PENCEGAHAN PENYAKIT Baru
PENCEGAHAN PENYAKIT Baru
PENYAKIT &
PERTAHANAN TUBUH
Menimbulkan faktor
risiko
Faktor risiko dipengaruhi o/ :
a. umur d. keadaan budaya
b. jenis kelamin e. dll
c. gaya hidup
TINGKAT SEBELUM SAKIT
Penyakit blm tampak
Adanya faktor kepekaan & interaksi
antara host, agent, & environment
penyakit
Definisi cacat(The National Health Survey)
lingkungan
. pendidikan kesehatan kpd
masy
. usaha kesehatan jiwa
2. Spesific protection
imunisasi
penggunaan kondom
K3
5. Rehabilitasi
rehabilitasi fisik
rehabilitasi mental
KEKEBALAN
TUBUH dan
IMUNISASI
PENDAHULUAN
Vaksinasi
Respon imun dan memori mirip dgn infeksi
alamiah, tetapi tanpa menimbulkan penyakit
(tinggi imunogenitas,rendah reaktogenitas)
Tujuan Imunisasi
Melindungi seseorang terhadap
penyakit tertentu (intermediate goal)
Antigen
Sistim imun
Humoral Seluler
Kekebalan
Tujuan Umum Imunisasi
Menurunkan :
Angka kesakitan, Kecacatan /Kematian
Akibat Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I)
Imunisasi Khusus :
Program : Meningokokus (Haji), Demam Kuning,
Rabies (Zoonosis)
Bukan program : Pneumokokus, Rotavirus,
Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005
Influenza, Mumps, Rubella, Tifoid, HepA, Cacar air,
Jenis Penyakit yg dpt
dicegah dg Imunisasi (PD3I)
TB, difteri, pertusis, campak, polio,
Hep B, Hep A, meningitis,
Haemophilis influenza, kolera, rabies,
japanese encephalitis,
tifusabdominalis, rubella, varicella,
pneumoni pneumococus, yellow
fever, Shigella, parotitisepidemica
Yg saat ini msk dlm program
imunisasi : TB, difteri, pertusis, polio,
Imunisasi Pentavalen dengan nama
dagang Pentabio adalah Vaksin DTP-
HB-HiB (vaksin difteri, tetanus,
pertusis, hepatitis B rekombinan,
Hemophilus influenzae tipe B)
Kekebalan
Pasif Aktif
Imunisasi aktif
Suntikan (vaksinasi)
imunoglobulin Terpajan alamiah
Dari ibu
Sebenta Lama
r
Imunitas
Menghalangi mikroorganisme
menembus tubuh dan
menghancurkannya oleh
mekanisme :
Masih jauh!
KOMPONEN VAKSIN
1. Antigen aktif
bakteri yang dilemahkan
bakteri yang dimatikan
zat yang dikeluarkan oleh bakteri
virus yang dilemahkan/ mati
virus mati /fraksi antigen /rekayasa genetika:
Hepatitis B.
2. Zat tambahan:
Cairan pelarut aquades/ NaCl 0.9%
bahan pengawet/stabilisator mercuri dan
antibiotika
Ajuvant aluminium
Jenis Vaksin
Vaksin Bakteri Vaksin Virus
Campak
BCG
Vaksin OPV
Parotitis
Hidup Yellow
Rubela
Fever
Varisela
Difteria Meningo Influenza
Vaksin Tetanus Pneumo
Inaktif Pertusis Rabies
IP
Kolera V Hepatitis B
Hepatitis A
Vaksin Hidup yang dilemahkan
Harus replikasi
Reaksi berat penyakit alamiah
Kontraindikasi : imunodefisiensi, kehamialan
Respon imun serupa dengan infeksi alamiah
Biasanya efektif dengan satu kali
pemberian
Berinterferensi dengan antibodi
Tidak stabil : penanganan yang hati-hati
Vaksin mati/ inaktif
Program khusus
. Meningokokus ACW135Y: calon haji, petugas PPIH,
TKHI, >10 hari sebelum berangkat, berlaku 2 tahun
. Demam Kuning : ke/dari negara endemis, > 10 hari
sebelum berangkat, kecuali bayi < 9 bln dan ibu hamil
trimester I, berlaku 10 thn
. Rabies : semua kasus gigitan tersangka rabies
Di daerah 2 thn terakhir kasus (+), laboratori (+) radius
10km
Kep. Menkes no. 1611/Menkes/SK/XI/2005
Aturan pemberian vaksin
Penjelasan : tujuan, kemungkinan efek samping
Cari kontraindikasi : meminimalkan efek samping :
Cek list, antisipasi dan siapkan alat resusitasi
Lihat jadwal, catch up vaccination.
Tehnik yang benar: dosis, tempat suntikan,
tindakan aseptik, rantai dingin
Pencatatan dan pelaporan : termasuk KIPI
Cek list/ quesioner
Bagaimana kondisi anak hari ini
Riwayat alergi ?
Apakah ada efek samping berat pada imunisasi sebelumnya
Apakah ada masalah dengan respon imun? , anggota
keluarga ?
Menerima transfusi darah, imunoglobulin
Apakah mendapat vaksinasi virus hidup dalam 4 mgg
Hamil / akan hamil
Pernah kejang, problem / penyakit syaraf?
Kontraindikasi/precautions (umum)
Permanent :
Reaksi berat setelah vaksinasi sebelumnya DPT :
ensefalopati, syok, menangis terus menerus 3 jam
suhu > 40,5 C dalam 48 jam kejang dalam 3 hari,
Sindrom Guillain Barre dalam 6 minggu
temporary:
Vaksin hidup: kehamilan, pend. Imunodefisiensi,
setelah transfusi/ terapi imunoglobulin
Menderita penyakit berat/ sedang
Bukan Kontraindikasi
Kelas 2 TT 0,5 cc
Kelas 3 TT 0,5 cc
Penyusunan vaksin
Jarak menyusun dos vaksin 1-2 cm atau
satu jari antar dos vaksin
Cool Box
Untuk Menyimpan Vaksin
Plastik penetes (dropper) Polio
JANGAN disimpan di lemari es
krn jadi rapuh, mudah robek
Masa simpan vaksin belum dipakai Vademicum Bio Farma Jan.2002
Setelah dikocok
Setelah 15 menit
Setelah 30 menit
Setelah 60 menit
Jangan digunakan
Boleh digunakan
VVM = Vaccine Vial Monitor
Penempatan alat
untuk memudahkan vaksinasi
Kotak
pembuangan jarum
bekas
Kotak Form R&R Air & sabun
untuk cuci
pembawa tangan
vaksin
Tempat
sampah
Kursi pasien Kursi vaksinator
Tungkai anak
dijepit paha ibu
Posisi anak ketika di
vaksinasi
Tangan kiri
Dijepit ketiak ibu
Tangan dipegang
suntik
Suntik
Posisi bayi dalam
pelukan ibu pada
penyuntikan BCG
Teknik Penyuntikan dan Penetesan
Intramuscular
Subcutaneous e.g. hepatitis A and B,
e.g. measles, mumps, DTP
rubella, varicella
Intradermal
BCG
Oral
e.g. polio
Sisa vaksin
BCG
setelah dilarutkan harus segera diberikan dalam 3 jam
Polio
Setelah dibuka harus segera diberikan dalam 7 hari
DPT
Bila ada penggumpalan atau partikel yang tidak hilang setelah
Cold boxes :
an insulated container that can be lined
with frozen ice packs to keep vaccines and
diluent cold
Vaccine carriers :
Like cold boxes
Vaccine cold-chain monitors
kartu yang
berubah warna
saat vaksin terkena
suhu yang terlalu
tinggi
- untuk
memperkirakan
lamanya waktu
vaksin telah
terkena suhu
tinggi.
Thermometers
Dial thermometer
Waterproof liquid crystal thermometer
Freeze watch indicators
Tidak berbahaya