Anda di halaman 1dari 28

MATERI-2

PRINSIP-PRINSIP
PENILAIAN
Oleh :

Amat Jaedun
Jurusan Pendidikan Teknik Sipil &
Perencanaan
Fakultas Teknik UNY
Ketentuan Penilaian :
UU No. 20 Tahun 2003, Pasal 63, ayat (1),
dan Permendikbud 23 Thn 2016, pasal 2:
Penilaian pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah, terdiri atas:
penilaian hasil belajar oleh pendidik;
penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan; dan
penilaian hasil belajar oleh Pemerintah
dan atau Lembaga Mandiri (dlm
Kurikulum 2013).
CAKUPAN PENILAIAN
NO CAKUPAN PERANCANGAN
1. Ulangan Harian, Penugasan, Pendidik
Pengamatan, Penilaian Diri,
Penilaian Teman, Portofolio
dsb.
2. Ulangan Tengah Semester Pendidik dibawah
koordinasi satuan
3. Ulangan Semester pendidikan
4. Ulangan Kenaikan Kelas
5. Ujian Sekolah
6. Ujian Nasional dan Uji Pemerintah, dan
Kompetensi Kejuruan (SMK) atau Lembaga
Mandiri
Prosedur & CakupanPenilaian
Penilaian hasil pembelajaran dilakukan dalam
bentuk: penilaian otentik, dan non-otentik.
Penilaian Otentik:
1. Dilakukan oleh pendidik (guru) secara
berkelanjutan.
2. Penilaian perilaku peserta didik secara multi-
dimensional pada situasi nyata.
3. Tidak hanya menggunakan tes tertulis saja,
tetapi juga menggunakan berbagai teknik
sesuai dengan kompetensi yang dinilai.
Lingkup Penilaian .
Permendikbud 23/2016, pasal 5, ayat:
(1) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik mencakup aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan.
(2) Lingkup Penilaian Hasil Belajar oleh
Satuan Pendidikan mencakup aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
Penilaian Sikap.
Dalam Panduan Penilaian yg disusun oleh Dit
PSMK ber-
dasarkan Standar Permendikbud 53/2015,
dinyatakan:
1. Penilaian sikap dilakukan oleh Pendidik
(mapel Pend. Agama, PPKn) selama proses
pembelajaran, wali kelas thd perilaku siswa di
luar kelas, dan guru BK, melalui observasi.
2. Penilaian antar teman dan penilaian diri
bersifat sbg crosschek.
3. Hasil penilaian sikap dilaporkan oleh wali
kelas atau guru kelas dalam bentuk deskripsi.
Penilaian Pembelajaran
Penilaian Non Otentik, terdiri atas:
(1) ulangan tengah semester,
(2) ulangan akhir semester,
(3) Ulangan Kenaikan Kelas,
(4) ujian sekolah, dan
(5) ujian nasional, dan Uji
Kompetensi Kejuruan
Lanjutan Penilaian Pembelajaran
Ulangan tengah semester dan ulangan
akhir semester, dilakukan oleh pendidik
di bawah koordinasi satuan pendidikan.
Ujian sekolah dilakukan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan
Ujian Nasional dilakukan oleh
Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
TUJUAN PENILAIAN
Ulangan harian, merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah
menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau
lebih.
Ulangan tengah semester, merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 89 minggu kegiatan
pembelajaran
Ulangan akhir semester, merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik di akhir
semester.
Lanjutan Tujuan Penilaian
Ujian Nasional yang selanjutnya
disebut UN, merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu
yang dicapai peserta didik dalam
rangka menilai pencapaian
Standar Nasional Pendidikan, yang
dilaksanakan secara nasional.
Prinsip-2 penilaian (Permendiknas No.
20 thn 2007):
1. Mendidik, yakni mampu memberikan sumbangan
positif terhadap peningkatan pencapaian belajar
peserta didik. Hasil penilaian harus dapat
memberikan umpan balik dan memotivasi peserta
didik untuk lebih giat belajar.
2. Terbuka/transparan, yakni prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan diketahui oleh pihak yang terkait.
3. Menyeluruh, yakni meliputi berbagai aspek
kompetensi yang akan dinilai. Penilaian yang
menyeluruh meliputi ranah pengetahuan
(kognitif), keterampilan (psikomotor), sikap dan
nilai (afektif) yang direfleksikan dalam kebiasaan
berfikir dan bertindak.
Lanjutan Prinsip Penilaian
(2007).
4. Terpadu dengan pembelajaran, yakni menilai
apapun yang dikerjakan peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar itu dinilai, baik
kognitif, psikomotorik dan afektifnya.
5. Objektif, yakni tidak terpengaruh oleh
pertimbangan subjektif penilai.
6. Sistematis, yakni penilaian dilakukan secara
berencana dan bertahap untuk memperoleh
gambaran tentang perkembangan belajar
peserta didik sebagai hasil kegiatan
belajarnya.
Lanjutan Prinsip Penilaian
.
7. Berkesinambungan, yakni dilakukan secara
terus menerus sepanjang berlangsungnya
kegiatan pembelajaran.
8. Adil, yakni tidak ada peserta didik yang
diuntungkan atau dirugikan berdasarkan
latar belakang sosial-ekonomi, budaya,
agama, bahasa, suku bangsa, warna kulit,
dan jender.
9. Menggunakan acuan kriteria, yakni
menggunakan kriteria tertentu dalam
menentukan kelulusan peserta didik.
Prinsip-2 Penilaian K-13 (2013)

1. Objektif, berarti penilaian berbasis pada


standar dan tidak dipengaruhi faktor
subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik yg
dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan
berkesinambungan.
3. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan
efektif dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporannya.
Lanjutan Prinsip Penilaian
4. Transparan, berarti prosedur penilaian,
kriteria penilaian, dan dasar pengambilan
keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5. Akuntabel, berarti penilaian dapat diper-
tanggungjawabkan kepada pihak internal
sekolah maupun eksternal untuk aspek
teknik,
prosedur, dan hasilnya.
6. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi
peserta didik dan guru.
Prinsip-prinsip Penilaian
Permendikbud 53 Thn. 2015, pasal 4: Penilaian
hasil belajar peserta didik pada jenjang
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
didasarkan pada prinsip-prinsip sbb:
1. sahih, berarti penilaian didasarkan pada data
yang mencerminkan kemampuan yang diukur;
2. objektif, berarti penilaian didasarkan pada
prosedur dan kriteria yang jelas, tidak
dipengaruhi subjektivitas penilai;
3. adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau
merugikan peserta didik karena berkebutuhan
khusus serta perbedaan latar belakang agama,
suku, budaya, adat istiadat, status sosial
ekonomi, dan gender;
Prnsip Penilaian K-13 ..
4. terpadu, berarti penilaian oleh pendidik
merupakan salah satu komponen yang tak
terpisahkan dari kegiatan pembelajaran;
5. terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria
penilaian, dan dasar pengambilan keputusan
dapat diketahui oleh pihak yang
berkepentingan;
6. menyeluruh dan berkesinambungan, berarti
penilaian oleh pendidik mencakup semua aspek
kompetensi dengan menggunakan berbagai
teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau
perkembangan kemampuan peserta didik;
Penilaian K-13
7. sistematis, berarti penilaian
dilakukan secara berencana dan
bertahap dengan mengikuti
langkah-langkah baku;
8. beracuan kriteria, berarti penilaian
didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang
ditetapkan; dan
9. akuntabel, berarti penilaian dapat
dipertanggungjawabkan, baik dari
PRINSIP UMUM
PENILAIAN HASIL BELAJAR
Dapat mengukur apa yang ingin
diukur.
Teknik penilaian harus dipilih sesuai
apa yang akan diukur.
Setiap teknik penilaian mempunyai
keterbatasan
Penilaian yg komprehensif umumnya
memerlukan lebih dari satu teknik
penilaian.
Penilaian harus dilakukan secara
objektif, jujur, adil, dan
Persyaratan penilaian:
Valid : tepat (tidak keliru, baik teknik maupun
instrumennya), dan teliti/tepat hasilnya
Reliabel (memperoleh hasil yg konsisten jika
dilakukan berulang-ulang)
Objektif (tidak ada masuknya unsur
subyektivitas dalam pemakaiannya)
Praktis (mudah digunakan, tidak membutuh-
kan peralatan yg kompleks)
Ekonomis (murah utk pelaksanaannya)
Pemanfaatan Hasil Penilaian
.
Permendikbud 23/2016, pasal 6, ayat:
(2) Penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan
untuk:
a) mengukur dan mengetahui pencapaian
kompetensi Peserta Didik;
b) memperbaiki proses pembelajaran; dan
c) menyusun laporan kemajuan hasil belajar
harian, tengah semester, akhir semester,
akhir tahun. dan/atau kenaikan kelas.
(3) Pemanfaatan hasil penilaian oleh pendidik
sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur lebih lanjut oleh
Direktorat
Tujuan Penilaian
Pasal 65, ayat (1):
Penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidikan, bertujuan menilai pencapaian
standar kompetensi lulusan utk semua mata
pelajaran.
Pasal 66, ayat (1):
Penilaian hasil belajar oleh pemerintah,
bertujuan utk menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pada
mata pelajaran tertentu dlm klp mata
pelajaran IPTEK, dan dilakukan dlm bentuk
Ujian Nasional.
Penilaian Hasil Belajar
Pasal 3, Permendikbud 23 Thn 2016, ayat (1):
Penilaian hasil belajar peserta didik pada
pendidikan dasar dan pendidikan menengah
meliputi aspek:
a. sikap;
b. pengetahuan; dan
c. keterampilan.
Ayat (2), Penilaian sikap sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh
informasi deskriptif mengenai perilaku peserta didik.
Penilaian Pengetahuan & Keterampilan
Penilaian pengetahuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur penguasaan pengetahuan peserta
didik.
(4) Penilaian keterampilan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c merupakan kegiatan yang dilakukan
untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan
pengetahuan dalam melakukan tugas tertentu.
(5) Penilaian pengetahuan dan keterampilan
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4)
dilakukan oleh pendidik, satuan pendidikan, dan/atau
Pemerintah.
Mekanisme Penilaian
Permendikbud 23/2016, pasal 9, ayat (1) huruf..
b. penilaian aspek sikap dilakukan melalui
observasi/ pengamatan dan teknik penilaian lain
yang relevan, dan pelaporannya menjadi
tanggungjawab wali kelas atau guru kelas;
c. penilaian aspek pengetahuan dilakukan melalui
tes tertulis, tes lisan, dan penugasan sesuai
dengan kompetensi yang dinilai;
d. penilaian keterampilan dilakukan melalui
praktik, produk, proyek, portofolio, dan/atau
teknik lain sesuai dengan kompetensi yang
dinilai.
Prosedur Operasional Standar UN
Permendiknas No. 78/2008:
Pasal 1 UN adalah kegiatan pengukuran dan
penilaian kompetensi peserta didik secara
nasional pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah.
Pasal 2 UN bertujuan menilai pencapaian
kompetensi lulusan secara nasional pd mata
pelajaran tertentu dlm klp mata pelajaran IPTEK
Pasal 3 Hasil UN digunakan sbg salah satu
pertimbangan untuk:
pemetaan mutu satuan dan/atau program
pendidikan
seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya.
penentuan kelulusan peserta didik dari program
dan/ atau satuan pendidikan
Pembinaan dan pemberian bantuan kepada
satuan pendidikan dlm upaya peningkatan
FUNGSI PENILAIAN
Penilaian berfungsi selektif
Misal: untuk memilih peserta tes yang dapat
diterima untuk melanjutkan studi ke jenjang
pendidikan tertentu atau seorang calon pegawai
untuk bekerja di instansi tertentu.
Penilaian berfungsi Diagnostik,
untuk mengetahui kelemahan-kelemahan yang
masih dialami oleh peserta didiknya, sehingga akan
lebih mudah dicari cara-cara untuk mengatasinya.
Lanjutan Fungsi
Penilaian
Penilaian berfungsi untuk Penempatan (Placement Test)
untuk mengelompokkan peserta tes sesuai dengan
kemampuan awalnya, untuk selanjutnya dapat diberikan
perlakuan-perlakuan yang sesuai dengan kemampuan dasar
atau kemampuan awalnya tersebut, sehingga program
pengajaran ataupun pelatihan yang akan diberikan akan
lebih efektif.
Penilaian berfungsi Pengukur Keberhasilan Belajar
(Achievement Test)
Digunakan untuk mengukur keberhasilan atau tingkat
pencapaian suatu program pengajaran/pelatihan oleh
peserta didik dan disebut tes untuk penilaian pencapaian
hasil belajar (achievement test).

Anda mungkin juga menyukai