Anda di halaman 1dari 49

MALNUTRISI PADA GERIATRI

KAJIAN ILMIAH DIVISI GERIATRI


2017
REFERENSI
1. Sari NK. Update on nutrition in elderly: Indonesia consensus nutrition and
financial benefit of oral nutrition supplementation. In: Rizka A, ed.
Comprehensive prevention and management for the elderly:
interprofessional geriatric care. Jakarta: Perhimpunan gerontologi medik
Indonesia. 2013; 6-18.
2. Wallace JI. Malnutrition and enteral/parenteral alimentation. In: Halter JB,
Ouslander JG, Tinetti ME, Studenski S, High KP, Asthana S, ed. Hazzards
geriatric medicine and gerontology, 6th ed. New York: McGraw Hill. 2009;
469-481.
PENDAHULUAN
MALNUTRISI PADA GERIATRI

Multipatologi
Manif tidak khas
cadangan faali
Gg st fungsional
Tjd perlahan-lahan
Skrining & pengkajian gizi rutin jarang
Waktu & tenaga terbatas
Kesadaran kurang
Frailty
DEFINISI
Malnutrisi
Keadaan defisiensi, kelebihan, atau ketidakseimbangan
Protein, energi, zat gizi lain
Menyebabkan gg fungsi tubuh
FAKTOR RISIKO
Faktor terkait usia
Perubahan komposisi tubuh
Penurunan fungsi organ
Perubahan nafsu makan & pengaturan energi
Faktor lain
FAKTOR TERKAIT USIA
Perubahan komposisi tubuh
fungsi organ
Perubahan nafsu makan
Pengaturan asupan energi
PERUBAHAN KOMPOSISI TUBUH
lean body mass (sarkopenia)
massa lemak badan + redistribusi perifer ke sentral

Penyakit akut
Lean body mass lebih banyak
Jk BB membaik massa lemak

Makin usia Kebutuhan energi harian per kgBB


PERUBAHAN KOMPOSISI TUBUH
TEE (total energy expenditure) Resultan energi utk:
Basal energy expenditure (BEE) 60-75% TEE
Termogenesis pascaprandial
Energy expenditure of physical activity (EEA) 15-35% TEE

Masa otot
> aktif scr metabolik
Sumber utama energy expenditure
10 kg massa otot 150 kkal/hari
PERUBAHAN KOMPOSISI TUBUH
Penyakit kronis CHF, Parkinson dz, demensia Alzheimer
BMR + EEA = TEE

TEE asupan kalori asupan protein & mikronutrien


Risiko defisiensi protein & mikronutrien
PENURUNAN FUNGSI ORGAN
f/ kelj saliva hormon kolesistokinin
Atrofi gusi Refleks peregangan dind
Gigi rentan tanggal lambung >>
kemp ind penghidu
kemp ind pengecap
Perlambatan pengosongan
lambung respon lapar
sekresi insulin Cepat kenyang
Asupan makanan
PERUBAHAN NAFSU MAKAN & PENGATURAN ENERGI

Penurunan asupan makanan ec penyakit stres psikologis,


ketidakberdayaan scr ekonomi

BB progresif sulit diperbaiki

Overfeeding BB sulit dikembalikan ke BB semula


M Medication (digoxin, W Wandering and other dementia
teofilin, psikotropika) related behaviour
E Emotional (depresi) H Hyperthyroid, hypothyroid,
A Anorexia nervosa hyperparathyroid, hypoadrenal
L Late-life paranoia E Enteric problems
S Swallowing disorder E Eating problems
L Low salt, low cholesterol
O Oral factors S Stones, social problems
N No money
PENAPISAN, PENGKAJIAN, & PEMANTAUAN ST GIZI

Tidak terpisah dari CGA


PENAPISAN ST GIZI
Identif pasien berisiko malnutrisi
24 jam I MRS
Adakah / BB 6 bulan terakhir
Ukur TB, BB IMT
Timbang BB setiap kunjungan
Instrumen: MNA, MUST, NRS-
2002, GNRI
Rekomendasi MNA
MNA & SHORT FORM MNA
u/ evaluasi risiko malnutrisi usila
Faktor asupan makanan, parameter antropometri + st fungsional &
kognitif-mental
Dapat mendeteksi risiko malnutrisi walaupun [ ] albumin serum & IMT
masih dbn
Bisa penapisan + pengkajian
10 menit
Short form MNA 3 menit, 6 pertanyaan, skor maks 14
Skor 11 baru dilanjutkan ke pengkajian st gizi
PENGKAJIAN ST GIZI
Pertimbangan
Penyebab malnutrisi, asupan zat apa yg kurang, berapa kurang
Mekanisme patologi dasar
Perub asupan, gg pencernaan, absorpsi, metab, ekskresi,
kebutuhan
Penyebab dasar mekanisme patologi dasar

Kombinasi parameter antropometri, marker biokimia /


hematologik, pengkajian klinis
Rekomendasi instrumen MNA
18 pertanyaan, skor maks 30, 4 kelompok pertanyaan
1) Pengukuran antropometrik ( BB, IMT, LLA, LB)
2) Asupan makanan
8 pertanyaan asupan makanan & cairan, kemamp makan
mandiri
3) Penilaian global
6 pertanyaan: gaya hidup, obat, mobilitas, stres akut,
demensia, depresi
4) Penilaian subyektif persepsi pasien ttg kesehatan & gizi
ALGORITME EVALUASI
PENURUNAN BB
PEMANTAUAN ST GIZI
= reasesmen
Berkala
Rencana asuhan gizi dapat diperbaiki
PENCEGAHAN & TL MALNUTRISI GERIATRI
PENCEGAHAN
Deteksi dini (skrining + pengkajian)
Berikan nutrisi adekuat sesuai kondisi & kebutuhan

Usaha lain:
1. Timbang BB tiap kunjungan, monitor BB pasien ranap
2. Skrining gizi tiap kunjungan / awal MRS
3. Makanan seimbang, aneka ragam, tekstur disesuaikan
4. Makanan padat kalori, porsi kecil
5. Periksa kemungkinan kehilangan massa otot, lemak,
edema
6. Skrining f/ kognitif, st mental, riw jatuh, polifarmasi
7. Waspada kemungkinan def zat gizi ttu ec pengobatan
8. Motivasi utk konsumsi makanan sesuai pedoman gizi
seimbang
9. Periksa kadar: As folat, B12, BSS, Calcium, vit D
STRATEGI PEMILIHAN METODE TL MALNUTRISI
2 pilar:
TL penyebab malnutrisi Identif & atasi faktor penyebab
Perbaikan st gizi strategi dukungan gizi
Tujuan:
Perbaiki st fungsional, QOL, morbiditas/mortalitas
Parameter keberhasilan th/:
BB ideal,
perbaikan MNA, klinis, biokimiawi
PEMBERIAN NUTRISI ORAL
Paling fisiologis mempertahankan f/ sal cerna
Pastikan
dpt mengkonsumsi oral yakin kebutuhan dpt terpenuhi
Fungsi menelan baik
Fungsi sal cerna baik
Harus dapat memenuhi keb gizi
Bila asupan makan harian tidak memenuhi keb gizi
suplementasi nutrisi oral
1 kkal/mL - >1.5 kkal/mL protein tinggi
PEDOMAN NUTRISI ORAL
1. Konsumsi bbg jenis BM sesuai pedoman diet seimbang
2. frek makan per hari dg snack di antara makan besar
3. Hindari perut kosong malam hari 12 jam
4. Makanan kalori tinggi protein tinggi
5. Menu sesuai preferensi pasien, tekstur makanan disesuaikan
6. Sediakan bantuan teknis / pramuwerdha
7. Suasana menyenangkan (ruangan, teman makan)
PEDOMAN SUPLEMEN NUTRISI ORAL
1. Diberikan di antara 2 waktu makan + saat makan
2. Jumlah 400 kkal/hari dan atau 30 g protein/hari
3. Beritahu pasien & keluarga suplemen bagian dr terapi
malnutrisi & asupan makanan
4. Asupan dpt dg variasi rasa & produk sesuai selera
5. Sesuaikan dg keterbatasan pasien
6. Asupan dpt dg menyajikan pd suhu sesuai
7. Pantau rutin memastikan suplemen benar2 dikonsumsi
ALGORITME
PENDEKATAN
SUPPORT
NUTRISI
SUPLEMENTASI MIKRONUTRIEN
Usila risiko defisiensi vit B, C, D, selenium, kalsium
Suplementasi tidak boleh > RDA
Suplementasi vit D dan kalsium bukti manfaat klinis
MANFAAT SUPLEMENTASI NUTRISI ORAL (SNO)
Philipson TJ dkk
Retrospektif 11 tahun
lama rawat 2.3 hari (10.9 8.6 hari)
biaya rawat USS 4834
kemungkinan rawat ulang 6.7%
SUPPORT NUTRISI
Enteral nutrition
Parenteral nutrition
SIMPULAN
1. Skrining dan asesmen nutrisi HARUS dilakukan pd SEMUA
pasien usia lanjut baik rawat jalan dan rawat inap
2. Suplementasi nutrisi oral menjadi alternatif pilihan karena
lebih fisiologis dan benefit yang terbukti secara ilmiah
3. Pemberian dukungan nutrisi oral (ONS) terbukti menurunkan
length of stay, biaya rawat inap dan hospital readmission.
49

Anda mungkin juga menyukai