Anda di halaman 1dari 40

Disampaikan pada:

Pertemuan Review Imunisasi


di Kota Prabumulih Tahun 2015

1
TPU :
Peserta mampu melaksanakan prinsip
penyuntikan yang aman

TPK :
Pada akhir sesi, peserta diharapkan mampu :
Mengetahui jenis, fungsi dan penggunaan
ADS
Melakukan teknik penyuntikan yang aman.

Mencegah luka tusukan jarum dan infeksi

Mengelola limbah imunisasi dengan aman

2
A. Penggunaan alat suntik dan teknik penyuntikan yang aman

a. Pengertian:
Peyuntikan yang aman (safety injection), suatu kondisi:
Sasaran imunisasi memperoleh kekebalan terhadap suatu
penyakit
Tidak ada dampak negatif pada sasaran maupun petugas berupa
kecelakaan atau penularan penyakit pasca imunisasi
Secara tidak langsung tidak menimbulkan kecelakaan atau
penularan infeksi pada masyarakat dan lingkungan terkait

3
Bundling diterapkan
Vaksin bermutu
Waktu penyuntikan tepat
Cara penyuntikan benar
Tidak ada kontra indikasi
Petugas bekerja aseptis
Teknik penggunaan alat suntik benar
Penanganan limbah benar
Kotak ADS
100 bh

ADS
0,5
CC Jenis Vaksin
Rekomendasi WHO-UNICEF-UNFPA:

Tahun 2003 semua suntikan imunisasi rutin


dilakukan dengan menggunakan alat suntik
auto-disable (ADS)
b. Auto Disable Syringe (ADS) :
alat suntik yg setelah dipakai mengunci sendiri
dan hanya dapat dipakai sekali

Uniject
Soloshot
Destroject
Univec
Terumo
K1
Medico inject
BD
Medibest
7
Alat ini hanya bisa digunakan sekali
Mengeliminasi penyebaran penyakit
dari pasien ke pasien
Menghemat waktu untuk mensterilisasi

8
Semprit yang hanya bisa dipakai sekali dan
dibuang (disposable), tidak
direkomendasikan untuk suntikan dalam
imunisasi karena resiko penggunaan
kembali semprit dan jarum tersebut
menyebabkan resiko infeksi tinggi

(WHO,UNICEF & UNFPA, 1999)

9
c. Alat suntik Prefilled Injection Device (PID)

Jenis alat suntik yang telah berisi vaksin dosis


tunggal dari pabriknya.

Contoh: - Hepatitis B
- Tetanus Toksoid

Keuntungan:

-Mencegah vaksin dari kontaminasi


-Memastikan dosis yang tepat
-Vaksin & Semprit dalam set yang sama
-Mengurangi vaksin terbuang
10
CARA PENYIMPANAN VAKSIN
YANG TIDAK BENAR
PENYIMPANAN VAKSIN
DI PUSKESMAS YANG TIDAK BENAR

.
B. Pemberian Vaksin Yang Tepat Secara Aman

Penyuntikan Vaksin Yang Tepat Secara


Aman Meliputi:
Kualitas vaksin yang terjamin
Penyuntikan yang steril
Melarutkan vaksin secara benar
Lokasi suntikan yang tepat
Penapisan indikasi kontra
Teknik penyuntikan yang benar

13
a. Menyiapkan bundling (vaksin, ADS, kotak pengaman
semprit)
b. Menyiapkan vaksin hanya pada waktu akan memberikan
suntikan
c. Jangan biarkan jarum terpasang di atas tutup botol vaksin
d. Ikuti petunjuk penyimpanan dan penggunaan vaksin
e. Ikuti prosedur yang aman untuk mencampur vaksin
f. Gunakan semprit sekali pakai
g. Antisipasi terjadinya gerakan mendadak anak selama
penyuntikan

14
Jangan Membuka
melzan de riza Karet Penutup

INGAT !!! Vaksin atau menyedot langsung


dari vial
Jangan meninggalkan jarum
suntik tertanam dalam vial.

Jangan Menyiapkan suntikan


sebelum anak / sasaran hadir

15
- Cara penyuntikan imunisasi

16
17
melzan de riza

Mengunakan ADS baru dan steril.


