutur Hadi.
Pada periode pemeriksaan sebelumnya,
penyetoran ke kas negara/daerah/perusahaan
berjumlah Rp311,34 mliar.
TERIMAKASIH
Noni 46
Di audit keuangan dilihat materialiatasnya, di
audit kinerja materialisnya dilihat dari apa?
Dayanti 39
Bagaimana cara memperoleh bukti pada
audit kinerja?
Nial 10
Evaluasi proses, efektif atau engga?
Faktor2 yg menyebabkan keacuhan intansi
pemerintah

Anda mungkin juga menyukai