Anda di halaman 1dari 32

MIKOSIS PARU

Dr. Erlinda, SpPD


RSUD MEURAXA, BANDA ACEH
Spesis jamur
50.000 200.000 spesis

Patogen Saprofit Opertunis


175 spesis

Patogen
Infeksi sistemik
20 spesis
Penyakit Sistim
Sistim
Penyakit
berat immun
immun
berat
MIKOSIS PARU
KLASIFIKASI
A. Berdasarkan jamur penyebab ( Riddell)
1. Aktinomisetes
- Aktinomikosis
- Nokardiosis
2. Ragi (yeast) dan jamur menyerupai ragi (yeast like)
- Kriptokokosis
- Kandidiasis
3. Jamur berfilamen
- Aspergilosis
- Mukormikosis
4. Jamur dimorfik
- Histoplasmosis - Koksidiodomikosis
- Blastomikosis - Sporotrikosis
B. Berdasarkan penyebab jamur patogen
atau oportunistis

1. Jamur patogen

Histoplasmosis, Blastomikosis
Endemik Koksidioidomikosis dan
parakoksidioidomikosis

Nonendemik Kriptokokosis

2. Jamur opertunis

Aspergilosis, Kandidiasis, Nokardiosis, Mukormikosis


HISTOPLASMOSIS
HISTOPLASMOSIS

Infeksi dengan cara terhirup


.................... spora jamur Histoplasmosis

Histoplasma capsulatum

- bersifat dimorfik
- Hidup dalam tanah yang mengandung kotoran
burung, ayam, kelelawar
- Hidup dan tumbuh pada suhu 22 29 C dan
kelembaban udara 67 87 %
GAMBARAN KLINIS
1. Histoplasmosis asimptomatik
o Pada daerah endemik bisa dijumpai 90 % penduduk
yang terinfeksi H. Capsulatum, tidak menimbulkan
gejala, walaupun tes histoplasmin positif.
o Tanjung A, di Medan (1996 1997) dari 489 mahasiswa
- prevalensi histoplasmosis 12,7 %
- 83,9 % dengan histoplasmosis asimtomatik
- Faktor pencetus terbanyak yang mempengaruhi
reaksi uji histoplasmin adalah hewan peliharaan
67,7 %, ttd : 20,9 % burung
7,7 % ayam
14,5 % ayam + burung
6,4 % burung + kelelewar
4,4 % ayam + kelelawar
2. Histoplasmosis paru akut

o Infeksi primer bisa terjadi pada sekelompok orang yang


berkunjung ke daerah endemik
o 90 % menunjukkan gejala klinis tidak khas (flu biasa)
o Bila spora jamur terhirup cukup banyak sesak napas,
sianosis, sakit dada, rash, eritema multiforme,dan
nyeri pleura
o Young di Panama (1975), 45 kasus histoplasmosis paru
akut dengan gejala berupa :
- demam (93 %) - menggigil (22 %)
- malaise umum (77%) - sakit kepala (20 %)
- sakit dada (45 %) - sakit otot (17 %)
- batuk (35 %)
o Foto dada : infiltrat kecil tersebar kalsifikasi
3. Histoplasmosis paru kronik

o Biasanya dijumpai pada penderita dengan riwayat


penyakit paru kronik (tuberkulosis paru), DM dan
penyakit mikosis paru lainnya

o Foto dada : kedua lobus atas sering terlibat,


dengan adanya kaverne
4. Histoplasmosis diseminata

Timbul pada pasien :


- gangguan fungsi sel T,
- mendapat sitostatik, Klinis :
kortikosteroid, -tidak spesifik
- AIDS dan - demam tinggi
- transplantasi organ - hepatosplenomegali
- limfadenopati
- pansitopenia
- lesi dimukosa

Foto dada : normal infiltrat difus


DIAGNOSIS

o Histoplasmosis primer
-banyak belum terdiagnosa

o Histoplasmosis akut
- kultur jamur sulit
- pemeriksaan langsung dahak tidak banyak membantu
- tes kulit histoplasmin, untuk kepentingan epidemiologi
o Histoplasmosis kronik
- adanya kaverne, kultur jamur dari dahak biasanya (+)
- tes serologi sering (+)

o Histoplasmosis diseminata
- diagnosa sulit gambaran penyakit tidak spesifik
- biopsi sumsum tulang dapat dilakukan
- tes serologi positif lebih 50 % kasus
- BAL (broncoalveolar lavage)
pemeriksaan dahak langsung dan kultur penting
dilakukan pada pasien AIDS disertai H. diseminata
Kandidiasis paru
Masalah dalam kedokteran bertambah dengan meningkatnya
berbagai penyakit jamur.

Invasive
Invasive fungal
fungal infection
infection

oo Insidensi
Insidensiinfeksi
infeksi sistemik
sistemikdisebabkan
disebabkanCandida
Candida
sejak
sejak1980
1980 peningkatan
peningkatan500 500% %
oo Penyebab
Penyebabkematian
kematianpada
padapencangkokan
pencangkokanparu,
paru,hati,
hati,
pankreas
pankreas 551010% %oleh
olehjamur
jamur
oo Kozins
Kozins&&Taschdjian
Taschdjian::
Biakan
BiakanCandida
Candidaalbicans
albicansdalam
dalamdahak
dahak4747%%
((14
14%%orang
orangnormal,
normal,23,6
23,6% %pada
padainfeksi
infeksibronkopulmoner
bronkopulmoner
dan
dan9,36
9,36%%pada
padaTbTbparu)
paru)
oo Chen
Chendkkdkk(2001),
(2001),melaporkan
melaporkanpeningkatan
peningkatankejadian
kejadian
infeksi
infeksisampai
sampai2727kali
kaliyang
yangdisebabkan
disebabkanoleh
olehCandida
Candida
tahun
tahun1980-1994
1980-1994
Di Indonesia
MIKOSIS PARU DI RS PIRNGADI MEDAN
selama 5 tahun (1987-1992)

1790 penderita batuk kronis

Mikosis paru 60 (3,35 %) Bukan mikosis1730 (96,6 %)

Candidiasis 48,33 % Tb paru 939 (52,44 %)


Aspergilosis 43,33 %
Phycomycosis 6,67 %
Nocardiasis 1,67 %
Peneliti lain

- Pradono dkk (1979)


- Embran dkk (1995)
- Soeprihatin (1978) - Romas (1978)

Jakarta Yogyakarta

40
4090
90%%
Candida
Candida sp
sp
Kandidiasis paru saat ini
sudah perlu diwaspadai
Kandidiasis paru salah satu penyakit jamur paru yang menantang

Banyak masalah yang ditimbulkannya

1. Candida merupakan jamur saprofit dalam saluran nafas atas.


2. Penderita penyakit paru dengan pengobatan antibiotik akan
menimbulkan jamur bertambah subur dalam saluran nafas.
3. Dijumpainya Candida dari kultur dahak atau sekret bronkus,
belum menjamin sebagai penyebab .
4. Organ paru bisa tidak terlibat pada septikemia karena Candida
yang masuk melalui pembuluh darah (bukan melalui saluran nafas)
5. Dijumpainya Candida dijaringan paru, bisa dari penyebaran
tempat lain.
6. Kandidiasis disseminata, organ ginjal lebih sering dikenai dari pada
paru
Candida is polymorphic yeast
- Yeast cell gram positif
- Hyphae
- Pseudohyphae
Cryptococcaceae ----------------- famili

Candida ------------------ genus

------------------ spesies > 100

Patogen 9 spesies
C. albicans, C. stellatoidea, C. tropicalis, C. dubliniensis, C. krussei
C. parapsilosis, C. guelliermondii, C. glabrata dan C. lusitaniae

Non invasive mucocutaneus

Penyakit
Invasive Organ
mulut , tenggorokan, paru,
gastrointestinal,ginjal, vagina dll
Flora normal / patogen

Infeksi

Gangguan
Gangguan
immunitas
immunitas Gangguan
Gangguan
seluler
seluler fisiologis
fisiologis

Gangguan
Gangguan
pertumbuhan
pertumbuhan
flora
floranormal
normal
dalam
dalam tubuh
tubuh
Faktor predisposisi jamur paru
______________________________________________________

1. Operasi abdominal, trauma, erosi mukosa


2. Ulserasi dan perforasi saluran gastrointestinal
3. Pemberian makanan melalui indewelling catheter, dialise peritoneal,
drainase saluran kencing
4. Pemberian obat melalui intravena
5. Pemakaian steroid dosis tinggi dan jangka panjang
6. Pemakaian antibiotika spektrum luas
7. Neutropeni dan keganasan darah
8. Diabetes mellitus
9. Kolonisasi kandida

_______________________________________________________
Fishman JA (2002)
Manifestasi Klinis
_________________________________________________________________________________________________________________________________

Gambaran klinis - demam


- batuk
- sakit dada
- sesak

Fisis
sering tidak membantu
Laboratorium

Foto dada
- infiltrat lokal / difus
- Chen dkk (2002) infiltrat, nodul dan interstitial
Manifestasi
Manifestasiklinis
klinis kandidiasis
kandidiasisparu
parubisa
bisaberupa
berupa

1. Jamur dapat hidup sebagai saprofit disaluran nafas, misalnya


pada penyakit paru kronik.
2. Kandidiasis paru primer karena aspirasi Candida di mulut.
pneumonia atau menyebar ke berbagai organ.
3. Infeksi sistemik yang melibatkan berbagai organ
4. Kadang kadang berupa misetoma
5. Kandidiasis bronkopulmonal alergi.
Tanjung A (1996) telah mendapatkan satu kasus
- Dengan manifestasi sebagai asma
- Tes kulit positif terhadap C. albicans
- Ig E meninggi
- Ig E spesifik terhadap C. albicans meninggi dan
- Dijumpai C. albicans dalam jumlah banyak didalam dahak
Diagnosis
_________________________________________________________________________________________________________________________________________

Sangat sulit - Biopsi


Diagnosa pasti PA - operasi
Serologi - otopsi
PCR
Sputum

Dapat menyokong diagnosis


Pemeriksaan berulang 3 X
Dijumpai Candida dengan jumlah 10 /ml
Pengobatan
_______________________________________________________________________________________________________________________________________

1. Penanggulangan faktor predisposisi

meliputi 2. Penanggulangan sumber infeksi

3. Obat anti jamur


Obat anti jamur yang digunakan

1. Amphotericin B
- Umumnya dosis yang diberikan 1,5 3 gr selama
2 4 minggu
- Petunjuk Infectious Diseases Society of America
( IDSA) 2004, penderita dengan pneumonia primer
yang disebabkan Candida, dosis amphotericine B
bisa diberikan 0,7 1,0 mg/kg BB/hari.

2. Fluorocytosine
- Soeprihatin dkk (1975)
Diberikan pada 2 kasus kandidiasis paru (eksjuvantivus)
secara klinis dan radiologis sembuh
- Cara pemberian obat secara oral
3. Fluconazole
- Dosis yang diberikan, hari pertama 400 mg diikuti
200 mg sekali sehari.
- Lama pemberian tergantung kondisi klinis.
- Ditoleransi dengan baik dan tidak memerlukan titrasi dosis.

4. Itraconazole
- Di Indonesia tersedia dalam bentuk kapsul dan diberikan
secara oral.
- Dosis 2,5 mg/kg/hari.
Sistem Imun

Nonspesifik Spesifik

Fisik Larut Selular Humoral Selular

Kulit Biokimia Fagosit Sel B Sel T


Sel. Lendir Lisozim (keringat) Mono IgG Th1
Silia Sekresi sebaseus PMN IgM Th2
Asam lambung Sel NK IgE Ts/Tr
Batuk
Laktoferin Sel mast IgA Tdth
Bersin Asam neuraminik Basofil IgD Tc
Batuk

Humoral
Komplemen
Interferon
CRP
Kolektin

Anda mungkin juga menyukai