Anda di halaman 1dari 28

Sarah Jihaan

DEMAM REMATIK 1610211081


DEFINISI

Demam rematik adalah penyakit autoimun yang


disebabkan oleh bakteri gram positif Streptococcus
betahemoliticus group A (disebut juga Streptococcus
pyogens) yang berkembang akibat infeksi
tenggorokan yang tidak adekuat diobati
EPIDEMIOLOGI
Demam reumatik banyak terdapat pada anak-anak
dan orang usia muda (5-15 tahun). Ada dua keadaan
terpenting dari segi epidemiologik pada demam
reumatik akut ini, yaitu kemiskinan dan kepadatan
penduduk, insiden demam reumatik menurun tetapi
masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di
negara-negara berkembang.
KARDITIS

Merupakan satu-satunya manifestasi yang dapat


mengakibatkan kematian penderita pada fase akut
dan dapat menyebabkan kelainan katup sehingga
terjadi penyakit jantung rematik.
Berupa pancarditis, tapi keterlibatan katup
merupakan hal yang utama.
Katup mitral dan aorta lebih sering terkena karena
lebih besar tekanan hemodinamiknya daripada katup
jantung sebelah kanan.
Pada pemeriksaan, katup menebal dan menunjukkan
deretan vegetasi kecil sepanjang permukaannya.
Peradangan pada katup tersebut terdiri dari udem,
infi ltrasi sel mononuklear ke dalam jaringan katup
dan fase akut pada korda tendinae; fi brosis dan
kalsifi kasi terjadi seiring dengan proses peradangan.
Gambaran klinisnya meliputi denyut nadi yang tinggi,
gagal jantung kongestif, aritmia, dan pericardial
friction rub.
POLIARTRITIS

Karakteristiknya asimetris, berpindah, dan sangat


nyeri.
Ditandai oleh adanya nyeri, pembengkakan,
kemerahan, teraba panas, dan keterbatasan gerak
aktif pada dua sendi atau lebih.
Artritis pada demam rematik paling sering
mengenai sendi-sendi besar anggota gerak bawah.
Kelainan ini hanya berlangsung beberapa hari
sampai seminggu pada satu sendi dan kemudian
berpindah, sehingga dapat ditemukan artritis yang
saling tumpang tindih pada beberapa sendi pada
waktu yang sama; sementara tanda-tanda radang
mereda pada satu sendi, sendi yang lain mulai
terlibat
Memberi respon yang baik terhadap salisilat.
KOREA

Secara khas ditandai oleh adanya


gerakan tidak disadari dan tidak
bertujuan yang berlangsung cepat,
umumnya bersifat bilateral, meskipun
dapat juga hanya mengenai satu sisi
tubuh, terutama terjadi pada wajah,
tungkai, dan lengan.
Sering disertai kelemahan otot dan
ketidakstabilan emosi dan gangguan
bicara serta berjalan.
Jarang dijumpai pada penderita di
bawah usia 3 tahun atau setelah masa
pubertas dan sering terjadi pada
perempuan.
Merupakan satu-satunya tanda mayor
yang sedemikian penting sehingga
dapat dianggap sebagai pertanda
adanya demam rematik meskipun tidak
ditemukan kriteria yang lain.
Merupakan manifestasi yang muncul
secara lambat, sehingga tanda dan
gejala lain kemungkinan sudah tidak
ditemukan lagi pada saat korea mulai
timbul.
ERITEMA MARGINATUM

Tampak sebagai makula yang berwarna


merah, pucat di bagian tengah, tidak terasa
gatal, berbentuk bulat atau dengan tepi yang
bergelombang dan meluas secara sentrifugal.
Juga dikenal sebagai eritema anulare
rematikum dan terutama timbul di daerah
badan, pantat, anggota gerak bagian
proksimal, tetapi tidak pernah ditemukan di
daerah wajah.
Dapat bersifat sementara atau menetap,
berpindah-pindah dari satu bagian tubuh ke
bagian tubuh yang lain, dapat dicetuskan
oleh pemberian panas, dan memucat jika
ditekan.
Hanya ditemukan pada kasus yang berat.
Cermin Dunia Kedokteran No. 116 hal. 26, 1997
NODULUS SUBKUTAN

Terdapat di daerah ekstensor


persendian, terutama sekali pada lutut,
pergelangan tangan dan siku. Juga
terdapat pada kulit kepala serta
kolumna vertebralis.
Berupa massa yang padat, tidak terasa
nyeri, mudah digerakkan dari kulit di
atasnya, dengan diameter dan
beberapa milimeter sampai sekitar 2
cm.
Umumnya tidak akan ditemukan jika
tidak terdapat karditis.
Kriteria Minor

Klinik
Riwayat demam rematik atau penyakit
jantung rematik sebelumnya
Artralgia (rasa nyeri pada satu sendi atau
lebih tanpa disertai peradangan atau
keterbatasan gerak sendi)
Demam (biasanya ringan,meskipun
adakalanya mencapai 39C, terutama jika
terdapat karditis dan sering berlangsung
sebagai suatu demam derajat ringan selama
beberapa minggu)

Cermin Dunia Kedokteran No. 116 hal. 26, 1997


Laboratorium
Peningkatan kadar reaktan fase akut
(protein C reaktif, laju endap darah,
leukositosis)
Interval P-R yang memanjang
(biasanya menunjukkan adanya
keterlambatan abnormal sistem
konduksi pada nodus atrioventrikel)

Cermin Dunia Kedokteran No. 116 hal. 26-27, 1997


Ditambah
Tanda-tanda yang mendukung adanya infeksi
streptokokus sebelumnya yaitu kenaikan titer
antistreptolisin 0 (ASTO) atau antibodi antistreptokokus
lainnya, biakan usapan tenggorokan yang positif untuk
streptokokus grup A
Titer antistreptolisin O (ASTO) merupakan pemeriksaan
diagnostik standar untuk demam rematik, sebagai salah
satu bukti yang mendukung adanya infeksi
streptokokus.
Dianggap meningkat apabila mencapai 250 unit Todd
pada orang dewasa atau 333 unit Todd pada anak-anak
di atas usia 5 tahun.
Infeksi streptokokus juga dapat dibuktikan dengan
melakukan biakan usapan tenggorokan.
Apabila ditemukan 2 kriteria mayor, atau 1
kriterium mayor dan 2 kriteria minor, ditambah
dengan bukti adanya infeksi streptokokus
sebelumnya, kemungkinan besar menandakan
adanya demam rematik.
Tanpa didukung bukti adanya infeksi
streptokokus, maka diagnosis demam rematik
harus selalu diragukan, kecuali pada kasus
demam rematik dengan manifestasi mayor
tunggal berupa korea Syndenham atau karditis
derajat ringan, yang biasanya terjadi jika
demam reumatik baru muncul setelah masa
laten yang lama dan infeksi streptokokus.

Cermin Dunia Kedokteran No. 116 hal. 25, 1997


PENANGANAN

1. Pencegahan Primer
Untuk mencegah terjadinya serangan awal
dibutuhkan pembasmian Streptococcus grup
A pada faring.
Benzathine penicillin G
- 600,000 U untuk pasien< 27Kg, IM
- 1,200,000 Uuntuk pasien > 27kg, IM
atau
Penicillin V
- Anak-anak : 250mg 2-3 x/hari, PO (10 d)
- Remaja: 500mg 2-3 x/hari, PO (10 d)
Untuk yang alergi penicillin :
Erythromycin:
- Estolate 20-40mg/kg/d 2-4 x/hari, PO
(10 d)
atau
- Ethylsuccinate or 40mg/kg/d 2-4
x/hari, PO (10 d) (maximum 1g/d)
2. Pencegahan Sekunder
Antibiotik profi laksis adalah yang teraman
untuk mencegah serangan berulang dari
demam reumatik akut.
Benzathine penicillin G 1,200,000 U setiap 4
minggu, IM
atau
Penicillin V 250mg 2x/hari, PO
atau
Sulfadiazine 500mg 1x/hari untuk pasien <
27kg; 1g 1x/hari untuk pasien > 27kg, PO
Untuk yang alergi penicillin dan
sulfadiazine:
Erythromycin250mg 2x/hari, PO
3. Arthritis
Salisilat 80 100 mg/kg/hari (maksimal
4 g/hari) selama 3 4 minggu.
Alternatifnya yaitu Naproxen 10 15
mg/kg/hari).
4. Karditis
Prednisone 2 mg/kg/hari (maksimal 60
mg/hari) untuk 2 minggu, selanjutnya
secara bertahap dikurangi 20 25 %
dari dosis sebelumnya setiap minggu.
5. Korea
Haloperidol dengan dosis awal 0,5 1
mg/kg/hari, maksimal 5 mg/hari) atau
valproic acid 15 20 mg/kg/hari.
Carbamazepin juga dapat digunakan.
Alternatifnya yaitu phenobarbital 5 7
mg/kg/hari. Pengobatan dipertahankan
selama 8 12 minggu.
PROGNOSIS

Prognosis tergantung pada stadium saat


diagnosis ditegakkan, umur, ada tidaknya
dan luasnya kelainan jantung, pengobatan
yang diberikan, serta jumlah serangan
sebelumnya.
Prognosis pada umumnya buruk pada
penderita dengan karditis pada masa kanak-
kanak.
Serangan ulang dalam waktu 5 tahun
pertama dapat dialami oleh sekitar 20%
penderita dan kekambuhan semakin jarang
terjadi setelah usia 21 tahun.

Anda mungkin juga menyukai