Anda di halaman 1dari 19

PREDIKAT, PREDIKATIF,

PREDIKATOR

Oleh:
Sugiyanti Pratiwi Sari (0202515039)
Mei Anjar Kumalasari (0202515052)
Rombel Reguler B
RUMUSAN
MASALAH
1. Apa yang dimaksud
predikat?
2. Apa yang dimaksud
predikatif?
3. Apa yang dimaksud
predikator?
TUJUAN

1. Menjelaskan maksud
predikat.
2. Menjelaskan maksud
predikatif.
3. Menjelaskan maksud
predikator.
PREDIKAT
I. Pengertian
. Kridalaksana (2002:50) predikat adalah bagian
klausa (gatra) yang menandai sesuatu yang
dinyatakan oleh pembicara tentang subjek.
. Ramlan (1996) predikat merupakan unsur klausa
yang selalu ada dan merupakan pusat klausa karena
memiliki hubungan dengan unsur-unsur lainnya,
yaitu subjek (S), objek (O), dan keterangan (K).
. Sudaryanto (1993:327) predikat adalah fungsi
sintaktis yang dalam bahasa-bahasa dihipotesiskan
merupakan fungsi yang dominan bagi verba.
PREDIKAT
2. Ciri-Ciri Predikat
a. Bertugas menjelaskan subjek dalam kalimat.
P menjadi jawaban dari pertanyaan mengapa dan
bagaimana.
Pertanyaan sebagai apa atau jadi apa untuk menentukan
predikat yang berupa nomina penggolong.
Kata tanya berapa untuk menentukan predikat yang
berupa numeralia.
Contoh:
Gadis itu cantik.
Harga buku itu lima ribu rupiah.
Saya mempunyai kucing sejumlah dua belas ekor.
b. Kata adalah atau ialah.
Contoh:
Julia Marwa adalah biduan wanita asal
Palangkaraya.

c. Dapat Diingkarkan.
Tidak: untuk mengingkarkan Verba
Bukan: untuk mengingkarkan Nomina
Contoh: Ayah tidak setuju, apabila Kau
menikahinya.
d. Dapat Disertai Kata-Kata Aspek atau
Modalitas.
Predikat kalimat berupa verba dapat
disertai kata-kata aspek seperti telah,
sedang, sudah, belum dan akan.
Contoh:
Ghani sedang belajar Bahasa
Indonesia.
Indah akan dilamar bulan depan.
PREDIKA
T
3. Jenis-Jenis Predikat:
A. Berdasarkan Kategorinya:
1) Kalimat Berpredikat Verbal:
(a) kalimat taktransitif, (b) kalimat
ekatransitif, dan (c) kalimat dwitransitif.
2) Kalimat Berpredikat Adjektival
3) Kalimat Berpredikat Nominal
4) Kalimat Berpredikat Numeral
5) Kalimat Berpredikat Preposisional
PREDIKAT
B. Berdasarkan Valensinya:
1) Predikat bervalensi satu (verba intrasitif).
Contoh: Saya Pergi.
Dia Kerja?
2) Predikat bervalensi lebih dari satu, yakni
dua atau tiga (verba transtitif).
Contoh: Setiap pagi, Sri membersihkan
ruangan ini.
Rakyat mencintai pemimpin yang
jujur.
PREDIKATIF

Predikatif = hubungan antara


fungsi Predikat (sebagai
penguasa) dengan fungsi
lain (sebagai pembatas)
yang membentuk
konstruksi pola tertentu
Jenis-Jenis Predikatif
1. Konstruksi Predikatif Berpembatas
Objek
2. Konstruksi Predikatif Berpembatas
Semiobjek
3. Konstruksi Predikatif Berpembatas
Keterangan
4. Konstruksi Predikatif Berpembatas
Pelengkap
5. Konstruksi Predikatif Berpembatas
Ganda
Konstruksi Predikatif Berpembatas
Objek
Bentuk yang mengisi O dapat disubstitusi
dengan morfem terikat nya (seperti
menantikannya) serta menjadi S dalam
kalimat ber-P pasif, sedangkan P kelihatan
selalu berafiks me(N)-. Bentuk pasif
tersebut dapat dengan P yang kategori
verbalnya berafiks di-, zero atau nol (),
atau ter-.
Contoh: Simon memukul bola.
Aku menantikannya.
Konstruksi Predikatif Berpembatas
Semiobjek
SmO dalam konstruksi predikatif dapat
berupa morfem terikat nya atau
penggantinya (-mu, -ku) di samping kategori
atasan nominal (nomen dan pronomen); di
lain pihak, kemungkinan semacam itu tidak
ada kecuali hanya nomen.
Contoh:
(1) Prestasinya melebihi Verawati.
(2) Cara berpakaian yang demikian
menambah keanggunannya.
Konstruksi Predikatif Berpembatas
Keterangan
K (keterangan) dalam konstruksi predikatif ada
yang P-nya berbentuk kata polimorfemik
dengan afiks ke-/-an, ada pula yang dengan
ter-. K dengan P berafiks ke-/-an tidak pernah
berupa frasa preposisional atau berupa nya
anaforis, sedangkan K dengan P berafiks ter-
kadang-kadang berupa frase preposisional.
Contoh:
(1) Kami kedatangan banyak tamu.
(2) Singapura kebanjiran barang-barang Jepang.
Konstruksi Predikatif Berpembatas
Pelengkap
Secara formal tidak pernah Pl berupa
morfem terikat nya anaforis, dan kadang-
kadang juga tidak mungkin berupa
pronomen, kecuali secara umum berupa
kategori nomen atau perluasannya, yaitu
postkategori (frasa) nominal.
Contoh:
(1) Mahkotanya bertatahkan permata.
(2) Mereka berdua bercubit-cubitan paha.
Konstruksi Predikatif Berpembatas
Ganda
Khusus bagi pelengkap (Pl), fungsi Pl itu
bisa ada bersama-sama dengan O atau Pl
yang lain dalam sebuah kalimat. Dengan
demikian P memiliki pembatas ganda.
Contoh:
(1) Pemerintah memberi mereka hadiah
uang dan rumah.
(2) Dia mencarikan anaknya pekerjaaan.
PREDIKATOR
Predikator = bagian proposisi yang
menunjukkan hubungan
perbuatan, sifat,
keanggotaan, kejadian dsb.
dari argumen.

Di dalam struktur lahir predikator


terungkap sebagai verba, adjektiva,
adverbia, atau sebagai urutan.
Contoh predikator terdapat pada kalimat:
(1) Orang itu makan kacang.
(2) Petani itu lelah.
(3) Kemarin tibanya.

PROPOSISI
Predikator Argumen 1 Argumen
2
makan orang itu kacang
lelah petani itu -
kemarin tibanya -
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai