Anda di halaman 1dari 25

CARA PENIMBANGAN DAN

PERACIKAN SERBUK
1. Cara penimbangan :
- Timbangan disetarakan (sebelum ada beban, jarum
timbangan harus ada pada angka nol.
- Kertas perkamen diletakkan dipiring kiri dan kanan
- Anak timbangan diletakkan terlebih dahulu pada piring
kiri.
- Obat/bahan obat diletakkan pada piring kanan.
- Naikkan beban timbangan dengan memutar puteran
timbangan kearah kanan.
- Seimbangkan timbangan dengan menambah & mengurangi
obat/bahan obat hingga seimbang.
2. Cara peracikan
- Siapkan motir & stamper yang sudah
dibersihkan dgn alkohol
- Masukkan obat/bahan obat yg berat jenisnya besar
(berat) secara sedikit demi sedikit sambil digerus
hingga homogen.
- Pindahkan hasil racikan dari mortir ke wadah
dgn menggunakan sudip.
- Bagikan serbuk dalam kertas perkamen yg
diatur berdekatan secara merata.
- Kertas perkamen yg telah berisi serbuk dilipat.
- Kemudian masukkan dalam wadah (sak
plastik).
Beberapa petunjuk cara mencampur bahan obat dalam
serbuk :
a. Obat berkhasiat keras dicampur di dalam mortir yang
sudah dilapisi bahan tambahan/bahan lain,
sebaiknya menggunakan mortir yang halus.
b. Bila bahan-bahan mempunyai Bj yang berbeda, maka
dimasukkan dahulu bahan yang Bj besar.
c. Jangan menggerus bahan dalam jumlah banyak
sekaligus.
d. Bahan hygrocopis/sedikit basah sebaiknya digerus
dahulu di dalam mortir panas, mis : KBr, NaCl dsb.
Tetapi harus segera dicampur & dibungkus dengan bahan
pengemas yg cocok. Jangan menggunakan mortir panas
untuk bahan yang mudah menguap/rusak dengan
pemanasan, mis : Salol, NaHCO 3, NH4Cl, dsb.
MEMBAGI SERBUK
1. Penimbangan
2. Visual
3. Pengukuran
Umumnya digunakan cara visual
Membagi serbuk secara visual
MEMBUNGKUS SERBUK
Umum dengan kertas perkamen
Bisa juga kertas berlilin, kertas perak, dll
Pbungkus harus mudah dilipat & tidak menghisap air.
WADAH
Tertutup baik
Melindungi dari cahaya, udara (lembab,O 2,CO2)
Mencegah menguapnya bahan dalam serbuk
Mudah mengambilnya sediaan dari wadah
Bisa pakai dos serbuk, pot,botol mulut besar
Cara membungkus serbuk
PEMBUATAN SEDIAAN SERBUK
DENGAN BAHAN BERSIFAT KHUSUS

I. Bahan Obat Padat


a. Bahan obat berkhasiat keras/jumlah kecil
- Homogenitas dengan penambahan zat warna
- Berat < 50 mg dilakukan pengenceran
Mis :
R/Atropin Sulfas 0,75 mg
SL qs
m.f.pulv.d.t.d. No X
b. Serbuk menjadi basah
1. Bahan higroskopis & delikuesen
Serbuk jadi lengket/pasta (NH 4Br, NaBr, NH4Cl,
Ephederin HCL)
Mengatasi :
- digerus dalam lumpang kering/hangat
- di + adsorben : MgO, MgCO3
- bungkus yang baik dan rapat
Bahan delikuesen sebaiknya tidak dibuat sediaan
serbuk.
2. Bahan obat bersifat eflorescen
Bila serbuk air kristal lepas lembab
mis : as/sitrat, FeSO4
Cara mengatasinya :
- diganti bentuk anhidrat dgn jumlah sesuai
- panaskan pd temp. ttentu ad konstan.
3. Campuran eutektik
Serbuk jadi basah (kamfer dgn menthol)
Mengatasi :
- di + kan adsorben : amylum, talk, MgCO 3,
MgO masing-masing dicampur dulu dgn
adsorben
- diberikan terpisah
- Camp.eutektik yg mencair kmd di + adsorben
C. Tablet dalam serbuk
1. Tablet digerus kemudian campur dgn bhn lain
2. Bentuk pecahan ditimbang genap dahulu, kemudian
ditimbang sesuai dalam resep.
Contoh :
R/Pehachlor tab 7,5 tab
Panadol tab 5 tab
m.f.pulv.d.t.d. No.X

D. Kapsul dalam sediaan serbuk


1. Jumlah kapsul bulat, keluarkan isinya, gerus halus,
campur dengan bahan lain.
2. Jumlah kapsul ganjil caranya : isi kapsul dikeluarkan baru
ditimbang).
Contoh :
R/Amoxicylin 200 mg 2400 mg
SL qs
m.f. pulv. dtd. No. XII
II. Bahan obat semi padat dalam sediaan serbuk
- Ekstrak kental :
Larutkan dlm pelarut organik yg sesuai dlm lumpang panas,
+kan bhn pengering inert
Ekstr. Belladon & Hyoscyami + alk. 70%
Ekstr. Cannabis alk. 90%
- Adeps lanae & vaselin (jml kecil, larutkan pelarut organik
yg sesuai, +kan pengering inert, jika jumlahnya besar,
dilumerkan/dilebur diatas penangas air lalu di+ pengering
didalam lumpang.
III. Bahan obat cair dalam sediaan serbuk
a. Tinctura :
1. Bahan berkhasiat tahan panas Tinc.opii
Jumlah kecil, dalam lumpang + pengering
Jumlah besar diuapkan dlm cawan ad 1/3 bgn
lalu + pengering dalam lumpang
2. Bahan berkhasiat tidak tahan pemanasan
Dapat diganti dgn komponennya, dengan
mengambil komponen tanpa bhn cair.
Tidak dapat diganti, uapkan pd suhu rendah ad
1/3 bgn kemudian tambahkan pengering.
b. Ekstrak cair
- Sama dengan pengerjaan tingtur
- Bila diketahui sisa keringnya, ganti dengan
ekstrak kering.
c. Ekstrak kental
Bahan obat dlm lumpang panas + pelarut +
pengering.
Pelarut : tergantung yg digunakan waktu
penarikan.
Bahan pengering : SL, amylum, Radix Liq
d. Cairan non alkoholis dalam sediaan serbuk
Misal : Liquoe Arsenicalis Fowleri
- Jumlah << langsung ditambahkan
- Jumlah >> diuapkan di atas p.a. ad 1/3
bgn + pengering.
e. Minyak atsiri dalam elaeosacchara (gula
minyak)
Camp : 2 g gula dengan 1 tetes minyak atsiri
Jika dalam serbuk terdapat bahan obat lain,
m.atsiri di+kan akhir.
Campuran menjadi basah disebabkan beberapa
faktor :
- Terbentuknya senyawa baru yang higroskopis
- Sifat dari bahan adalah hygroskopis
- Terbebasnya air hablur karna terjadi reaksi
kimia
- Turunnya titik lebur campuran serbuk (mis :
Camphora, mentol,asam salisilat dll)
Bila dua bahan obat yang dicampur & campuran
serbuk menjadi basah, dapat di atasi dengan cara
masing-masing bahan dicampur dgn bahan
tambahan kemudian dicampur.
CONTOH RESEP SERBUK (RACIKAN)

Dalam penulisan resep serbuk oleh seorang


dokter, dapat ditulis dengan cara :
a. R/Acidi Acetylosalicylici 2,5
Parasetamol 2.0
Coffein 500 mg
m. f. pulv. No.X
Jumlah setiap obat yang ditimbang sesuai
jumlah yang tertulis di dalam resep.
Jika jumlah bahan obat dalam resep sangat
sedikit setiap bungkus, supaya mudah dibagi
dengan tepat, dapat ditambahkan zat tambahan
(SL) untuk memperbesar volume serbuk
sampai berat setiap bungkus kurang lebih 0,5
gram
Penimbangan
- Bahan yang jumlahnya 1 g/lbh ditimbang
pada timbangan gram, kurang dari 1 g
ditimbang pada timbangan milligram.
Obat yang berkhasiat keras sebaiknya
ditimbang pada timbangan milligram
meskipun jumlahnya lebih dari 1 g.
Bahan yang jumlahnya kurang dari 50
mg/jumlah yang tidak dapat ditimbang untuk
menghindari penimbangan yang tidak tepat ,
maka dibuat pengenceran dengan zat
tambahan yang cocok.
Arti q.s. (quantum satis/secukupnya)

R/ Amoxicilin 250 mg
SL q.s

m.f.pulv.dtd.No. XII
3 dd pulv 1 (dihabiskan)
R/ PCT 500 mg tab
GG tab
Ambroxol tab
CTM tab

m.f.pulv.dtd.No.XII
3d1

Pro : Wawan
Umur : 7,5 thn
R/ CTM 0,75 mg
Codein 6,0 mg
Dexametason 1/3 tab
Bromhexin 1/3 tab
Vit.C 50 mg
SL q.s
m.f.pulv.dtd.No.XII
3dd.pulv 1
CONTOH PERHITUNGAN PENGENCERAN

R/ Atropin Sulfas 5 mg
Lactosum q.s
m.f. Pulv. No.X

Atropin yang diperlukan sebanyak 5 mg, maka dibuat


pengenceran sbb :
- Perbandingan pengenceran (faktor pengenceran) 1=10
- Jumlah pengenceran yang dibuat 50 = 500, yang terdiri dari :
Atropin sulfas = 50 mg
SL + Carmin = 450 mg
Jumlah = 500 mg
Hasil pengenceran yang diambil :
5/50 x 500 mg = 50 mg (mengandung At. sulfas 5
mg dan SL+carmin 45mg)

Cara membuatnya :
Ditimbang lebih dahulu SL + carmin sebanyak
450mg, kemudian Atropin sulfas sebanyak 50 mg,
masing-masing bahan yang telah ditimbang
dimasukkan ke dalam lumpang dimulai SL + carmin
kemudian dimasukkan Atropin dan digerus bersama
sampai homogen. Ditimbang hasil pengenceran
sebanyak 50 mg dan sisanya dibungkus tersendiri.
Thank you!!!

Anda mungkin juga menyukai