Memeriksa bungkus ADS, untuk memastikan
tidak rusak & belum kedaluarsa.
Tidak menyentuh jarum.
Membersihkan kulit dengan kapas + air
matang, tunggu kering.
Menyuntikkan vaksin sesuai dengan jenis
vaksin.
Tidak memijat-mijat daerah bekas suntikan.
Jika perdarahan, menekan daerah suntikan
dengan kapas kering baru hingga darah
berhenti.
Membuang ADS bekas pakai langsung ke
dalam safety box tanpa melakukan penutupan
kembali jarum suntik (recapping)
18
Suntikan BCG diberikan pada
lengan kanan atas.
Dosis 0,05cc, disuntikkan
ke dalam lapisan kulit
dengan pelan-pelan
(intrakutan).
Untuk memberikan
suntikan intrakutan secara
tepat,harus menggunakan
jarum pendek yang sangat
halus (10mm, ukuran 26).

melzan de riza 19
Suntikan diberikan pada paha
tengah luar secara intramuskular
dengan dosis 0,5 cc
Cara Pemberian :
Letakkan bayi dengan posisi miring di
atas pangkuan ibu dengan seluruh kaki
telanjang.
Orang tua sebaiknya memegang kaki
bayi.
Pegang paha dengan ibu jari dan jari
telunjuk.
Masukkan jarum dengan sudut 900.
Tekan seluruh jarum langsung ke
bawah melalui kulit sehingga masuk ke
dalam otot. Suntikkan pelan-pelan untuk
mengurangi rasa sakit.
20
Suntikan campak diberikan pada lengan
kiri atas secara subkutan dengan dosis
0,5 cc
Cara Pemberian :
Atur bayi dengan posisi miring di
atas pangkuan ibu dengan seluruh
lengan telanjang.
Orang tua sebaiknya memegang kaki
bayi. Gunakan jari-jari kiri anda
untuk menekan ke atas (mencubit)
lengan bayi
Cepat tekan jarum ke dalam kulit
yang menonjol ke atas dengan sudut
450.
Untuk mengontrol jarum, peganglah
ujung semprit dengan ibu jari dan
jari telunjuk anda tetapi jangan
sentuh jarum.
21
C. Pencegahan Luka Tusukan Jarum Dan Infeksi

Tusukan jarum dapat terjadi :


Jika petugas kesehatan menutup kembali
(recapping) jarum atau berjalan sementara
membawa semprit dan jarum bekas
Jika pasien khususnya anak-anak tidak
dalam posisi yang aman ketika mereka
menerima suntikan
Jika praktek-praktek pembuangan yang
tidak aman membiarkan orang atau hewan
terkena semprit atau jarum bekas

22
Penanganan limbah tidak aman

23
1. Mengurangi keinginan
untuk memegang jarum
dan semprit
2. Memegang semprit dan
jarum dengan aman
3. Mengatur tataletak tempat
pelayanan imunisasi

4. Mengatur posisi anak yg tepat untuk penyuntikan


5. Mempraktekkan pembuangan sampah medis tajam
secara aman
24
Mengatur posisi anak yang tepat untuk penyuntikan

25
26
Jika kotak pengaman tidak
digunakan, tutup pembuka
kotak di bagian atas

Simpan kotak pengaman di tempat


kering, aman dan jauh dari
jangkauan anak-anak dan
masyarakat umum, sampai kotak ini
telah dibuang dengan aman.

Kotak pengaman hanya untuk


tempat pembuangan semprit

Setelah pelayanan di posyandu kotak


pengaman dibawa kembali ke
Puskesmas
28
melzan de riza

29
30
Komponen limbah imunisasi
Medis
Alat suntik bekas
Sisa vaksin
Non medis
Plastik pembungkus alat suntik
Kapas
Dus vaksin
Pembuangan yang tidak aman bisa menyebarkan
beberapa penyakit, masalah kesehatan dan lingkungan
yang serius
Segera masukkan ke dalam safety box tahan air dan
tusukan hingga jarum tak mudah menembusnya.
Jika tidak tersedia, gunakan bahan lokal untuk membuat
wadah benda-benda tajam yang aman.
Jika safety box tidak digunakan , tutup pembuka kotak di
bagian atas.
Jika tersedia pencabut atau pemotong jarum,
segera pisahkan jarum dan semprit bekas
setiap kali setelah digunakan untuk menyuntik
Letakkan kotak pengaman di tempat yang
terjangkau oleh petugas kesehatan.
Setiap kali selesai melakukan penyuntikan,
segera masukkan semprit dan jarum ke dalam
kotak pengaman
Jangan memindahkan semprit dan jarum
bekas dari kotak pengaman ke wadah lain.
Cari tempat yang aman untuk menimbun atau
membakar kotak (Insinerasi, drum, lubang,
timbun)
Prinsip : tidak menjadi sumber
penularan penyakit dan tidak
menimbulkan pencemaran bagi
lingkungan.
Dibakar dengan incinerator
Pembakaran aman terlindung
Dikubur
PENYUNTIKAN YANG AMAN

Melindungi
Petugas kesehatan,
penerima imunisasi dan
masyarakat

39
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai