Anda di halaman 1dari 30

IKILM ORGANISASI

SEKOLAH
Oleh :
Prof. Dr. Husaini Usman,
M.Pd., M.T
Drs. Darmono, M.T.
Sistematika Penyajian

1. Filosofis dan Yuridis


2. Iklim Akademik thd Hasil Belajar
3. Definisi
4. Tujuan & Manfaat
5. Iklim Organisasi yang baik
6. Diskusi
FILOSOFIS
Manusia sejak lahir sampai meninggal dunia
tidak terlepas dari ruang (tempat) dan waktu.

Contoh:
Lahir:
Tempat: .
Tanggal:
Meninggal dunia:
Tempat: .
Tanggal:
peserta didik
YURIDIS: DEFINISI PENDIDIKAN secara aktif
mengembangk
Pasal 1 UU No. 20 Thn 2003 ttg SPN
an potensi
dirinya untuk
memiliki
kekuatan
mewujudkan spiritual
Pendidikan
untuk suasana agar keagamaan,
adalah usaha pengendalian
belajar dan
sadar proses diri,
terencana: pembelajaran kepribadian,
kecerdasan,
akhlak mulia,
serta
keterampilan
yang
diperlukan
dirinya,
Suasana belajar dan proses pembelajaran =

Iklim (climate) organisasi sekolah disebut juga sebagai


lingkungan, suasana, ruang, wadah, dan
atmosfir.
Pengaruh Iklim Akademik thd Lulusan

Implementasi Kurikulum sebagai Sistem dan


Kepemimpinan (Kepemimpinan Pembelajaran) sebagai
Subsistem
DEFINISI:

Litwin dan Stringer (dalam Gunbayi, 2007:1)


menjelaskan iklim sekolah didefinisikan secara
bervariasi oleh para ahli sebagai hasil dari persepsi
subjektif terhadap sistem formal, gaya informal kepala
sekolah, dan faktor lingkungan penting lainnya yang
memepengaruhi sikap, kepercayaan, nilai dan
motivasi individu yang berada pada sekolah tersebut.

Mengerucut pada 3 hal, yaitu: 7


Iklimsekolah
Iklim sekolahdidefinisikan
didefinisikan
sebagai kepribadian suatu
sebagai kepribadian suatu
sekolahyang
sekolah yangmembedakan
membedakan
dengansekolah
dengan sekolahlainnya.
lainnya.
Iklim sekolah didefinisikan sebagai
Iklim sekolah didefinisikan sebagai
IKLIM
IKLIM
suasana di tempat kerja, mencakup
suasana di tempat kerja, mencakup
berbagai norma yang kompleks, nilai,
SEKOLAH
SEKOLAH
berbagai norma yang kompleks, nilai,
harapan, kebijakan, dan prosedur
harapan, kebijakan, dan prosedur
yang mempengaruhi pola perilaku
yang mempengaruhi pola perilaku
individu dan kelompok.
individu dan kelompok.
Iklim sekolah didefinisikan sebagai
Iklim sekolah didefinisikan sebagai
persepsi individu terhadap kegiatan,
persepsi individu terhadap kegiatan,
praktik, dan prosedur serta persepsi
praktik, dan prosedur serta persepsi
tentang perilaku yang dihargai,
tentang perilaku yang dihargai,
didukung dan diharapkan dalam
didukung dan diharapkan8 dalam
suatu organisasi.
Pemahaman iklim sekolah
sebagai kepribadian suatu
sekolah merujuk pada beberapa
pendapat berikut:
(1)

Halpin dan Croft (dalam Tubbs dan


Garner, 2008:17) menjelaskan iklim
sekolah sebagai sesuatu yang
intangible tetapi penting untuk
sebuah organisasi dan dianalogikan
dengan kepribadian seorang individu.
(2)
Hoy dan Miskel (dalam Pretorius dan Villiers,
2009:33) menjelaskan iklim sekolah merujuk
kepada hati dan jiwa dari sebuah sekolah,
psikologis dan atribut institusi yang menjadikan
sekolah memiliki kepribadian, yang relatif
bertahan dan dialami oleh seluruh anggota,
yang menjelaskan persepsi kolektif dari
perilaku rutin, dan akan mempengaruhi sikap
dan perilaku di sekolah.
(3)
Hoy, Smith dan Sweetland (dalam Milner dan Khoza,
2008:158), iklim sekolah dipahami sebagai
manifestasi dari kepribadian sekolah yang dapat
dievaluasi dalam di sebuah kontinum dari iklim
sekolah terbuka ke iklim sekolah tertutup. Iklim
sekolah terbuka didasarkan pada rasa hormat,
kepercayaan dan kejujuran, serta memberikan
peluang kepada guru, manajemen sekolah dan
peserta didik untuk terlibat secara konstruktif dan
kooperatif dengan satu sama lain.
(4)
Sorenson dan Goldsmith
(2008:30) memandang iklim
sekolah sebagai kepribadian
kolektif dari sekolah. Oleh karena
itu inti dari iklim sekolah adalah
bagaimana kita memperlakukan
satu sama lain.
(5)
Cohen et.al. (dalam Pinkus, 2009:14)
menjelaskan iklim sekolah sebagai kualitas
dan karakter dari kehidupan sekolah,
berdasarkan pola perilaku siswa, orang tua
dan pengalaman personil sekolah tentang
kehidupan sekolah yang mencerminkan
norma-norma, tujuan, nilai, hubungan
interpersonal, praktek belajar dan mengajar,
serta struktur organisasi.
Iklim organisasi sekolah adalah
karakteristik yang membedakan
sekolah satu dengan sekolah lainnya
dan yang mempengaruhi perilaku
orang dalam organisasi (Gilmer,
1966).
Iklim organisasi sekolah adalah adalah
Seperangkat sifat yang dapat diukur di
lingkungan kerja berdasarkan persepsi kolektif
dari orang-orang yang berada dan bekerja di
lingkungan tersebut dan ditunjukkan oleh
perilaku mereka (Litwin & Stringer, 1985)
Definisi (Lanjutan)
Iklim organisasi sekolah adalah mutu
lingkungan total di dalam sekolah
(Lunenburg & Orstein, 2011).
Iklim organisasi adalah kualitas mutu sekolah
yang relatif yang ditunjukkan oleh pesepsi
perilaku organisasi kolektif guru (Hoy & Miskel,
2013)
Simpulan: iklim
organisasi sekolah adalah persepsi
guru terhadap lingkungan sekolah, organisasi
formal dan nonformal sekolah, kepribadian
partisipan, kepuasan, motivasi, dan kepemimpinan
yang mempengaruhi iklim organisasi sekolah.
JENIS IKLIM
ORGANISASI SEKOLAH
(1)
Iklim Terbuka yaitu suasana yang melukiskan
organisasi sekolah penuh semangat dan daya hidup,
memberikan kepuasan pada anggota kelompok
dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Tindakan-tindakan pimpinan lancar dan serasi, baik
dari kelompok maupun pimpinan. Para anggota
kelompok mudah memperoleh kepuasan kerja karena
dapat menyelesaikan tugas-tugas dengan baik,
sementara kebutuhan-kebutuhan pribadi terpenuhi.
Ciri-ciri iklim organisasi sekolah demikian adalah
adanya kewajaran tingkah laku semua orang.
(2)
Iklim Bebas yaitu melukiskan suasana
organisasi sekolah, di mana tindakan
kepemimpinan justru muncul pertama-tama
dari kelompok. Pemimpin sedikit melakukan
pengawasan, semangat kerja pertama muncul
hanya karena untuk memenuhi kepuasan
pribadi. Sedangkan kepuasan kerja juga
muncul, hanya saja kadarnya kecil sekali.
Kepuasan kerja yang dimaksud di sini adalah
kepuasan yang ditimbulkan oleh karena
kegiatan tertentu yang dapat diselesaikan.
(3)
Iklim Terkontrol yaitu bercirikan impersonal dan
sangat mementingkan tugas, sementara kebutuhan
anggota organisasi sekolah tidak diperhatikan. Dan
adanya anggota kelompok sendiri pada akhirnya
hanya memperhatikan tugas-tugas yang ditetapkan
pemimpin, sedangkan perhatian yang ditujukannya
pada kebutuhan pribadi relatif kecil. Semangat kerja
kelompok memang tinggi, namun mencerminkan
adanya pengorbanan aspek kebutuhan manusiawi.
Ciri khas iklim ini adalah adanya ketidak wajaran
tingkah laku karena kelompok hanya mementingkan
tugas-tugas.
(4)
Iklim Familier yaitu suatu iklim yang terlalu
bersifat manusiawi dan tidak terkontrol. Para
anggota hanya berlomba-lomba untuk
memenuhi tuntutan pribadi mereka, namun
sangat sedikit perhatian pada penyelesaian
tugas dan kontrol sosial yang ada kurang
diperhatikan. Sejalan dengan itu, semangat
kerja kelompok sebenarnya tidak begitu tinggi,
karena kelompok mendapat kepuasan
yangsedikit dalam penyelesaian tugas-tugas.
(5)
Iklim Keayahan yaitu organisasi sekolah demikian
bercirikan adanya penekanan bagi munculnya kegiatan
kepemimpinan dari anggota organisasi. Kepala sekolah
biasanya berusaha menekan atau tidak menghargai
adanya inisiatif yang muncul dari orang-orang yang
dipimpinnya. Kecakapan-kecakapan yang dimiliki
kelompok tidak dimanfaatkannya untuk melengkapi
kemampuan kerja kepala sekolah.Sejalan dengan itu
banyak tindakan-tindakan kepemimpinan yang dijalankan.
Dalam iklim yang demikianpun sedikit kepuasan yang
diperoleh bawahan, baik yang berkaitan dengan hasil
kerja maupun kebutuhan pribadi. Akibatnya semangat
kerja kelompok organisasi sekolah juga akan rendah.
(6)
Iklim Tertutup yaitu para anggota biasanya bersikap
acuh tak acuh (masa bodoh). Organisasi tidak maju,
semangat kerja kelompok rendah, karena para
anggota di samping tidak memenuhi tuntutan pribadi,
juga tidak dapat memperoleh kepuasan dari hasil
karya mereka. Tingkah laku anggota dalam iklim
organisasi demikian juga tidak wajar, organisasi
menjadi mundur (tidak maju). Setelah menganalisis
beberapa ciri dari masing-masing jenis iklim
organisasi sekolah diatas, dapat penulis simpulkan
bahwa iklim sekolah yang efektif sebenarnya terdapat
pada iklim organisasi yang sifatnya terbuka.
Kesimpulannya:
Setelah menganalisis beberapa
ciri dari masing-masing jenis iklim
organisasi sekolah diatas, dapat
penulis simpulkan bahwa iklim
sekolah yang efektif sebenarnya
terdapat pada iklim organisasi
yang sifatnya terbuka.
Tujuan:
(1) terwujudnya suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik aktif
(2) terciptanya suasana belajar dan
mengajar yang mendukung (kondusif).
(3) terciptanya suasana belajar dan mengajar yang
mendukung

(4) terwujudnya sekolah yang efektif


(5) terwujudnya kepemimpinan yang efektif, motivasi
belajar dan mengajar yang tinggi, dan kepuasan kerja
yang tinggi.
Manfaat:
(1) Memberikan suasana belajar dan proses
yang kondusif.
(2) Mendukung terwujudnya budaya
sekolah yang kondusif.

(3) Mendukung terciptanya kepemimpinan yang


efektif, motivasi belajar dan mengajar yang
tinggi,
dan kepuasan kerja yang tinggi.
Iklim Sekolah Positif Abad 21:
1. Pembelajaran sebagai fokus
2. Pembel seimbang (individual,kolegial,sosial)
3. Relevan dengan motivasi siswa
4. Sangat peka perbedaan individu siswa
5. Menghubungkan keg. bel. di dlm/luar kls
6. Tantangan kepada siswa
7. Asesmen dan umpan balik
(Anonim, 2012: 10 & Schleider, 2012: 38)
Iklim akademik yang sukses:
1. Guru paham tujuan kurikulum
2. Keberhasilan guru menerapkan kurikulum
3. Guru memiliki harapan tinggi pada prestasi
belajar siswa
4. Dukungan orang tua terhadap prestasi
anak.
5. Keinginan siswa melakukan yang terbaik

(Martin, et al., 2012: 250)


TUGAS
Satu kelompok tiga orang. Tuliskan namanya.
Diskusikan: Berikan saran kelompok kepada
kepala sekolah cara mewujudkan iklim
organisasi sekolah yang kondusif.

DIKUMPULKAN MINGGU
DEPAN
Wassalaamu 'alaikum wr wb.

Anda mungkin juga menyukai